Anda di halaman 1dari 13

Kiat BISNIS Volume 6 No.

1 Juni 2015

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PINJAMAN,JANGKA WAKTU


PENGEMBALIAN PINJAMAN DAN EFEKTIVITAS PINJAMAN TERHADAP
KOLEKTIBILITAS DANA PROGRAM KEMITRAAN BINA LINGKUNGAN
(PKBL) PT. TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN & RATU
BOKO (Persero ) TAHUN 2010 S/D 2014

Siti Sriyamti
Fakultas Ekonomi, Universitas Widya Dharma Klaten

Dandang Setyawanti
Fakultas Ekonomi, Universitas Widya Dharma Klaten

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh jumlah pinjaman
terhadap kolektibilitas kredit dana Program Kemitran (PK) yang diberikan oleh PT.
TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu Boko ( Persero); (2) pengaruh jangka waktu
pinjaman terhadap kolektibilitas kredit dana Program Kemitraan ( PK ) yang
diberikan oleh PT. TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu Boko ( Persero ); (3)
pengaruh efektivitas penggunaan pinjaman terhadap kolektibilitas kredit ( dana )
Program Kemitraan ( PK ) yang diberikan oleh PT. TWC. Borobudur, Prambanan &
Ratu Boko ( Persero ); (4) pengaruh jumlah pinjaman, jangka waktu pinjaman,
efektivitas penggunaan pinjaman secara bersama – sama terhadap kolektibilitas
kredit (dana) Program Kemitraan ( PK ) yang diberikan oleh PT. TWC. Borobudur,
Prambanan & Ratu Boko ( Persero ). Pendekatan penelitian menggunakan penelitian
kuantitatif. Jumlah sampel penelitian 120 mitra binaan. Jenis data yang digunakan
adalah primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda.Hasil
penelitian menyimpulkan: (1) Jumlah pinjaman berpengaruh terhadap kolektibilitas
kredit dana Program Kemitran ( PK ) yang diberikan oleh PT. TWC. Borobudur,
Prambanan & Ratu Boko; (2) Jangka waktu pinjaman tidak berpengaruh terhadap
kolektibilitas kredit dana Program Kemitraan ( PK ) yang diberikan oleh PT. TWC.
Borobudur, Prambanan & Ratu Boko; (3) Efektivitas penggunaan
pinjamanberpengaruh terhadap kolektibilitas kredit ( dana ) Program Kemitraan
(PK) yang diberikan oleh PT. TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu Boko; (4) Jumlah
pinjaman, jangka waktu pinjaman, dan efektivitas penggunaan pinjaman secara
bersama – sama berpengaruh terhadap kolektibilitas kredit ( dana ) Program
Kemitraan ( PK ) yang diberikan oleh PT. TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu
Boko.
.

Keywords: Jumlah Pinjaman, Jangka Waktu Pengembalian, Efektivitas Penggunaan


Pinjaman, dan Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman

9
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

PENDAHULUAN sebagai modal usaha bagi UMKM meliputi 7 (


tujuh ) sektor usaha yaitu : sektor jasa, sektor
A. Latar Belakang perdagangan, sektor peternakan, sektor industri,
sektor perikanan, sektor pertanian dan sektor
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT perkebunan dengan persyaratan: memenuhi
Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & kriteria usaha kecil, belum pernah menerima
Ratu Boko ( Persero ) yang merupakan Badan pinjaman dari bank dan BUMN lainnya, telah
Usaha Milik Negara didirikan berdasarkan menjalankan usaha minimal 1 ( satu ) tahun dan
Surat Keputusan Direktur Utama Nomor : SK. mempunyai prospek untuk dikembangkan,
34/DP.402/DU-94 tanggal 23 Agustus 1994 dan diutamakan kepada usaha kecil dan koperasi
terakhir di ubah dengan Surat Keputusan yang belum memiliki akses perbankan,
Direksi Nomor : SK.20/DIREKSI/2014 tanggal mempunyai aset /omzet pertahun di bawah 50
12 Agustus 2014 tentang Struktur Organisasi, juta, maximal kredit Rp. 35.000.000,- dengan
uraian tugas, dan susunan jabatan di lingkungan jangka waktu pengembalian maximal 2 tahun,
PT. Taman Wisata Candi Borobudur, suku bunga 6 % per tahun, bebas provisi &
Prambanan & Ratu Boko ( Persero ). administrasi.
PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Pinjaman/kredit lunak yang diberikan kepada
Prambanan & Ratu Boko ( Persero )adalah mitra binaan mengandung risiko, sehingga
salah satu Badan Usaha Milik Negara yang dengan demikian dalam pelaksanaannya
menyelenggarakan Program Kemitraan dan program kemitraan harus memperhatikan asas-
Bina Lingkungan diharapakan akan mampu dan asas perkreditan yang sehat. Untuk mengurangi
menjadi motivator dalam rangka mendorong risiko tersebut, jaminan pemberian kredit dalam
tumbuhnya perekonomian masyarakat arti keyakinan atas kemampuan dan
sekitarnya, antara lain kegiatan membantu kesanggupan mitra binaan untuk melunasi
lingkungan sekitar perusahaan dalam hutangnya sesuai dengan yang diperjanjikan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam merupakan faktor yang sangat penting yang
bentuk pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro ( harus diperhatikan oleh pemberi kredit,
UKM ) yang wilayah kerjanya meliputi sehingga kredit yang diberikan dapat kembali
Propinsi Jawa Tengah dan DIY. Adapun dengan lancar atau kolektibilitas kredit
maksud dan tujuan didirikannya Program tergolong lancar.
Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah untuk Kolektibilitas kredit/pinjaman adalah
membantu masyarakat baik sektor ekonomi penggolongan/pengelompokan nasabah
maupun pembangunan, sedangkan bagi ataupeminjam berdasarkan kemampuan
perusahaan sebagai jembatan untuk nasabah/peminjam untuk membayar pokok dan
berkomunikasi dengan masyarakat sekitar bunga kredit yang telah diterimanya dari
utamanya berkitan dengan masalah sosial perusahaan, sehingga kolektibilitaspinjaman
ekonomi. dapat dipakai untuk mengetahui sehat tidaknya
Dengan dilaksanakannya Program Kemitraan pinjaman yangdiberikan oleh pemberi pinjaman
dan Bina Lingkungan dampak positif yang kepada nasabahnya.
dirasakan oleh masyarakat sekitar perusahaan Kolektibilitaskredit dalam bentuk
antara lain : Kesejahteraan masyarakat kreditditetapkan dalam 4 (empat) golongan
meningkat, bermunculan usaha kecil baru sesuai dengan Peraturan Bank
sehingga mengurangi angka pengangguran, IndonesiaNo.8/19/PBI/2006 tanggal 5 Oktober
berkurangnya kesenjangan sosial, berkurangnya 2006, yaitu : lancar, kurang lancar,diragukan
usaha kecil yang terjerat rentenir dan meredam dan macet. Penilaian terhadap aktiva produktif
adanya kesenjangan sosial antara perusahaan dalam bentuk Kreditpada prinsipnya didasarkan
dengan masyarakat di sekitar perusahaan. pada ketepatan pembayaran kembali pokok dan
PT. TWC Borobudur, Prambanan & Ratu Boko bungadan/atau kemampuan peminjam ditinjau
( Persero ) dalam pelaksanaan program dari kondisi usaha yang bersangkutan.
kemitraan untuk penyaluran pinjaman lunak

