ANSAR
K.15.01.005
ANSAR
K.15.01.005
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Ansar
K.15.01.005
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi dan disetujui untuk
diperbanyak sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana S1
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana Palopo.
Palopo,...................20
Tim Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
STIKES Mega Buana Palopo
(Sriwahyuni S.Kep.,Ns.,M.Kep)
NIDN.0925078501
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Ansar
K.15.01.005
Palopo,...................20
TimPenguji
Mengetahui,
Ketua STIKES
iii
ABSTRAK
Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia
Pra Sekolah Di Lembaga Paud Paramata Bunda Kota Palopo Tahun 2019
Ansar
Latar Belakang: Toilet training adalah suatu teknik untuk mengajarkan anak
buang air besar (BAB) maupun buang air kecil (BAK) di toilet pada waktu yang
dapat diterimah secara social dan usia. Toilet training secara umum dapat di
laksanakan pada setiap anak yang sudah mulai memasuki fase kemandirian pada
anak.suksesnyatoilet training tergantung pada kesiapan yang ada pada diri anak
dankeluarga, seperti kesiapansfisikdimana kemampuan anak secara fisik sudah
kuat dan mampu. Tujuan:Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan
keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di Lembaga Paud Paramata
Bunda Kota Palopo Tahun 2019.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional
study.Dengan tujuan menemukan ada atau tidaknya keberhasilan Toilet Training
pada anak prasekolahpengambilan sampel dilakukan dengan teknik total
sampling, didapatkan 96 responden.Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan lembar kuesioner. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah
dan dianalisis dengan menggunakan komputer program microsoft excel dan
program statistik(SPSS) versi 20.Hasil:Analisi univariat mencari distribusi
frekuensi, analisis bivariat didapatkan hubungan Pola Asus Orang Tua dengan
keberhasilan toilet traingpada anak usia prasekolah di lembaga paud paramata
bunda (p=,011),hubunganPeran Keluarga dengan keberhasilan toilet traning pada
anak usia prasekolah di lembaga paud paramata bunda (p=,017),dan hubungan
pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak ussia prasekolah di
lembaga paud paramata bunda (p=,020). Kesimpulan:Berdasarkan hasil
penelitian terdapat Pola Asuh Orang Tua, Peran Keluarga dan Pengatahuan Ibu
berhubungan dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di
Lembaga Paud Paramata Bunda kota Palopo tahun 2019.
iv
v
KATA PENGANTAR
vi
7. Ibu Tri Ayu Patmawati, S.Kep., Ns.,M.Kep selaku penguji
8. Bapak I Wayan Djuliarsa, SKM.,M.Kes selaku Penasehat Akademik
9. BapakdanIbuDosensertaStafSekolahTinggiIlmuKesehatanMega
BuanaPalopo.
10. Ibu Nurhayati,S.PD.I,M.PDPaud Paramata Bunda Kota Palopo
Akhir katasemogaTuhan Yang MahaEsasenantiasa melimpahkanrahmat,
berkat dan karunia-Nya kepada kita semua dan memberikan imbalan yang
setimpal atas semua jerih payah dari pihakyang telahmemberikanbantuandan
dukungankepada penulisserta senantiasamenambahilmupengetahuanyang
bermanfaatdan menjadikan kitasebagaihambanyayangselalu bersyukur.
Palopo, Mei2019
Penulis
Ansar
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PERNYATAAN SIAP UJIAN PROPOSAL ....................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................................iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xivi
BAB IPENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
BAB IITINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 7
A. Tinjauan Umum tentang Toilet Training .................................................... 7
B. Konsep Pra Sekolah...................................................................................16
C. Kerangka Konsep ...................................................................................... 17
D. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif ............................................. 17
E. Hipotesis.................................................................................................... 19
BAB IIIMETODE PENELITIAN ..................................................................... 21
A. Desain Penelitian ....................................................................................... 21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 21
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 21
D. Instrumen Penelitian.................................................................................. 23
E. Pengumpulan Data .................................................................................... 23
F. Pengelolaan dan Analisa Data .................................................................. 24
G. Etika Penelitian ......................................................................................... 26
viii
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 29
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 29
B. Pembahasan ............................................................................................... 38
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 44
A. Kesimpulan ............................................................................................... 44
B. Saran .......................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
Tabel Judul Halaman
Paramata Bunda kota Palopo tahun 2019...............................
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara usia 3-6 tahun, serta
komunikasi pada usia ini dapat ditunjukan dengan perkembangan bahasa anak
pada tahun kedua sudah mampu 200-300 kata dan masih terdengar kata-kata
ulangan.
Pada anak usia ini kususnya usia tiga tahun anak sudah mampu menguasai
sembilan ratus kata dan banyak kata-kata yang digunakan seperti mengapa,
apa, kapan, dan sebagainya. Komunikasi pada usia tersebut sipatnya sangat
ego sentris, rasa ingin tahunya sangat tinggi, inisiatifnya tinggi, kemampuan
tuntutan tinggi, setiap komunikasi harus berpusat pada dirinya, takut terhadap
ketidaktahuan dan perlu di ingat bahwa pada usia ini anak masi belum fasi
Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalah dengan
memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberikan kesempatan pada
1
2
dekat dan berhadapan. Secara non verbal kita selalu memberi dorongan
(Hidayat,2012 ).
Menurut data Kemenkes (2014) populasi anak usia 1-4 tahun di Indonesia
mencapai sekitar 19,3 juta. Jumlah tersebut meliputi anak nusia balita 1-4
perkembangan balita.
Toilet training merupakan salah satu tugas dari perkembangan anak pada usia
toddler. Padatahapan usia 1–3 tahun atau yang disebutdengan usia toddler,
3
2014).
sensasiyang lebih kuat untuk BAB daripada BAK,dan sensasi BAB lebih
training tergantung pada kesiapan yangada pada diri anak dan keluarga
Orang tua berperan penting dalam aktivitas self care,dan orang tua perlu
dkk, 2011).
Dampak paling umum dalam kegagalan toilet training seprti adanya perilaku
atau aturan yang ketat dari orang tua kepada anaknya yang dapat
anak cenderung bersikap keras kepalah bahkan kikir.Hal ini dapat terjadi
apabila orang tua sering memarahi anak pada saat buang air besar atau buang
air kecil saat berpergian karena sukar mencari toilet. Bila orang tua santai
memberikan aturan dalam toilet training maka anak akan dapat mengalamin
Bunda Kota Palopo Tahun 2019 didapatnya peserta didik sejumlah 96 orang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Kota Palopo.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi keilmuan
2. Bagi institusi
3. Bagi praktis
keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah dan sebagai bahan
TINJAUAN PUSTAKA
1. DefenisiToilet Training
Anak pra-sekolah adalah anak yang berusia antara usia 3-6 tahun, serta
merupakan salah satu tugas dari perkembangan anak pada usia toddler
semakin mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan rasa ingin defekasi.
Toilet training adalah suatu teknik untuk mengajarkan anak buang air
besar (BAB) maupun buang air kecil (BAK) di toilet pada waktu yang
dapat diterimah secara social dan usia .Toilet training secara umum dapat
yang ada pada diri anak dan keluarga, seperti kesiapan fisik,
7
8
dimana kemampuan anak secara fisik sudah kuat dan mampu. Hal ini
anak untuk dilatih buang air besar dan buang air kecil, demikian juga
atau kecil. Persiapan intelektual pada anak juga dapat membantu dalam
proses buang air besar dan buang air kecil. Hal ini dapat di tunjukkan
apabila anak dapat memahami arti buang air besar atau kecil sangat
saatnya harus buang air kecil dan buang air besar, kesiapan tersebut akan
khusunya buang air kecil dan buang air besar (toilet training).
Pelaksanaan toilet training dapat di mulai sejak dini untuk melatih respon
terhadap kemampuan untuk buang air kecil dan buang air besar.(Kiddo
dkk,2012).
adanya perlakuan atau aturan yang ketat bagi orang tua kepada anaknya
dilakukan oleh orang tua apabila sering memarahi anak pada saat buang
air besar atau kecil, atau melarang anak saat bepergian. Bila orang tua
santai memberikan aturan dalam toilet training maka anak akan dapat
a. Faktor Lingkungan
b. Faktor Pegatahuan
Pengetahuan dari orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat
sebagai orang tua yang mampu mendidik anak (Kyle & Carman,
2015).
10
Yang baik tetapi toilet training pada anak tidak baik hal itu
menerus oleh orang tua tetapi kesiapan fisik dan dan psikologis
yang kurang baik dan toilet training pada anak kurang baik hal ini
pekerjaan orang tua. Baik dan buruknya peran orang tua bisa
dimana pada ibu yang cukup umur atau berusia 26-35 tahun akan
kurang baik tetapi toilet traning baik, yaitu trgantung pada fisik dan
mental anak itu sendri dimana tidak ada patokan usia kapan anak
11
Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam
memiliki fisi masa depan, tidak punya keinginan untuk maju dan
berfikir satu arah (liniyer), dan lain sebagainya (Rachmawati, Y., &
Kurniati , E, 2010).
Beberapa anak mencapai kontrol buang air kecil atau kontrol buang
air besar lebih awal pada usia 18 sampai 24 bulan akan tetapi
Toilet training dilakukan pada usia yang bervariasi, 31% orang tua
27% dimulai saat usia 23-27 bulan dan 16% dimulai saat usia 28-
sebaiknya dilakukan saat anak telah berusia 18- 24 bulan, pada saat
Pola asuh orang tua dalam keluarga adalah sebuah frase yang yang
menghimpun empat unsur penting, yaitu pola asuh, orang tua, dan
keluarga. Polah adalah pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola
corak, model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Maka
hal itu semakna dengan bentuk /struktur yang tetap, maka hal itu
tua) orang yang dianggap orang tua (cerdik pandai, ahli, dan
orang tua adalah upaya orang tua yang konsisten dan persisten
kewaktu.Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak. Cara dan pola
14
tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiruh oleh anaknya yang kemudian
semua itu secara sadar atau tidak sadar akan diresapi, kemudian
e. Peran keluarga
Peran aktif orang tua pada anak prasekolah tentang toilet training
buang air kecil dan buang air besar ke toilet. Orang tua harus sabar
anak sebaiknya orang tua harus siap mengantarkan anak pada saat
mau buang air besar dan buang air kecil ke toilet (Mendur,dkk
2018).
f. Pengetahuan ibu
2012).
menjadi keras kepala dan susah untuk diatur, selain itu anak tidak
pada anak yang telah diajarkan toilet training sejak dini yaitu rasa
percaya diri yang tinggi saat bergaul dengan teman sebaya, anak
2016).
aktivitas fisik. Selain itu anak berada pada fase inisiatif dan rasa bersalah
(inisiative vs guilty) rasa ingin tahu (corius) dan daya imajinasi anak
sekelilingnya yang tidak diketahui. Selain itu anak dalam usia prasekolah
belum mampu membedakan hal yang abstrak dan tidak abstrak. Proses
siklus hidup anak. Anak pada masa prasekolah akan mengalami proses
2. Kerangka Konsep
Pengetahuan Ibu
Keterangan :
ooooooooooooorang
orang tuaOrang : Variabel independen
: Variabel dependen
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
3. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif
4. Hipotesis
a. Tidak ada hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan keberhasilan toilet
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
Populasi Adalah Keseluruhan dari unit di dalam pngamatan yang akan kita
lakukan, sedangkan sampel adalah sebagia dari populasi yang nilai atau
kerakteristiknya kita ukur dan yang nantinya yang kita pakai untuk menduga
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua anak prasekolah di
orang.
