Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ARTIKEL GANGGUAN MENTAL

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat nilai mata kuliah : Kesehatan
masyarakat

Disusun Oleh
Ilham Nurhuda
(182020007)
Gangguan Mental
Gangguan jiwa atau penyakit jiwa adalah pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya
terkait dengan stres atau kelainan jiwa yang tidak dianggap sebagai bagian dari
perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai
kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan
fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia.
Penemuan dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan jiwa telah berubah sepanjang
perubahan waktu dan perubahan budaya, dan saat ini masih terdapat perbedaan tentang
definisi, penilaan dan klasifikasi, meskipun kriteria pedoman standar telah digunakan secara
luas. Lebih dari sepertiga orang di sebagian besar negara-negara melaporkan masalah pada
satu waktu pada hidup mereka yang memenuhi kriteria salah satu atau beberapa tipe umum
dari kelainan jiwa.
Macam-macam Gangguan Mental
1. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
Seseorang dengan masalah ini mengalami gangguan kecemasan saat merespons suatu objek
atau situasi. Biasanya penderita akan mengalami rasa ketakutan yang hebat disertai dengan
perubahan tanda fisik, seperti detak jantung yang semakin cepat, berkeringat, merasa pusing,
serta sulit berkonsentrasi atau tidur.

Kecemasan saat berada di tempat umum, kepanikan dan fobia terhadap sesuatu, juga
termasuk ke dalam anxiety disorder. Penderita masalah ini hidup dengan perasaan penuh
kecemasan, ketakutan, serta kekhawatiran berlebih.

2. Gangguan Suasana Hati (Mood Disorder)


Gangguan ini juga disebut gangguan afektif yang membuat penderitanya merasa sedih terus
menerus atau perasaan terlalu bahagia yang berlebihan. Perpindahan emosional atau fluktuasi
dari perasaan bahagia menjadi sedih secara ekstrem juga termasuk gangguan ini, yang biasa
kita kenal dengan Bipolar Disorder. Beberapa contoh gangguan lainnya seperti depresi
jangka panjang, gangguan afektif musiman, perubahan suasana hati dan iritabilitas yang
terjadi selama fase pramenstruasi, serta depresi karena penyakit fisik.

3. Gangguan Psikotik (Psychotic Disorder)


Gangguan psikotik termasuk gangguan jiwa parah yang menyebabkan munculnya pemikiran
dan persepsi yang tidak normal, misalnya penyakit skizofrenia. Gejala paling umum dari
gangguan ini adalah halusinasi (mendengar, melihat, atau merasakan sesuatu yang tidak ada),
serta delusi (mempercayai hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi).

4. Gangguan Makan (Eating Disorder)


Eating disorder adalah penyakit serius dan sering kali fatal akibat gangguan parah pada
perilaku makan seseorang. Gangguan paling umum adalah anoreksia (menganggap diri
kelebihan berat badan padahal tidak), bulimia nervosa (makan dalam jumlah besar yang
kemudian dikeluarkan secara paksa misalnya muntah), dan binge-eating (makan berlebihan
dan sulit dihentikan).
5. Gangguan Obsesif-Kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder atau OCD)
Seseorang dengan gangguan OCD selalu memiliki pikiran atau obsesi yang konstan terhadap
sesuatu, sehingga mendorongnya untuk melakukan hal yang sama secara berulang-ulang.
Salah satu contohnya adalah orang yang merasa ketakutan dengan kuman atau debu yang
membuatnya terus menerus mencuci tangan atau anggota tubuh lainnya.

6. Gangguan Kontrol Impuls dan Kecanduan (Impulse Control and Addition


Disorder atau ICAD)
Orang dengan gangguan ICAD tidak dapat menahan dorongan untuk melakukan tindakan
yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain. Beberapa contoh dari gangguan ini antara
lain Pyromania (menyulut api hingga menyebabkan kebakaran) dan Kleptomania (mencuri).
Penderita ini juga biasanya kecanduan terhadap alkohol dan obat-obatan, atau kecanduan
pada aktivitas tertentu seperti seks atau berbelanja.

7. Gangguan Kepribadian (Personality Disorder)


Personality disorder adalah gangguan terhadap kepribadian seseorang dan membuatnya
memiliki pola pikir, perasaan, atau perilaku yang sangat berbeda dengan kebanyakan orang.
Jenis gangguan kepribadian antara lain borderline personality disorder, yaitu perubahan
suasana hati yang intens, ketakutan akan ditinggalkan, perilaku impulsif dan tidak stabil.

Gangguan lainnya adalah antisocial personality disorder yang membuatnya seperti


mengabaikan perasaan atau kebutuhan orang lain, memanipulasi orang lain untuk
kepentingan dirinya, tidak merasa bersalah atas tindakan buruk yang dilakukan, dan
sebagainya.

8. Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder atau PTSD)


PTSD dapat muncul pada seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis atau
mengerikan, seperti pelecehan fisik dan seksual, kematian tak terduga dari orang yang
dicintai, atau bencana alam. Kenangan tidak menyenangkan tersebut tidak bisa hilang dan
membuat penderita PTSD cenderung mati rasa secara emosional.

9. Gangguan Disosiatif (Dissociative Disorder)


Gangguan ini adalah gangguan kejiwaan parah atau perubahan dalam ingatan, kesadaran, dan
identitas umum tentang diri mereka dan lingkungan penderita. Gangguan disosiatif biasanya
dikaitkan dengan stres luar biasa yang diakibatkan oleh peristiwa traumatis yang dialami atau
disaksikan oleh penderita. Contohnya seperti gangguan identitas kepribadian ganda.

Gangguan Suasana Hati (Mood Disorder)


Dalam gangguan suasana hati ada penyakit gangguan mental yaitu Bipolar Dissorder
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang
yang ditandai dengan perubahan suasana hatiyang sangat ekstrem berupa mania dan
depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive.
Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar)
yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan
tanpa pola atau waktu yang pasti.
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high)
dan suasana hati yang buruk (mood low). Akan tetapi, seseorang yang menderita
gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan (mood swings) yang ekstrem dengan pola
perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika, seorang pengidap
gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Saat suasana
hatinya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai
mempunyai keinginan untuk bunuh diri. Suasana hati meningkat secara klinis disebut
sebagai mania, atau di saat ringan disebut hipomania. Individu yang mengalami
episode mania juga sering mengalami episode depresi, atau episode campuran di saat
kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya
dipisahkan oleh periode suasana hati normal, tetapi dalam beberapa depresi individu
dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat yang dikenal sebagai rapid-cycle.
Episode manik ekstrem kadang-kadang dapat menyebabkan
gejala psikosis seperti delusi dan halusinasi. Episode manik biasanya mulai dengan
tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi
cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih
ringan daripada manik. Gangguan bipolar dibagi menjadi bipolar I, bipolar II,
cyclothymia, dan jenis lainnya berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan
episode suasana hati; kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar.

Faktor penyebab dari Bipolar Dissorder adalah


 Genetika
 Fisiologis
 Lingkungan
Macam macam Bipolar dissorder

 Gangguan Bipolar I: Setidaknya terjadi satu kejadian kegembiraan berlebihan


(manik).
 Gangguan Bipolar II: Tidak ada kejadian kegembiraan berlebihan, tetapi
setidaknya ada satu kejadian Hypomania, dan setidaknya satu kejadian kesedihan
berlebihan (major depressive).
 Cyclothymia: Seperti halnya gangguan bipolar II, tetapi depresinya tidak dapat
dikategorikan sebagai kesedihan berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai