Anda di halaman 1dari 8

BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Safitri Wulandari, M.Pd.

Oleh :

Nama : Firman Ardiansyah


NIM : 234010056
Kelas : 1 C Daring
Semester : 1 (Satu)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

INSTITUT PANGERAN DHARMA KUSUMA


INDRAMAYU
2023
Sistematika dan formulasi bahasa dalam karya tulis ilmiah

1. Judul
Sistematika penulisan karya ilmiah yang paling pertama ialah judul. Semua karya tulis ilmiah
pastinya butuh judul. Pastikan judul yang dipilih pilih sifatnya ringkas, komunikatif, dan afirmatif.

2. Nama dan kedudukan tim pembimbing


Barangkali saat ini kamu tidak punya tim pembimbing karya tulis ilmiah, namun saat kamu
menjadi mahasiswa nanti, kamu akan punya satu tim pembimbing untuk skripsi/disertasimu.

3. Pernyataan keaslian karya tulis ilmiah


Lewat pernyataan ini, kamu menegaskan bahwa karya tulis ilmiah yang kamu kerjakan adalah
betul karyamu sendiri dan tidak menjiplak dari yang sudah ada.

4. Kata Pengantar
Kamu pasti sudah tidak asing dengan kata pengantar, bukan? Kamu dapat menggunakan bagian ini
untuk memberikan sedikit gambaran tentang penelitianmu. Kamu juga dapat menggunakannya
untuk mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantumu untuk menyelesaikan
penelitian.

5. Abstrak
Sistematika penulisan karya ilmiah berikutnya ialah abstrak. Untuk memberikan gambaran tentang
penelitianmu lebih dalam lagi, kamu membutuhkan abstrak. Dalam abstrak, kamu harus
menuliskan uraian singkat namun lengkap, dimulai dengan judul, permasalahan, hingga hasil
temuanmu.

6. Daftar-daftar
Daftar yang dimaksud, selain daftar isi, juga dapat berupa daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran yang terdapat pada karya tulis ilmiahmu.

7. Bab I – Pendahuluan
Tentu saja sebelum memulai pembahasan, kamu harus memaparkan sejumlah hal yang berfungsi
sebagai pendahuluan dalam karya tulis ilmiahmu. Sejumlah hal tersebut antara lain:
 Latar belakang masalah
Sebutkanlah permasalahan umum yang menjadi fokus penelitian sekaligus dengan faktor-faktor
yang menyebabkan munculnya permasalahan itu.
Oh ya, masalah yang disebutkan ini harus kamu kerucutkan agar lebih fokus dan spesifik sesuai
dengan penelitian, ya. Jangan lupa, utarakan pula argumentasimu.
 Perumusan masalah
Masalah yang telah kamu pilih dan batasi kemudian harus kamu jadikan sebuah rumusan.
Sebaiknya, rumusan yang kamu buat ini berbentuk pertanyaan yang padat dan jelas. Pertanyaan
inilah yang nantinya akan kamu jawab atau buktikan lewat penelitianmu.

 Tujuan penelitian
Sebuah penelitian hendaknya memiliki sebuah tujuan yang dapat dicapai setelah penelitian
berakhir.

 Asumsi
Asumsi ini dapat berupa teori, bukti, ataupun pemikiran dari peneliti itu sendiri. Asumsi berbentuk
deklaratif ini nantinya akan menjadi landasan bagi bagian selanjutnya, yaitu hipotesis.

 Hipotesis
Meskipun baru bagian pendahuluan, kamu harus memiliki dugaan sementara terhadap hasil
penelitianmu nanti.

 Metode penelitian
Sebutkanlah metode penelitian yang kamu pilih secara garis besar saja, tidak perlu terlalu rinci
karena masih merupakan bagian dari pendahuluan.

 Lokasi dan sampel penelitian


Jika penelitian yang kamu lakukan secara khusus dilaksanakan di suatu lokasi tertentu ditambah
dengan sampel dari sana, maka kamu harus mencantumkannya. Jangan lupa, beri alasan kenapa
kamu memilih lokasi dan/atau sampel tersebut.

8. Bab II – Kajian Pustaka


Kajian Pustaka adalah bagian yang penting dari sistematika penulisan karya ilmiah.
Di sini, kita harus membahas tentang teori utama beserta dengan teori-teori turunan yang kita
gunakan dalam penelitian kita

9. Bab III – Metodologi Penelitian


Dalam pendahuluan tadi, kamu harus menyebutkan metodologi penelitianmu secara garis besar.
Dalam bagian Metodologi Penelitian, kamu harus menjelaskannya secara rinci.

10. Bab IV – Hasil Penelitian


Tidak hanya menyebutkan hasil penelitian, kamu juga harus memberikan pembahasan atas hasil
tersebut secara ringkas namun terpadu.

11. Bab V – Kesimpulan dan Rekomendasi


Dengan penelitian yang telah selesai, kamu sebagai penulis kini harus memberikan pemaknaan
terhadap penelitian tersebut. Kamu juga dapat menuliskan rekomendasi yang diperuntukkan bagi
pengguna hasil penelitian atau peneliti berikutnya yang mungkin akan menjalankan penelitian
selanjutnya.

12. Daftar Pustaka


Untuk menghindari plagiarisme, jangan lupa cantumkan daftar pustaka.

13. Lampiran
Dokumen-dokumen yang kamu gunakan harus kamu cantumkan dengan nomor urut pada bagian
ini.
14. Riwayat Hidup Penulis
Teknik pereferensian dan rujukan dalam karya tulis ilmiah
Pengutipan adalah suatu proses, cara mengutip sebuah/beberapa pendapat dari sumber lain
ntuk digunakan sebagai data pendukung sebuah tulisan.Dengan adanya kutipan, sebuah tulisan
akan terkait dengan tulisan lain sehingga keberadaansebuah tulisan lebih bersifat objektif dan
terhindar dari pendapat-pendapat pribadi yang bersifat subjektif.Jens-jenis kutipan ada dua
yaitu:
1). kutipan langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya
tanpamengalami perubahan sedikit pun. Hal-hal yang lazim dijaga keotetentikannya dapat
berupa;
a) Rumus-rumus b) Peraturan-peraturan hukum, undang-undang, anggaran dasar, anggaran,
anggaran rumah tangga, dan sebagainya. c) Peribahasa, sanjak, dialog drama. Landasan
pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti (Statemen ilmiah) Ayat-ayat dari
kitab suci, sehingga semuanya layak untuk dikutip dalam bentuk kutipan .Kutipan langsung
terdiri dari dua jenis yakni:
1. Kutipan langsung panjang:
• Teks diketik dalam spasi tunggal
• Teks kutipan tidak dimasukkan dalam teks, tetapi ditempatkan pada tempat tersendiri.
• Pengetikan dibuat menjorok ke dalam dari teks dengan ketentuan dimulai
pada ketukan ke-5dari garis tepi sebelah kiri.
• Kutipan langsung panjang tidak diapait dengan tanda petik.
• Sumber kutipan berupa nama pengarang, tahun terbit, serta halama dari sumber rujukan
tidak dimasukkan ke dalam teks kutipan.2. Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang
kurang dari 40 kata atau kurang dari 3 baris.Ketentuan penulisannya:
• Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti
• Diapit dengan tanda petik
• Sumber kutipan dapat diletakkan diawal atau dibelakang.

2). Kutipan tidak langsung adalah kutipan berdasarkan sumber lain namun dimodivikasi
dengan bahasa pengarang. Kutipan tidak langsung terdiri dari dua jenis yakni:1. Kutipan tidak
lansung panjang, apabila kutipan lebih dari satu paragraph. Dengan ,ketentuan penulisannya
sebagai berikut:
• Tulis nama sumber kutipan untuk memulai sebuah kutipan (tanpa tahun dan nomor
halaman) kemudian tulis sumber kutipan di akhir kalimat kutipan (nama, tahun,
nomorhalaman dalam tanda kurung).
• Tidak ditulis dalam tanda petik, karena integral dalam teks.
• Ketentuan spasi dan margin, sama dengan teks yang lain.

2. Kutipan tidak langsung pendek, apabila kutipan tidak langsung hanya terdiri atas satu
paragraph bahkan hanya berupa kalimat saja. Dengan ketentuan penulisan sebagai berikut
• Ditulis integral dalam teks
• Tidak ditulis diantara tanda petik
• Sumber kutipan dapat diletakkan diawal dan diakhir.
Kutipan tidak lansung dapat berupa kutipan yang dikutip dari sumber kutipan lain dankutipan
yang bersumber dari banyak kutipan.Bila kutipan bersumber dari kutipan lain, maka penulisan
sumber kutipan harus menyebutkansumber asal dan sumber kutipan (sekaligus). Bila asal kutipan
lebih dari satu sumber, makasemua sumber harus disebutkan dengan ketentuan menyebutkan
nama, tahun terbit, nomorhalaman untuk masing-masing sumber kutipan.Daftar RujukanDaftar
rujukan merupakan sekumpulan sumber-sumber informasi yang digunakan untukmendapat
keterangan yang lebih banyak tentang sesuatu yang dirujuk.Ada berbagai sumber yang dapat
dipacu dalam merujuk:1. Buku, indicator yang harus ada dalam menyusun daftar rujukan dari
sumber buku.
• Nama pengarang
• Tahun terbit
• Judul rujukan
• Nama kota tempat publikasi
• Nama lembaga yang mempublikasikan
2. Rujukan dari Koran atau majalah, hal-hal yang pelu diperhatikan sebagai berikut:
• Nama pengarang ditulis paling awal, lalu diikuti tanggal, bulan, dan tahun terbit.
• Nama majalah ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata dan ditulis
miring.
• Judul artikel ditulis diantara tanda petik dua (“)

3. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah dan suatu Lembaga

4. Rujukan dari internet


• Rujukan dari internet berupa karya individual
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak,diikuti tahun, judul artikel, nama judul
(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume atau nomor dan
diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan disertai tulisan waktu pengaksesan dalam tanda
kurung.

• Rujukan dari internet berupa artikel jurnal


Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak diikuti tanggal, bulan, tahun, topic
bahandiskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung (online), volume
dannomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan disertai keterangan waktu
pengaksesan dalam tanda kurung.

• Rujukan dari internet berupa bahan diskusi


Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tanggal, bulan, tahun, topic
bahandiskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung (online),
kemudiandiakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan dengan disertai keterangan waktu
pengaksesan yang ditulis diantara tanda kurung

• Rujukan dari internet berupa e-mail pribadi Penulisannya diawali dengan nama penulis e-mail,
diikuti keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), kemudian tanggal, bulan, tahun, dan
topic isi bahan (dicetak miring), lalu nama yang dikirimi e-mail dengan disertai keterangan
dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi. Catata Kaki. Catatan kaki adalah catatan rujukan
kepustakaan yang dapat ditempatkan pada bagian akhirsetiap halaman atau dikumpulkan pada
bagian akhir setiap artikel, bab atau buku.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada catatan
kaki: 1. Catatan kaki berfungsi sebagai pemberi keterangan tambahan yang bersifat umum
atauyang berasal dari sumber lisan. 2. Catatan kaki ditempatkan pada bagian bawah halaman. 3.
Nomor catatan kaki dalam teks diletakkan langsung dibelakang huruf terakhir pernyataan yang
diberi catatan ditulis naik setengah spasi 4. Catatan kaki lebih dari dua baris ditulis dengan satu
spasi. 5. Penulisan catatan kaki dimulai dari nama akhir pengarang, judul rujukan, kota tempat
penerbitan, penerbit, tahun dan nomor halaman.Pada catatan kaki terdapat singkatan-singkatan
yang mempunyai fungsi tertentu yaitu; 1. Ibid (singkatan dari ibidium, artinya sama yang sudah
disebutkan diatas). 2. Op.cit (singkatan dari opera citato, artinya karangan yang telah dikutip) 3.
Loc.cit (singkatan dari loco citato, artinya pada tempat yang dikutip) Cara Mengutip Ada dua
cara atau sistem dalam mengutip sumber sebagai rujukan, yaitu sistem catatan dansistem
langsung. Pada sistem pertama identitas rujukan
nama penulis, tahun, dan halaman
tidak ditampilkan langsung, sedangkan pada sistem kedua identitas tersebut ditampilkan. Pada
sistem pertama di akhir kutipan ditampilkan nomor berupa angka Arab,yang ditulis agak ke atas
dengan ukuran huruf lebih kecil (superscript). Kemudian angka tersebut akan dirujukan kepada
catatan kaki pada bagian bawah halaman. Dalam sistemcatatan ini dikenal sistem tradisional dan
sistem Harvard (Kalidjernih, 2010: 119). Pada sistem tardisional digunkan kata ibid, loc cit, dan
op cit untuk pengacuan rujukan sebelumnya, sedangkan dalam sistem Harvard tidak
demikian.Dalam hal cara mengutip ini, banyak sistem lain di samping dua sistem yang
disebutkan diatas. Dalam makalah ini hanya akan dipaparkan sistem mengutip yang pada
umumnyadigunakan di Indonesia. Sistem ini pada pandangan penulis merupakan hasil kolaborasi
ataukombinasi beberapa sistem yang dikenal di dunia. Makalah ini pun hanya akan
menyajikansistem pengutipan sumber dengan sistem langsung, sedangkan sistem catatan tidak
akandijelaskan. Sistem langsung ini menampilkan nama penulis, tahun, dan halaman atau
penulis,tahun tanpa halaman.Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan
mengutip tidak langsung.Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama dengan
sumbernya tanpa penambahan (Widjono, 2005: 63), sedangkan kutipan tidak langsung
menyadur, mengambil ide dari suatusumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau
bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).a. Kutipan Tidak LangsungCara melakukan kutipan tidak
langsung adalah sebagai berikut: (1) Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa);

(2) Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman) Contoh1:Menurut salah satu
historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan
Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran
kepada Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secarasibolisbereti bahwaSumedanglarang
menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20