21
2. Sampel
22
23
kriterianya, yaitu :
a. Kriteria inklusi:
b. Kriteria eksklusi:
D. Instrumen Penelitian
kuesioner.
1. Kuesioner pola asuh orang tua, menggunakan skala likert dengan jumlah
pertanyaan 17 nomor. Dikatakan pola asu baik jika skor ≥ 65% dan pola
benar (skor 1) dan Tidak (skor 0), jumlah pertanyaan 18 nomor. Dikatakan
pengetahuan baik jika skor ≥ 65% dan pengetahuan kurang skor <65%
Dikatakan peran keluarga baik jika skor ≥65% dan peran keluarga kurang
E. Pengumpulan Data
1. Data primer
24
langkah
sebagai berikut :
pengisian kuesioner.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi di Lembaga Paud
1. Pengolahan data
a. Editing
25
b. Coding
c. Tabulasi
cara :
2. Analisa data
interpretasikan meliputi
a. Analisis univariat
26
b. Analisis bivariate
G. Etika Penelitian
Secara umum terdapat empat prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan
penelitian.
confidentiality)
inclusiveness)
kemampuan subjek.
A. Hasil Penelitian
sebanyak 53 siswa.
2. Analisis Univariat
29
30
Tabel 4.1
DistribusiberdasarkanPekerjaan responden tentang keberhasilan
toilet training pada anak usia prasekolah dilembaga Paud Paramata
Bunda Kota Palopo Tahun 2019(n =96)
Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)
IRT 53 55,2
PNS 22 22,9
GURU 16 16,7
WIRASWASTA 5 5,2
Total 96 100
Sumber: Data Primer, 2019
responden (5,2%).
bentuk 4.2.
Tabel 4.2
Distribusi berdasarkan umur responden tentang keberhasilan toilet
training pada anak usia prasekolah dilembaga Paud Paramata Bunda
Kota Palopo Tahun 2019(n =96)
Usia Frekuensi (f) Persentase (%)
23-28 tahun 29 30,2
29-34 tahun 42 43,8
35-40 tahun 20 20,8
> 41 tahun 5 5,2
Total 96 100
Sumber: Data Primer, 2019
31
c. Toilet Training
Tabel 4.3
Distribusiberdasarkantoilet training responden tentang keberhasilan
toilet training pada anak usia prasekolah dilembaga Paud Paramata
Bunda Kota Palopo Tahun 2019(n =96)
ToiletTraining Frekuensi (f) Persentase (%)
Berhasil 44 45,8
Tidak Berhasil 52 54,2
Total 96 100
Sumber: Data Primer, 2019
(54,2%).
32
tabel 4.4.
Tabel 4.4
DistribusiberdasarkanPola Asuh Orang Tua responden tentang
keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah dilembaga
Paud Paramata Bunda Kota Palopo Tahun 2019(n =96)
Pola Asuh Orang Tua Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 28 29,2
Kurang Baik 68 70,8
Total 96 100
Sumber: Data Primer, 2019
e. Peran Keluarga
tabel 4.5.
Tabel 4.5
Distribusiberdasarkanperan keluarga tentang keberhasilan toilet
training pada anak usia prasekolah dilembaga Paud Paramata Bunda
Kota Palopo tahun 2019(n =96)
Peran Keluarga Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 23 24,0
Kurang Baik 73 76,0
Total 96 100
Sumber: Data Primer, 2019
33
f. Pengatahuan Ibu
tabel 4.6.
Tabel 4.6
DistribusiberdasarkanPengetahuan ibu tentang keberhasilan toilet
training pada anak usia prasekolah dilembaga Paud Paramata Bunda
Kota Palopo Tahun 2019(n =96)
Pengatahuan Ibu Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 35 36,5
Kurang Baik 61 63,5
Total 96 100
Sumber: Data Primer, 2019
3. Analisis Bivariat
independen (pola Asuh Orang Tua, Peran Keluarga Dan Pengatahuan Ibu)
hasil yang diperoleh dari analisis ini yaitu nilai signifikan variabel dalam
dua skriteria yaitu baik dan kurang baik , dikatakan baik jika jawaban
responden > 65% artinyapola asuh orang tua baik dalam keberhasilan
responden ≤ 65% artinya pola asuh orang tua kurang baik dalam
keberhasilan ToiletTraning.
