Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

METODE PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


“Resume”

DOSEN:
Yodang, S.Kep,SH, M.Kep,MH

Oleh:

SRI MUURTINI 182432033

III B

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

KOLAKA 2020
A. TEHNIK PENGETIKAN
Pengetikan merupakan tahap yang penting dalam penulisan karya ilmiah. Melalui proses
pengetikan karya tulis ilmia memiliki tampilan yang lebih rapih, cantik,dan mudah
terbaca.
Untuk memperoleh karakteristik tersebut maka umumnya penulisan karya ilmiah diketik
dengat syarat-syarat yang baku, sebagai berikut:
 Jenis huruf
 Jarak baris
 Ruang ketikan
 Indensi
 Bilangan satuan
 Judul bab
Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan
kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah.
Misalnya penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsur-unsur
dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka.

B. TEHNIK PENGUTIPAN
Pada dasarnya terdapat dua cara untuk mengutip suatu sumber, yaitu secara
langsung (asli) dan secara tidak langsung (menyadur).
 Kutipan langsung adalah kutipan yang mengambil secara persis kata demi kata dari
sumbernya. Kutipan langsung (asli), kurang dari empat baris sebagai bagian dari
kalimat dengan memberikan tanda kutip pembuka dan penutup. Perhatikan bahwa
tanda kutip penutup diberikan setelah titik penutup kalimat. Permulaan kutipan
menggunakan huruf capital.
Contoh: Sementara itu, Horgren dan Sundem mendefinisikan sistem akuntansi
sebagai berikut: “An accounting system is a formal means of gathering and
communicating data to aid and coordinate collective decisions in light of the overall
goals or objectives of an organization”.
 kutipan secara tidak langsung adalah kutipan yang sudah diubah dengan kata-kata
sendiri. .
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kutipan, yaitu:
a) Kutipan haruslah relevan dengan masalah yang sedang dibahas dan hendaknya
tidak terlampau panjang.
b) Jika penyaduran (kutipan tidak langsung) mengakibatkan perubahan arti dan
kesalapahaman, maka kutipan langsung merupakan pilihan terbaik.
c) Kutipan dengan saduran.
Untuk kutipan yang sudah diubah dengan menggunakan kata-kata sendiri tanda
kutip tidak perlu diberikan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bawa
catatan kaki tetap diberikan.
d) Penomoran
Untuk tujuan pemberian catatan kaki, setiap kutipan (baik kutipan langsung
maupun kutipan tidak langsung) harus diberi nomor secara berurutan, dengan
menggunakan angka arab. Angka ini ditempatkan di akhir kutipan dan ditulis
setengah spasi di atas baris terakhir kutipan.
C. SISTEMATIKA LAPORAN KTI
Beberapa sistematika penulisan karya ilmiah sebagai berikut:
1. Bagian pembuka
Yang dimaksud bagian pembuka adalah bagian yang kita lihat dan baca ketika
membaca karya ilmiah. Bagian pembuka dari karya ilmiah terdiri atas:
 Sampul
 Halaman judul
 Halaman pengesahan
 Kata pengantar
 Daftar isi
 Abstrak
2. Pendahuluan
Bagian pendahuluan umumnya terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:
 Latar belakang masalah
 Perumusan masalah
 Pembahasan/pembatasan masalah
 Tujuan penelitian
3. Pembahasan
Pembahasan karya ilmiah berisi uraian dan penjelasan mengenai teori yang menjadi
landasan penelitian yang dilakukan, kerangka pemikiran yang disertai dengan berbagai
argumentasi keilmuan serta hipotesis. Pembahasan dalam karya ilmiah berisi hal-hal
berikut:
 Pembahasan teori
 Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
 Pengajuan hipotesis
4. Metode penelitian
Metode penelitian mencakup uraian dan penjelasan mengenai metode yang digunakan
dalam penelitian
5. Hasil penelitian
Hasil penelitian umumnya berisi uraian dan penjelasan tentang hasil dari proses
penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian dapat disajikan dalam berbagai
bentuk seperti tabulasi, analisis dan evaluasi terhadap data yang disajikan.
6. Penutup
Bagian penutup suatu karya tulis berisi simpulan dan saran. Yang dimaksud dengan
simpulan adalah proporsi atau kalimat yang disampaikan dari beberapa premis atau
ide pemikira dengan mengacu pada aturan-aturan yang berlaku.
Saran merupakan solusi yang dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi.
7. Bagian penunjang
Suatu karya ilmiah selalu menyertakan bagan penunjang yang terdiri atas unsure-unsur
sebagai berikut:
 Daftar pustaka
 Lampiran-lampiran
 Daftar tabel

Anda mungkin juga menyukai