Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN ANESTESIA UMUM (GENERAL ANESTHESIA)

DENGAN MASKER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/UN3.24/KD/2013 00 1/4
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR UTAMA,
STANDAR TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL Juli 2013
Prof.Muh.Dikman Angsar,dr,SpOG(K)
NIK. 139070842
1. PENGERTIAN Tindakan anestesi menggunakan obat anestesi inhalasi yang
diberikan melalui sungkup wajah, tanpa melakukan intubasi
kepada pasien.
2. TUJUAN Merencanakan pengelolaan anestesia umum yang tepat, aman,
efektif, efisien dan kompeten dalam pelaksanaannya.
3. KEBIJAKAN 1. Keputusan Menkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal
2. Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran
3. Permenkes No. 519/MENKES/PER/III/2011 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif
4. PROSEDUR A. Indikasi
1. Pasien dengan PS. ASA 1 dan 2 (dengan kelainan
metabolik ringan)
2. Operasi elektif One Day Care (ODC)
3. Lama operasi kurang dari 2 jam
4. Operasi tanpa kebutuhan relaksasi maksimal

B. Persiapan Pasien
1. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang tujuan
dan proses tindakan yang akan dilakukan.
2. Lakukan informed consent.
3. Pasien puasa minimal 6 jam sebelum jadwal operasi yang
telah ditentukan.
4. Lakukan pemeriksaan klinis ulang atau anamnesis pra
PEMBERIAN ANESTESIA UMUM (GENERAL ANESTHESIA)
DENGAN MASKER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/UN3.24/KD/2013 00 2/4
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

induksi sebelum masuk kamar operasi, dan dicek ulang


sebelum dilakukan pembiusan.
5. Pastikan akses intravena dalam keadaan lancar.
6. Beri dukungan mental pada pasien sebelum dilakukan
induksi.
7. Hisap cairan/sisa makanan dari selang NGT, apabila
terpasang.

C. Persiapan Alat
1. Mesin anestesi dan patient monitor
2. Masker anestesi sesuai ukuran
3. Stetoskop
4. Oropharingeal (OPA) dan Nasopharingeal (NPA) sesuai
ukuran
5. Peralatan dan perlengkapan intubasi dan emergensi
lengkap

D. Persiapan Obat
1. Agen Inhalasi: Isofluran, Sevofluran, N2O
2. Sedasi
a. Midazolam 1 mg/cc dosis 0,6 mg/kgBB
b. Propofol 10 mg/cc dosis 1-2 mg/kgBB
3. Analgetik
a. Fentanyl 50g/cc dosis 1-5 g/kgBB
b. Morfin 1 mg/cc dosis 0,1-0,15 mg/kgBB
c. Pethidin 10 mg/cc dosis 0,1-0,5 mg/kgBB

4. Obat-obatan emergensi: Sulfas atropine, ephedrine,


adrenalin/epinephrine, lidocain 2%
PEMBERIAN ANESTESIA UMUM (GENERAL ANESTHESIA)
DENGAN MASKER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/UN3.24/KD/2013 00 3/4
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

E. Prosedur
1. Pasang alat-alat monitoring tanda-tanda vital pasien
(EKG, tekanan darah, nadi, frekwensi napas, saturasi
oksigen).
2. Pasang stetoskop precordial
3. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital pasien sebelum
memulai induksi.
4. Pastikan jalan napas pasien bebas dari obstruksi dan
berikan oksigenasi melalui masker anestesi yang
adekuat. Jika perlu pasang oropharing atau
nasopharing.
5. Bantu dokter anestesi untuk melakukan induksi secara
intravena.
6. Dokter anestesi melakukan anestesi dengan agen
inhalasi cukup agar pasien tidak sadar dan tidak
bergerak selama operasi berlangsung.
7. Pastikan kedalaman anestesi sebelum mengijinkan
operator memulai insisi pembedahan.
8. Lakukan monitoring, observasi, dan dokumentasikan
kondisi hemodinamik pasien secara berkala.
9. Pastikan operator telah selesai melakukan pembedahan
sebelum mengakhiri narcose.
10. Setelah narcose diakhiri, bangunkan pasien dan
komunikasikan bahwa operasi telah selesai
dilaksanakan.
11. Ukur tanda-tanda vital pasien sebelum dipindahkan ke
ruang pulih sadar.
12. Lakukan observasi ketat hemodinamik, jalan napas
PEMBERIAN ANESTESIA UMUM (GENERAL ANESTHESIA)
DENGAN MASKER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/UN3.24/KD/2013 00 4/4
Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Surabaya

serta kesadaran pasien selama di ruang pulih sadar.


Berikan oksigenasi tambahan sesuai dengan kebutuhan
pasien.

F. Catatan Khusus
1. Pasien harus didampingi pengantar, diutamakan
keluarga, yang akan menunggu di luar hingga proses
pembedahan selesai.
2. Khusus pasien One Day Care jarak rumah pasien
kurang dari 2 jam perjalanan ke Rumah Sakit
Universitas Airlangga.
3. Pasien dapat pindah dari ruang pulih sadar setelah Skor
Aldrete telah tercapai untuk pasien dewasa dan Skor
Steward untuk pasien anak-anak.
4. Khusus untuk pasien One Day Care, pasien diijinkan
pulang apabila kondisinya telah stabil, sadar baik dan
sanggup melakukan mobilisasi serta mendapatkan
asupan secara oral.
5. UNIT TERKAIT 1. Kamar Operasi
2. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai