Anda di halaman 1dari 6

BUKU KODE ETIK KEPERAWATAN

RSUD KOJA

NAMA :
NIP :

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA JAKARTA


TAHUN 2019
A. Latar Belakang
Perawat professional tentu saja memahami kode etik atau aturan yang harus
dilakukan, sehingga dalam melakukan suatu tindakan keperawatan mampu
berpikir kritis untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan sesuai prosedur
yang benar tanpa ada kelalaian. Namun mengapa masih banyak terjadi berbagai
bentuk kelalaian tanpa tanggung jawab dan tanggung gugat? Hal ini dikarenakan
oleh kurangnya pengetahuan perawat dalam memahami kode etik itu sendiri.
Sehingga tindakan yang dilakukan adakalanya akan berdampak pada keselamatan
pasien. Oleh sebab itu, banyak perawat dimata masyarakat di anggap kurang
berpotensi dalam melakukan asuhan keperawatan yang pada akhirnya berdampak
pada persepsi masyarakat pada seluruh tenaga keperawatan. Oleh karena itu,
sebagai calon perawat maupun para perawat harus mampu memahami dengan
baik dan benar tentang kode etik dan salah satu kuncinya yaitu banyak membaca
dan memahami pentingnya keselamatan pasien sehingga keinginan untuk
mempelajari kode etik sebagai landasan tindakan bisa lebih bermanfaat.

Kata etik berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti adat, karakter
ataupun perilaku (Yetti, 2014). Bila dilihat dari filsafat keilmuan, etik merupakan
cabang filsafat yang berada dalam ranah aksiologi, yaitu suatu ilmu yang
membahas tentang nilai-nilai yang terkait tingkah laku. Tujuan utama etik adalah
agar dalam berinteraksi anatar manusia tercapai suatu kebaikan dan kebahgiaan.

Moral berasal dari bahasa latin, yaitu Mores. Mores bermakna kebiasaan (LaPorte
Matzo & Sherman, 2006) dan mempunyai makna baik atau buruk praktik perilaku
manusia(Thompson, Melia & Boyd, 1988). Mores mengandung makna sikap,
kewajiban, akhlak, budi pekerti dan semangat (Kamus Besar Bahasa Indonesia
Online, 2015). Terakit dengan kewajiban, maka kata moral lebih dekat maknanya
dengan aturan-aturan, undang-undang ataupun displin.

Pada profesi keperawatan etik dan moral merupakan suatu pondasi. Baik etik
maupun moral hendaklah menjadi suatu dasar yang kokoh. Bila kekokohannya
diragukan, maka goyahlah keilmuwan keperawatan yang akan berdampak pada
intervensi keperawatan.

Dalam ilmu keperawatan terdapat suatu standar yang akan menjadi pedoman bagi
perawat dalam melakukan tindakan atau praktik keperawatan profesional. Standar
tersebut adalah kode etik keperawatan. Dengan kode etik tersebut, perawat dapat
bertindak sesuai hukum atau aspek legal perawat. Selain itu, kode etik juga dapat
membantu perawat ketika mengalami masalah yang tidak adil. Karena kode etik
adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku
yang menjadi kerangka kerja dalam membuat keputusan. Kode Etik juga
memberikan pemahaman kepada perawat untuk melakukan tindakan sesuai etika
dan moral serta akan menghindarkan dari tindakan kelalaian yang akan
menyebabkan klien tidak nyaman atau bahkan menyebabkan nyawa klien
terancam.

B. Uraian tata tertib yang tidak boleh dilakukan oleh perawat RSUD Koja
Jakarta.
1. Penggunaan Seragam meliputi;
a. Atribut Tidak lengkap
b. Sepatu Tidak tertutup
c. Model jilbab Tidak sesuai ketentuan
d. Larangan penggunaan perhiasan
e. Untuk perempuan yang tidak menggunakan jilbab, rambut sebaiknya
dirapihkan (menggunakan harnet/disanggul)
f. Untuk laki-laki sebaiknya rambut pendek dan rapih
2. Absensi, meliputi;
a. Tidak Datang terlambat
b. Tidak Pulang cepat
3. Tidak bermain handphone disaat bekerja
4. Bersikap tidak ramah terhadap pasien,keluarga pasien dan antar petugas
kesehatan
5. Melakukan tindakan yang melanggar kode etik keperawatan (asusila)
6. Tidak memperhatikan privacy keluarga pasien
7. Tidak menggunakan pakaian rapih dan sopan saat datang dan pulang dinas
8. Menjaga agar pasien tidak jatuh
9. Tidak menggunakan alat medis Rs untuk keperluan pribadi (kecuali atas ijin
atasanya)
10. Menggunakkan obat-obatan terlarang di lingkungan Rumah Sakit
11. Menggunakkan seragam di luar lingkungan rumah sakit
12. Membuat konten yang bernilai negatif tentang Rs dan menggunakkan atribut
RS di sosial media
13. Menolak ditempatkan diruangan baru (mutasi)
14. Makan dan minum di ruang nurse station
15. Memakai baju seragam yang sempit dan kurang rapih
16. Merokok dan berjudi di lingkungan rumah sakit
17. Tidak Aktif dalam Pre-conference ruangan
18. Tidak saling bekerjasama dengan antar teman sejawat
19. Tertawa /bersendagurau secara berlebihan saat jam kerja
20. Tidak bertengkar dengan sesama teman atau profesi lain
21. Tidak berhias secara berlebihan
22. Tidak boleh bertransaksi jual-beli saat jam kerja
23. Tidak mewarnai rambut dengan warna yang mencolok
24. Tidak mampu memelihara suasana yang harmonis dan kondusif
25. Tidak masuk kerja tanpa alasan
26. Tidak mau menghadiri pertemuan ruangan
27. Tidak menerima tamu diwaktu dinas
28. Tidak menggantikan tugas dinas saat teman sejawat lain berhalangan
29. Tidak menggunakan seragam dinas saat datang dan pulang dinas
30. Tidak meninggalkan ruangan saat tugas tanpa ijin
31. Tidak salah dalam memberikan obat pasien
32. Tidak tidur pada waktu jam dinas
33. Sopan dalam berkomunikasi antar teman, atasan dan sejawat lain
34. Tidak membicarakan/ mendiskusikan tentang pasien di tempat umum
35. Tidak melakukan pencurian di ruangan / saat bekerja
36. Tidak memakai cat kuku ketika bekerja
37. Tidak melakukan pencurian
C. Daftar Pelanggaran Etik Keperawatan

No. Keterangan Tanggal Paraf

10

11

12
D. Tindak Lanjut
Setelah melakukan pelanggaran kode etik keperawatan sebanyak 3x dan akan
ditindak lanjuti oleh kepala ruangan, apabila ada pelanggaran berikutnya akan
dipanggil oleh tim etik keperawatan dan akan ditindak lanjuti oleh tim etika
keperawatan sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan.

No Tanggal Jenis Tindakan Tanda tangan Tanda tangan


Pelanggaran perawat kepala
ruangan
1

Sub Komite Etik RSUD Koja

( )

Anda mungkin juga menyukai