1
Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
2,3
Pengajar Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
E-mail: cloudymax2312@gmail.com
ABSTRAK
Kusta atau Morbus Hansen merupakan penyakit menular yang menyerang syaraf tepi, kulit dan
jaringan tubuh lainnya. Kusta selain menimbulkan masalah fisik juga menimbulkan dampak psikososial.
Harga diri rendah merupakan masalah psikososial yang paling banyak ditemukan pada penderita kusta
yang diakibatkan adanya perubahan pada tubuh dan stigma di masyarakat. Penderita kusta, yang tidak
memiliki kepercayaan diri yang baik, akan mengalami gangguan interaksi sosial. Tujuan penelitian ini
menjelaskan pengaruh logoterapi dalam meningkatkan harga diri penderita kusta yang mengalami
harga diri rendah. Desain penelitian ini adalah quasy experimental pre post test with control group
design. Sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan besar sampel sebanyak 32 orang
yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan 16 responden dan kelompok kontrol 16
responden. Analisis data menggunakan uji T berpasangan. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan
yang signifikan secara statistik pada harga diri antara sebelum dan setelah pemberian logoterapi pada
kelompok perlakuan (p-value=0,000). Kelompok kontrol terdapat perbedaan namun tidak signifikan
secara statistik pada harga diri antara sebelum dan setelah penyuluhan kesehatan (p-value=0,058).
Hasi akhir penelitian didapatkan perbedaan yang signifikan pada harga diri antara kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol setelah pemberian logoterapi (p-value=0,000). Logoterapi perlu
direkomendasikan untuk dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dalam menangani pasien
dengan harga diri rendah dan Rumah Sakit Kusta Kediri diharapkan memfasilitasi pelayanan
kesehatan jiwa bagi penderita kusta yang mengalami masalah psikososial.
1
Postgraduate Student Master of Nursing, Faculty of Medicine-Brawijaya University
2,3
Nursing Instructor, Faculty of Medicine-Brawijaya University
E-mail: cloudymax2312@gmail.com
ABSTRACT
Leprosy or Morbus Hansen is an infectious disease that attacks the peripheral nerves, skin and
other body tissues. Leprosy can cause not only physical problems but also psychosocial impact. Low
self-esteem is the most common psychosocial problem that found in leprosy patients due to changes in
their body and stigma from the community. Leprosy patients, who do not have good self-esteem, will
have social interaction disorders. The purpose of this study was to explain the effect of logotherapy to
increase the self-esteem of leprosy patient who have low self-esteem. The design of this study was
quasy experimental pre post test with control group design. The sampling was used quota sampling
technique and the number of sampel was 32 people that were divided into 2 groups, which are 16
respondents in treatment group and 16 respondents in control group. Data analysis using paired T-test.
The results showed a statistically significant differences in self-esteem between before and after
logotherapy in the treatment group (p-value = 0.000). The control group was have different but not
statistically significant in the self-esteem between before and after health education (p-value = 0.058).
The final result of the study showed significant differences in self-esteem between treatment group and
control group after logotherapy (p-value = 0,000). Logotherapy should be recommended to be used as
a standard of nursing specialist therapy in the handling of patients with low self esteem and Kediri
Leprosy’s Hospital is expected to facilitate mental health services for leprosy patient who sufferered
psychosocial problems.
5. Perbedaan Harga Diri Pada Aspek Fisik Berdasarkan tabel 7 pada kelompok
Penderita Kusta Yang Mengalami Harga perlakuan dapat diinterpretasikan data bahwa
Diri Rendah Pada Kelompok Perlakuan hasil uji T berpasangan menunjukkan nilai
dan Kelompok Kontrol Setelah Intervensi signifikansi sebesar 0,000 dimana p<0,05, yang
Tabel 6. Perbedaan Harga Diri Pada Aspek artinya terdapat perbedaan yang signifikan
Fisik Penderita Kusta Yang Mengalami pada aspek kognitif dari harga diri penderita
Harga Diri Rendah Pada Kelompok kusta yang mengalami harga diri rendah
Perlakuan dan Kelompok Kontrol setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dan
logoterapi.
Kelompok kontrol dapat diinterpretasikan
data bahwa hasil uji T berpasangan
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,006
dimana p<0,05, yang artinya terdapat
perbedaan yang signifikan pada perubahan
Berdasarkan tabel 6, kelompok perlakuan aspek kognitif harga diri penderita kusta yang
dapat diinterpretasikan data bahwa hasil uji T mengalami harga diri rendah setelah dilakukan
berpasangan menunjukkan nilai signifikansi penyuluhan kesehatan.
sebesar 0,000 dimana p<0,05, yang artinya
terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek 7. Perbedaan Harga Diri Pada Aspek Afektif
fisik dari harga diri penderita kusta yang Penderita Kusta Yang Mengalami Harga
mengalami harga diri rendah setelah dilakukan Diri Rendah Pada Kelompok Perlakuan
penyuluhan kesehatan dan logoterapi. dan Kelompok Kontrol Setelah Intervensi
Kelompok kontrol dapat diinterpretasikan Tabel 8. Perbedaan Harga Diri Pada Aspek
data bahwa hasil uji T berpasangan Afektif Penderita Kusta Yang
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,738 Mengalami Harga Diri Rendah Pada
dimana p>0,05, yang artinya tidak terdapat Kelompok Perlakuan dan Kelompok
perbedaan yang signifikan pada perubahan Kontrol
aspek fisik harga diri penderita kusta yang
mengalami harga diri rendah setelah dilakukan
penyuluhan kesehatan.
Effendy, N. (2003). Dasar-dasar Keperawatan Lestari, S. D., Arwani, & Purnomo. (2013).
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Hubungaan dukungan keluarga dengan
harga diri penderita kusta rawat jalan di
Endriyani S. (2014). Studi fenomenologi rumah sakit rehatta donorojo jepara.
pengalaman spiritual pasien kusta yang Jurnal Karya Ilmiah STIKES Telogorejo.
menjalani kehidupan di rs rivai abdullah ISSN: 2252-6854
Palembang. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya, 1(1), 55-61 Maryatun, S., Hamid, A. Y. S., & Mustikasari.
(2014). Logoterapi meningkatkan harga
Erlangga, Erwin. (2017). Terapi kelompok diri narapidana perempuan pengguna
dengan teknik logoterapi untuk narkotika. Jurnal Keperawatan Indonesia,
meningkatkan penerimaan anak broken 17(2), 48-56
home. Jurnal Penelitian Pendidikan
Indonesia, 2(1), 1-6 Mohammadi, F., Fard, F. D., & Heidari, H.
(2014). Effectiveness of logotherapy in
Fadilah, S. Z. (2013). Hubungan Dukungan hope of life in the women depression.
Keluarga dengan Depresi Penderita Elsevier, 59(2014), 643-646
Kusta di Dua Wilayah Tertinggi Kusta di
Kabupaten Jember. (Skripsi. Universitas Mubin, M. F. (2009). Penerapan terapi spesialis
Jember) keperawatan jiwa: terapi kognitif pada
harga diri rendah di rw 09, 11 dan 13
Groot, R. D., Van Brakel, W. H., & De Vries, H. kelurahan bubulak bogor. Jurnal
J. (2011). Social implications of leprosy in Keperawatan, 2(2), 28-35
the Netherlands: Stigma among ex-
leprosy patients in non-endemic setting. Muharry, Andy. (2014). Faktor risiko kejadian
Leprosy Review, 82, 168-177 kusta. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
2(2014), 174-182
Hussain, Tahziba. (2007). Leprosy and
tuberculosis: an insight-review. Critical Nauli. (2012). Pengaruh Logoterapi Kelompok
Reviews in Microbiology, 33, 15-66 dan Psikoedukasi Keluarga Pada Lansia
Depresi Dengan Diagnosa Keperawatan
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Harga Diri Rendah, Ketidakberdayaan,
Nasional Program Pengendalian Penyakit Kepututasaan, dan Isolasi Sosial di
Kusta. Direktorat Jenderal Pengedalian Kelurahan Katulampa. Jakarta. (Tesis,
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan FIK Universitas Indonesia)
Kementerian Kesehatan RI. (2015). InfoDATIN: Oentari, Widyaningsih. (2015). Eradikasi kusta:
Pusat Data dan Informasi Kementerian apakah memungkinkan?. Eradikasi
Kesehatan RI. Kusta, 3(3), 161-164
Papuling, F. C., Huragana, J., & Nursalam. Stuart, G. W. (2016). Prinsip dan Praktik
(2016). Hubungan dukungan psikososial Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi
keluarga dengan kepatuhan pengobatan Indonesia. Singapore: Elsevier
pasien kusta. E-Jurnal Sariputra, 3(1)
Sutejo. Pengaruh Logoterapi Kelompok
Putri, M. A., Harmayetty, & Utomo, B. (2016). Terhadap Ansietas Pada Penduduk
Psycoeducative family therapy Pasca Gempa di Kabupaten Klaten Jawa
mempengaruhi pengetahuan, dukungan Tengah (Tesis, Universitas Indonesia)
keluarga dan stigma kusta. Jurnal Ners,
11(1), 88-98 Ukus, V., Bidjuni, H., & Kerundeng, M. (2015).
Pengaruh penerapan logoterapi terhadap
Rahmawati, R., Hidayati, R., & Nafiah, H. kebermaknaan hidup pada lansia di
(2015). Mekanisme koping pasien kusta. badan penyantunan lanjut usia senjah
Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(1). ISSN 1978- serah paniki manado. Ejournal
3167 Keperawatan, 3(2), 1-8
Rensen, C., Bandyopadhyay, S., Gopal, P. K., Wicaksono, A. & Rifqi C. M. (2015). Hubungan
& Van Brakel, W. H. (2011). Measuring dukungan keluarga dengan interaksi
leprosy-related stigma-a pilot study to sosial pada penderita kusta di dusun
validate a toolkit of instruments. Disability sumber glaga desa tanjung kenongo
and Rehabilitation, 33(9), 711-719 kecamatan pacet kabupaten mojokerto.
Jurnal Penelitian Kesehatan, 12(2)
Robby, D. R. (2013). Hubungan antara
kecerdasan spiritual dengan depresi pada
penyandang cacat pasca kusta di liposos
donorojo binaan yastimakin bangsri.
Journal of Social and Industrial
Psychology, 2(1), 50-55