1, April 2019
Halaman 31 – 39
ISSN 2407 - 9049
ABSTRACT
Hutan mangrove terletak di daerah perbatasan antara habitat darat dan laut menjadikan kawasan ini menjadi
rentan dalam upaya konversi lahan. Umumnya diwilayah perkotaan perambahan kawasan hutan mangrove
dimanfaatkan untuk pengembangan kota, areal pengunaan lain, dan pembangunan sarana prasarana.
Keberadaan hutan mangrove dianggap tidak signifikan memiliki pengaruh dalam pertumbuhan ekonomi.
Sehingga penting untuk dilakukan kajian valuasi jasa lingkungan pada hutan mangrove. Penelitian bertujuan
untuk mengidentifikasi jenis pemanfaatan dan nilai valuasi ekonomi total hutan mangrove di Kecamatan
Kendari Barat Kota Kendari. Variabel yang diamati yaitu (1) vegatasi mangrove; (2) jenis pemanfatan hutan
mangrove yang dilakukan oleh pemeritah, swasta dan masyarakat; (3) masyarakat yang memanfaatkan
kawasan hutan mangrove; (4) Pengunjung yang memanfaatkan ruang terbuka hutan mangrove. Analisis data
yang dilakukan yaitu identifikasi pemanfaatan hutan mangrove, identifikasi manfaat dan fungsi ekosistem
mangrove, manfaat tidak langsung (MTL). Hasil penelitian menunjukkan jenis penyusun hutan mangrove di
Kecamatan Kendari Barat terdiri dari 3 famili yaitu famili Rhizophoraceae terdiri dari Rhizophora apiculata
dan Rhizophora mucronata, famili Avicenniaceae terdiri dari Avicennia alba dan Avicennia lanata dan famili
Sonneratiaceae adalah Soneratia alba. Nilai valuasi ekonomi total hutan mangrove di Kecamatan Kendari
Barat Kota Kendari adalah nilai Rp. 528.947.987 per tahun yang bersumber dari nilai manfaat langsung (ML)
sebesar 193.800.000, Manfaat Tidak Langsung (MTL) sebesar Rp. 143.672.987; Manfaat Pilihan (MP) sebesar
Rp. 160.875.000 dan manfaat eksistensi (ME) sebesar Rp 30.600.000. Nilai tersebut menunjukkan nilai
ekonomi hutan mangrove sangat penting sehingga keberadaanya perlu dilestarikan
Kata kunci : Hutan Mangrove, Manfaat Langsung, Manfaat Tidak Langsung, Manfaat Pilihan dan Manfaat
Eksistensi
32
Ecogreen Vol. 5(1) April 2019, Hal 1 - 11
33
Evaluasi Jasa Lingkungan Hutan Mangrove Kec. Kendari Barat – Sahindomi Bana at al.
mengalami degradasi sehingga penting untuk di yang mendekati tawar sampai dengan 90% tetapi
identifikasi agar konversi mangrove dapat salinitas yang ekstrim, pohon tumbuh kerdil dan
menghilangkan manfaat mengembangkan disajikan kemampuan menghasilkan buah hilang (Noor,et
pada Tabel 1. al,2006).
Jenis penyusun hutan mangrove yang Keberadaan habitat mangrove, mampu
terdapat di Kecamatan Kendari Barat telah meberikan kondisi lingkunan yang baik sehingga
dilakukan penebangan sehingga didominasi oleh ekosistem mangrove yang memiliki tingkat cemaran
beberapa jenis yang tidak memiliki nilai ekonomi. yang tinggi namun masih terdapat beberapa fauna
Hasil analisis data diperoleh tanaman soneratia alba yang hidup pada ekosistem ini. Keberadaan hutan
mendominasi wilayah tersebut. mangrove ini meberikan manfaat langsung baik dari
ekosistem biologi maupun ekosistem yang dapat
Tabel 1. Jenis vegetasi penyusun hutan mangrove menciptakan ekowisata.
yang terdapat di Kecamatan Kendari Barat Identifikasi Nilai Ekonomi Hutan Mangrove
Jumlah Manfaat Langsung (ML) (Direct Use Value)
No Nama Latin Famili
Pohon
Manfaat langsung adalah nilai yang dihasilkan dari
Rhizophora
pemanfaatan langsung dari hutan mangrove (Fauzi,
1 mucronata Rhizophoraceae 34
2002). Indikator keberadaan hutan mangrove
2 Rhizophora apiculata Rhizophoraceae 26
sebagai bagian ekosistem sehat yang memiliki nilai
3 Avicennia lanata Avicenniaceae 23 ekonomi sebagi bagian dari nilai valuasi jasa
4 Avicennia alba Avicenniaceae 35 lingkungan. Keberadaan nilai ekonomi ini
5 Sonneratia alba Sonneratiaceae 68 memberikan dampak. Manfaat yang diperoleh dari
masyarakat tentang keberadaan hutan mangrove
Sonneratia alba memberikan potensi secara langsung maupun secara tidak langsung.
ekosistem yang baik bagi keberadaan, karena secara Hutan mangrove secara langsung berupa ekonomi
morvologi tanama ini memiliki akar navas yang kerang. Hasil pengamatan nilai ekonomi langsung
membantu menjaga siskulasi uadara dalam tanah. hutan mangrove berasal dari kerang diperoleh
Selain itu juga mangrove mampu memberikan masyarakat adalah sebesar 4 liter isi kerang setiap
netralisasi gas pencamaran baik yang terjadi di harinya untuk masing masing orang dengan tidak
darat maupun yang terjadi dilaut. Mangrove mengunakan alat bantu perahu. Sedangkan hasil
merupakan ekoton antara kawasan daratan dan pendapatan pencari kerang mengunakan alat bantu
laut, sehingga pencemaran yang terjadi di darat perahu. Memperoleh pendapatan satu karung
maupun di laut dapat menumpuk di kawasan ini. kerang dengan mengunakan kulit. Hasil konversi
Salaha satu jenis bahan pencemar yang menarik satuisi satu liter isi kerang sama dengan 4 liter
adalah tumpahan minyak bumi. Dalam suatu studi, kerang mengunakan kulit. Sedangkan satu karung
Sonneratia, digunakan sebagai tumbuhan pionir dan 50 Kg memperoleh hasil 64 liter. Harga kerang
ditanam pada tanah yang terpolusi minyak di delta (kalanduwe) hasil penjualan isi sebesar Rp. 25.000,-
Mahakam, sebagian dari lokasi ini juga terpolusi perliter. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 2.
pupuk nitrat dan sisa-sisa dispersan minyak
Setyawan,et.al (2004). Selain sonneratia alba juga Tabel 2. Nilai Ekonomi Langsung Hutan Mangrove
terdapat jenis mangrove lain yang menyusun yang Kecamatan Kendari Barat, dari kerang (Kalandue)
memiliki ekosistem yang baik dalam menjaga agar Jumlah Harga
Alat Total
No Tangkapan satuan
pecemaran dapat terjaga dengan baik. Berdasarkah Bantu (Rp)
(Liter/ Bulan) (RP)
hasil analisis data diperoleh jenis avecennia alba 1 Manual 32 25.000 800.000,00
merupakan jenis yang paling banyak dijumpai pada
2 Perahu 120 25.000 3.000.000,00
hutan mangrove. Banyaknya avecennia dipengaruhi
Rata-rata 1.900.000,00
oleh ekosistem hutan mangrove Kendari Barat
memiliki karakteristik biofisik soneratia, memiliki
kemiripan dengan soneratia. Manfaat nilai ekonomi kawasan hutan berasal
Avecennia merupakan marga yang memiliki dari kerang pada kawasan hutan mangrove di
kemampuan toleransi terhadap kisaran salinitas Kecamatan Kendari Barat memiliki nilai 1.900.000,
yang luas dibandingkan dengan marga lain. Jenis per bulan waktu kerja disesuaikan dengan pasang-
tersebut mampu tumbuh dengan baik pada salinitas surut air laut. Selama 2 jam setiap harinya. Rata-
rata pendapatan pertahun dari penjualan kerang
34
Ecogreen Vol. 5(1) April 2019, Hal 1 - 11
sebesar Rp.22.800.000,- pendapatan dari penguna 36.000.000, setiap tahunnya. Jika dikombinasikan
langsung dari pemungkutan kerang (kalandue). nilai ekowisata hutan mangrove adalah disajikan
Kerang yang diperoleh dari kawasan hutan pada Tabel 3.
mangrove meberikan gambaran bahwa kondisi Total Pendapatan manfaat ekonomi langsung
ekosistem mangrove baik meskipun polutan yang di diperoleh dari setiap tahunnya adalah total
transfer dari wilayah perkotaan terus terjadi. Baran manfaat langnsung adalah gabungan dari manfaat
dan Hambrey (1999), ekosistem mangrove memiliki langsung dari kerang dijumlahkan dengan total
beberapa fungsi, yaitu: 1) Sebagai tempat hidup dan biaya dari ekowisata setiap tahunnya. Nilai manfaat
mencari makan berbagai jenis ikan, kepiting, udang, langsung (ML) = Rp.22.800.000 + Rp.
dan tempat ikan-ikan melakukan proses 171,000,000.00 = 193.800.000,-Total manfaat
reproduksi; 2) Menyuplai bahan makanan bagi langsung hutan mangrove Kecamatan Kendari Barat
spesies-spesies didaerah estuari yang hidup sebesar Rp. 193. 800.000, per tahun.
dibawahnya karena mangrove menghasilkan bahan
organik; 3) Sebagai pelindung lingkungan dengan Tabel 3. Nilai Ekonomi Langsung bidang ekowisata
melindungi erosi pantai dan ekosistemnya dari Hutan Mangrove di Kecamatan Kendari Barat.
Biaya Total biaya
tsunami, gelombang, arus laut, dan angin topan; 4)
No Uraian Per bulan per tahun
Sebagai penghasil biomas organik dan penyerap
(Rupiah) (Rupiah)
polutan di sekitar pantai dengan penyerapan; 5) Sarana
Sebagai tempat rekreasi khususnya untuk 1 rekreasi 11,250,000.00 135,000,000.00
pemandangan kehidupan burung dan satwa liar Sarana
lainnya; 6) Sebagai sumber bahan kayu untuk 2 Olahraga 3,000,000.00 36,000,000.00
perumahan,kayu bakar, arang, dan kayu perangkap
ikan; 7) Tempat penangkaran dan penangkapan Jumlah 14,250,000.00 171,000,000.00
bibit ikan; dan 8) Sebagai bahan obat-obatan dan
alkohol. a. Manfaat Tidak Langsung (MTL) (Indirect Use
Manfaat langsung lain selain dari kepiting Value) Manfaat tidak langsung adalah nilai yang
yang dikaji dalam penelitian ini adalah nilai dirasakan secara tidak langsung terhadap
ekowisata dari hutan mangrove Kecamatan Kendari barang dan jasa yang dihasilkan sumberdaya
Barat. Kajian ekowisata terbagi sarana rekreasi dan dan lingkungan (Fauzi, 2002). Manfaat tidak
sarana olahraga. Hasil analisis data diperoleh nilai langsung dari hutan mangrove berupa serapan
ekowisata hutan masngrove sebagai sarana rekreasi karbon pda Tabel 4.
dapat dilihat pada setaip pengunjung mnehabiskan
biaya sebesar Rp.15.000.- perorang. Setiap hari rata Tabel 4. Simpanan Karbon dan biomassa yang
rata pengunjung menghabiskan biaya 20 - 25 orang terkandung pada hutan mangrove Kecamatan
maka biaya yang dikeluarkan untuk berkunjung Kendari barat
Nama Jumlah Biomassa Karbon
No
pada ekowisata adalah Rp. 375.000,- biaya yang Latin Pohon (ton/ha) (ton/ha)
Rhizophora
dikeluarkan setiap hari. Biaya yang dikeluarkan
1 mucronata 34 16,108701 7,4100.02
untuk berekreasi pada hutan mangrove Kecamatan
Kendari Barat sebagai sarana rekreasi setiap 2 Rhizophora apiculata 26 22,207542 10,215469
tahunnya adalah Rp. 135.000.000,- per tahunnya 3 Avicennia lanata 23 8,323114 3,828633
yang bersumber dari biaya makan setiap
4 Avicennia alba 35 20,736783 9,538920
pengunjung Rp. 5.000/orang. Biaya transportasi
Rp.3.000/orang, biaya parkiran sebesar 5 Sonneratia alba 68 35,780520 16,459039
Rp.2.000/motor dan biaya waktu sebesar Rp. JUMLAH 186 103,156661 47,452064
5.000/orang. Sedangkan untuk saran olahraga
hutan mangrove Kecamatan Kendari Barat Hasil analisis data lapanagan menjelaskan
pengunjung menghabiskan biaya sebesar Rp. bahwa jumlah kandungan karbon yang tersimpan
10.000 perhari. Rata-rata yang mengahbiskan pada hutan mangrove di Kecamatan Kendari Barat
waktu untuk berolahraga pada kawasan hutan dengan menggunakan persamaan allometrik
mangrove setiap harinya adalah 5-10 orang. Hasil diperoleh sebesar 47,45 ton/ha. Penelitian yang
rekapitulasi biaya yang dikualken oleh penguna jasa dilakukan oleh (Bismark, 2008 dalam Elias, dkk.
hutan mangrove sebagai sarana olahraga adalah Rp. 2010) yang dilakukan di hutan mangrove Cagar
35
Evaluasi Jasa Lingkungan Hutan Mangrove Kec. Kendari Barat – Sahindomi Bana at al.
Biosfer Pulau Siberut, Sumatera Barat, biomassa karbon/ha, atau setara dengan 90,16 ton CO2/ha.
tegakan di atas permukaan dan kandungan karbon Jenis yang mendominasi tegakan hutan mangrove
hutan mangrove yang terdiri dari jenis R. apiculata, adalah R. apiculata dengan kerapatan 80 pohon/ha,
R. mucronata, dan jenis B. gymnorrhiza cukup R. mucronata dengan kerapatan 28 pohon/ha dan B.
rendah, yaitu sebesar 49,13 ton/ha dan 24,56 ton gymnorrhiza dengan kerapatan 12 pohon/ha.
.
Gambar 1. Kemampuan menyerap karbondioksida (CO2) pada hutan mangrove
Kecamatan Kendari Barat
Untuk mendapatkan nilai serapan karbon, 14.820.114,00 ton/ha sedangkan nilai serapan
disesuaikan dengan nilai jual karbon yang berlaku maksimum senilai Rp 16.270.266,00 ton/ha dengan
dipasar internasional yaitu 10 US $ per ton nilai rata-rata sebesar Rp. 15.545.190,00 ton/ha.
(Balittanhut, 2007 dalam Yulief 2008). Kesepakatan Nilai ekonomi penyerapan karbondioksida ini
dunia internasional, harga karbon masih bervariasi dihitung untuk biomassa yang masih utuh (Rused,
dengan kisaran yang beragam. Untuk mengetahui 2009).
nilai ekonomi penyerapan karbondioksida di areal Penelitian ini mengunakan pendekatan yang
rehabilitasi, harga karbon cukup beragam maka dikeluatkan oleh balitbang harga atau nilai tukar
harga karbon yang digunakan adalah nilai tengah penyerapan Karbondiosida adalah U$ 10./tCO2.
dari harga karbon yang berlaku yaitu sekitar US$ Nilai ekonomi tidak langsung hutan mangrove di
20/tCO2. Nilai ekonomi penyerapan karbondioksida Kecamatan Kendari barat dapat dilihat pada
di Blok S Cipendawa jika karbondioksida yang dapat Gambar 2.
diserap minimal maka nilainya adalah Rp
36
Ecogreen Vol. 5(1) April 2019, Hal 1 - 11
Avicennia lanata dan famili Sonneratiaceae adalah eksistensi (ME) sebesar Rp 30.600.000. Nilai ini
soneratia alba; (2). Nilai valuasi ekonomi total diperoleh dari manfaat ekonomi hutan mangrove
hutan mangrove di Kecamatan Kendari Barat Kota sehingga keberadaannya perlu tetap dijaga dan
Kendari adalah nilai Rp. 528.947.987 per tahun penting untuk dilakukan pengelolaannya.
yang bersumber dari nilai manfaat langsung (ML)
sebesar 193.800.000, Manfaat Tidak Langsung
(MTL) sebesar Rp. 143.672.987; Manfaat Pilihan
(MP) sebesar Rp. 160.875.000 dan manfaat
38
Ecogreen Vol. 5(1) April 2019, Hal 1 - 11
MahendraPO. 2007. Tingkat Pendapatan Rused, E.S. 2009. Nilai Ekonomi Kegiatan
Masyarakat Dalam Pengelolaan Tumpang Sari Rehabiliasi Dalam Menghasilkan Air dan
Empang Parit di Hutan Mangrove. [Skripsi]. Menyeap Karbon di Blok S Cipendawa
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Magamedung, Bogor. Fakultas Kehutanan
Maedar F. 2008. Analisis Ekonomi Pengelolaan IPB. Bogor
Mangrove di Kecamatan Merawang Romimotarto K. 2001. Biologi laut: Ilmu
Kabupaten Bangka. SekolahPascasarjana pengetahuan tentang biota laut. Djambatan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor. Jakarta.
Saparinto C. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Vo QT, Kuenzer C, Vo QM, Moder F, Oppelt N. 2012.
Mangrove Mengatasi Kerusakan Wilayah Review of valuation methods for mangrove
Pantai (Abrasi)Meminimalisasi Dampak ecosystem services. Ecological Indicators. 23:
Gelombang Tsunami.Effhardan Dahara Prize. 431.
Semarang. Yulief. E.M., 2008. Penilaian Ekonomi Serapan
Setiyowati D, Supriharyono, Triarso I.,2016. Valuasi Karbon Pada Hutan. Program Pascasarjana.
Ekonomi Sumberdaya Mangrove Di Universitas Indonesia
Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Wahyuni, Y. P. 2013. Valuasi Total Ekonomi
Kota Semarang. Available online at HutanMangrove di Kawasan Delta Mahakam
Indonesian Journal of Fisheries Science and Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan
Technology (IJFST)Vol.12 No.1: 67-74 Timur. Penelitian Kehutanan Wallacea, 1-12.
Setyawan, AD., Winarno, K., Purnama, PC., 2004.
Ekosistem Mangrove Di Jawa.: 2 Restorasi.
Biodiversitas. Vol 5 Nomor 2. Hal 108-118.
39
Evaluasi Jasa Lingkungan Hutan Mangrove Kec. Kendari Barat – Sahindomi Bana at al.
40