Anda di halaman 1dari 14

Dosen pengampuh : Muh. Yahrif, Spd.I,M.

PD
Mata kuliah : Pengantar pendidikan

PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI


ANIMAL EDUCATION

NAMA KELOMPOK
1. Sriwana
2. Andi rasmiaty
3. Najwa lahmady

PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa karena atas
rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema
pandangan pendidikan tentang manusia sebagai animal education. Makalah ini
kami buat dengan tujuan agar kita lebih memahami tentang bagaimana pandangan
pendidikan mengenai manusia sebagai animal education. Melalui membuat
makalah ini, kami juga banyak belajar hal baru
Pembuatan makalah ini juga tidak jauh dari bantuan beberapa pihak.
Olehnya itu kami mengucapkan banyak terima kasi kepad semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam selesainya makalah ini. Semoga melalui makalah yang telah
kami buat ini memberi banyak manfaat bagi teman-teman.
Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami susun ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu kritik dari teman-teman masih kami butuh
guna untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada.

Makassar, 28 Oktober 2019

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............ ...............................................................................i


DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
belakang.......................................................................................................1
B. Perumusan masalah......................................................................................2
C. Tujuan penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Persamaan dan perbedaan manusia dan hewan............................................3
B. Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik............................................6
C. Faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia.................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................12
C. Daftar pustaka............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, sejak itulah timb


ul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian dan pengembangan kebudaya
an melalui pendidikan (Arifin, 2006:1), oleh karena itu dalam sejarah pertembuhan
masyarakat, pendidikan senantiasa jadi perhatian utama dalam rangka memajukan
kehidupan generasi sejalan dengan tuntutan masyarakat.

Menurut keyakinan kita, sejarah pembentukan masyarakat dimulai dari kel


uarga adam dan hawa sebagai unit terkecil dari masyarakat dimuka bumi ini. Dala
m keluarga tersebut telah dimulai proses kependidikan umat manusia, meskipun d
alam ruangh lingkup terbatas sesuai dengan kebutuhan hidupnya.

Dasar minimal usaha mempertahankan hidup manusia terletak pada tiga orientasi h
ubungan manusia, yaitu :

1. Hubungan manusia dengan Tuhan YME

2. Hubungan manusia dengan sesama manusia.

3. Hubungan manusia dengan alam sekitar

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa Manusia Harus Didik/ Mendidik ?

2. Mengapa Manusia Dapat di Didik / Mendidik?

3. Apa Batas-Batas Kemungkinan Pendidikan ?

4. Bagaimana Kekeliruan-Kekeliruan Pendidikan ?


C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pentingnya dididik/mendidik
2. Untuk mengetahui mengapa manusia dapat dididik/mendidik
3. Untuk mengetahui apa batas-batas kemungkinan pendidikan
4. untuk mengetahui bagaimana kekeliruan pendidik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keharusan Pendidikan: Mengapa manusia harus


dididik/mendidik

1. Dasar Biologis
Pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak
berdaya.
a) Anak manusia lahir tidak dilengkapi listening yang
sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam
menghadapi lingkungan.
b) Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai
persiapan untuk dapat secara tepat berhubungan dengan
lingkungan secara konstruktif.
c) Awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai
penyesuaian jasmani(anak dapat berjalan sendiri,dapat
makan sendiri,dapat menggunakan tanggan sendiri)atau
mencapai kebebasan fisik dan jasmani.
2. Implikasi
a) Anak manusia yang tidak menerima bantuan dari manusia
lainnya yang telah dewasa akan tidak menjadi manusia
yang berbudaya atau bahkan mati.
b) Anak memerlukan perlindungan dan perawatan,sebagai
masa persiapan pendidikan.
c) Kemampuan pendidikan terbatas.
d) Orang dewasa yang tidak berhasil didik perlu pendidikan
kembali atau reedukasi.
3. Dasar Sosio-Antropologis
Peradaban tidak terjadi dengan sendirinya dimiliki oleh setia
anggota masyarakat.
a) Setiap anggota masyarakat perlu menguasai budaya
kelompoknya yang berupa warisan sosial/budaya.
b) Masyarakat menginginkan kehidupan yang beradab.
4. Implikasi
a) Diperlukan transformasi dari organisme biologis
keorganisme yang berbudaya
b) Diperlukan transmisi budaya
c) Diperlukan internalisasi budaya
d) Diperlukan kontrol sosial untuk pelestarian budaya.
e) Pendidikan=Personalisasi peranan sosial
budaya(personalisasi peradaban).
B. Kemungkinan Pendidikan:Mengapa manusia dapat
dididik/mendidik

1) Dasar Biologis
Anak dilahirkan tak berdaya tapi mempunyai potensi untuk
berubah.
a) Anak bersifat lentur.
b) Anak mempunyai otak yang besar dan berpermukaan
sangat luas.
c) Mempunyai pusat syaraf yang berfungsi berhubungan
dengan perbuatan berpikir,sehingga terjadi penangguhan
reaksi dalam menerima perangsang,maka terjadi belajar.
2) Implikasi
a) Anak dapat menerima bantuan yang tertuju pada dapat
belajar.
b) Pendidikan= penyesuaian yang sempurna dari organisme
biologis terhadap lingkungannya.
c) Pendidikan harus berkenaan dengan pelancaran kerja
susunan syaraf.
3) Dasar Psiko-Sosio-Antropologis
Keragaman dan kelebihan individu
a) Individu adalah unik,berbeda-beda,ada kelebihan dan
kekurangannya.
b) Ada perbedaan penguasaan budaya.
c) Animal sociale,sehingga ada usaha saling tolong
menolong.
4) Implikasi
a) Terjadi saling pengaruh mempengaruhi,yang mempunyai
kelebihan dapat memberi bantuan kepada orang lain yang
memerlukan.
b) Orang dapat menjadi pendidik karena
- Panggilan jiwa (pendidik alami)
- Perjanjian (pendidik profesional)
C. Batas-batas kemungkinan pendidikan

1) Emprisme (realisme,behaoviorisme,eksperimentasisme)
a) Pendidikan adalah berkuasa
b) Tidak ada pembawaan : anak lahir kosong dengan
budaya,tapi potensial secara biologis.
1) Implikasi
a) Pendidikan berpusat pada pendidikan.
b) Pendidikan = pembentukan
c) Pendidikan = rekayasa pola tingkah laku
d) Pendidikan = internalisasi
e) Pendidikan = pembiasaan
2) Naturalisme (idealisme,thomisme,humanisme)
a) Pendidikan tidak/kurang berkuasa
b) Anak lahir dengan membawa bakat yang baik.
3) Implikasi
a) Pendidikan berpusat pada anak (terdidik)
b) Pendidikan = pemekaran potensi
c) Pendidikan = pertumbuhan dari dalam.
d) Pendidikan = individualisme/personalisasi
e) Pendidikan = belajar
4) Developmentalisme,teori konvergensi,realisme kritis.
a) Pendidikan berpengaruh tapi terbatas.Pendidikan adalah
perpaduan atau resultante dari pertumbuhan bakat dan
pengaruh lingkungan.
b) Anak lahir dengan membawa bakat yang perlu di rangsang
untuk berkembang lebih canggih.
5) Implikasi
a) Pendidikan berpusat pada relasi antara pendidik dengan si
terdidik atau situasi pendidikan.
b) Pendidikan = perpaduan antara bakat dan pengaruh
lingkungan.
c) Pendidikan = kegiatan belajar mengajar yang berlangsung
dalam situasi khusus

