Anda di halaman 1dari 2

Inovasi program Jiwa

RAJA AMPUH
RAWAT GANGGUAN JIWA SAMPAI SEMBUH
A. Analisis Masalah

Beberapa isu yang mendasari Program Raja Ampuh ini adalah:

a. Masih tingginya angka kasus pasung penderita jiwa di Indonesia, termasuk di


Selayar, juga di Polebunging
b. Angka kunjungan pasien jiwa yang berobat ke puskesmas juga masih rendah karena
masyarakat belum mengetahui bahwa sekarang puskesmas juga melayani pengobatan
pasien gangguan jiwa dengan persediaan obat yang memadai.
c. Bahwa prosentase angka resiko gangguan jiwa di masyarakat juga meningkat setiap
tahun. Mereka yang beresiko itu adalah mereka yang mengalami kejadian yang berat
seperti di tinggal pasangan hidup, perceraian, kehilangan pekerjaan karena PHK, atau
mengalami kebangkrutan usaha pada pedagang atau pengusaha, juga mereka yang
menderita penyakit kronis, seperti Penyakit Tuberkulosis, Penyakit Diabetes Mellitus,
Penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung, ginjal bahkan penyakit kanker.

B. Pendekatan Strategis

Pendekatan strategis yang dilakukan adalah dengan melakukan deteksi dini


gangguan jiwa masyarakat, termasuk juga di deteksi tipe mereka yang beresiko
mengalami gangguan jiwa. Ini di lakukan oleh kader kesehatan jiwa puskesmas yang
telah di latih oleh puskesmas, bersama dengan perawat jiwa dan dokter puskesmas. Juga
melibatkan pihak pemerintah desa dan juga tokoh masyarakat.

Dalam hal ini program Raja Ampuh ini bersifat kreatif dan inovatif karena dalam
penemuan kasus jiwa ini bersifat aktif, yaitu melakukan pendataan yang bersumber pada
kunjungan rumah. Yang dilakukan oleh kader kesehatan jiwa terlatih. Sasaranya adalah
semua penduduk yang ada di wilayah puskesmas, dengan berbasis pada KK. Sebelum ada
program Gema Bang Haji ini penemuan dan penanganan kasus jiwa bertipe pasif, yaitu
pihak puskesmas menunggu pasien jiwa yang datang berobat ke puskesmas. Oleh karena
itu maka kasus jiwa yang di temukan dan tangani juga sedikit.

C. Pelaksanaan dan Penerapan

Strategi pelaksanaan Raja Ampuh ini adalah dengan langkah pertama yaitu kader
kesehatan jiwa yang sudah dilatih melakukan kunjungan rumah door to door ke semua
rumah penduduk yang ada di wilayah, untuk mencatat dan melaporkan anggota suatu
KK, berapa jumlah anggota KK yang sehat, berapa yang bersiko mengalami gangguan
jiwa dan berapa yang sudah menderita gangguan jiwa, baik yang masih ringan maupun
yang sudah berat. Setelah di rekapitulasi oleh kader kesehatan maka petugas puskesmas
dalam hal ini perawat dan dokter bersama kader tadi melakukan pemeriksaan ke rumah
mereka yang terdetekni mengalami gangguan jiwa. Setelah di kunjungi dan di diagnosa,
maka di lakukan pengobatan yang di awasi oleh kader kesehatan, dan pasien juga di
monitor di lakukan kunjungan rumah oleh petugas puskesmas secara berkala. Setelah
pasien mencapai perbaikan, maka pasien di arahkan untuk dapat bekerja kembali di
masyarakat, baik bekerja sendiri maupun membantu orang tua penderita gangguan jiwa
tersebut.
Pemangku kepentingan yang terlibat dalam program Raja Ampuh ini adalah kader
kesehatan jiwa, petugas puskesmas, pemerintah tingkat desa dan tingkat kecamatan, dinas
kesehatan yang menyediakan obat untuk pengobatan.

Sumber daya yang di gunakan untuk inovasi ini adalah SDM yang ada di puskesmas,
kader kesehatan jiwa, aparat desa dan dinas kesehatan sebagai penyedia stok obat-
obatan.

Output yang paling berhasil adalah adalah tercapainya kesembuhan pada penderita
gangguan jiwa yang di tangani

Inovasi ini di pantau dan dilaksanakan secara terus menerus dari tahun ke tahun
dengan anggaran yang bersumber dari Bantuan Operasional Kesehtan ( BOK ).

kendala yang di hadapi adalah kurangnya Dokter yang ada di puskesmas, sehingga
pengelola program kesehtan jiwa terkendala oleh program yang lain.

D. Dampak sebelum dan sesudah di laksanakanya Program Raja Ampuh ini adalah:

Manfaat utama dari inovasi Raja Ampuh ini adalah merawat secara dini penderita
gangguan jiwa di masyarakat, sehingga lebih cepat mendapatkan penanganan pada
akhirnya harapan sembuhpun juga meningkat.

Perbedaan sebelum di laksanakan Raja Ampuh ini dan sesudah di laksanakan Program
Raja Ampuh Ini adalah sebelum ada program ini puskesmas tidak mempunyai pasien
gangguan jiwa yang di tangani, dan setelah di laksanakan program ini puskesmas
mempunyai pasien ganguan jiwa yang di tangani secara berkelanjutan.

Pembelajaran yang dapat di petik dari program ini adalah bahwa semakin cepat pasien
gangguan jiwa di deteksi, di temukan dan di tangani, maka harapan sembuhnya juga lebih
baik.

Inovasi Raja Ampuh ini akan di laksanakan secara terus menerus berkelanjutan setiap
tahun.

Demikian terima kasih

PJ program Jiwa Puskesmas Polebunging

( Henri Harianto,S.Kep )

Anda mungkin juga menyukai