Masjid bukan sekadar tempat sujud dan sarana penyucian atau bertayamum
(wudhu dengan debu suci). Masjid adalah
tempat Muslim bertolak, sekaligus pelabuhan
tempatnya bersauh dalam ketaatan kepada Allah swt. Umat muslim harus bisa
memaksimalkan keberadaan masjid sebagai pusat aktivitas yang menawarkan
kegiatan-kegiatan alternatif dalam berdakwah. Contoh yang telah ada adalah kegiatan
berdakwah melalui media televisi komunitas atau radio komunitas.
Masjid memiliki peran sangat penting bagi masyarakat muslim sejak periode nabi
Muhammad Saw. dan sejak masa awal eksistensi masyarakat muslim di Madinah.
Ketika hijrahnya dari Makkah ke Madinah, beliau membangun masjid sebagai upaya
konkret yang pertama bagi peradaban Islam. Sejak periode penting ini masjid yang ia
bangun dipandang sebagai pusat utama bagi beragam aktifitas masyarakat muslim.
Dengan kata lain masjid menjadi pusat komunitas dan naungan bagi segala bentuk
program dan aktifitas sosial dan pendidikan masyarakat muslim.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan
Teologis tentang Konsep Masjid dan Fungsi
Masjid Kampus dalam Membangun Budaya Islam
Pada masa Nabi Muhammad (pada era Medinah) ada tiga tipe
masjid yang perlu dijadikan bahan pembelajaran, yakni: (1) masjid yang
pertama kali dibangun; dikenal dengan Masjid Ouba, yaitu masjid yang
didirikan atas dasar takwa; (2) masjid yang didirikan oleh orang-orang
munafik dengan tujuan untuk merusak keimanan dan menghancurkan kaum
muslimin; dikenal sebagai masjid dhirar, dan (3) musala pertama yaitu
tempat yang dipergunakan untuk salat Hari Raya (ldulfitri dan lduladha),
salat lstiska (lstisqa I salat minta hujan), dan tempat menyembelih hewan
kurban.
Bagi anda yang aktif di masjid kampus, anda dapat menangkap berbagai
pesan dari masjid kampus.