Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

K3 & PATIENT SAFETY


DOSEN MATA KULIAH : NURHALINA,SKM.,M.Epid
FAKTOR BIOLOGI
LINGKUNGAN KERJA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
AFIF MAULANA ADIL 19.72.020916
ASTUTI ALAWIYAH 19.72.020918
BAYU DWI SAPUTRA 19.72.020919
MIKE WULANDARI 19.72.021559
RAISA ALMAIDA 19.72.020921
REKA SEPTIANI 19.72.020917
RIO WILBERT 19.72.020915
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tenaga kerja merupakan modal utama dalam pengembangan usaha,
sehingga mereka harus mendapatkan perlindungan keselamatan kerja dari
perusahaan. Selain itu, untuk menunjang terciptanya suasana dan lingkungan
pekerjaan yang aman dan sehat, perusahaan harus melaksanakan beberapa
program untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap tempat kerja selalu
mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan
tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Potensi
bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya
kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan dapat
mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses dan sistem kerja.
Lingkungan kerja beserta semua faktor-faktornya dapat merugikan
kesehatan pekerja apabila tidak dikelolah dengan baik. Penyakit akibat kerja
timbul karena pekerja terpapar pada lingkungan kerja yang mengandung
bermacam-macam bahaya kesehatan baik yang bersifat kimia, fisik, biologi,
fisiologi dan mental psikologi.
Bahaya tidak hanya berhenti pada satu tempat saja, bahaya akan muncul
dimana dan kapan saja. Identifikasi bahaya, pemeliharaan dan pemantauan
terhadap lingkungan/kesehatan kerja harus dilaksanakan secara terus-menerus
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja merupakan satu kesatuan
yang saling berkaitan, sehingga dalam prakteknya, ketiga komponen tersebut
harus sinergi dan terpadu.
B. Tujuan

Untuk mengetahui faktor-faktor bahaya lingkungan kerja terhadap


kesehatan, seperti faktor biologi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian faktor Biologi


Biohazard (Bahaya Biologi) dapat berefek pada manusia melalui kontak
langsung dengan biological agen atau lewat penularan agen perantara.
Bahaya kerja biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang
berasal dari sumber – sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri,
jamur, protein dari binatang, atau bahan – bahan dari tumbuhan seperti
produk serat alam yang berdegradasi.
Bahaya biologi adalah potensi berbahaya yang ditimbulkan dari factor
mahluk hidup. Biasanya hazard biologi berada di lingkungan yang tidak
bersih, kotor, dll.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.Infeksi
Hepatitis B, tuberculosis, anthrax, brucella, tetanus, salmonella,
chlamydia, psittaci.
2.Non Infeksi
Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi menjadi:
a. Organisme Viabel
Di dalamnya terdapat jamur, spora, dan mycotoxins
b. Racun Biogenetik
Di dalamnya terdapat Endoktoksin, Aflatoxin, dan Bakteri.
Perkembangan produk bacterial dan jamur dipengaruhi oleh suhu dan
kelembaban,
c. Alergi Biogentik
Di dalamnya terdapat jamur, animal-derived protein, enzim
B. IDENTIFIKASI RESIKO BAHAYA BIOLOGI DI TEMPAT KERJA
a) Mikro organisme :
A. BAKTERI
penyakit yang diakibatkan oleh bakteri : anthrax (kulit dan paru), tuberculosis (paru),
burcelosis (sakit kepala,atralagia, enokkarditis), lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan
sebagainya
B. Virus
penyakit yang diakibatkan oleh virus : influenza, varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya
C. PARASIT
penyakit yang diakibatkan oleh PARASIT : Malaria
D. HEWAN
ular, lipan, kala jengking, tawon
E. TUMBUHAN
ubi racun, tembakau
F. viable dan racun biogenic.
Organisme viable termasuk di dalamnya jamur, spora dan mycotoxins dan Racun
biogenik termasuk endotoxins, aflatoxin dan bakteri.
G. Alergi biogenic
Termasuk didalamnya adalah: jamur, animal-derived protein, enzim
C. MIKROORGANISME PENYEBAB PENYAKIT DI TEMPAT KERJA
a. Daerah pertanian
Lingkungan pertanian yang cenderung berupa tanah membuat pekerja dapat terinfeksi
oleh mikroorganisme seperti : Tetanus, Leptospirosis, cacing, Asma bronkhiale atau
keracunan Mycotoxins yang merupakan hasil metabolisme jamur
b. Di lingkungan berdebu (Pertambangan atau pabrik)
Di tempat kerja seperti ini, mikroorganisme yang mungkin ditemukan adalah bakteri
penyebab penyakit saluran napas, seperti : tuberculosis (paru), burcelosis (sakit
kepala,atralagia, enokkarditis), Bronchitis dan Infeksi saluran pernapasan lainnya seperti
Pneumonia.
c. Daerah peternakan
Terutama yang mengolah kulit hewan serta produk-produk dari hewan. Penyakit-
penyakit yang mungkin ditemukan di peternakan seperti ini misalnya : Anthrax yang
penularannya melalui bakteri yang tertelan atau terhirup, burcelosis (sakit
kepala,atralagia, enokkarditis), Infeksi Salmonella.
d. Di Laboratorium
Para pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang besar terinfeksi, terutama untuk
laboratorium yang menangani organisme atau bahan-bahan yang megandung
organisme pathogen.
e. Di Perkantoran
terutama yang menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami. Para pekerja di
perkantoran seperti itu dapat berisiko mengidap penyakit seperti : Humidifier fever
yaitu suatu penyakit pada saluran pernapasan dan alergi yang disebabkan organisme
yang hidup pada air yang terdapat pada sistem pendingin, Legionnaire disease penyakit
yang juga berhubungan dengan sistem pendingin dan akan lebih berbahaya pada
pekerja dengan usia lanjut.
D. CARA PENULARAN KEDALAM TUBUH MANUSIA
a. Melalui saluran pernapasa :Inhalasi spora/debu tercemar :
Kokidiomikosis,Histoplasmosis, New Castle, Ornitosisk, Q fever, Tbc
b. Melalui mulut (makanan dan minuman) :Hepatitis, Diare, Poliomyelitis
c. Melalui kulit
(a). Kulit utuh : antrax, Bruselosis, Leptospirosi,Skistosomiasis, Tularemia, Cacing
tambang,
(b) Kulit rusak : erisipeloid, rabies, sepsis, tetanus,hepatitis,
(c) Kulit maserasi : infeksi jamur
(d) Gigitan serangga : leismaniasis, malaria, riketsiosis
(e) Gigitan sengkenit : Tripanosomiasis.
E. MENGONTROL BAHAYA DARI FAKTOR BIOLOGI
a) Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko tertular lewat debu yang
mengandung organism patogen
b) Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi
c) Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di tempat kerja
d) Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin paling tidak satu kali setiap
bulan
e) Membuat sistem pembersihan yang memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme
yang patogen pada system pendingin.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Faktor biologi bisa disebabkan oleh bakteri, virus, dan lain – lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36863176/LINGKUNGAN_KERJA_BIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai