Anda di halaman 1dari 16

POSYANDU BALITA

Oleh
Kelompok V
A12-B

Nama Kelompok :
1. I Wayan Widarta (18.321.2873)
2. Made Okthaviani Susilawati Dewi (18.321.2876)
3. Ni Kadek Pebby Purnama Dewi (18.321.2882)
4. Ni Komang Milandani (18.321.2888)
5. Ni Luh Nyoman Dewi Meliani (18.321.2894)
6. Yunda Chandra Dewi (18.321.2901)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha


Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Posyandu Balita”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Posyandu Balita ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Denpasar, 11 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR. .................................................................................... ii
DAFTAR ISI. ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. ............................................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
1.4 Manfaat. ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Posyandu Balita . .............................................................. 3
2.2 Tujuan Posyandu Balita. ..................................................................... 3
2.3 Pelaksanaan System 5 Meja Posyandu Balita. .................................... 4
2.4 Kader (Pengertian, Tugas, Organisasi, Pendanaan).. .......................... 5
2.5 KMS. ................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan. ........................................................................................... 12
3.2 Saran. ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia
yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara
merata apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti
posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dan dapat menjangkau semua
sasaran yang membutuhkan pelayanan, salah satunya adalah layanan tumbuh
kembang anak (Depkes RI, 2006).
Kegiatan pemantauan pertumbuhan di Indonesia telah dilaksanakan sejak
tahun 1974 melalui penimbangan bulanan di posyandu dengan menggunakan
Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS memuat kurva pertumbuhan normal anak
berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan
penimbangan bulanan ini diharapkan gangguan pertumbuhan setiap anak dapat
diketahui lebih awal sehingga dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat.
Pemantauan pertumbuhan perlu ditingkatkan perannya dalam tindak kewaspadaan
untuk mencegah memburuknya keadaan gizi balita (Depkes RI, 2002). Perubahan
berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau
pertumbuhan anak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari posyandu balita?
2. Apa tujuan diadakannya posyandu balita?
3. Bagimana pelaksanaan system 5 meja posyandu balita?
4. Apa pengertian, tugas, organisasi, pendanaan dari kader?
5. Apa itu KMS?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian posyandu balita
2. Untuk memahami tujuan dari posyandu balita
3. Untuk mengetahui system dari 5 meja posyandu balita
4. Untuk mengetahui pengertian, tugas, organisasi, pendanaan dari kader
5. Untuk memahami KMS

1.4 Manfaat
1. Agar mengetahui pengertian posyandu balita
2. Agar memahami tujuan dari posyandu balita
3. Agar mengetahui system dari 5 meja posyandu balita
4. Agar mengetahui pengertian, tugas, organisasi, pendanaan dari kader
5. Agar memahami KMS

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Posyandu


Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat
sekaligus memperoleh pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan antara
lain : gizi, imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan penanggulangan diare.
Definisi lain Posyandu adalah salahsatu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu dan Bayi.
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan di suatu wilayah kerja
Puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan dibalai dusun, balai kelurahan
maupun tempat – tempat lain yang mudah didatangi oleh masyarakat (Ismawati
dkk. 2010).
Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka
pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat
membangun dan menolong dirinya sendiri, sehingga perlu ditingkatkan
pembinaannya.

2.2 Tujuan Posyandu


Tujuan penyelenggaraan posyandu adalah untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur.Posyandu
direncanakan dan dikembangkan oleh kader bersama Kepala Desa dan Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) serta penyelenggaraannya dilakukan oleh
kader yang terlatih dibidang KB-Kes, berasal dari PKK, tokoh masyarakat,
pemuda dengan bimbingan tim pembina LKMD tingkat kecamatan. Kader adalah
anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat setempat yang disetujui
oleh LKMD dengan syarat; mau dan mampu bekerja secara sukarela, dapat

3
membaca dan menulis huruf latin dan mempunyai cukup waktu untuk bekerja
bagi masyarakat.
Tujuan penyelenggaraan posyandu:
1. Menurunkan angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (ibu
hamil, melahirkan dan nifas)
2. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan keluarga berencana (KB) serta
kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat
sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera,
Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
5. Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secara aktif
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi, balita dan keluarga
serta mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita.

2.3 Pelaksanaan System 5 Meja Posyandu


Pelaksanaan kegiatan di posyandu dikenal dengan nama “system 5 meja”,
dimana kegiatan masing – masing meja mempunyai kegiatan khusus. Sistem 5
meja tersebut tidak berarti bahwa posyandu harus, memiliki 5 buah meja untuk
pelaksanaannya, tetapi kegiatan posyandu tersebut harus mencakup 5 pokok
kegiatan :
1. Meja 1, pendaftaran balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
2. Meja 2, penimbangan balita
3. Meja 3, pencatatan hasil penimbangan
4. Meja 4, penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu
menyusui
5. Meja 5, pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok

4
2.4 Kader (Pengertian, Tugas, Organisasi, Pendanaan)
2.4.1 Pengertian Kader Posyandu
Kader posyandu adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh
dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan
kesehatan.Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di
posyandu.Sehingga seorang kader posyandu harus mampu bekerja secara
sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta
mau dan sanggup menggerakan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti
kegiatan posyandu (Ismawati dkk. 2010). Seorang warga masyarakat dapat
diangkat menjadi seorang kader posyandu apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa social dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Mengikuti pelatihan – pelatihan sebelum menjadi kader posyandu

2.4.2 Tugas Kader Posyandu


1) Tugas – tugas kader posyandu pada saat persiapan hari buka posyandu,
meliputi:
(1) Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi, KMS, alat
peraga, LILA, alat pengukur, obat – obatan yang dibutuhkan (pil
besi, vitamin A, oralit), bahan / materi penyuluhan.
(2) Mengundang dan menggerakkan masyarakat yaitu memberitahu ibu–
ibu untuk datang ke posyandu.
(3) Menghubungi pokja posyandu, yaitu menyampaikan rencana
kegiatan kepada kantor desa dan meminta mereka untuk memastikan
apakah petugas sektor bisa hadir pada hari buka posyandu.

5
(4) Melaksankan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas
di antara kader posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan
kegiatan.
2) Tugas – tugas kader pada kegiatan bulanan posyandu
(1) Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau balita, yaitu menuliskan
nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS
dan mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada
formulir atau register ibu hamil.
(2) Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau balita dan mencatat
hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada
KMS.
(3) Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau memindahkan
catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS
anak tersebut.
(4) Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data KMS atau keadaan anak
berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan dalam
grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan dan
memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada
data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah
yang dialami sasaran.
(5) Meja 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya
dilakukan oleh petugas kesehatan, PLKB, PPL, dan lain –lain.
Pelayanan yang diberikan antara lain : Pelayanan Imunisasi,
Pelayanan Keluarga Berencana, Pengobatan pemberian pil
penambah darah (zat besi),vitamin A, dan obat – obatan lainnya.
3) Kegiatan setelah pelayanan bulanan posyandu
(1) Memindahkan catatan – catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS)
ke dalam buku register atau buku bantu kader.
(2) Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kagiatan
hari posyandu pada bulan berikutnya. Kegiatan diskusi kelompok
(penyuluhan kelompok) bersama ibu- ibu yang rumahnya berdekatan
(kelompok dasawisma).

6
(3) Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) merupakan
tindak lanjut dan mengajak ibu – ibu datang ke posyandu pada
kegiatan bulan berikutnya.
4) Melaksanakan kegiatan di luar posyandu
(1) Melakasanakan kunjungan rumah
A. Setelah kegiatan didalam posyandu selesai, rumah ibu – ibu yang
akan dikunjungi ditentukan bersama.
B. Tentukan keluarga yang akan dikunjungi oleh masing-masing
kader. Sebaiknya diajak pula beberapa ibu untuk ikut kunjungan
rumah
C. Mereka yang perlu dikunjungi adalah :
a. Ibu yang anak balitanya tidak hadir 2 (dua) bulan berturut –turut
di posyandu.
b. Ibu yang anak ballitanya belum mendapat kapsul vitamin.
c. Berat badannya tidak naik 2 (dua) bulan berturut – turut.
d. Berat badannya dibawah garis merah KMS.
e. Sasaran posyandu yang sakit.
f. Ibu hamil yang tidak menghadiri kegiatan posyandu 2 (dua)
bulan berturut – turut.
g. Ibu hamil yang bulan lalu dikirim atau dirujuk ke puskesmas.
h. Ibu yang mengalami kesulitan menyusui anaknya.
i. Ibu hamil dan ibu menyusui yang belum mendapat kapsul
iodium.
j. Balita yang terlalu gemuk.
(2) Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam
kegiatan posyandu
a. Langsung ke tengah masyarakat.
b. Melalui tokoh masyarakat atau pemuka agama atau adat.
(3) Membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran, penyuluhan, dan
berbagai usaha kesehatan masyarakat.

7
5) Melakukan kegiatan bulanan posyandu
(1) Mempersiapkan pelaksanaan posyandu
A. Sehari sebelum pelaksanaan posyandu, kader memberikan informasi
kepada seluruh peserta posyandu mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan di posyandu.
B. Alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan. Bila ada alat yang
belum tersedia, dapat diusahakan dengan meminjam, meminta
bantuan pada petugas kesehatan atau bila mungkin membuat sendiri.
C. Membagi tugas diantara para kader, dan bila perlu bantuan dapat
menyertakan ibu – ibu yang lain.
(2) Kegiatan bulanan posyandu
(3) Kegiatan setelah pelayanan bulanan posyandu :
A. Mencatat seluruh hasil kegiatan posyandu
B. Membahas kegiatan – kegiatan posyandu lainnya
C. Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan
bulan berikutnya
Ketika kader mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya, maka
kader dapat mendiskusikan kesulitan mereka dengan para tokoh masyarakat,
tokoh agama, kepala desa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tim
penggerak PKK dan petugas KB (PLKB).

2.4.3 Organisasi Kader Posyandu


Struktur organisasi posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat
pada saat pembentukan posyandu. Struktur organisasi tersebut bersifat fleksibel,
sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan,
dan kemampuan sumber daya.Struktur organisasi posyandu terdiri dari ketua,
sekretaris, dan bendahara serta kader posyandu yang merangkap sebagai
anggota.

2.4.4 Pendanaan Posyandu


Dana pelaksanaan posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui
gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya

8
serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui
kegiatan dana sehat.

2.5 KMS
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah catatan grafik perkembangan anak
yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin. Dari situlah bisa
diketahui status gizi bayi dan balita Anda. KMS juga menyuguhkan informasi
kelengkapan imunisasi anak dan memantau pemberian ASI eksklusif pada bayi
usia 0-6 bulan. Selain itu, dalam KMS terdapat tips dasar perawatan anak, seperti
pemberian makanan anak, dan perawatan anak bila mengalami diare.

KMS terdiri dari 1 lembar (2 halaman bolak-balik) dengan 5 bagian di


dalamnya. Cara mengisi dan membaca Kartu Menuju Sehat dibedakan antara anak
laki-laki dengan anak perempuan. KMS anak laki-laki berwarna biru dan punya
anak perempuan berwarna merah muda.

9
Cara Membaca KMS
1. Dibawah garis merah menunjukkan anak Anda mengalami kurang gizi
sedang hingga berat. Jika anak Anda berada di zona ini, maka segera bawa
anak Anda ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan
kesehatan lebih lanjut.
2. Terletak di daerah dua pita warna kuning (di atas garis merah), hal ini
menunjukkan anak tersebut mengalami kurang gizi ringan. Anda tidak perlu
panik. Yang perlu Anda lakukan adalah mengevaluasi pemberian makanan
pada anak Anda.
3. Dua pita warna hijau muda dan dua warna hijau tua di atas pita kuning,
menunjukkan anak Anda memiliki berat badan cukup atau status gizi
baik atau normal. Meski begitu, berat badan anak tetap perlu ditimbang dan
diawasi agar senantiasa sesuai dengan umurnya.
4. Empat pita di atas pita warna hijau tua (2 pita warna hijau muda ditambah 2
pita warna kuning), menunjukkan anak Anda memiliki berat badan yang lebih
di atas normal. Jika anak Anda mengalami hal ini, segera konsultasikan ke
dokter untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih tepat. Perlu
diingat, bahwa anak yang kelebihan berat badan mudah terkena berbagai
penyakit, seperti obesitas atau serangan jantung.
Di samping itu, anda juga perlu melihat perkembangan titiknya setiap
bulan, apakah naik-turun, semakin menanjak, atau malah menurun. Masing-
masing perkembangan ini ada artinya.
1. Bila titik pada grafik lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, tandanya
berat badan anak Anda naik.
2. Bila titik pada grafik sejajar dengan bulan sebelumnya, maka berat badan
anak Anda sama dengan bulan sebelumnya. Anda harus meningkatkan
pemberian makan, baik mutu dan waktu pemberiannya.
3. Bila titik pada grafik lebih rendah dari bulan sebelumnya, maka berat badan
anak Anda mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi terutama bila anak
mulai memasuki usia 6 bulan di mana gigi sudah mulai tumbuh. Biasanya
bila gigi akan tumbuh, anak akan mengalami demam ringan dan nafsu makan

10
akan sedikit menurun. Jika anak tidak mengalami sakit, tetapi berat badannya
tetap berkurang, maka ibu harus segera membawanya ke bidan atau dokter.
4. Bila titik berat badan pada grafik KMS terputus-putus, ini artinya Anda
kurang rajin menimbang anak. Alangkah baiknya jika penimbangan
dilakukan setiap bulan.
Penjelasan istilah naik atau tidak naik pada berat badan anak
dilambangkan dengan huruf N untuk berat badan naik dan T untuk berat badan
tidak naik. Berat badan naik (N) artinya grafik berat badan mengikuti garis
pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama dengan kenaikan berat badan
minimal (KBM) atau lebih. Berat badan tidak naik (T) artinya grafik berat badan
mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan
berat badan kurang dari KBM.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang mengandung
makna: suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini.
Tujuan Posyandu untuk menurunkan AKB/AKI, membudayakan NKKBS
dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan kegiatan KB-
Kes kegitan pembangunan lainnya untuk mencapai keluarga sejahtera .
Kegiatan Pokok Posyandu mencakup Program KIA, KB, Imunisasi, Gizi
dan Penanggulangan Diare. SIP (Sistem Informasi Posyandu) adalah rangkaian
kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara
tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. Posyandu mandiri
merupakan Posyandu percontohan terbaik dengan ciri sebagai berikut :
1. Kegiatan secara teratur dan mantap.
2. Cakupan program/kegiatan baik.
3. Mempunyai program tambahan.
4. Memiliki dana sehat dan JPKM yang mantap.
LKMD dan PKK merupakan lembaga masyarakat yang merupakan wadah
partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berfungsi Kades/lurah untuk
tercapainya masyarakat sehat dan sejahtera.

3.2 Saran
Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari
berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial. Selain itu
diperlukan adanya kerjasama, tekanan dan pengabdian para pengelolanya
termasuk kader.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/16071/4/BAB_I.pdf
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/57839/16.LAMPIRAN
%20modul.pdf?sequence=16
http://repository.ump.ac.id/3213/3/Ryan%20Wicaksono%20BAB%20II.pdf
Pedoman umum Pengelolaan Posyandu, Kementrian Kesehatan RI. 2011

13

Anda mungkin juga menyukai