PENDAHULUAN
1
dijumpai. Mengenai potensi bahaya industrial merupakan
langkah awal dalam mewujudkan upaya pencegahan kecelakaan
kerja, sedang tindakan represif berupa upaya menghindari
terulangnya kejadian kecelakaan kerja perlu dilakukan melalui
penyelidikan dan analisis dalam kasus tersebut. Kecelakaan
kerja yakni peristiwa yang tidak diinginkan/diharapkan, tidak
diduga, tidak disengaja terjadi dalam hubungan kerja, umumnya
diakibatkan oleh berbagai faktor dan meliputi juga peristiwa
kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja serta penyemaran
pada lingkungan kerja.
2
atau mengurangi kecelakaan kerja, dan sekaligus menciptakan
suasana kerja yang kondusif, lingkungan kerja yang memenuhi
syarat serta melindungi tenaga kerja dalam melakukan
pekerjaan dan kelancaran operasi.
1.2. TEMA
Tema Kerja Praktek yang akan diambil bertema
“Confined Space”
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan
pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :
3
3. Mengetahui cara penanggulangan permasalahan
yang terjadi.
1.4. SASARAN
Setelah melakukan Kerja Praktek di PT PERTAMINA
REFINERY UNIT VI BALONGAN, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menjelaskan pentingnya keselamatan dan
kesehatan kerja.
2. Mampu mendeskripsikan kegiatan di lapangan berdasarkan
tujuan, komponen-komponen kegiatan dan proses kegiatan
di PT PERTAMINA REFINERY UNIT VI BALONGAN.
3. Mampu menggambarkan dan menjelaskan Standar Operasi
Prosedur tentang Confined Space di PT PERTAMINA
REFINERY UNIT VI BALONGAN.
4. Tanggap terhadap masalah-masalah yang terjadi
dilapangan.
1.5. MANFAAT
1.4.1. Bagi Perusahaan
1. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa
yang Kerja Praktek dalam membantu menyelesaikan
tugas-tugas untuk kebutuhan di unit-unit kerja yang
relevan.
2. Dapat memperoleh informasi mengenai dapat
dipergunakan untuk pengambilan langkah selanjutnya.
3. Perusahaan mendapatkan alternatif calon karyawan
pada spesialisasi yang ada pada perusahaan tersebut.
4. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan
dan bermanfaat antara perusahaan tempat Tugas Akhir
dengan jurusan Fire and Safety Akamigas Balongan.
4
1. Sebagai sarana pemantapan keilmuan bagi mahasiswa
dengan mempraktekkan di dunia kerja.
2. Sebagai sarana untuk membina hubungan dan
kerjasama dengan perusahaan di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja.
3. Sebagai tempat untuk penulisan Laporan Akhir.
1.4.3.Bagi Mahasiswa
1. Dapat mengenal secara dekat dan nyata kondisi di
lingkungan kerja.
2. Dapat mengaplikasikan keilmuan mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja yang diperoleh
dibangku kuliah dalam praktek dan kondisi kerja yang
sebenarnya.
3. Dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap
perusahaan tempat mahasiswa Tugas Akhir.
5
TIME SHEET TUGAS AKHIR
4 Pengumpulan data di
lapangan
5 Evaluasi
6
Lingkup pembahasan yang akan dilakukan dalam
penulisan laporan Tugas Akhir mencangkup penerapan salah
satu Standar Operasi Prosedur (SOP) dan kendala-kendala yang
terjadi dalam pekerjaan di Confined Space PT. ELNUSA TRISTAR,
Ltd di lapangan Ramba
3. Study Literature
Menambah wawasan / pengetahuan mengenai
tema Tugas Akhir dengan menelaah literatur-literatur
7
yang berhubungan dan bersesuaian, baik literatur
dari perusahaan maupun dari luar.
BAB II
DASAR TEORI
CONFINED SPACE
8
2.1. Definisi Confined Space
Adalah suatu ruangan atau area tempat kerja yang terbatas
atau terisolasi yang memiliki karakteristik lingkungan khusus
(temperature, tekanan udara, ventilasi) dimana pekerja
masuk didalamnya dan melaksanakan pekerjaan ditugaskan.
Adalah suatu ruangan yang memilki lubang masuk dan
lubang keluar terbatas dengan ventilasi ruang tidak
memadai, dimana ruangan tersebut isa mengandung atau
menghasilkan udara dengan kondisi yang membahayakan
kesehatan, dan tidak termasuk sebagai tempat kerja yang
digunakan secara terus-menerus.
9
Tempat keluar yang sangat besar hanya didekat
tangga dan hanya muat untuk satu tubuh.
2. Kurang adanya ventilasi alami
Tidak ada perputaran udara sehingga adanya tekanan
udara tidak normal.
Bisa menciptakan kondisi atmosfir abnormal (kurang
atau kelebihan kadar oksigen dari kadar normal 21%)
Adanya gas-gas toksik yang terkurung di dalam.
Adanya penguraian organik yang dapat mengeluarkan
gas-gas toksik sehingga berbahaya.
3. Tidak didesain untuk pekerjaan yang terus-menerus
Ruang terbatas tidak didesain untk pekerjaan yang
rutin
Didesain untuk menyimpan produk
Pekerjaan yang sewaktu-waktu dilakukan (1 tahun / 2
tahun sekali) seperti : inspeksi, pembersihan,
pengecetan, perawatan, dll.
Digunakan untuk transport produk, seperti : pipa.
10
Memasuki ruangan terbatas tidak diperbolehkan ketika :
Kandungan udara kurang dari 19,5% atau lebih dari 22%,
kurangnya ventilasi yang disediakan dalam menjaga udara
tetap dalam kondisi aman, dan atau menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD).
Pajanan mungkin dapat beresiko pada kesehatan secara
kronik atau efek bahaya kesehatan yang lama. Tetapi
kurang dari IDLH (Immediate Dangerous to Life or Health)
atau terkena iritasi dari efek korosi.
Sebelum bekerja, petugas terlebih dahulu melakukan test
terhadap kondisi udara dalam ruang terbatas dengan
mengunakan oxygen indicator/peralatan lain yang sesuai.
Jika kondisi ruang terbatas dengan konsentrasi oksigen
rendah, maka pekerja bekerja dengan menggunakan SCBA,
safety hardness, lifelines dan peralatan keselamatan lain
yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
Butuh satu orang pekerja dengan APDnya untuk berjaga
diluar, dimana ia selalu memegang lifelines dari pekerja
yang bekerja di dalam dan mengamati serta berkomunikasi
dengan pekerja tersebut.
KANDUNGAN
O2 ( % AKIBAT DAN GEJALA
VOLUME )
11
20 - 21 % Udara normal, tidak ada pengaruh apa-apa.
15 - 19 % Kemampuan bekerja menurun.
12 - 14 % Kondisi tubuh mungkin menjadi lemah dan
mungkin menyebabkan adanya gejala awal
dari serangan jantung, paru-paru, peredaran
darah, pusing dan telinga berdengung.
12
Sebelum bekerja, jika confined space mengandung
gas/uap/cairan yang mudah terbakar, petugas terlebih
dahulu melakukan test terhadap kondisi udara dalam
confined space dengan menggunakan combustible indicator
untuk menentukan konsentrasi uap yang mudah terbakar.
Jika konsentrasi gas/uap lebih dari 10% LEL maka ruangan
tersebut harus disirkulasikan udara sehingga konsentrasi
gas/uap kurang dari 10% LEL.
LEL (Lower Explosive Limit) adalah konsentrasi terendah yang
dapat terbakar dari campuran gas/uap dengan udara.
Dibawah konsentrasi tersebut campuran tidak akan terbakar,
walaupun ada sumber api.
UEL (Upper Explosive Limit) adalah konsentrasi tertinggi yang
dapat terbakar dari campuran gas/uap dengan udara.
Dibawah konsentrasi tersebut campuran akan terbakar,
walaupun tanpa sumber api.
13
Untuk melindungi pekerja dari panas berlebih maka sebelum
bekerja confined space diusahakan suhunya diturunkan
mendekati suhu kamar (dengan menyirkulasikan udara segar
ke dalam confined space).
14
confined space bisa mengandung kontaminan udara
yang merugikan jiwa/kesehatan manusia oleh karena
itu petugas harus melakukan tes terhadap kondisi
udara dalam confined space dari bahaya-bahaya yang
mungkin dijumpai untuk menentukan jenisnya.
Dengan mengetahui jenis dan besarnya bahaya, maka
dapat menentukan jenis alat keselamatan yang harus
dipakai pekerja untuk memasuki confined space.
2.12.2. Isolasi
Confined space harus diisolasi terhadap kemungkinan
adanya sumber daya mekanis, listrik/bahaya lain,
dengan cara :
Buang tekanan didalam confined space
sehingga sama dengan tekanan udara luar.
Cegah kemungkinan masuknya bahan-bahan
berbahaya dari ruangan lain ke dalam ruangan
tersebut melalui saluran pipa, vent, drain. Oleh
karena itu perlu dipasang blind membuka semua
saluran yang berhubungan dengan confined
space.
Jika dalam confined space terdapat mesin-
mesin, mixer, dll hilangkan sumber daya
mekanis, listrik dengan cara dikunci (lock out)
atau beri label (tag out).
Kunci, label atau sarana proteksi lainnya tidak boleh
dipindahkan. Demikian pula system tidak boleh
dijalankan atau diberi daya. Kecuali oleh petugas yang
diberi kuasa yang mengetahui tentang pekerjaan yang
sedang dilakukan didalam confined space.
2.12.3. Ventilasi
Didalam confined space harus disirkulasikan udara
untuk mencegah akumulasi :
15
Gas atau uap yang mudah terbakar dengan
konsentrasi diatas 10% dari LEL.
Debu yang mudah terbakar
Oksigen dengan konsentrasi yang rendah
Bahan-bahan beracun dan kontaminan lainnya
yang tidak memilki NAB yang dizinkan.
Petugas secara berkala memeriksa kondisi udara untuk
memastikan konsentrasi kontaminan udara tersebut
tidak berbahaya.
Gas safety inspector/authorized Gas Tester akan
menentukan frekuensi pemeriksaan ulang.
Jika konsentrasi melebihi batas maka harus diturunkan
dengan cara menyirkulasikan udara kedalam ruang
terbatas.
16
1. Mengetahui confined space entry permit sebelum
membacanya dan memahami permintaan permit
tersebut.
2. Mengikuti persyaratan confined space entry permit.
3. Melaporkan penundaan pelaksanaan confined space entry
permit
4. Melaporkan kondisi dan praktek yang tidak diperbolehkan
dalam implementasi yang tepat ketika memasuki ruangan
terbatas.
5. Memelihara komunikasi yang antara pekerja dalam
ruangan terbatas dengan kelompok kerja yang saling
mendukung.
6. Menggunakan peralatan dalam kondisi yang baik sesuai
dengan pekerjaan.
7. Memantau sistem life support yang selama ada di dalam
ruangan terbatas.
8. Sebelum ijin masuk ruangan terbatas dibuat, certivicate
harus diberitahukan terlebih dahulu. Permit To Work (PTW)
terdapat persejutuan secara formal antara pekerja bahwa
mereka setuju, telah diteliti dan mengantisipasi bahaya
yang telah dipertimbangkan dan tindakan pencegahan
yang telah diimplementasikan.
17
BAB III
KESIMPULAN
18
memadai, dimana ruangan tersebut bisa mengandung atau
menghasilkan udara dengan kondisi yang membahayakan
kesehatan, dan tidak termasuk sebagai tempat kerja yang
digunakan secara terus-menerus.
2. Pekerja yang akan memasuki Confined Space harus dilengkapi
dengan ijin memasuki Confined Space dan mematuhi prosedur
yang telah ditetapkan.
3. Sebelum pekerja memasuki confined space harus mengetahui
jenis bahaya potensial dan Alat keselamatan yang harus
dipakai.
BAB IV
PENUTUP
penjelasan maksud dan tujuan dari kerja praktek dan tugas akhir
19
kepada PT. ELNUSA TRISTAR RAMBA, Ltd. Besar harapan kami agar
Pemohon
Maryati Pujiastuti
DAFTAR PUSTAKA
20
Davis, R Bobby. “A Guide Safety in Confined Space”. N.C. Department
of Labor Division of Occupational Safety and Health.
Harrington, JM. 2005. “Kesehata Kerja”. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran.
21