21 dan 30). b. Kutipan Langsung Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut.(1)
Jika kutipan empat baris atau kurang (langsung endek):(a) Dikutip apa adanya;(b) Diintegrasikan
ke dalam teks paparan penulis;(c) Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi
paparan);
(d) Dibubuhi tanda kutip (“….”);
(e) Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit,dan
halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).(f) Jika
berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif);(g) Jika ada kesalahan tik
pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di kanan katayang salah tadi;(h) Jika ada
bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyaktiga biah jika yang
dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat;
(i) Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tandakurung, nislnya,
(penggarisbawahan oleh penulis).Contoh 2:Ada beberapa pendapat mengenai hal itu.
Suryaningrat (1983: 20

21 dan 30) mengatakan,
“Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajarankepada
Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas rajaKerajaan Sunda
Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis berarti bahwa
Sumedanglarang menjadi pen
erus Kerajaan Sunda,”
(2) Lebih dari Empat Baris (Langsung Panjang):(a) Dikutip apa adanya;(b) Dipisahkan dari teks
paparan penulis dalam format paragraf di bawah paparan penulis;(c) Jarak baris kutipan satu
spasi;(d) Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun
terbit,dan halaman sumber, misalnya (Penulis, 2012:100).(e) Jika berbahasa lain (asing atau
daerah), kutipan ditulis dimiringkan.Contoh 3:Mengenai pentingnya penelitian di lokasi tersebut
Triwurjani dkk. (1993: 7

43) mengatakansebagai berikut:Penelitian secara lebih intensif di kawasan Danau Ranau pada
tahun-tahun sesudahnya masihdilakukan, yaitu pada tahun 1993 tim Pusat Penelitian Arkeologi
Nasional kembalimelakukan penelitian berupa survei pada situs-situs di kawasan Danau Ranau,
baik yangsecara adminstratif berada di Kabupaten Lampung Barat maupun Kabupaten OKU
(Ogan

Komering Ulu), Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan temuan-
temuan arkeologis dari beberapa situs yang diperoleh memiliki ciri prasejarah hingga klasik.
4. Simpulan
Pengetahuan cara mengutip yang benar perlu didapatkan oleh para penulis karya tulis ilmiah.Hal
ini bukan saja terkait dengan pengelolaan informasi dari sumber yang diperlukan,melanikan juga
terkait dengan persoalan keabsahan karya tulis itu sendiri karena karya tulisharus terhindar dari
praktik plagiarisme. Jika sudah menetapkan suatu sistem kutipan, penulisharus konsisten dengan
sistem tersebut. Berlatihlah untuk mengutip dengan cara yang benar.
Formulasi sistematika dalam membuat Karya ilmiah

1. Bagian Pendahuluan

Di bagian pendahuluan, masih sama seperti biasanya yang membahas latar belakang (kronologi)
mengapa Kamu mengangkat masalah yang ada dan kira-kira apa urut-urutannya.
Berikut beberapa bahasan yang ada di pendahuluan.
 Latar belakang masalah
 Rumusan masalah
 Tujuan penelitian
 Manfaat penelitian
Nah keempat hal tersebut bisa dibahas dalam setiap karya ilmiah. Untuk manfaat penelitian,
sifatnya opsional.

2. Dasar Teori
Pada bagian kedua ini, dasar teori memiliki banyak hal. Dengan memperdalam dasar teori yang
kuat dengan referensi yang jelas dan relevan dengan penelitian, maka sebuah karya ilmiah akan
semakin kuat dan baik lagi.
Beberapa bagian yang bisa dihabas dalam bab dasar teori, antara lain sebagai berikut.
 Kerangka teoritis
 Kajian pustaka
 Hipotesis penelitian

3. Data Penelitian
Inilah yang banyak membedakan antara non-ilmiah dan ilmiah. Dalam data penelitian, akan
ditampilkan data apa saja yang digunakan, cara mendapatkan data, data pendukung dan teknik
pengolahan datanya. Nah, dengan mendalami masalah pengolahan data, karya ilmiah akan
menjadi lebih baik dan valid.

4. Analisis dan Pembahasan


Bagian ini menjelaskan tentang maksud dari hasil penelitian dan pengolahan data yang
dihasilkan. Serta menjelaskan keterkaitan hasil penelitian dengan teori dan penelitian terdahulu.
Analisis adalah kegiatan menghitung (menambah, mengurangi, membagi), menimbang-nimbang,
membandingkan antara teori dan praktik serta mengkaji satu atau beberapa aspek berdasarkan
satu atau berbagai sudut pandang.
Nah, sebisa mungkin saat analisis data dan pembahasan, maka harus ada korelasi yang kuat
dengan tujuan penelitian yang sejak awal telah ditetapkan.

5. Penutup
Bagian ini merupakan penutup dari karya ilmiah yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Hal
yang wajib diperhatikan adalah pastikan membuat kesimpulan yang bisa menjawab tujuan.

Anda mungkin juga menyukai