10
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

Kolektibilitas kredit/pinjaman bisa dipengaruhi


oleh beberapa faktor diantaranya adalah: jumlah Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian
pinjaman/kredit, jangka waktu pengembalian sebagai berikut ini.
pinjaman, dan efektivitas penggunaan 1. Apakah jumlah pinjaman berpengaruh
pinjaman/ kredit yang dijalankan oleh terhadap kolektibilitas kredit (dana) Program
peminjam. Hal ini dikarenakan pada setiap Kemitraan ( PK )yang diberikan oleh PT.
pemberian kredit/pinjaman terdapat unsur-unsur TWC Borobudur, Prambanan& Ratu Boko (
sebagai berikut ini. Persero )?
a. Kepercayaan, merupakan suatu keyakinan 2. Apakah jangka waktu pinjaman berpengaruh
pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan terhadap kolektibilitas kredit (dana) Progrm
berupa uang atau jasa akan benar- Kemitraan ( PK ) yang diberikan oleh PT.
benarditerima kembali di masa tertentu di TWC Borobudur, Prambanan& Ratu Boko (
masa mendatang. Persero )?
b.Kesepakatan, dituangkan dalam suatu 3. Apakah efektivitas penggunaan pinjaman
perjanjian di mana masing-masingpihak berpengaruh terhadap kolektibilitas kredit
menandatangani hak dan kewajiban masing- (dana) Program Kemitraan ( PK ) yang
masing. diberikan oleh PT. TWC Borobudur,
c. Jangka waktu, setiap kredit yang diberikan Prambanan& Ratu Boko ( Persero )?
pasti memiliki jangka waktu tertentu yang 4. Apakah jumlah pinjaman, jangka waktu
mencakup masa pengembalian kredit yang pinjaman danefektivitassecara bersama-
disepakati. sama berpengaruh terhadap kolektibilitas
d. Risiko, yang dapat disebabkan oleh dua hal kredit (dana) Program Kemitraan ( PK )
yaitu: faktor kerugian yang diakibatkan yang diberikan oleh PT. TWC Borobudur,
adanya unsur kesengajaan nasabah untuk Prambanan& Ratu Boko ( Persero )?
tidak membayar kreditnya padahal mampu;
danfaktor kerugian yang ditimbulkan oleh C. Populasi dan Sampel Penelitian
unsur ketidaksengajaan nasabah sehingga
mereka tidak mampu membayar kreditnya, 1. Populasi Penelitian
misalnya akibat terjadi musibah bencana
alam (Martono, 2002). Populasi adalah kelompok besar individu yang
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka mempunyai karakteristik umum yang sama
semakin besar jumlah pinjaman yang diberikan, (Arikunto, 2006). Populasi penelitian ini adalah
kemungkinan tingkat kolektibilitas kredit para mitra binaan yang diberikan
menjadi kurang lancar.jangka waktu kredit/pinjmaan lunak oleh PKBL PT.TWC
pengembalian pinjaman yang relatif Borobudur, Prambanan& Ratu Boko pada tahun
pendek/cepat bisa berpengaruh terhadap tingkat 2010 s/d 2014 yang berjumlah 429 mitra
kolektibilitas, dan tingkat efektivitas binaan.
penggunaan pinjaman/kredit juga dapat
mempengaruhi kelancaran kolektibilitas 2. Sampel Penelitian
pengembalian pinjaman/kredit.
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud Sampel adalah suatu bagian yang dipilih
melakukan penelitian dengan judul “Analisis dengan cara tertentu untuk mewakili
Pengaruh Jumlah Pinjaman, Jangka Waktu keseluruhan kelompok populasi (Arikunto,
Pengembalian Pinjamandan Efektivitas 2006). Sampel penelitian ini adalah sebagai dari
Pinjaman Terhadap Kolektibilitas Dana populasi yang dijadikan objek penelitian.
Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Pada penelitian ini jumlah sampel yang diambil
PT. Taman Wisata Candi Borobudur, adalah 120 mitra binaan. Teknik pengambilan
Prambanan& Ratu Boko (Persero )”. sampel menggunakan teknik berimbang, yaitu
setiap sektor usaha diambil 30 sampel secara
B. Rumusan Masalah acak untuk mewakili masing-masing sektor,

