Anda di halaman 1dari 2

1.

PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kuliah kerja nyata didasarkan pada falsafah pendidikan yang didasarkan
pada undang-undang dasar 1945 dan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistim pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual,keagamaan, pengendalian dirinya, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Tri Darrma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang sudah
diprogramkan oleh suatu lembaga perguruab tinggi. Dengan demikian Kuliah Kerja
Nyata (KKN) merupakan implementasi dari salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi
yaitu pengabdian kepada masyarakat serta implementasi dari ilmu pengetahuan yang
didapat selama berada di meja kuliah.
Disamping itu, kegiatan Kuliah kerja nyata dapat memberikan kontribusi
langsung bagi masyarakat dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidang sosial, budaya,
ekonomi, serta kesehatan sehingga dapat menyentuh masyarakat secara langsung
serta mendukung program pemerintah daerah.
Kecamatan Panji merupakan salah satu tempat penerjunan KKN yang
berada di Kabupaten Situbondo. Kecamatan Panji terdiri dari 12 Desa/Kelurahan
yaitu Ardirejo, Mimbaan, Battal, Curah Jeru, Juglangan, Kayu Putih, Klampokan,
Panji Kidul, Panji Lor, Sliwung, Tenggir dan Tokelan. Pada KKN gelombang I ini
kami diterjunkan di Desa Tenggir.

GAMBARAN UMUM DESA TENGGIR


1.1.1 Sejarah Desa
Desa Tenggir merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah
Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. Nama Desa Tenggir sendiri di adopsi dari
bahasa daerah Madura yaitu “ Deteng” dan “ Gigir”, Deteng yang berarti Datang
dalam Bahasa Indonesia dan Gigir dalam Bahasa Indonesia berarti Marah. Karna
sebelumnya di Desa ini sering kali terjadi “Caruk” atau bertengkar sehingga sering
terjadi korban meninggal. Jadi dari kedua kata tersebut tercetuslah nama Desa
Tenggir. Selain itu, di Desa Tenggir ini terdapat 3 makam yang dikeramatkan yaitu
Raden Muhammad, raden Koneng dan Jubaisi.
Berikut merupakan daftar nama Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa
Tenggir runtut dari Kepala Desa Pertama hingga yang menjabat saat ini:
I. Nakre sebelum 1959
II. Mariadi 1959 – 1978
III. H. Sidiq 1978 – 1993
IV. H. Sugiono 1993 – 2002
V. Edi Sugianto ( Meninggal) 2002 – 2004
VI. Surnaedi (Pejabat Pengganti) 2004 – 2007
VII. Surnaedi 2007 – 2013
VIII. Surnaedi 2013 – Sekarang

1.1.2 Letak Geografis


Desa Tenggir merupakan wilayah yang berada di dataran rendah kabupaten
Situbondo.
Luas dan Batas Wilayah
a. Luas Desa : 319,100 Ha
b. Batas Wilayah
- Sebelah Barat : Desa Mangaran dan Desa Kayu Putih
- Sebelah Selatan : Desa Curah Jeru
- Sebelah Barat : Desa Olean
- Sebelah Timur : Desa Tokelan
Kondisi Geografi
a. Kondisi Tanah dari Permukaan Laut : 3 M DPL
b. Banyaknya Curah Hujan : 1500 Mm/Th
c. Topografi (Dataran Rendah, Tinggi, Pantai) : Dataran Rendah
d. Suhu Udara Rata-rata : 21 – 32˚C
Orbitasi (Jarak dari Pusat Pemerintah Kecamatan)
a. Jarak dari Pusat Pemerintah Kecamatan : 2,5 Km
b. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten/Kota : 4 Km
c. Jarak dari Ibu Kota Propinsi : 198 Km
d. Jarak dari Ibu Kota Negara : 1012 Km
1.1.3 Kondisi wilayah
1.1.4 Struktur Pemerintahan
1.1.5 Kependudukan
1.1.6 Pendidikan
1.1.7 Kesehatan
1.1.8 Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Desa Tenggir secara garis besar dapat
diklasifikasikan dalam beberapa sektor yaitu Pertanian, Perkebuna, Jasa dan
Industri. Dalam hal ini mayoritas masyarakat Tenggir lebih banyak bertumpu pada
sektor Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai