Anda di halaman 1dari 33

Bab 12

Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan


1. Apa saja jenis-jenis dalam pengambilan keputusan, perbedaan-
nya dan bagaimana bekerjanya ?
2. Bagaimana Sistem Informasi mendukung aktivitas-aktivitas dari
pengambilan keputusan oleh para manajer dan manajemen?
3. Bagaimana intelijen bisnis dan analitis bisnis dapat mendukung
pengambilan keputusan?
4. Apakah perbedaan pemilihan pengambilan keputusan di dalam
suatu organisasi yang menggunakan Intelijen Bisnis ?
5. Apakah peranan dari sistem informasi dalam membantu orang-
orang yang bekerja di dalam suatu kelompok untuk mengambil
keputusan yang lebih efisien?
Bermula dari kekalahan tim Atletik Oakland dari New York Yankees Seri Divisi Liga Amerika
2001, GM Billy Beane berpikir keras untuk membentuk tim kompetitif untuk tahun 2002
dengan anggaran terbatas apalagi terlepasnya pemain bintang Johnny Damon, Jason
Giambi, dan Jason Isringhausen. Beane bertemu Peter Brand, seorang lulusan muda
ekonomi Yale dengan ide-ide radikal tentang cara menilai pemain.
Beane mempekerjakan Brand sebagai asisten GM. Brand menggunakan sabermetrics,
memilih pemain berdasarkan persentase on-base mereka (OBP) sambil mengabaikan
kelemahan yang dirasakan mereka. Brand dan Beane menggunakan metodologi ini untuk
merekrut pemain-pemain yang kurang dihargai seperti pitcher Chad Bradford, pemain
lawas David Justice, dan penangkap yang cedera, Scott Hatteberg. Namun Beane
menghadapi tentangan dari Art Howe, manajer Atletik. Howe mengabaikan strategi Beane
dan Brand dan memainkan barisan yang lebih tradisional yang ia sukai. Di awal musim,
Atletik tertinggal pada posisi 10. Beane meyakinkan Owner tim, Stephen Schott untuk
bertahan, memaksa Howe membuat kesepakatan sehingga Howe tidak punya pilihan selain
memainkan tim yang dirancang Beane dan Brand.

Tiga minggu kemudian, Atletik Okland hanya tertinggal


pada posisi 4.
Dua bulan kemudian, tim memulai kemenangan 19 kali
secara beruntun.
Rekor Liga Amerika terpecahkan ketika Atletik Oakland
memperoleh kemenangan ke-20.
Di balik Kemenangan German pada Piala Dunia th. 2014
Tim Jerman bersinar dengan bakat individu di setiap posisi, dan itu dipuji karena
bermain cemerlang sebagai tim. Dibalik Kemenangan mereka ada “Big data”.
Tim Jerman menggunakan Teknologi Informasi untuk menganalisis kinerja pemain
dan tim dan menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan cara
bermainnya.

Memang dari ke-32 tim Piala Dunia 2014, masing-masing memiliki video khusus
dan analis kinerja, namun Jerman saat itu menjadi satu-satunya yang
menggunakan “Database” dan “Software khusus” untuk mengukur dan
menganalisis kinerja individu dan strategi tim. Tahun 2012, Asosiasi Sepak Bola
Jerman bermitra dengan Perusahaan Perangkat lunak Raksasa Jerman “SAP AG”
untuk membangun “Match Insights”. Software ini menangkap & mengumpulkan
ribuan titik data per-detik, termasuk kecepatan dan posisi pemain dari kamera di
lapangan. Data-data ini kemudian diatur dan disimpan dalam “Database SAP”.
Match Insights menggunakan “SAP-HANA” dalam komputasi memori dan “analitic
software” untuk menganalisis data secara real time. Match Insights
memungkinkan pelatih menargetkan pengukuran kinerja untuk pemain tertentu
dan memberi mereka umpan balik melalui perangkat seluler mereka.
Seberapa besar nilai bisnis dalam membuat keputusan yg lebih baik?
Tabel 12.1 mencoba mengukur nilai moneter dari pengambilan
keputusan yang ditingkatkan untuk sebuah Pabrik kecil di A.S ;
Perusahaan ber-pendapatan tahunan $ 280 juta dengan 140
karyawan.

Tabel tsb menyajikan aktifitas keputusan terpilih untuk nilai tahunan


(dalam bentuk penghematan biaya atau peningkatan pendapatan) dari
peningkatan pengambilan keputusan di bidang bisnis tertentu.

Terlihat bahwa keputusan dibuat pada semua level strategis dan


beberapa dari keputusan tersebut bersifat umum, rutin, dan banyak.
Sehingga meskipun nilai perbaikan dari setiap keputusan tidak besar,
namun karena ada ratusan ribu keputusan "kecil“, menghasilkan nilai
tahunan yang cukup besar untuk bisnis.
NILAI BISNIS YANG MENINGKATKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TIPE KEPUTUSAN

Keputusan
Keputusan Keputusan
tidak
terstruktur semiterstruktur
terstruktur
MANAJER & PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Manajer mempunyai peran “kunci” dalam organisasi, mereka
bertanggung-jawab mengambil keputusan, menghadiri meeting,
membuat laporan.

1).Model Manajemen Klasik (classical model of management) :


Model ini berfokus pada fungsi klasik manajer (Planning Organizing
Actuating Controlling ) namun tidak merici aktifitas yg dilakukan manajer
ketika melakukan setiap aktifitas POAC tersebut.

2).Model Perilaku (behavioral models) :


Model ini berfokus pada Perilaku Manajer. Ada 5 atribut ;
1). Performa Tinggi dan Banyak Aktifitas
2). Aktifitas-nya berdurasi pendek ( 10 menit / aktifitas)
3). Menyukai Informasi Terbaru
4). Menyukai Informasi lisan, Cepat & Fleksibel
5). Memprioritaskan pada Hubungan Relasi yang mendukung pekerjaan
3). Peran Manajerial (managerial roles) berfokus pada ekspektasi
aktivitas yang harus dikerjakan oleh para manajer di dalam suatu
organisasi. Peran Manajer yg di harapkan ada 3 :
1). Interpersonal Roles - Berperan sebagai figur pemimpin (Mewakili
Perusahaan, Melakukan tugas simbolis, Motivasi karyawan, Penghubung
antara berbagai level organisasi).

2).Informational Roles - Berperan seperti pusat syaraf tubuh, yakni


sebagai penerima dan mencerna informasi, lalu mendistribusikan nya ke
seluruh level organisasi yang memerlukan.

3).Decision Roles – Berperan bagaikan “pengusaha” dalam memilih dan


memulai kegiatan baru, menangani gangguan yg timbul, mengalokasi
sumberdaya sesuai kebutuhan, menangani / menegosiasi konflik antar
level organisasi maupun karyawan.
Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata
Dalam peran manajerial di mana sistem infomasi sangat
membantu mengambil keputusan, namun investasi dalam
teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil yang positif,
karena masih tergantung 3 hal :
1). Kualitas informasi ( Information Quality )
Lihat tabel 12.3
2). Penyaringan Manajemen (Management Filter)
Manajer bisa salah, sehingga perlu dilakukan serangkaian penyaringan
oleh pimpinan manajemen lain-nya untuk memperkecil bias atas
pemahaman manajer.
3). Politik & Kelembaman Organisasi. ( lembam = kaku )
Organisasi merupakan birokrasi dgn kemampuan dan kompetensi yg
terbatas. Ketika lingkungan berubah, bisnis perlu mengadopsi model
baru untuk bertahan.
HIGH-VELOCITY AUTOMATED DECISION MAKING
(PEMBUATAN KEPUTUSAN OTOMATIS BERCEKEPATAN TINGGI ).

Saat ini, sebagian besar keputusan yang dibuat oleh organisasi tidak dibuat oleh
manajer, atau manusia mana pun. Ketika Anda mengetik sesuatu ke mesin pencari
Google, Google harus memutuskan URL mana yang akan ditampilkan dalam rata-
rata waktu setengah detik (500 milidetik).
Bursa Efek New York menghabiskan lebih dari $ 450 juta pada tahun 2010-2011
untuk membangun platform perdagangan yang mengeksekusi pesanan yang
masuk dalam waktu kurang dari 50 milidetik. Hasilnya, Kini Trader di bursa efek
elektronik mengeksekusi perdagangan mereka di bawah 30 milidetik.
Keputusan Terstruktur dibuat Otomatis dan mengalami pertumbuhan cepat.
Ini dimungkinkan karena “algoritma komputer” yang secara tepat menentukan
langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan sebuah keputusan.
Pendukungnya lainnya : Database yang sangat besar, prosesor berkecepatan
sangat tinggi, serta perangkat lunak dioptimalkan untuk tugas tersebut.
Dalam situasi ini, manusia (manajer) dihilangkan dari rantai keputusan karena
terlalu lambat.
”Bisnis Intelijen” di Dalam Perusahaan
“Bisnis Intelijen” dan “Analitik bisnis” adalah peng-integrasikan semua
arus informasi menjadi suatu set data besar yang terkait,
menggunakan permodelan, menggunakan alat bantu “analisis
statistik” & “data mining” untuk memahami semua data, sehingga
manajer dapat membuat keputusan dan rencana yang lebih baik.

Pemasok Intelijen Bisnis

Intelijen bisnis dan analitis bisnis terdiri atas perangkat keras dan
perangkat lunak yang telah banyak terjual oleh pemasok sistem yang
besar kepada perusahaan Fortune 500. Lima pemasok terbesar dari
produk-produk tersebut adalah Oracle, SAP, IBM, Microsoft, dan SAS.
Siapa yang Menggunakan Intelijen Bisnis dan Analitis Bisnis?
Kapabititas Utama Bisnis Intelligent
1). Predictive Analysis Capability (Kemampuan Analisa Prediksi) : Kemampuan
memodelkan peristiwa dan perilaku di masa depan, seperti probabilitas yang
diinginkan pelanggan menanggapi tawaran untuk membeli produk. Menggunakan
kombinasi Analisa Statistik, Teknik “Data Mining”, Data Historis, serta
penggunaan Asumsi tentang masa depan dan Pola Perilaku.
2). Big Data Anaytics (Analisa “Big Data”) : Analisa yg menggunakan data besar,
misalkan dari swasta dan publik sektor, misal data media sosial, transaksi
pelanggan, Misal : Dalam e-commerce, kemampuan untuk membuat
rekomendasi produk online yang dipersonalisasi ke Web pengunjung situs untuk
membantu merangsang pembelian dan memandu keputusan mereka tentang
barang yang mereka minati.
3. Operational Intelligence & Analytics (Operasional yg Cerdas dan Analisis )
Kegiatan Operasional yang cerdas (biasanya banyak menggunakan sensor).
Misal Smart City, Smart Logistic dll.
4. Location Analytics and Geographic Information (SystemsAnalisis Lokasi &
Informasi Geografis )
Kemampuan menganalisis lokasi serta komponen data lokasi (geografis)
6 elemen dalam lingkungan intelijen bisnis:

Data dari Infrastruktur “Tools - alat


lingkungan intelijen bantu analitis
bisnis bisnis bisnis

Metode dan Platform


Antar muka
pengguna pengiriman—
pengguna
manajerial SIM, DSS, ESS
INTELIJEN BISNIS DAN KAPABILITAS ANALITIS
Intelijen bisnis dan analitis bisnis menyediakan informasi dengan tepat,
mendekati real-time kepada para pengambil keputusan, dan alat bantu analitis
membantu mereka dengan cepat memahami informasi dan mengambil
tindakan. Setidaknya ada 6 fungsionalitas analitis yang disediakan BI untuk
mencapai hasil akhir tersebut:

Dashboard/
Laporan-laporan
Laporan produksi Scorecard
ber-parameter
(Tampilan performa)

Adhoc Query & “Drill Down” / Model


Report Creation penelusuran lebih Peramalan /
(Pencarian & laporan
sesuai keperluan) rinci skenario
Contoh beberapa laporan hasil dari Bisnis Intelligent
dengan software dari Oracle.
Visualisasi Data, Analitis Visual, dan Sistem
Informasi Geografis
Dengan menyajikan data dalam bentuk visual, maka visualisasi
data (data visualization) dan alat bantu analitis visual dapat
membantu para pengguna untuk melihat pola dan hubungan
dalam sejumlah besar data yang sulit untuk dipahami jika data
disajikan dalam bentuk daftar teks tradisional atau angka-angka.

Sistem informasi geografis (geographic infoemation systems—


GIS) adalah suatu kategori khusus dari alat bantu untuk
membantu para pengambil keputusan memvisualisasikan
permasalahan yang memerlukan pengetahuan mengenai
distribusi secara geografis atas orang atau sumber daya lainnya.
DUKUNGAN KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN OPERASIONAL DAN
MANAJEMEN MENENGAH
Manajemen operasional dan manajemen menengah pada umumnya
dibebankan dengan memonitor kinerja dari aspek-aspek yang penting
atas bisnis, berkisar dari penghentian mesin dari divisi pabrik, hingga
penjualan harian atau bahkan per jam pada gerai makanan franchise,
hingga lalu lintas harian pada situs web perusahaan.

Dukungan bagi Keputusan Semi Terstruktur

Beberapa manajer “merupakan pengguna yang super” dan para analis


bisnis yang tajam yang ingin menciptakan laporan-laporan mereka
sendiri, dan menggunakan analitis-analitis yang lebih canggih dan
model-model untuk mencari pola dalam data, untuk merancang model
alternatif skenario bisnis, atau untuk menguji hipotesis-hipotesis
tertentu.
DUKUNGAN KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN SENIOR:
BALANCED SCORECARD DAN METODE MANAJEMEN KINERJA
PERUSAHAAN
Balanced scorecard merupakan suatu kerangka kerja untuk mengoperasionalkan
rencana strategis dari perusahaan dengan menitikberatkan pada hasil yang dapat
diukur pada 4 dimensi kinerja perusahaan:
1).keuangan,
2).proses bisnis
3). Pelanggan
4) Pembelajaran dan pertumbuhan.

Metodologi manajemen terkenal yang sangat erat terkait lainnya adalah


manajemen kinerja bisnis (business performance management—BPM).

Semula didefinisikan oleh suatu kelompok industri pada tahun 2004 (dipimpin
oleh perusahaan-perusahaan yang sama yang menjual sistem perusahaan dan
database seperti Oracle, SAP, dan IBM), BPM berupaya untuk secara sistematis
menerjemahkan strategi perusahaan (misalnya, diferensiasi, produsen yang
berbiaya rendah, pertumbuhan dalam pangsa pasar, dan cakupan operasi) ke
dalam target-target operasional.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
KELOMPOK (GDSS)
Sistem pendukung keputusan kelompok (group decisions-
support systems—GDSS) telah dikembangkan untuk
mendukung grup/kelompok dalam pengambilan keputusan
organisasional untuk masalah tidak terstruktur.
Fokus utama GDSS adalah komunikasi, yakni sistem kolaborasi
berbasis web, konferensi video dan rapat elektronik. Pertemuan
yang dipandu GDSS berlangsung di ruang konferensi dengan
dukungan hardware & software khusus.
Hardware Khusus meliputi komputer, koneksi peralatan
jaringan, proyektor overhead, dan layar tampilan.
Software khusus rapat elektronik mempunyai kemampuan
mengumpulkan, mengedit dokumen, memberi peringkat
prioritas, dan lain ide-ide yang muncul dalam pertemuan
pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai