Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT PENOLAKAN RESUSITASI / DNR (DO NOT RESUSCITATE)

RISA SENTRA MEDIKA


LOMBOK TIMUR No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.002.015 00 1/3

Ditetapkan
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Maret 2018
Dr. Herni Budiyanti, MARS
Direktur Rumah Sakit

PENGERTIAN Resusitasi : Intervensi medis yang bertujuan untuk memulihkan


aktifitas jantung atau pernafasan dan yang tercantum disini:
1. Pacu jantung
2. Defibrasi
3. Assisted ventilasi
4. Endotrakeal intubasi
5. Pemberian obat kardiotonik
DNR : Permintaan untuk tidak melakukan resusitasi, merupakan
pesan untuk dokter dan perawat agar tidak melakukan atau
memberikan pertolongan berupa CPR (Cardiopulmonary
Ressuscitation) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) jika terjadi
permasalah darurat pada jantung pasien atau terjadi henti napas
pada pasien. Sebuah permintaan DNR di tanggapi jika:
1. Terdapat bukti legal yang berisi permintaan pasien untuk
tidak melakukan resusitasi / DNR
2. Pasien memakai gelang dengan penanda DNR
(berwarna ungu)
3. Untuk pasien yang sedang dalam proses trasfer ke
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, wajib
memperhatikan dokumen yang ditulis dalam catatan
medis pasien yang berisi pernyataan:
a. “Jangan Resusitasi”
b. “Kode tidak resusitasi”
c. “Do Not Resuscitate (DNR)” atau
d. “Tidak CPR”
Yang telah dilihat oleh tenaga medis RS Risa Sentra
Medika Lombok Timur. Keaslian dokumen ini harus
RUMAH SAKIT PENOLAKAN RESUSITASI / DNR (DO NOT RESUSCITATE)
RISA SENTRA MEDIKA
LOMBOK TIMUR No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.002.015 00 1/3

Ditetapkan
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Maret 2018
Dr. Herni Budiyanti, MARS
Direktur Rumah Sakit

secara verbal didokumentasikan oleh saksi dari fasilitas


perawat kesehatan.
TUJUAN 1. Menghormati permintaan/keputusan pasien untuk
menolak dilakukannya resusitasi (DNR)
2. Menetapkan kreteria yang jelas bagi tenaga kesehatan
dalam menahan tindakan resusitasi yang sesuai dengan
persyaratan perundangan-undangan dan hak-hak
pasien.
KEBIJAKAN
Keputusan Direktur RS. Risa Sentra Medika No:
024/SK/Direktur/RSRSM/IV/2017 tentang kebijakan Identifikasi
Pasien

PROSEDUR
1. Petugas mengevaluasi kondisi pasien
2. Pasien dengan indikasi prognosis buruk harus diinformasikan
mengenai risiko yang mungkin akan dialaminya. Ada
penjelasan dari dokter kepada keluarga pasien tentang
resiko pasien yang dalam keadaan darutat dapat terjadi henti
jantung dan henti napas.
3. Meminta pertimbangan pasien/keluarga pasien untuk
melakukan resusitasi ataupun menolak dilakukannya
resusitasi (DNR), jika dalam keadaan darurat pasien
membutuhkan tindakan pertolongan CPR (Cardiopulmonary
resuscitation). Jika pasien atau keluarga pasien meminta
untuk menolak dilaksanakan tindakan resusitasi (DNR),
maka permintantaan pasien atau keluarga harus dihormati.
4. Dokter mengisi lengkap rekam medis pasien dan juga
memberikan form informed consent penolakan tindakan
RUMAH SAKIT PENOLAKAN RESUSITASI / DNR (DO NOT RESUSCITATE)
RISA SENTRA MEDIKA
LOMBOK TIMUR No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.002.015 00 1/3

Ditetapkan
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Maret 2018
Dr. Herni Budiyanti, MARS
Direktur Rumah Sakit

resusitasi kepada pasien dan keluarganya yang harus


ditandatangani oleh dokter, pasien dan saksi-saksi.
5. Petugas memberikan penanda DNR (stiker warna ungu)
sebagai penanda bahwa pasien tersebut memiliki permintaan
untuk tidak melakukan resusitasi.
6. Sebuah permintaan penolakan resusitasi (DNR) dianggap
batal dan tidak berlaku, jika ada dari keadaan ini terjadi:
a. Pasien sadar dan menyatakan bahwa ia ingin
diresusitasi.
b. Ada keberatan atau perselisihan dengan anggota
keluarga atau pengasuh
c. Ada pertanyaan/perselisihan mengenai keabsahan order
DNR

UNIT TERKAIT UGD, Rawat Inap, OK, HCU.

Anda mungkin juga menyukai