Bunda kota Palopo tahun 2019 pada penelitian ini, ditampilkan pada
tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hubungan pola asuh orang tua tentang keberhasilan toilet training
pada anak usia prasekolah dilembaga Paud Paramata Bunda Kota
Palopo Tahun 2019(n =96)
Keberhasilan toilet training
Pola Asuh Total P
Berhasil Tidak Berhasil
Orang Tua
n % n % n %
Baik 19 67,9 9 32,1 28 100
,011
Kurang Baik 25 36,8 43 63,2 68 100
Sumber: uji chi-square 2019
diteliti, pola asuh orang tua yang memiliki sikap baik dalam
responden (67,9%), dan pola asuh orang tua yang memiliki sikap baik
sikap kurang baik dalam keberhasilan toilet traning pada anak usia
pra sekolah dilembaga Paud Paramata Bunda kota Palopo tahun 2019
pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet traningpada anak usia
pra sekolah dilembaga Paud Paramata Bunda kota Palopo tahun 2019.
skriteria yaitu baik dan kurang baik , dikatakan baik jika jawaban
traning.
Tabel 4.8
Hubungan peran keluarga tentang keberhasilan toilet training pada
anak usia prasekolah dilembaga Paud Paramata Bunda Kota Palopo
Tahun 2019(n =96)
Keberhasilan toilet training
Peran Total P
Berhasil Tidak Berhasil
Keluarga
n % n % n %
Baik 16 69,6 7 30,4 28 100
,017
Kurang Baik 28 38,4 45 61,6 68 100
Sumber: uji chi-square 2019
Peran Keluraga dengan keberhasilan toilet training pada anak usia pra
skriteria yaitu baik dan kurang baik , dikatakan baik jika jawaban
Tabel 4.9
Hubungan pengetahuan ibu tentang keberhasilan toilet training pada
anak usia prasekolah dilembaga Paud Paramata Bunda kota Palopo
Tahun 2019(n =96)
Keberhasilan toilettraining
Pengetahuan Total P
Berhasil Tidak Berhasil
Ibu
n % n % N %
Baik 22 62,9 13 37,1 35 100
,020
Kurang Baik 22 36,1 39 63,9 61 100
Sumber: uji chi-square 2019
B. Pembahasan
berikut:
asuh orang tua yang memiliki sikap baik dalam keberhasilan toilet
traningpada anak usia pra sekolah dilembaga Paud Paramata Bunda kota
pola asuh orang tua yang memiliki sikap baik dalam keberhasilan toilet
pola asuh orang tua yang memiliki sikap kurang baik dalam keberhasilan
toilet traning pada anak usia pra sekolah dilembaga Paud Paramata
(36,8%), dan pola asuh orang tua yang memiliki sikap kurang baik dalam
(63,2%).
ketidaknyamanan pada anak ketika akan melakukan buang air besar dan
yang menyatakan pola asuh orang tua kurang baik sebanyak 68 orang,
faktor sikap positif. Menurut penelitian Nindy Ilmalia (2018), sikap yang
baik ibu dalam memberikan kegiatan toilet training yaitu ibu mampu
ini berati p <α = ,05. Karena nilai p lebih kecil dari (α = ,05) maka H0
40
asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada usia prasekolah di
(2017), bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan
training pada anak usia prasekolah dilembaga Paud Paramata Bunda kota
responden (38,4%), dan peran keluraga yang memiliki sikap kurang baik
responden (61,6%).
buang air besar dan buang air kecil anak belum mengerti dan tidak dapat
air kecil.
ini berati p <α = ,05. Karena nilai p lebih kecil dari (α = ,05) maka H0
Kasih sayang dan perhatian ibu pada dasarnya dapat berpengaruh pada
cepat atau lambatnya dalam melatih anak untuk melakukan toilet training.
ini berati nilai p <α = ,05. Karena nilai p lebih kecil dari (α = ,05) maka
pengatahuan ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia pra
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
training pada anak usia prasekolah di Lembaga Paud Paramata Bunda kota
1. Ada hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training
pada anak usia prasekolah di Lembaga Paud Paramata Bunda kota Palopo
tahun 2019.
tahun 2019.
anak usia pra sekolah di Lembaga Paud Paramata Bunda kota Palopo
tahun 2019.
B. Saran
orang tua atau Ibu siswa-siswi di Lembaga Paud Paramata Bunda kota
44
45
2. keberhasil toilet training bukan hanya dilakukan disekolah saja tapi bisa
dilakukan oleh orang tua atau Ibu siswa dirumah masing-masing demi
maupun guru disekolah ketika ingin buang air besar (BAB) dan buang air
Andriyani, S., Ibrahim , K., & Wulandari, S. (2014). Analisis Faktor-faktor yang
berhubungan Toilet training pada anak prasekolah. e-Journal keperawatan,
146-153.
Panduan Penulisan Skripsi S1 Keperawatan Stikes Mega Buana Palopo Tahun 2019.
Ilmalia, Nindya. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu dengan
keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Sekolah di PAUD Desa Sumber adi Sleman
Yogyakatra.
Kyle & Carman., (2015). Buku Ajar Keperawatan Pdiatrik. Jakarta: EGC
MANSUR , H. (2012). PSIKOLOGI IBU DAN ANAK UNTUK KEBIDANAN .
Jakarta : Salemba medika.
Mendur, J,P.,Rottie, J., Bataha, Y., (2018). Gambaran Peran Orang Tua Dengan
Kemampuan Toilet Trainjng Pada Anak Pra Sekolah Di TK Gmim Sion
Sentrum Sendangan Kawangkoan Satu, Jurnal Kerawatan Volume 6 Nomor
1.
Notoadmojo, soekidjo . (2011). Ilmu Perilaku kesehatan . Jakarta: Reneka Cipta
Astuti, A. D., & Agustin. (2017). Gambaran Pengatahuan Ibu Tentang Latihan BAB
dan BAK (Toilet Training) Pada Batita Usia 18-24 Bulan Di Posyandu
Wijaya Kusuma Kerja Puskesmas Mekar Baru. Jurnal Cakrawala Volume 8
Nomor 1.
Rachmawati, Y., & Kurniati , E. (2010). STRATEGI PENGEMBANGAN
KREATIVITAS PADA ANAK USIA TAMAN KANAK KANAK. Jakarta:
Kencana .
Rudhiati , F., R, S. D., & M, D. S. (2016). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang
Toilet Training Dengan Pelaksanaannya di Posyandu Bunga Tanjung
Kelurahan Tanjung Sari Purwakarta. Jurnal kesehatan Kartika, 72-79.
Sintawati, Mandasari. (2016). Pengaruh Penyuluhan tentang Stimulasi Toilat Training
PadaIbu yang Memiliki Anak Toodler Di Dusun Pundung Sleman Yogyakarta.
Petunjuk pengisian :
1. Tulis identitas bapak/ibu pada lembaran jawab yang telah disediakan
jawaban bapak /ibu terjamin kerahasiannya
2. Jawablah semua pertanyaan yang ada
3. Pada saat pertanyaan penulis sediakan 4 (empat) alternatif jawaban antara
lain :
SS :Bila pertanyaan sanagat setuju dengan kondisi yang anda
S :Bila pertanyaan setuju dengan kondisi yang anda
TS :Bila pertanyaan tidak setuju dengan kondisi yang anda
STS :Bila pertanyaan setuju tidak setuju dengan kondisi yang anda.bapak
/ibu harus memilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang(X)
pada kolom jawaban yang telah disesuikan. Usahakan jangan terpengaruh
jawaban orang lain.
4. Jika bapak/ibu merasa jawaban yang dipilih kurang tepat, maka berikan
tanda (=) pada jawaban yang kurang tepat, selanjutnya berikan tanda (x)
pada jawaban yang bapak/ibu annggap sesuai.
5. Telitih kembali apakah ada nomor yang belum terjawab
6. Terimakasi atas perhatian dan kerja samanya.
Jawaban
No Pertanyaan ST
SS S TS
S
1 Saya memberiksn hukuman kepada anak ketika iysa merusak
mainannya
2 Saya akan mendengarkan penjelasan anak tentang kesalahan
yang ia perbuat sebelum menghukumnya.
3 Saya akan mendengarkan penjelasan anak tentang kesalahan
yang ia perbuat sebelum menghukumnya.
4 Selama tempat yang digunakan bersih, saya akan mengijinkan
anak bermain dimana saja
5 Anak harus mengikuti semua perintah yang saya berikan
6 Saya akan inembicarakan dengan apa yang dia inginkan
7 Orang tua adalah pembuat keputusan di rumah dan anak hanya
menjalankannya
8 Anak saya memiliki cita-cita sendiri tanpa saya pengaruhi
9 Ketika anak rewel di depan umum, saya akan mencubitnya
sebagai peringatan
10 Saya akan membawa anak pulang ketika ia mulai rewel di
keramaian.
11 Jika anak meminta mainan yang mahal, maka saya dan anak akan
mendiskusikan pengganti permainannya.
12 Menurut saya, anak harus mengikuti semua kemauan orang tua.
13 Ketika anak meminta bermain saat jam tidur siang, saya akan
melarangnya.
14 Kapanpun anak meminta bermain, saya mengijinkannya.
15 Saat anak mengeluh karena perintah yang saya berikan, maka
saya akan mendengarkan dan memberinya penjelasan.
16 Saya akan marah ketika anak membantah perintah saya.
17 Ketika anak belajar, saya akan membaca buku di dekatnya.
Petunjuk pengisian
1. Sebelum membaca pertanyaan di mohon membaca dengan setiap pertanyaan.
2. Berilqah tanda checklist (√ ) pada tabel dibawa ini dengan jawaban sesuai
dengan anda
3. Semua jawaban di isi oleh keluarga yang memiliki anak usia dini
4. Atas kesediannya saya ucapkan terima kasih.
Keterangan :
SL (Selalu) : Apabila pertanyaan tersebut selalu dilakukan
SR (Sering) : Apabila pertanyaan tersebut sering dilakukan
KK (Kadang-kadang) :Apabila pertanyaan tersebut dilakukan tetapi
tidak
TP (Tidak Pernah) :Apabila pertanyaan tersebut tidak perna dilakukan
No Pernyataan SL SR KK TP
1 Saya menberikan pujian atau penghargaan ketika anak buang air kecil
(BAK) dan buang air besar (BAB) ditoilet?
2 Saya melakukan waktu untuk mengajarkan buang air kecil maupun
buang air besar meskipun sibuk dengan pekerjaan?
3 Saya mengajarkan anak buang kecil dengan cara membawa anak ke
toilet secara teratur 2-4 jam sekali?
4 Saya mengajarkan tolet training dengan mengajak anak ke kamar
mandi setiap BAK dan BAB?
5 Saya selalu mengawasi anak ketika melakukan latihan BAK maupun
BAB?
6 Saya membawa anak ke kamar mandi sebelum tidur?
7 Saya mengajarkan tolet training dengan cara melatih anak untuk
mengatakan sesuatu jika ingin BAK dan BAB, misalnya mengatakan
“ibu ingin pipis”?
8 Saya mengajarkan anak memakai dan membuka celana sendiri?
9 Saya mengingatkan anak BAK ke kamar mandi sebelum tidur dengan
cara bertanya (sudah pipis apa belum)?
10 Saya mengingatkan anak BAK ke kamar mandi saat anak baru bangun
tidur?
11 Saya mengingatkan dna mneyankinkan anak bahwa sangat baik BAK
dan BAB ke kamar mandi?
12 Saya memberitahukan kepada anak bahwa BAK dan BAB
disembarang tempat itu tidak baik?
13 Saya memberitahukan kepada anak contoh menyiram bekas BAK dan
BAB agar terbiasa melakukannya?
14 Saya memberitahukan kepada anak setelah membasuh (mencebok)
harus mencuci tangan?
Petunjuk pengisian :
1. Tulis identitas bapak/ibu pada lembaran jawab yang telah disediakan
jawaban bapak /ibu terjamin kerahasiannya
2. Jawablah semua pertanyaan yang ada
3. Pada saat pertanyaan penulis sediakan 4 (empat) alternatif jawaban antara
lain :
SS :bila pertanyaan sanagat setuju dengan kondisi yang anda
S :bila pertanyaan setuju dengan kondisi yang anda
TS :bila pertanyaan tidak setuju dengan kondisi yang anda
STS :bila pertanyaan setuju tidak setuju dengan kondisi yang anda.bapak
/ibu harus memilih salah satu jawaban dengan memberi tanda
silang(X) pada kolom jawaban yang telah disesuikan. Usahakan
jangan terpengaruh jawaban orang lain.
4. Jika bapak/ibu merasa jawaban yang dipilih kurang tepat, maka berikan
tanda (=) pada jawaban yang kurang tepat, selanjutnya berikan tanda (x)
pada jawaban yang bapak/ibu annggap sesuai.
5. Telitih kembali apakah ada nomor yang belum terjawab
6. Terimakasi atas perhatian dan kerja samanya.
Jawaban
No Pertanyaan ST
SS S TS
S
1 Saya memberiksn hukuman kepada anak ketika iysa merusak mainannya
2 Saya akan mendengarkan penjelasan anak tentang kesalahan yang ia
perbuat sebelum menghukumnya.
3 Saya akan mendengarkan penjelasan anak tentang kesalahan yang ia
perbuat sebelum menghukumnya.
4 Selama tempat yang digunakan bersih, saya akan mengijinkan anak
bermain dimana saja
5 Anak harus mengikuti semua perintah yang saya berikan
6 Saya akan inembicarakan dengan apa yang dia inginkan
7 Orang tua adalah pembuat keputusan di rumah dan anak hanya
menjalankannya
8 Anak saya memiliki cita-cita sendiri tanpa saya pengaruhi
9 Ketika anak rewel di depan umum, saya akan mencubitnya sebagai
peringatan
10 Saya akan membawa anak pulang ketika ia mulai rewel di keramaian.
11 Jika anak meminta mainan yang mahal, maka saya dan anak akan
mendiskusikan pengganti permainannya.
12 Menurut saya, anak harus mengikuti semua kemauan orang tua.
13 Ketika anak meminta bermain saat jam tidur siang, saya akan
melarangnya.
14 Kapanpun anak meminta bermain, saya mengijinkannya.
15 Saat anak mengeluh karena perintah yang saya berikan, maka saya akan
mendengarkan dan memberinya penjelasan.
16 Saya akan marah ketika anak membantah perintah saya.
17 Ketika anak belajar, saya akan membaca buku di dekatnya.
Lampiran 8
DOKUMENTASI PENELITIAN
Lampiran 9
A. IDENTITAS
NAMA : ANSAR
NIM : K.15.01.005
TEMPAT, TANGGAL LAHIR :PADANG TUJU, 27 MEI 1996
SUKU/BANGSA : LUWU/INDONESIA
AGAMA : ISLAM
ALAMAT : PADANG TUJU
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TAMAT SD TAHUN 2009 SD NEGERI 363 MALENGGANG
2. TAMAT SMP TAHUN 2012 SMP YPN NOLING
3. TAMAT SMA TAHUN 2015 SMA YPN NOLING
4. MELANJUTKAN PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN DI STIKES
MEGA BUANA PALOPO TAHUN 2015-2019.