D. Kekeliruan-kekeliruan pendidikan

1) Batasan
a) Mendidik yang baik adalah yang berhasil membantu
individu dapat mempertahankan dan meningkatkan
mutu hidup.Hal ini terjadi apabila bentuk kegiatan
pendidikan mempunyai tujuan yang hebat.
b) Kekeliruan-kekeliruan mendidik adalah bentuk-bentuk
kegiatan pendidikan yang tujuannya tidak benar dan
atau cara pencapaiannya tidak tepat.Tujuan pendidikan
di katakan tidak benar apabila berisi nilai-nilai hidup
yang bersifat mengingkari dan merusak harkat dan
martabat manusia sebagai pribadi,warga,dan hamba
Allah.Sedangkan suatu cara mendidik dikatakan tidak
tepat apabila cara yang dipergunakan tidak dapat
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.Dengan
demikian kekeliruan-kekeliruan mendidik dapat
dibedakan dalam dua bentuk,yaitu:
 Kekeliruan idiil mendidik,dan
 Kekeliruan teknis mendidik.
1) Kekeliruan idiil mendidik
a) Bentuk
Bentuk-bentuk kekeliruan idiil mendidik berupa
kegiatan pendidikan potologis atau demagogis,yaitu
kegiatan ‘’pendidikan’’ yang salah tujuannya karena
norma-norma yang menjadi pendidikan mengandung
unsur yang mengingkari kemanusiaan dan bahkan
mempropogandakan dan mendorong pada perbuatan-
perbuatan marusak dan menghancurkan nilai-nilai
kemanusiaan.Misalnya,melatih pencopet atau penjahat
profesional,mempropogandakan sikap diskriminasi
rasial,mengobarkan semangat permusuhan terhadap
golongan,bangsa,atau ras lain,dan sebagainnya.
b) Akibat dan penaggulangannya
Pendidikan patologis atau demagogis apabila
berhasil,akan melahirkan orang-orang yang cacat
moral atau amoral,yang mempunyai watak ingin
merusak kehidupan manusia atau berbuat
kemungkaran.Menghadapi orang-orang demikian
harus dilakukan reedukasi atau mendidik kembali.
2) Kekeliruan teknis mendidik
a) Bentuk
Bentuk-bentuk kekeliruan teknis mendidik berupa
kegiatan pendidikan yang salah teknis
pelaksanannya,yaitu kesalahan dalam cara memilih
dan menggunakan slst pendidikan(kegiatan
mendidik dan penciptaan situasi/lingkungan
pendidikan).Dengan demikian kekeliruan-
kekeliruan teknis mendidik mencakup:
 Kekeliruan cara
mendidik(misalnya:mendidik dengan
memanjakan atau murah ganjaran,mendidik
dengan mengendalikan atau murah
hukuman,mengembangkan keterampilan
hanya dengan ceramah,dan sebagainya)
 Kekeliruan ekologis atau menciptakan
lingkungan hidup yang kurang mendukung
pencapaian kedewasaan (misalnya:
penyiaraan TV dengan penuh kekerasan atau
pornografi,lemahnya kontrol
sosial,penciptaan lembaga pendidikan formal
yang tidak tepat,dan sebagainya).
b) Akibat dan penanggulangannnya
Pendidikan salah satu teknis berakibat pendidikan
tidak menjadi efektif,efisien,dan relevan dalam
membantu pengembangan kognitif,afektif,dan
psikomotor atau menuju kedewasaan.Kekeliruan-
kekeliruan teknis ini dapat berakibat penguasaan
pengetahuan/keterampilan yang keliru,dan
gangguan-gangguan emosional seperti rendah
diri,sombong,keras kepala,dan
sebagainya.Penanggulangan terhadap akibat-akibat
kekeliruan-kekeliruan teknis ini dapat dilakukan
antara lain dengan jalan memperbaiki cara-cara
mendidik dan lingkungan hidup,serta memberikan
bimbingan dan penyulusan yang tepat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh uraian pada bab pembahasan , penulis dapat menarik kesimp
ulan yaitu :

Manusia harus dididik / mendidik, karena manusia lahir dalam keadaan tak berday
a, lahir tidak langsung dewasa dan merupakan makhluk social yang membutuhkan
interaksi dengan orang lain. Manusia dapat di didik / mendidik karena manusia da
pat memiliki, memperbaiki dan mengembangkan hati nurani, perasaan, nilai nilai a
tau norma susila yang dapat membedakan dirinya dengan makhluk lain. Pendidika
n akan di alami manusia seumur hidup, namun batas batas nyata kemungkinan pen
didikan pada manusia dimulai sejak manusia tersebut memiliki kesiapan dalam ber
interaksi edukatif hingga mencapai kedewasaan yang dilalui dengan proses kemata
ngan.Islam memandang bahwa manusia ilah makhluk yang paling mulia di muka b
umi ini. Dan untuk menyejahterakan dan meningkatkan keimanan sebagai hamba a
llah, maka manusia harus mewujudkanya melalui proses pendidikan.

B. Saran

Semoga dengan makalah ini pembaca khususnya pendidik atau calon pen
didik bisa lebih memahami secara dalam dan luas tentang Pandangan Pendidikan k
etika pelaksanaan pembelajaran berlangsung dan bisa berjalan lancer tanpa ada ha
mbatan. Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari akan adanya kekurangan
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dala
m makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai