Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KESEHATAN

ASUPAN MAKANAN YANG BAIK DIKONSUMSI


UNTUK PENDERITA CA CERVIX

Disusun oleh :

Aprilia Aldila Enggardini

P1337420919059

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2019

1
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Topik : Asupan makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita Ca Cervix


B. Tujuan :
1.Tujuan umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, diharapkan Ny. K dan
keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang asupan makanan yang
baik dikonsumsi untuk penderita Ca Cervix.
2.Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan, diharapkan
sasaran dapat :
1. Memahami tentang pengertian Ca Cervix, penyebab Ca Cervix, dan
asupan makanan yang baik dikonsumsi penderita Ca Cervix
2. Melakukan penatalaksanaan asupan makanan yang sesuai untuk
diri penderita.

C. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini adalah :
1) Klien Ny. K (penderita Ca Cervix) dan keluarganya di ruang Rajawali 4A

D. Metoda pembelajaran
1) Ceramah
2) Diskusi dan tanya jawab

E. Media pembelajaran
1) Materi SAP
2) Leaflet

2
F. Kegiatan Belajar Mengajar

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN SASARAN


1. Pembukaan 2 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Bertanya mengenai
c. Menyampaikan tujuan perkenalan dan
pokok materi tujuan
d. Menyampaikan pokok c. Mendengarkan dan
bahasan menyimak
e. Kontrak waktu

2. Pelaksanaan 5 menit a. Penyampaian materi a. Mendengarkan dan


b. Menjelaskan pengertian menyimak materi
Ca Cervix, penyebab Ca yang disampaikan
Cervix, dan asupan b. Memahami materi
makanan yang baik yang disampaikan
dikonsumsi penderita Ca melalui media
Cervix leaflet yang telah
dibagikan.

3 menit Sesi tanya jawab,


Tanya jawab
audien aktif bertanya
ke pemateri tentang
hal yang belum
dimengerti

3. Penutup 2 menit a. Melakukan evaluasi a. Sasaran dapat


b. Menyampaikan menjawab
kesimpulan materi pertanyaan yang
c. Mengakhiri pertemuan diajukan

3
dan menjawab salam b. Mendengar
c. Memperhatikan
d. Menjawab salam

G. Waktu pelaksanaan
1) Hari/Tanggal : Sabtu, 14 September 2019
2) Tempat : Ruang Rajawali 4A RSUP Dr. Kariadi Semarang.
3) Pukul : 07.00 WIB – selesai.

H. Materi
1) Pengertian Ca Cervix
2) Penyebab Ca Cervix
3) Asupan makanan yang baik dikonsumsi penderita Ca Cervix

I. Metoda evaluasi
Metoda evaluasi yang digunakan adalah metoda langsung, dengan cara
memberikan beberapa pertanyaan kepada sasaran, untuk mengukur seberapa
paham sasaran dalam menangkap materi yang disampaikan .

J. Alat evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Sasaran dan media disiapkan sebelum proses pendidikan kesehatan.
b) Materi yang akan digunakan sudah siap.
c) Sasaran sudah siap dan hadir tepat waktu di tempat penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a) Pendidikan kesehatan berjalan dengan lancar.
b) Sasaran mengerti tentang materi yang disampaikan.
c) Sasaran aktif mengajukan pertanyaan.
3. Evaluasi hasil
Sasaran mengetahui dan memahami tentang Ca Cervix yang
meliputi : pengertian Ca Cervix, penyebab Ca Cervix, dan asupan makanan
yang baik dikonsumsi penderita Ca Cervix.

4
Daftar Pustaka
Baskoro, Dinno. (2016).
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/12/28/481/1577355/diet-tepat-
untuk-pasien-kanker-serviks. (Diakses pada 12/9/2019).
Humas, Putra. (2017). https://rsuppersahabatan.co.id/berita/read/penatalaksanaan-
diet-pada-pasien-kanker-serviks. (Diakses pada 12/9/2019).
Padila. (2012). Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha
Medika
Samiadi, Lika Aprilia. (2017). https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-
serviks/panduan-pemenuhan-nutrisi-untuk-kanker-serviks/ (Diakses pada
12/9/2019).

5
Lampiran Materi
A. Pengertian Ca Cervix
Kanker rahim adalah penyakit kanker yang menyerang rahim dengan
pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk
menyerang jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel
ketempat yang jauh (metastasis) (Wuto, 2008 dalam Padila, 2012).
Kanker leher rahim sering juga disebut kanker mulut rahim, merupakan
salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada wanita (Edianto,
2006 dalam Padila, 2012).
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut
rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol
dan merusak jaringan normal disekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997 dalam
Padila, 2012).
B. Penyebab Ca Cervix
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor
resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan
hubungan seksusal semakin besar, mendapat kanker serviks. Kawin pada
usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda.
2. Jumlah Kehamilan dan Partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus.
Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat
karsinoma serviks.
3. Jumlah Perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan bergant-ganti
pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks
ini.
4. Infeksi Virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma (HPV) atau
virus kondiloma akuminata diduga sebagai faktor penyebab kanker
serviks.

6
5. Soal Ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah
mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan
kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya
kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas
tubuh.
6. Hygiene dan Sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kanker serviks pada wanita
yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non
sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan
smegma.
7. Merokok dan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian
AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi
serviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus
menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks
(Padila, 2012).
8. Radioterapi dan Pap Smear
Karsinoma sel skuamosa adalah salah satu akibat tidak efektifnya
radioterapi sebagai pengobatan utama dalam kasus adenocarcinoma.
Meningkatnya penggunaan tes Pap untuk deteksi dini penyakit ini tapi
masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas kanker terkait di
negara-negara berkembang karena kurangnya program skrining (Rubina
Mukhtar, 2015).
C. Asupan Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Ca Cervix
1) Tujuan asupan makanan :

ᅳ Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit


serta daya terima pasien

ᅳ Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan

ᅳ Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan


oleh pasien dan keluarganya

7
2) Makanan yang disarankan untuk dikonsumsi guna memberi efek
penyembuhan selain metode pengobatan yang dijalani :
a) Makanan dengan indeks glikemik rendah
Pola makan dengan tinggi karbohidrat dan indeks glikemik tinggi
telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, termasuk kanker
serviks. Makanan dengan indeks glikemik rendah merupakan dasar dari
pola makan anti-kanker. Indeks glikemik ini adalah ukuran kemampuan
makanan terhadap kenaikan kadar gula dalam darah. Umumnya makanan
dengan indeks glikemik rendah itu berupa makanan yang lambat dicerna
seperti sayuran, kacang-kacangan dan buah yang membuat kadar gula
dalam darah lebih stabil.
b) Hindari protein berlebih
Seorang peneliti kanker asal Skotlandia pada abad 20, John Beard
mengusulkan bahwa pertahanan utama tubuh terhadap sel kanker adalah
pancreatin. Senyawa ini pada dasarnya campuran enzim protein yang
sudah dicerna. Para ahli menyarankan bahwa tubuh membutuhkan waktu
untuk bebas protein setidaknya 12 jam dalam sehari untuk memerangi sel
kanker. Karenanya, hindari konsumsi protein berlebih agar tubuh mampu
mengolah protein lebih efektif.
c) Konsumsi makanan yang kaya I3C
Sayuran seperti brokoli, kubis, kembang kol dan kale disebut-sebut
memiliki kemampuan untuk mencegah kanker, termasuk kanker serviks.
Hal itu disebabkan oleh kandungan indole-3-carbinol (I3C) yang
terbentuk ketika sayuran dicincang atau dikunyah. Perlu diketahui, I3C
ini memiliki sifat detoksifikasi sama seperti antioksidan yang mampu
menangkal radikal bebas.
d) Makanan kaya karotenoid, flavonoid dan folat.
Karotenoid, asam folat, dan flavonoid, ketiganya penting sebagai
nutrisi untuk kanker serviks dikarenakan karotenoid adalah antioksidan
yang terdapat dalam makanan kaya vitamin A. Selain buah-buahan dan
sayuran hijau, karotenoid juga banyak terdapat dalam makanan berwarna
merah atau oranye, seperti wortel, ubi manis, labu kuning dan labu siam.

8
Banyak penelitian menunjukkan bahwa karotenoid memiliki efek positif
pada beberapa penyakit seperti beberapa kanker tertentu, termasuk
kanker serviks.
Makanan yang kaya asam folat terbukti mengurangi risiko kanker
serviks pada orang yang terinfeksi HPV. Anda bisa mendapatkan asam
folat dari makanan seperti alpukat, lentil, jus jeruk, selada romaine,
stroberi, buncis, sereal yang diperkaya, hingga roti-rotian.
Makanan dengan kandungan flavonoid contohnya apel, asparagus,
kacang hitam, brokoli, brussel sprout, kubis, bawang putih, selada,
bawang bombay, kedelai atau bayam. Asupan flavonoid dari makanan,
yang dikombinasikan dengan komponen lain seperti berbagai vitamin,
berperan penting dalam pencegahan kanker. Flavionoid juga dilaporkan
berperan menjaga duplikasi sel kanker tetap terkendali dan mencegah
karsinogenesis.

Anda mungkin juga menyukai