Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FAJAR RAHMAWATI

NPM : 2016 31 035

PIRING MAKANKU

Keragaman makanan dalam satu piring merupakan hal yang tak bisa ditawar, mencakup
protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral seimbang. Mengapa konsumsi pangan beragam
penting? Tak lain karena tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi
yang dibutuhkan tubuh.

Dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan buah-buahan disarankan porsinya adalah separuh
bagian piring. Separuh bagian piring lainnya dapat diisi dengan karbohidrat dan protein.

Aturan pembagian makanan dalam ‘Isi Piringku’ adalah:

 Setengah porsi piring makan, terdiri dari sayur dan buah-buahan dengan beragam jenis
dan warna.

 Seperempat piring makan diisi dengan protein. Bisa diisi ikan, ayam atau kacang-
kacangan. Batasi konsumsi daging merah ataupun daging olahan.

 Seperempat piring makan dipenuhi dengan karbohidrat dari biji-bijian utuh, nasi merah,
gandum utuh, atau pasta. Hati-hati dalam pemilihan sumber karbo, misalnya roti atau
beras putih karena kandungan gulanya tergolong tinggi.

 Lengkapi dengan sedikit minyak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kedelai, minyak
jagung, dan minyak kanola. Sebaiknya hindari minyak yang mengandung lemak jenuh
atau kolesterol tinggi.

 Konsumsi air putih yang cukup, namun batasi susu serta produk turunannya. Batasi
konsumsi susu hingga 2 gelas per hari, jus sekitar satu gelas per hari, dan hindari
minuman dengan kandungan gula tinggi.

Meski panduan ‘Isi piringku’ ini dapat diterapkan pada hampir semua kalangan, namun tidak
untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun karena mereka membutuhkan asupan nutrisi berbeda.
Demikian juga untuk orang yang perlu menjalani pola makan khusus karena memiliki kondisi
medis tertentu.
Baduta (1-2 tahun)

Anak di atas 1 tahun umumnya sudah boleh diberi makanan keluarga. Ada sejumlah aturan
pemberian makan untuk anak usia 12-24 bulan, yaitu:

 Hindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan, seperti


makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau berlemak.

 Berikan makanan yang bisa dipegang (finger snack) misalnya potongan sayuran rebus
atau buah untuk melatih keterampilan dalam memegang makanan sekaligus merangsang
pertumbuhan gigi.

 Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur dua tahun.

Bunda harus memperhatikan frekuensi pemberian makan untuk si Kecil, yaitu 3-4 kali sehari
makanan keluarga + 1-2 kali sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan anak +
pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan: Semangkuk penuh berukuran 250 ml.

Batita (2-3 tahun)

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia tahun 2013, anak usia 2-3 tahun butuh 1125
kilo kalori. Bagi kebutuhan kalori tersebut menjadi 5 kali makan dengan pembagian 2 kali snack
(rata-rata 100-150 kilo kalori setiap makan snack) dan 3 kali makan besar.

Anak usia 2-3 tahun setiap makan besar harus menghabiskan sekitar 300 kilo kalori dan 100 kilo
kalori camilan.
Berikut ini contoh menu yang bisa diberikan untuk anak 2-3 tahun dalam 1 porsi makan besar
dan snacknya:

 Karbohidrat, bisa berupa nasi 5-6 sendok makan atau roti tawar 1 lembar. Protein berupa
setengah potong ayam ukuran sedang atau daging sapi giling 2-5 sendok makan.

 Untuk sayur, berikan brokoli 2-3 sendok makan atau jagung manis 2 sendok makan,
untuk buah berikan apel setengah ukuran sedang atau pisang 1 ukuran sedang. Untuk
susu atau produk turunannya, berikan susu 1 gelas atau yogurt 1 gelas kecil.

 Sedangkan untuk snack berikan biskuit 3 keping sedang atau cokelat 2-4 potong.

Anda mungkin juga menyukai