11
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

yaitu: jasa, perdagangan, industri dan lain-lain


(peternakan/ perikanan/ pertanian/ perkebunan) Untuk menguji kebenaran hipotesis digunakan
(Wandi, 2015). analisis Regresi Linier Berganda.Metode ini
untuk memprediksi hubungan antara faktor-
D. Metode Penelitian faktor variabel bebas secara bersama-sama
dengan variabel tergantung.
1. Pendekatan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan HIPOTESIS
penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Jumlah Pinjaman,Jangka A. Kajian Teori
Waktu Pengembalian Pinjaman dan Efektivitas
Penggunaan Pinjaman Terhadap Kolektibilitas 1. Pinjaman atau Kredit
Dana Program Kemitraan Bina Lingkungan
(PKBL) PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Berdasarkan Undang-undang Nomor 10
Prambanan& Ratu Boko (TWCBP & RB). tahun 1998 tentangPerubahan atas Undang-
undang Nomor 7 tahun 1992 tentangPerbankan,
2. Teknik Pengumpulan Data yang dimaksud dengan kredit adalah sebagai
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan berikut :“penyediaan uang atau tagihan yang
data penelitian adalah sebagai berikut ini. dapat dipersamakan denganitu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-
a. Data Primer meminjamantara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjamuntuk melunasi
Data primer adalah data yang diperoleh utangnya setelah jangka waktu tertentu
secara langsung dari responden atau nara denganpemberian bunga”.
sumber. Menurut Arikunto (2006) dijelaskan Sudirman (2000) mengatakan bahwa
bahwa angket atau kuesioner (quetionnaires) pinjaman (kredit) adalah penyediaan sejumlah
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang uang atau bentuk lain yang dapat dipersamakan
dipergunakan untuk memperoleh informasi dari dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam
responden dalam arti laporan tentang meminjam antara bank dengan pihak debitur
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Teknik dan mewajibkan pihak debitur untuk melunasi
ini dilakukan dengan cara menyebarkan hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
kuesioner kepada masyarakat yang menjadi jumlah bunga yang disepakati.
mitra atau sasaran dari dana PKBL PT. TWC Dari pengertian tentang kredit yang
Borobudur, Prambanan& Ratu Boko, untuk telahdikemukakan, maka dapat disimpulkan
mengetahui tingkat efektivitas penggunaan dana bahwakredit adalah penyediaan uang atau
dan kemanfaatan dana pinjaman PKBL PT. tagihan yang dapatdipersamakan dengan itu,
TWC Borobudur, Prambanan& Ratu Boko. berdasarkan persetujuan antara pihakbank
dengan pihak peminjam dengan suatu janji
b. Data Sekunder bahwapembayarannya akan dilunasi oleh pihak
peminjam sesuai denganjangka waktu yang
Menganalisis data sekunder yang ada di PT. telah disepakati beserta besarnya bunga
TWC Borobudur, Prambanan& Ratu Boko. yangtelah ditetapkan.
Data ini meliputi data jumlah pinjaman, jangka
waktu pengembalian pinjamaan dan tingkat 3. Jangka Waktu Kredit/Pinjaman
kolektibilitas pengembalian pinjaman dana
PKBL PT. TWC Borobudur, Prambanan& Ratu Jangka waktu pengembalian
Boko. pinjaman/kredit terkait jangka waktu
pembayaran, jatuh tempo dan pagu
3. Teknik Analisis Data

12
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

pembayaran.Masing-masing dapat dijelaskan 2. Waktu, yaitu masa yang memisahkan antara


berikut ini. pemberian prestasidengan kontra prestasi
1. Jangka Waktu Pembayaran adalah tenggang yang akan datang. Dalam unsur waktuini,
waktu suatu wesel yang dihitung sejak terkandung pengertian nilai argo dari uang
tanggal wesel diterbitkan hingga jatuh tempo yaitu uang yangada sekarang lebih tinggi
pembayarannya; istilah ini berarti waktu dari nilai uang yang akan diterimapada masa
yang diberikan oleh bea cukai untuk jangka yang akan datang.
waktu B/E pada perdagangan antara dua 3.Degree of Risk, yaitu suatu tingkat risiko yang
negara, yang berkisar antara dua minggu akan dihadapisebagai akibat dari adanya
hingga dua bulan atau lebih; saat ini berarti jangka waktu yang memisahkanantara
periode saat bill ditarik (usance tenor). pemberian prestasi dengan kontra prestasi
2. Jatuh Tempo Pembayaran adalah payment yang akanditerima kemudian hari.
due date yaitu tanggal yang ditetapkan 4. Prestasi, yaitu objek kredit yang tidak saja
sebagai batas akhir pembayaran atau diberikan dalambentuk uang, tetapi juga
transaksi; pembayaran atau yang terjadi pada dalam bentuk barang atau jasa.
tanggal tersebut secara langsung / otomatis
tercatat pada pusat pengolahan data sehingga 4. Efektivitas Dana Kemitraan
posisi atau gambaran rekeningnasabah pada
tanggal tersebut telah menunjukkan posisi Menurut Bernarddalam Gibson
paling akhir (up to date). dkk.(1992), efektivitas adalah tercapainya
3. Pagu Pembayaran adalah payment caps yaitu sasaran yang telah disepakati
persyaratan pinjaman yang telah ditetapkan bersama.Sedangkan Sudirman (2000)
batas ataspembayaran berkalanya sebesar menjelaskan bahwa efektivitas adalah
persentase tertentu; misalnya, ARM pemanfaatan sumber daya, sarana danprasarana
(adjustable rate mortgage) batas-atasnya dalam jumlah tertentu yang secara sadar
sebesar 7,5%; jika pembayaran berkala ditetapkan sebelumnya untukmenghasilkan
ditetapkan sebesar Rp l00.000,00, sejumlah barang atas jasa kegiatan yang
pembayaran maksimum pada periode dijalankannya.Efektivitasmenunjukkan
penyesuaian pertama adalah sebesar keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran
Rp107.500,00 [Rp l00.000,00 + (Rp yang telah ditetapkan,jika hasil kegiatan
l00.000,00 x 7,5%)] selanjutnya pembayaran semakin mendekati sasaran, berarti makin
maksimum pada periode penyesuaian kedua tinggi efektivitasnya(Sudirman, 2000).Dengan
adalah sebesar Rp115.560,00 [Rp107.500,00 demikian, efektivitas adalah pemanfaatan
+ (Rp107.500,00 x 7,5%)]; dengan sumberdaya, sarana dan prasarana dalam
demikian, apabila terjadi kenaikan tingkat jumlah tertentu yang secara sadar
bunga pada pinjaman yang tingkat bunganya ditetapkansebelumnya untuk menghasilkan
mengambang (floating rate), pembayaran sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya.
atas pinjaman tersebut maksimum sebesar Menurut Cambel (1989), pengukuran
batas atas yang telah ditetapkan (Error! efektivitas secara umum dan yang paling
Hyperlink reference not valid.. menonjol adalah: (1) Keberhasilan program, (2)
Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit Keberhasilan sasaran, (3) Kepuasan terhadap
merupakanpemberian kepercayaan.Berdasarkan program, (4) Tingkat input dan output, (5)
hal tersebut di atas, makaunsur-unsur kredit Pencapaian tujuan menyeluruh. Sedangkan
adalah sebagai berikut ini (Thomas, 2007). menurut Steers (1985), efektivitas dapat diukur
1. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi dari aspek : (a) Adaptabilitas dan Fleksibilitas,
kredit bahwaprestasi yang diberikannya baik (b) Produktifitas, (c) Keberhasilan, (d)
dalam bentuk uang, barang, ataujasa akan Keterbukaan dalam berkomunikasi, (e)
benar-benar diterimanya kembali dalam Keberhasilan pencapaian program, (f)
jangka waktutertentu di masa yang akan Pengembangan program.
datang.

