Imunisasi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sejak bayi baru lahir untuk
menjaga kesehatannya. Kemudian demi memperpanjang “masa berlaku”
perlindungannya, beberapa jenis vaksin utama harus diulangi sesuai dengan
jadwal dan jarak yang telah ditentukan.
Namun, sebenarnya bukan itu saja yang menjadi alasan kenapa Anda harus
membawa anak diimunisasi. Ada tiga alasan penting mengapa imunisasi wajib
untuk semua bayi.
Pertama karena imunisasi sudah terbilang aman, cepat, dan sangat efektif untuk
mencegah penularan penyakit. Kedua, sekali diimunisasi maka setidaknya tubuh
anak telah terlindungi dengan baik dari ancaman penyakit tersebut. Ketiga, anak
justru berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit dan mengalami gejala yang
lebih parah jika tidak diimunisasi. Penyakit tersebut juga berisiko berakibat fatal
di kemudian hari.
Sebab ketika anak sudah divaksin, otomatis tubuhnya akan dilengkapi dengan
sistem imun yang bekerja spesifik untuk menyerang virus penyebab penyakit
tertentu. Sebaliknya jika anak tidak diimunisasi, tubuh mereka tidak memiliki
sistem pertahanan khusus yang bisa mendeteksi jenis-jenis penyakit berbahaya
tersebut. Terlebih sistem imun anak kecil juga belum sekuat dan bekerja
semaksimal orang dewasa. Hal ini akan membuat kuman penyakit semakin
mudah berkembang biak di dalam tubuh anak.
Singkatnya, tanpa vaksinasi si kecil akan lebih berisiko tertular, mengalami sakit
yang lebih parah, serta risiko mengalami komplikasi yang juga lebih tinggi. Anda
tentu tidak ingin hal tersebut menimpa buah hati kesayangan Anda, ‘kan?
1. Vaksin hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi menular yang menyerang hati (liver) dan bisa berujung
pada kanker hati atau sirosis. Vaksin hepatitis B harus didapat segera setelah
bayi baru lahir, paling lambat 12 jam setelah kelahiran. Namun, bayi harus
mendapatkan suntikan vitamin K1 dulu 30 menit sebelum divaksin.
Selain untuk melindungi bayi dari penularan hepatitis B dari orang lain di masa
depannya, vaksin ini sekaligus berfungsi mencegah risiko penularan dari ibu ke
anak saat persalinan. Sebab kenyataannya cukup banyak ibu yang tidak
menyadari dirinya kena hepatitis B karena tidak pernah merasakan gejala apa
pun.
Setelah jadwal vaksin yang pertama, imunisasi hepatitis B juga harus diulang
dua kali lagi. Satu saat bayi telah berumur 1 bulan dan terakhir saat usianya 6
bulan. Pengulangan imunisasi ini bertujuan untuk “memperbarui” jangka waktu
perlindungannya dan memperkuat sistem imun anak.
2. Vaksin polio
Polio adalah infeksi virus menular yang menyerang sistem saraf pusat di otak.
Polio menyebabkan badan pengidapnya lumpuh sehingga juga umum dikenal
sebagai penyakit lumpuh layu. Pada kasus yang lebih parah, polio sampai
mengganggu pernapasan dan proses menelan sehingga dapat berakibat fatal
bila tidak diobati.
Itu kenapa bayi perlu mendapatkan vaksin polio secepatnya sebelum berusia
genap 1 tahun. Vaksin polio terdiri dari 4 rangkaian yang harus dilengkapi
semuanya. Vaksin yang pertama diberikan segera setelah baru lahir, yang kedua
pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan terakhir saat menginjak 6 bulan.
3. Vaksin BCG
Vaksin BCG adalah imunisasi untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). TBC
adalah penyakit menular berbahaya yang menyerang saluran pernapasan, dan
mungkin menyebar ke bagian tubuh lainnya jika tidak segera diobati.
Berbeda dengan beberapa jenis imunisasi di atas, vaksin BCG cukup diberikan 1
kali sebelum bayi berusia 3 bulan. Efektivitasnya akan paling optimal
jika diberikan saat bayi berusia 2 bulan.
4. Vaksin campak
Campak (rubeola) adalah infeksi menular yang cukup umum terjadi pada usia
anak-anak. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan dan kemudian
menginfeksi seluruh tubuh.
Nah, imunisasi dapat membantu menurunkan risiko buah hati Anda tertular
penyakit ini. Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit campak berat yang
dapat menyebabkan pneumonia (radang paru), diare, dan bahkan bisa
menyerang otak.
Vaksin campak diberikan sebanyak 2 kali, yaitu pada saat anak berusia 9 bulan
dan 24 bulan. Namun, vaksin campak kedua pada usia 24 bulan tidak perlu lagi
diberikan jika anak sudah mendapatkan vaksin MMR pada usia 15 bulan.
Vaksin pentavalen merupakan vaksin kombinasi dari vaksin DPT, vaksin HB,
dan vaksin HiB (haemophilus influenza tipe B). Vaksin ini diberikan untuk
mencegah 6 penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus,
hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang otak).
Jadwal pemberian vaksin ini sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4
bulan, dan 18 bulan. Jika tidak dicegah sejak dini, beragam penyakit ini bisa
menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius pada anak di masa
depannya.