13
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

Manfaat kredit bagi pihak bank menurut atau penanaman lainnya; berdasarkan ketentuan
Mulyono(1996) adalah sebagai berikut ini. Bank Indonesia, kolektibilitas dari suatu
1. Sebagai sumber pendapatan yang terbesar pinjaman dapat dikelompokan dalam lima
berupa bunga.Dengan adanya pendapatan kelompok, yaitu kredit lancar, dalam perhatian
bunga ini memungkinkan setiapbank untuk khusus (special mention), kredit kurang lancar,
dapat mengembangkan usahanya, apabila kredit diragukan, dan kredit macet. (Error!
kredityang diberikan dapat berjalan lancar. Hyperlink reference not valid..Menurut
2. Untuk menjaga solvabilitasnya, sebab kredit Sinungan (1993) kolektibilitas adalah tingkat
merupakan salahsatu bentuk penyaluran pengembalian kredit kepada perusahaan yang
dana bank terbesar.Dengan demikian yang memberikan pinjaman berupa uang atau surat
diharapkan dari kredit yang lancartersebut berharga.
dapat dipakai sebagai sarana untuk Kolektibilitas adalah suatu pembayaran pokok
pembayarankembali dana dan bunga yang atau bunga pinjaman oleh nasabah sebagaimana
dipinjamkan dari masyarakat. terlihat tatausaha bank berdasarkan Surat
3. Kredit dapat dipakai sebagai alat baik untuk Keputusan Direksi Bank Indonesia(BI) No.
memasarkanproduk dan jasa bank yang lain, 32/268/KEP/DIR tanggal 27 Pebruari 1998,
bahkan saat ini suatu opini(pendapat) yang maka kreditdapat dibedakan menjadi berikut
mengatakan pemberian kredit semata- ini.
matahanya untuk mendapatkan bunga sudah 1. Kredit lancar
mubadhir. Kredit lancar yaitu kredit yang
4. Dengan menyalurkan dana akan mampu pengembalian pokok pinjaman
mengembangkan parastafnya untuk danpembayaran bunganya tepat waktu,
mengenal dunia bisnis yang lain. perkembangan rekening baikdan tidak ada
tunggakan serta sesuai dengan persyaratan
5. Kolektibilitas Kredit/Pinjamaan kredit.Kredit lancar mempunyai kriteria
sebagai berikut ini.
Dalam kenyataan tidak semua kredit yang telah 1) Pembayaran angsuran pokok dan bunga
diberikandapat berjalan lancar, sebagian ada tepat waktu.
yang kurang lancar dan sebagianmenuju 2) Memiliki mutasi rekening yang aktif.
kemacetan.Demi amannya suatu kredit, maka 3) Bagian dari kredit yang dijamin dengan
perlu diambillangkah-langkah untuk uang tunai.
mengklasifikasikan kredit 2. Kredit kurang lancar
berdasarkankelancarannya.Hal ini sangat Yaitu kredit yang pengembalian pokok
diperlukan untuk melakukan tugas- pinjaman atau pembayaranbunganya
tugaspengendalian kredit agar dapat berjalan terdapat tunggakan telah melampaui 90 hari
dengan lancar. sampai 180hari dari waktu yang telah
Keadaan pembayaran pokok atau angsuran disepakati. Kredit kurang lancarmempunyai
pokok dan bungapinjaman oleh nasabah, kriteria sebagai berikut : terdapat tunggakan
terlihat pada tata usaha bank dan hal angsuran pokok dan bunga yang
inimerupakan kolektibilitas dari kredit. telahmelampaui 90 hari, frekuensi mutasi
Informasi dari tingkatkolektibilitas akan sangat rendah, terjadi pelanggaran terhadap kontrak
bergantung bagi bank untuk yang telah dijanjikan lebihdari 90 hari
kegiatanpengawasan terhadap masing-masing terjadi mutasi masalah keuangan yang
nasabah secara individumaupun secara dihadapi debitur, dokumentasi pinjaman
keseluruhan. lemah.
Kolektibilitas adalah collectibility yaitu 3. Kredit diragukan
keadaan pembayaran pokok atau angsuran Yaitu kredit yang pengembalian pokok
pokok dan bungakredit oleh nasabah serta pinjaman dan pembayaranbunganya terdapat
tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana tunggakan yang telah melampaui 180
yang ditanamkan dalam surat-surat berharga harisampai 270 hari dari waktu yang

14
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

disepakati. Kredit diragukanmemiliki Borobudur, Prambanan & Ratu


kriteria sebagai berikut : terdapat tunggakan Boko.
angusran pokok atau bunga yang
telahmelampaui 180 hari, terjadinya HASIL PENELITIAN DAN
wanprestasi lebih dari 180 hari, terjadi PEMBAHASAN
cerukan yang bersifat permanen, terjadi
kapitalisasi bunga, dokumentasi hukum yang A. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
lemah baik untuk perjanjian
maupunpengikat pinjaman. Berdasarkan hasil uji validitas dan
4. Kredit macet reliabilitas diketahui bahwa 7 item yang
Yaitu kredit yang pengembalian pokok digunakan untuk mengukur efektivitas
pinjaman dan pembayaranbunganya terdapat penggunaan pinjaman seluruhnya adalah valid.
tunggakan telah melampaui 270 hari. Hal ini terbukti bahwa koefisien korelasi antara
Kreditmacet mempunyai criteria : terdapat masing-masing item dengan total item adalah:
tunggakan angsuran pokok yang telah 0,500 (item 1), 0,544 (item 2), 0,629 (item 3),
melampaui 270hari, kerugian operasional 0,664 (item 4), 0,682 (item 5), 0,556 (item 6)
dituntut dengan pinjaman baru, jaminan dan 0,573 (item 7). Mengingat semua koefisien
tidak dapat dicairkan pada nilai wajar, baik korelasi lebih besar dai 0,3 maka seluruh item
dari segihukum maupun dari segi kondisi adalah valid.
pasar. Selanjutnya berdasarkan hasil Cronbach
Alpha, diketahui bahwa koefisien korelasi
Cronbach Alpha adalah 0,840, karena koefisien
B. Hipotesis Penelitian ini lebih besar dari 0,7 maka kuesioner adalah
reliabel.
a. H1 = Jumlah pinjaman berpengaruh
terhadap kolektibilitas kredit dana B. Uji Asumsi Klasik
Program Kemitran ( PK ) yang
diberikan oleh PT. TWC. Skala pengukuran yang digunakan
Borobudur, Prambanan & Ratu untuk mengukur variabelpenelitian berbeda-
Boko. beda seperti: rupiah (jumlah pinjaman), bulan
b. H2 = Jangka waktu pinjaman berpengaruh (jangka waktu), skor kuesioner (efektivitas) dan
terhadap kolektibilitas kredit dana hari (kolektibilitas), maka seluruh data
Program Kemitraan ( PK ) yang dijadikan logaritma natural(ln) terlebih dahulu.
diberikan oleh PT. TWC. Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui
Borobudur, Prambanan & Ratu bahwa dari grafik normalprobability plots
Boko. terlihat titik-titik cenderung menyebar atau di
c. H3 = Efektivitas penggunaan pinjaman sekitar garis diagonal dan hal ini menunjukkan
berpengaruh terhadap kolektibilitas bahwa residual terdistribusi secara
kredit ( dana ) Program Kemitraan ( normal.Berdasarkan uji multikolinieriotas
PK ) yang diberikan oleh PT. TWC. didapatkan hasil bahwa hasil uji
Borobudur, Prambanan & Ratu multikolinieritas diketahui besarnya VIF
Boko. masing-masing variabel lebih kecil dari 10 dan
d. H4 = Jumlah pinjaman, jangka waktu mendekati angka 1, serta memiliki nilai
pinjaman, dan tolerance lebih besar 0,1 atau mendakati angka
efektivitaspenggunaan pinjaman 1, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat
secara bersama – sama berpengaruh multikolinieritas.Berdasarkan uji
terhadap kolektibilitas kredit ( dana ) heteroskedastisitas didapatkan bahwa dari
Program Kemitraan ( PK ) yang grafik scatterplots di atas terlihat titik-titik
diberikan oleh PT. TWC. menyebar secara acak (random) dan tidak
membentuk sebuah pola tertentu Hal ini dapat

15
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

disimpulkan bahwa tidak terjadi


heteroskedastisitas pada model regresi. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda,
maka didapatkan koefisien regresi seperti pada
C. Uji Hipotesis tabel berikut ini.

1. Koefisien Regresi Linier Berganda

Tabel 1
Koefisien Regresi Variabel Independen terhadap Variabel Dependen

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.199 7.984 .401 .689
ln_jmlpinjam .001 .000 .271 2.848 .005
ln_jangkawkt -.131 1.914 -.006 -.068 .946
ln_efektivitas -2.422 .933 -.247 -2.597 .011
a. Dependent Variable: ln_kolektiblts
Sumber: Olah data terlampir

Dari hasil analisis data seperti tabel di atas, Koefisien regresi jangka waktu pengembalian
maka persamaan regresi linier berganda dapat pinjaman menunjukkan angka negatif 0,131,
dinyatakan sebagai berikut ini. berarti variabel jangka waktu pengembalian
LnY = 3,199 + 0,001 lnX1 - 0,131 lnX2 - 2,422 pinjaman memiliki pengaruh negatif terhadap
lnX3 kolektibilitas pengembalian pinjaman (Y). Jika
Dari persamaan garis regresi tersebut dapat jangka waktu pengembalian ditambah, maka
dijelaskan berikut ini. kolektibilitas pengembalian pinjaman akan
a. Nilai konstanta (intercept) semakin lancar.
Nilai konstanta atau intercept kolektibilitas d. Koefisien Regresi Efektivitas Penggunaan
dana pinjaman kategori lancar menunjukkan Pinjaman (X3)
angka 3,199. Artinya tanpa ada pengaruh Koefisien regresi efektivitas penggunaan
jumlah pinjamaan (X1), jangka waktu pinjaman menunjukkan angka negatif 2,422,
pengembalian pinjaman (X2), dan efektivitas berarti variabel efektivitas penggunaan
penggunaan pinjaman (X3), maka kolektibilitas pinjaman memiliki pengaruh negatif terhadap
pengembalian pinjaman (Y) semakin kurang kolektibilitas pengembalian pinjaman (Y). Jika
lancar. penggunaan pinjaman semakin efektif, maka
b. Koefisien Regresi Jumlah Pinjaman (X1) kolektibilitas pengembalian pinjaman akan
Koefisien regresi jumlah pinjaman semakin lancar dan cenderung tidak macet.
menunjukkan angka 0,001, berarti variabel
jumlah pinjaman memiliki pengaruh positif 2. Uji t
terhadap kolektibilitas pengembalian pinjaman
(Y).Jika jumlah pinjaman bertambah, maka Seperti terlihat pada tabel 4.3 di atas, maka
kolektibilitas pengembalian pinjaman semakin hasil uji t dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
kurang lancar atau cenderung macet. a. Pengaruh Jumlah Pinjaman terhadap
c. Koefisien Regresi Jangka Waktu Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman
Pengembalian Pinjaman (X2)

16
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

Hasil uji t untuk pengaruh jumlah pinjaman Hasil uji t untuk pengaruh efektivitas
terhadap kolektibilitas pengembalian pinjaman penggunaan pinjaman terhadap kolektibilitas
menunjukkan angka sebesar 2,848 dengan nilai pengembalian pinjaman menunjukkan angka
signifikansi sebesar 0,005< 0,05 (tingkat sebesar negatif 2,597 dengan nilai signifikansi
kesalahan 5 %), maka dapat disimpulkan bahwa sebesar 0,011< 0,05, berarti efektivitas
jumlah pinjaman memiliki pengaruh signifikan penggunaan pinjaman berpengaruh signifikan
terhadap kolektibilitas pengembalian pinjaman. terhadap kolektibilitas pengembalian pinjaman.
Hasil penelitian ini dapat membuktikan Hasil penelitian ini dapat membuktikan
hipotesis 1. hipotesis 3.
b. Pengaruh Jangka Waktu Pengembalian
Pinjaman terhadap Kolektibilitas 3. Uji F
Pengembalian Pinjaman
Hasil uji t untuk pengaruh jangka waktu Uji F dimaksudkan untuk menguji signifikansi
pengembalian pinjaman terhadap pengembalian hasil perhitungan pengaruh seluruh variabel
pinjaman menunjukkan angka sebesar negatif bebas yaitu jumlah pinjaman, jangka waktu
0,068 dengan nilai signifikansi sebesar 0,946> pengembalian, efektivitas penggunaan pinjaman
0,05, berarti jangka waktu pengembalian dan sektor usaha dengan variabel tergantung
pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap yaitu kolektibilitas pengembalian pinjaman.
kolektibilitas pengembalian pinjaman. Hasil Berdasarkan uji Fdidapatkan hasil seperti tabel
penelitian ini tidak dapat membuktikan di bawah ini.
hipotesis 2.
c. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Pinjaman
terhadap Kolektibilitas Pengembalian
Pinjaman

Tabel 2
Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 17.246 3 5.749 9.640 .000a
Residual 69.178 116 .596
Total 86.425 119
a.Predictors: (Constant), ln_efektivitas, ln_jangkawkt, ln_jmlpinjam
b.Dependent Variable: ln_kolektiblts
Sumber: Oleh data terlampir
pinjaman. Hasil penelitian ini dapat
Pada tabel di atas terlihat bahwa besarnya membuktikan hipotesis 4.
angka uji F adalah 9,640 dengan signifikansi
0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara bersama-sama variabel jumlah
pinjaman, jangka waktu pengembalian dan 4. Koefisien Determinansi (R2)
efektivitas penggunaan pinjaman berpengaruh
signifikan terhadap kolektibilitas pengembalian

17
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

Tabel 3
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
1 .447a .200 .179 0.772246 1.311
a. Predictors: (Constant), ln_efektivitas, ln_jangkawkt, ln_jmlpinjam
b. Dependent Variable: ln_kolektiblts
Sumber: Olah data terlampir
binaan berpengaruh terhadap kolektibiltas
Pada tabel di atas diketahui bahwa R2 pengembalian pinjaman. Semakin besar
(AdjustedR square) didapatkan hasil sebesar pinjaman yang diberikan akan menyebabkan
0,179. Jadi koefisien determinansi adalah 0,179 semakin kurang lancar tingkat kolektibilitas,
x 100% = 17,9%. Hal ini berarti kontribusi sedangkan semakin kecil jumlah pinjaman yang
pengaruh keempat variabel yaitu jumlah diberikan kepada mitra binaan akan semakin
pinjaman, jangka waktu pengembalian, dan lancar tingkat kolektibiltas pengembalian
efektivitas penggunaan pinjaman terhadap pinjaman.
variabel kolektibilitas pengembalian pinjaman Kolektibilitas adalah collectibility yaitu
sebesar 17,9% dan sisanya sebesar 82,1% keadaan pembayaran pokok atau angsuran
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak pokok dan bungakredit oleh nasabah serta
diteliti. tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana
yang ditanamkan dalam surat-surat berharga
D. Pembahasan atau penanaman lainnya; berdasarkan ketentuan
Bank Indonesia, kolektibilitas dari suatu
1. Pengaruh Jumlah Pinjaman terhadap pinjaman dapat dikelompokan dalam lima
KolektibilitasPengembalian Pinjaman kelompok, yaitu kredit lancar, dalam perhatian
khusus (special mention), kredit kurang lancar,
Seperti telah dijelaskan di muka bahwa kredit diragukan, dan kredit macet (Error!
koefisien regresi jumlah pinjaman Hyperlink reference not valid..
menunjukkan angka positif 0,001, berarti
variabel jumlah pinjaman memiliki pengaruh 2. PengaruhJangka Waktu Pengembalian
positif terhadap kolektibilitas pengembalian Pinjaman terhadap Kolektibilitas
pinjaman (Y).Jika jumlah pinjaman bertambah, Pengembalian Pinjaman
maka kolektibilitas pengembalian pinjaman
semakin lancar. Hasil uji t untuk pengaruh Koefisien regresi jangka waktu pengembalian
jumlah pinjaman terhadap kolektibilitas pinjaman menunjukkan angka negatif 0,131,
pengembalian pinjaman menunjukkan angka berarti variabel jangka waktu pengembalian
sebesar 2,848 dengan nilai signifikansi sebesar pinjaman memiliki pengaruh negatif namun
0,005< 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak signifikan terhadap kolektibilitas
jumlah pinjaman memiliki pengaruh signifikan pengembalian pinjaman (Y). Hal ini terlihat
terhadap kolektibilitas pengembalian pinjaman. dari hasil uji t sebesar negatif 0,068 dengan
Pinjaman (kredit) adalah penyediaan signifikansi sebesar 0,946> 0,05. Berarti jangka
sejumlah uang berdasarkan persetujuan pinjam waktu pengembalian tidak berpengaruh
meminjam antara PT. TWC. Borobudur, terhadap tingkat kolektibilitas pengembalian
Prambanan & Ratu Boko dengan pihak mitra pinjaman, artinya tidak ada kecenderungan
binaannya dan mewajibkan pihak mitra binaan bahwa apabila jangka waktu pengembalian
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu ditambah akan menyebabkan kolektibilitas
tertentu. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengembalian pinjaman akan semakin lancar
jumlah pinjaman yang diberikan kepada mitra atau sebaliknya . Hal tersebut terlihat dari data

18
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

di lapangan bahwa hampir seluruh mitra binaan Efektivitas penggunaan pinjaman adalah
(118 mitra binaan) diberikan jangka waktu pemanfaatan uang pinjaman secara benar oleh
pengembalian selama 24 kali (bulan) dan hanya mitra binaan untuk mengembangkan usahanya.
dua mitra binaan yang diberikan jangka waktu Oleh karena itu, ada kecenderungan bahwa
pengembalian 18 bulan, namun tingkat semakin efektif penggunaan uang pinjaman
kolektibilitas pengembalian pinjaman di antara untuk keperluan pengembangan usaha, akan
mereka berbeda. semakin lancar tingkat kolektibilitas
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa pengembalian pinjaman. Hasil penelitian ini
tidak ada kecenderungan bahwa semakin lama signifikan untuk diterapkan bagi seluruh mitra
jangka waktu pengembalian pinjaman akan binaan. Hal ini dikarenakan uang pinjaman
semakin lancar tingkat kolektibilitas yang diberikan oleh PT. TWC. Borobudur,
pengembalian pinjaman atau tidak ada Prambanan & Ratu Boko dapat digunakan
kecenderungan bahwa semakin cepat jangka untuk menambah modal usaha, sehingga tingkat
waktu pengembalian pinjaman akan semakin penghasilan mitra binaan semakin meningkat,
kurang lancar tingkat kolektibilitas sehingga semakin memiliki kemampuan untuk
pengembalian pinjaman. Hal ini ini dikarenkan dapat mengembalikan pinjaman yang diberikan
mitra binaan pada dasarnya memiliki waktu oleh PT. TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu
yang cukup untuk mengembalikan pinjamannya Boko. Selain itu, peningkatan penghasilan mitra
yang diberikan oleh PT. TWC. Borobudur, binaan tersebut dapat juga disebabkan karena
Prambanan & Ratu Boko. Hal ini dikarenakan mitra binaan telah diberikan beberapa pinjaman
rata-rata mitra binaan diberikan waktu selama oleh PT. TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu
24 bulan (2 tahun) untuk mengembalikan Boko, sehingga usahanya semakin berkembang
pinjaman, walaupun jumlah pinjaman yang dan dapat meningkatkan taraf hidup. Dengan
diberikan secara bervariasi.Ini membuktikan meningkatnya penghasilan dan taraf hidup
bahwa jangka waktu pengembalian pinjaman mitra binaan maka mitra binaan dapat
tidak berpengaruh terhadap kolektibilitas mengembalikan pinjaman yang diberikan
pengembalian pinjaman, karena rata-rata mitra dengan lancar.
binaan termasuk kategori lancar dalam
pengembalian pinjamannya.
4. Pengaruh Jumlah Pinjaman, Jangka
3. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Waktu dan Efektivitas Pinjaman
Pinjaman terhadap Kolektibilitas terhadap Kolektibilitas Pengembalian
Pengembalian Pinjaman Pinjaman

Koefisien regresi efektivitas penggunaan Seperti yang telah dijelaskan di muka bahwa
pinjaman menunjukkan angka negatif 2,442, besarnya angka uji F adalah 9,640 dengan
berarti variabel efektivitas penggunaan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat
pinjaman memiliki pengaruh negatif disimpulkan bahwa secara bersama-sama
terhadap kolektibilitas pengembalian variabel jumlah pinjaman, jangka waktu
pinjaman (Y). Jika penggunaan pinjaman pengembalian, dan efektivitas penggunaan
semakin efektif, maka kolektibilitas pinjaman berpengaruh signifikan terhadap
pengembalian pinjaman akan semakin kolektibilitas pengembalian pinjaman. Besarnya
lancar. Hasil uji t untuk pengaruh efektivitas R2 (Adjusted R square) didapatkan hasil
penggunaan pinjaman terhadap kolektibilitas sebesar 0,179 atau 17,9%. Hal ini berarti
pengembalian pinjaman menunjukkan angka kontribusi pengaruh ketiga variabel yaitu
sebesar negatif 2,597 dengan nilai jumlah pinjaman, jangka waktu pengembalian,
signifikansi sebesar 0,011< 0,05, berarti dan efektivitas penggunaan pinjaman terhadap
efektivitas penggunaan pinjaman variabel kolektibilitas pengembalian pinjaman
berpengaruh signifikan terhadap sebesar 17,9% dan sisanya sebesar 82,1%
kolektibilitas pengembalian pinjaman.

19
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak pengembalian, dan efektivitas penggunaan
diteliti. pinjaman, karena ketiga variabel tersebut
Secara bersama-sama pengaruh ketiga variabel dapat mempengaruhi tingkat kolektibilitas
yaitu jumlah pinjaman, jangka waktu pengembalian pinjaman.
pengembalian dan efektivitas penggunaan 2. PT. TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu
pinjaman cukup berpengaruh terhadap variabel Boko perlu memberikan pelatihan secara
kolektibilitas pengembalian pinjaman. Hal ini intensif kepada para mitra binaan tentang
dikarenakan tingkat kolektibilitas akuntansi pengelolaan usaha mitra binaan,
pengembalian pinjaman dapat dipengaruhi oleh agar dalam menjalankan usaha para mitra
jumlah pinjaman, jangka waktu pengembalian binaan dapat mengelola pemasukan dan
dan efektivitas penggunaan pinjaman yang pengeluaran dengan baik dan benar.
dijalankan oleh mitra binaan yang diberikan 3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
pinjaman oleh PT. TWC. Borobudur, meneliti tentang Program Kemitraan ( PK )
Prambanan & Ratu Boko. Namun demikian, yang diberikan oleh PT. TWC. Borobudur,
secara parsial (sendiri-sendiri) ada satu variabel Prambanan & Ratu Boko, disarankan untuk
yang tidak begitu berpengaruh terhadap tingkat menggunakan variabel lain agar hasil
kolektibilitas pengembalian pinjamaan, yaitu penelitian yang dihasilkan dapat saling
variabel jangka waktu pengembalian melengkapi.
pinjamaan.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
Afriana, Wendra dan Adi Kuswanto, Faktor-
A. Kesimpulan faktor yang Mempengaruhi Kolektibilitas
Pembayaran Kredit Ukm Petani Bawang
1. Jumlah pinjaman berpengaruh terhadap Pada Bank BRI Cabang Brebes,
kolektibilitas kredit dana Program Kemitran http://publication.gunadarma.ac.id/bitstre
( PK ) yang diberikan oleh PT. TWC. am/123456789/ 2114/1/
Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Artikel_11204070.pdf.
2. Jangka waktu pinjaman tidak berpengaruh Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian
terhadap kolektibilitas kredit dana Program Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : PT.
Kemitraan ( PK ) yang diberikan oleh PT. Rineka Cipta.
TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Astiko dan Sunardi. 1996. Pengantar
3. Efektivitas penggunaan pinjaman Manajemen Perkreditan. Edisi Pertama.
berpengaruh terhadap kolektibilitas kredit Yogyakarta : ANDI.
(dana ) Program Kemitraan ( PK ) yang Bank Indonesia, 2006.Laporan Perekonomian
diberikan oleh PT. TWC. Borobudur, Indonesia 2006. Jakarta: Bank Indonesia.
Prambanan & Ratu Boko. Campbell, J.P., 1989. Efektivitas Organisasi.
4. Jumlah pinjaman, jangka waktu pinjaman, Terjemahan Sahat Simamora. Jakarta:
dan efektivitas penggunaan pinjaman secara Erlangga.
bersama – sama berpengaruh terhadap De Soto, H., 1991. Pertumbuhan Ekonomi
kolektibilitas kredit (dana ) Program Bawah Tanah di Peru. Jakarta : Majalah
Kemitraan ( PK ) yang diberikan oleh PT. Prisma Mei 1991- LP3ES.
TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Ghozali, Imam, 2009. Analisis Multivariat
dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit
B. Saran Universitas Diponegoro.
Gibson, James L, John M. Evancevich, &
1. PT. TWC. Borobudur, Prambanan & Ratu James H. Donnelly, Jr. 1992. Organisasi,
Boko dalam memberikan pinjaman kepada dan Manajemen. Terjemahan Penerbit
mitra binaan perlu mempertimbangkan Erlangga. Jakarta, Erlangga.
jumlah pinjaman, jangka waktu

20
Kiat BISNIS Volume 6 No. 1 Juni 2015

Hafsah, Muhammad Jafar. 2003. Upaya Bumn Terhadap Kinerja UMKM (Studi
pengembangan Usaha Kecil Dan Kasus Pada Program Kemitraan PT.
Menengah (Infokop Nomor 25 Tahun XX, Telekomunikasi Indonesia, Tbk Sub Area
2004). Availabel at Malang Untuk Industri Sari Apel Brosem
http://www.smecda.com/. Kota Batu). Publikasi Hasil Penelitian
Kasmir, 2005, Bank dan lembaga keuangan tersedia di: www.unbra/malang/265-
lainnya.Jakarta:Raja Grafindo Persada. 1210-1-PB.pdf
Manning, Chris dan Tadjuddin Noer Effendi. Yustika Erani, Ahmad, 2000. Industrialisasi
1991. Urbanisasi, Pengangguran, dan Pinggiran, Cetakan Pertama, Pustaka
Sektor Informal di Kota, Jakarta: Pelajar, Yogyakarta.
Yayasan Obor Indonesia.
Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain. Yogyakarta: Ekonisia.
Mulkhan, Unang dan Maulana Agung P., 2012.
“Analisis Pelaksanaan Program
Kemitraan BUMN Terhadap
Kesejahteraan UMKM: Pendekatan
Corporate Responsibility (SR) (Studi
Kasus PTPN VIII)”. Seminar Hasil-hasil
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012.
Mulyono, Pudjo, 1996. Bank Budgeting.
Jakarta: Intermedia.
Riduwan dan Akdon, 2010, Rumus dan Data
dalam Analisis Statistika, Alfabeta,
Bandung.
Santoso, Singgih, 2000. Buku Latihan SPSS :
Statistik Parametrik, Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo.
Siamat, Dahlan. 1995. Manajemen Lembaga
Keuangan.Jakarta : Intermedia.
Sinungan, Muchdarsyah. 1993. Manajemen
Dana Bank, Edisi kedua. Jakarta: Bumi
Aksara.
Steers, M Richard. 1985. Efektivitas Organisasi
Perusahaan, alih bahasa Magdalena
Jamin. Jakarta: Erlangga.
Sudirman. 2000. Teori Ekonomi Mikro I.
Yogyakarta : Universitas Terbuka.
Taswan.2003. Analisis Integrasi Strategi Dilik
dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya.Jurnal Bisnis dan
Ekonomi.September. P:17-28.
Thomas, Suyatno. 2007. Kelembagaan
Perbankan, Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Urfa, V. Hamidah, Siti Ragil Handayani, Raden
Rustam Hidayat, 2012.Efektivitas
Penggunaan Kredit Program Kemitraan

21

Anda mungkin juga menyukai