Disusun oleh:
Tim Penyusun RPP Seni Budaya
A. Rasional
Rencana Pelakasanan Pembelajaran atau RPP menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD). Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran
untuksetiap bahan kajian mata pelajaran. Untuk menyusun RPP perlu diperhatikan
komponen penyusunannya yang terdiri atas;
Terdapat dua (2) Permendikbud yang mengatur RPP, yaitu Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 dan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014. Kedua Permendikbud ini memiliki
perbedaan terkait dengan rumusan format atau sistematika. Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 hanya mencantumkan 13 komponen yang ada dalam RPP, tanpa
mencantumkan rumusan format atau sistematikanya. Permendikbud Nomor 103 2014
mencantumkan 13 komponen yang ada di RPP beserta rumusan format atau
sistematikanya.
Surat Edaran tersebut tidak membatalkan rumusan atau sistematika RPP yang sudah ada
melainkan memberikan alternatif kepada guru untuk menyederhanakan penyusunan RPP
dengan memuat 3 komponen inti yaitu; tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan
penilaian pembelajaran. Dengan adanya Surat Edaran ini, guru memiliki kebebasan untuk
menggunakan format RPP yang sudah ada atau menyusun sendiri RPP dengan
mencatumkan komponen inti dimaksud.
Berdasar rasional di atas, Tim Penyusun RPP Seni Budaya yang terdiri dari Widyaiswara
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta menawarkan format atau sistematika RPP secara
lebih sederhana dengan mengikuti Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 14 Tahun 2019. Rumusan format RPP ini selanjutnya dapat digunakan oleh Guru
Seni Budaya jenang SMP/MTS dan SMA/MA.
Berdasarkan perumusan konsep IPK berpasangan di atas, maka alokasi waktu yang
dibutuhkan merupakan alokasi waktu untuk pencapaian IPK (per pasang) sehingga tidak
berkaitan langsung dengan alokasi waktu per pertemuan. Hal ini dikarenakan pencapaian
IPK membutuhkan satu kesatuan waktu yang belum tentu dan tidak harus diselesaikan
dalam 1 pertemuan.
Perumusan format RPP per pasang IPK ini juga terkait dengan model penjadwalan di
sekolah di mana Mata Pelajaran Seni Budaya di SMP/MTS dan SMA/MA yang mendapat
alokasi waktu 3 JP per minggu disikapi secara berbeda antara sekolah satu dengan
sekolah lain. Ada sekolah yang menentukan jadwal 3 JP dalam satu pertemuan per minggu
Berdasarkan pada ketentuan bahwa di dalam 1 Kompetensi Dasar terdapat minimal 2 IPK1,
maka jumlah lembar/halaman RPP untuk 1 pasang KD adalah sama dengan jumlah IPK
(per pasang) yang mesti ditempuh. Kalkulasi ini dihasilkan dari konsep 1 RPP sama
dengan 1 lembar/halaman. Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah bahwa di dalam
RPP tersebut harus memuat 3 komponen inti yaitu tujuan pembelajaran, langkah
pembelajaran, dan penilaian pembelajaran (asesmen) seperti yang termaktub di dalam
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Tentang
Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Guna memudahkan pembacaan,
pemahaman, dan penyusunan, RPP Seni Budaya SMP/MTS dan SMA/MA dibuat dalam
format tabel. Format tabel untuk RPP ini mengacu pada format Lesson Plan Arts
Integration2, sebuah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan 2 atau lebih subjek
materi ke dalam satu kegiatan belajar mengajar. Format yang ringkas dan padat namun
cukup jelas ini sesuai untuk diadaptasi ke dalam pembelajaran seni budaya di sekolah
dasar dan menengah.
Sebagai contoh dalam rumusan RPP ini adalah Mata Pelajaran Seni Budaya Aspek Seni
Teater Kelas VII Semester Gasal. Perhatikan tabel Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi berikut.
KD 3 KD 4
3.1 Memahami konsep, teknik dan 4.1 Memeragakan adegan fragmen
prosedur dasar seni peran untuk sesuai konsep, teknik dan prosedur
pementasan fragmen seni peran
IPK 3 IPK 4
3.1.1 Mendeskripsikan konsep seni peran 4.1.1 Menuliskan jabaran adegan
dalam adegan fragmen fragmen berdasar konsep seni
peran
3.1.2 Mendeskripsikan teknik dan 4.1.2 Memeragakan adegan fragmen
prosedur dasar seni peran untuk sesuai teknik dan prosedur dasar
pementasan fragmen seni peran
Di dalam tabel terdapat 2 pasang IPK yaitu IPK 3.1.1 dan 4.1.1 serta IPK 3.1.2 dan 4.1.2.
yang dikembangkan dari KD 3.1 dan KD 4.1. Dengan demikian RPP disusun menjadi 2
lembar/halaman sesuai jumlah pasang IPK untuk mencapai pemenuhan Kompetensi
Dasar seperti terjabar di bawah.
1Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Menengah pada
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran menerangkan bahwa indikator dikembangkan dari KD.
2 https://educationcloset.com, diunduh Desember 2017
Asesmen:
Tes tertulis: konsep dasar seni peran (aksi-reaksi, kolaborasi, dan bahasa tubuh
dalam komunikasi), adegan, dan fragmen
Portofolio: kesesuaian format dan keterbacaan tabel adegan disertai keterangan
pemeran, latar, pesan adegan, dan keterangan konsep dasar pemeranan
Langkah Pembelajaran:
Model:
Drama (text based) 1. Mengetahui:
Guru menjelaskan tentang teknik dan prosedur seni peran
dalam fragmen dan membuka tanya jawab dalam forum
Produk:
diskusi
Peragaan adegan Peserta didik memahami penjelasan teknik dan prosedur
fragmen seni peran dalam fragmen
2. Melatihkan:
Deskripsi: Guru melatihkan teknik dan prosedur seni peran dalam
Peserta didik fragmen
secara kolaboratif Peserta didik memahami teknik dan prosedur seni peran
memeragakan melalui serangkaian pelatihan
3. Membaca dan memahami:
berbagai adegan
Guru membagikan naskah adegan-adegan dalam fragmen
dari fragmen yang akan diperagakan secara kelompok
Peserta didik membaca dan memahami naskah yang
diberikan dan mendiskusikannya dalam kelompok
Alat, Bahan, dan 4. Menghafal dan mencoba:
Media: Peserta didik menghafal dan mencobakan adegan-adegan
dalam fragmen didampingi Gutu
Naskah fragmen
5. Memeragakan:
Buku pelajaran Peserta didik memeragakan adegan-adegan dari fragmen
Literatur secara berkelompok difasilitasi Guru
mengenai teater 6. Mengevaluasi peragaan:
Alat tulis Peserta didik mengevaluasi dengan memberikan komentar
dan apresiasi atas peragaan kelompok lain didampingi
Guru
Asesmen:
Tes tertulis: teknik dan prosedur seni peran untuk fragmen
Praktik/peragaan: kesesuaian teknik dan prosedur pemeranan fragmen: a) aksi-
reaksi, kolaborasi, dan bahasa tubuh, dan b) kejelasan pesan adegan melalui dialog,
gestur, gestikulasi, dan ekspresi wajah
a) Tabel bagian pertama berisi tentang; Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Alokasi Waktu,
Tujuan Pembelajaran, dan Materi Pembelajaran.
Kolom sebelah kanan pada tabel ini merupakan penjelasan dari kolom sebelah kiri. Jadi
kolom Mata Pelajaran, misalnya, dijelaskan oleh kolom Seni Budaya – Seni Teater
sehingga dapat dibaca bahwa Mata Pelajaran yang diajarkan adalah Seni Budaya
Aspek Seni Teater.
b) Tabel bagian kedua terdiri dari 3 bagian yaitu bagian model pembelajaran, bagian alat,
bahan, dan media serta bagian langkah pembelajaran. Ketiga bagian ini saling
mendukung namun dibaca secara terpisah.
Langkah Pembelajaran:
Model:
Drama (text based) 1. Mengetahui:
Guru menjelaskan tentang teknik dan prosedur seni peran dalam
fragmen dan membuka tanya jawab dalam forum diskusi
Produk:
Peserta didik memahami penjelasan teknik dan prosedur seni peran
Peragaan adegan dalam fragmen
fragmen 2. Melatihkan:
Guru melatihkan teknik dan prosedur seni peran dalam fragmen
Deskripsi: Peserta didik memahami teknik dan prosedur seni peran melalui
Peserta didik secara serangkaian pelatihan
kolaboratif 3. Membaca dan memahami:
memeragakan berbagai Guru membagikan naskah adegan-adegan dalam fragmen yang
akan diperagakan secara kelompok
adegan dari fragmen
Pada bagian model berisikan model pembelajaran yang digunakan, produk yang
dihasilkan pada akhir pembelajaran, dan deskripsi singkat aktivitas pembelajaran.
Produk dapat berupa produk tertulis (portofolio, laporan, resume, dan lian-lain) maupun
produk unjuk kerja (praktik) seperti peragaan, pementasan, demonstrasi, simulasi, dan
lain sebagainya. Pada bagian alat, bahan, dan media berisikan alat, bahan, dan media
yang digunakan dalam pembelajaran. Bagian langkah pembelajaran berisikan langkah-
langkah pembelajaran secara singkat sesuai sintaks model pembelajaran yang
digunakan.
Asesmen:
Tes tertulis: teknik dan prosedur seni peran untuk fragmen
Praktik/peragaan: kesesuaian teknik dan prosedur pemeranan fragmen: a) aksi-reaksi, kolaborasi,
dan bahasa tubuh, dan b) kejelasan pesan adegan melalui dialog, gestur, gestikulasi, dan ekspresi
wajah
Tabel ini terdiri dari satu kolom berisikan teknik penilaian pengetahuan dan
keterampilan. Sub materi atau hal-hal yang akan ditanyakan atau diujikan selepas
pembelajaran dijabarkan dari materi pembelajaran. Di dalam Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa penilaian aspek
pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai, sedangkan penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik,
produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Oleh karena itu aspek pengetahuan dan keterampilan tidak perlu lagi dituliskan karena
telah identik dengan teknik penilaiannya.
Demikian rumusan format RPP Mata Pelajaran Seni Budaya SMP/MTS dan SMA/MA yang
diadaptasi dari Lesson Plan Arts Integration ini dibuat. Harapannya, Guru Seni Budaya
dapat memahami dan merasa dimudahkan untuk menyusun RPP secara mandiri dengan
format ini. Sebagai template atau panduan teknis, berikut tata cara penyusunan RPP Seni
Budaya Jenjang SMP/MTS dan SMA/MA.
Deskripsi:
(diisi penjelasan
singkat kegiatan
belajar mengajar)
Alat, Bahan,
Media:
(diisi alat, bahan,
dan media yang
digunakan dalam
pembelajaran)
Asesmen:
(diisi teknik penilaian pengetahuan dan keterampilan beserta sub materi atau hal-hal
yang akan ditanyakan atau diujikan yang dijabarkan dari materi pembelajaran)
Guna lebih mencerahkan pemahaman, berikut terlampir beberapa contoh RPP dari
masing-masing aspek Mata Pelajaran Seni Budaya jenjang SMP/MTS. Contoh RPP ini
juga bisa diterapkan untuk jenjang SMA/MA.
1. Seni Teater
Langkah Pembelajaran:
Model:
Penulisan kreatif 1. Merumuskan pertanyaan:
Guru memberikan beberapa contoh naskah fragmen
Produk: Peserta didik dalam kelompok membaca naskah yang
Kerangka naskah diberikan
fragmen 2. Merencanakan:
Guru menstimulasi peserta didik untuk menemukan tema
Deskripsi: cerita, penokohan dan konflik
Peserta didik secara Peserta didik membagi pekerjaan untuk menelaah
kolaboratif membuat adegan dan mencari kerangka naskah
kerangka cerita 3. Mengumpulkan dan menganalisis data:
naskah fragmen Guru mengarahkan peserta didik mencari informasi dari
sesuai kaidah berbagai sumber
pementasan fragmen Peserta didik mencari informasi dan menganalisis naskah
yang diberikan dan menemukan kerangka naskah sesuai
kaidah pementasan fragmen
Alat, Bahan, dan 4. Menuangkan gagasan:
Media: Guru memfasilitasi peserta untuk menyusun/membuat
Naskah fragmen kerangka naskah fragmen
Buku pelajaran Peserta didik menyusun/membuat kerangka naskah
Alat tulis sesuai kaidah pementasan fragmen
5. Aplikasi dan tindak lanjut:
Guru memilihkan salah satu kerangka naskah dan
meminta peserta didik mempresentasikannya
Peserta didik mempresentasikan kerangka naskah yang
dibuatnya di depan kelas seara berkelompok.
Asesmen:
Tes tertulis: alur, kronologi, dan proporsi kerangka cerita untuk naskah fragmen
Portofolio: kerangka cerita naskah yang memuat keruntutan (urutan), alur cerita, dan
proporsi setiap bagian alur cerita
Langkah Pembelajaran:
Model:
Inquiry Learning 1. Orientasi
Guru menyampaikan materi pembelajaran dan langkah
Produk: pembelajaran serta membagi peserta didik dalam
Rumusan tema dalam kelompok.
naskah pantomim 2. Merumuskan Masalah
Guru mengarahkan peserta didik pada suatu masalah yang
Deskripsi: memerlukan pemecahan yaitu rumusan tema naskah
Peserta didik secara pantomim. Stimulasi masala dapat berupa video
kolaboratif dokumentasi kejadian sehari-hari maupun cerita yang
merumuskan tema dibacakan oleh guru.
dalam penyusunan Peserta didik sesuai kelompoknya merumuskan masalah
naskah pementasan berdasar video dokumentasi atu cerita yang dibacakan.
pantomim 3. Merumuskan Hipotesis
Peserta didik dimotivasi untuk menentukan jawaban
sementara dari masalah yang telah dirumuskan.
Alat, Bahan, dan 4. Mengumpulkan Data
Media: Peserta didik melakukan aktifitas mengumpulkan data
Video tentang tema, baik melalui buku referensi maupun referensi
Buku referensi digital dan mencatatnya.
Referensi digital 5. Menguji Hipotesis
Alat tulis Peserta didik dibimbing untuk menguji jawaban sementara
yang telah dirumuskan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menguji hipotesa
dengan data dan fakta yang diperoleh dari kelompok lain.
6. Merumuskan Kesimpulan
Peserta didik mendeskripsikan temuan tentang tema
Peserta didik merumuskan tema yang akan digunakan
untuk menuliskan naskah pantomim.
Asesmen:
Tes tertulis: deskripsi tema dan langkah-langkah menyusun rumusan tema
Produk: rumusan tema untuk naskah pantomim (ketepatan rumusan dan kesesuaian
dengan tujuan pementasan)
Langkah Pembelajaran:
Model:
Saintifik 1. Mengamati
Guru menayangkan gambar hiasan dinding, menyajikan
Produk: berbagai contoh produk hiasan dinding dan prosedur
Hiasan dinding pada penerapan ragam hias pada bahan alam.
bahan alam Peserta didik mempelajari gambar hiasan dinding dan
menyajikan berbagai contoh produk hiasan dinding dan
Deskripsi: prosedur penerapan ragam hias pada bahan alam.
Peserta didik secara 2. Menanya
mandiri membuat Peserta didik secara berkelompok melakukan tanya jawab
sebuah hiasan tentang gambar hiasan dinding, contoh produk hiasan
dinding dengan dinding dan prosedur penerapan ragam hias pada bahan
penerapan ragam alam dengan bimbingan Guru.
hias pada bahan alam 3. Mencoba
Peserta didik membuat sketsa, penerapan bahan alam dan
Alat, Bahan, dan finishing untuk hiasan dinding didampingi Guru.
Media: 4. Menalar/Mengasosiasi
LCD, Laptop Peserta didik melaksanakan finishing produk hiasan
Produk hiasan dinding sesuai sketsa dengan menerapkan ragam hias
dinding pada bahan alam dengan didampingi Guru.
Buku pelajaran seni 5. Mengomunikasikan
rupa Peserta didik mempresentasikan hasil karya hiasan dinding
Bahan praktik: dengan menerapkan ragam hias pada bahan alam di
bahan alam, lem depan kelas dan peserta didik yang lain memberikan
putih tanggapan dan apressiasi.
Alat tulis, kertas, Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan
gunting, cutter proses pembuatan karya hiasan dinding.
Asesmen:
Tes tertulis: prosedur penerapan ragam hias pada bahan alam
Portofolio: a) Sketsa: kesesuaian unsur garis, bentuk, dan komposisi, b) penerapan
bahan: kesesuaian penggunaan bahan alam, keharmonisan, dan kesatuan, c) finishing:
kerapian, ketuntasan, dan keindahan karya
Langkah Pembelajaran:
Model:
Discovery Learning 1. Merumuskan pertanyaan:
(guided) Guru menayangkan video lagu unisono dan menjelaskan
konsep bernyanyi satu suara secara berkelompok dalam
Produk: bentuk unisono. Guru memberikan video repertoar lainnya
Tabel repertoar lagu untuk dikaji dan format tabel repertoar yang harus diisi
unisono Peserta didik dalam kelompok mengobservai video yang
diberikan
Deskripsi: 2. Merencanakan:
Peserta didik secara Peserta didik membagi pekerjaan untuk mengkaji repertoar
kolaboratif membuat dan konsep menyanyi unisono didampingi Guru
tabel yang berisi 3. Mengumpulkan dan menganalisis data
repertoar lagu Peserta didik mencari informasi atas arahan Guru untuk
unisono menganalisis repertoar dan konsep menyanyi unisono
berdasar video dan menyusunnya dalam tabel yang telah
diberikan
Alat, Bahan, dan 4. Menarik simpulan
Media: Peserta didik menarik simpulan dalam bentuk deskripsi dari
Video repertoar tabel yang telah dibuat dengan bimbingan Guru
lagu-lagu unisono 5. Aplikasi dan tindak lanjut
Buku pelajaran Guru memilih salah satu repertoar sesuai tabel dan meminta
Alat tulis peserta didik mendemonstrasikan secara berkelompok
Peserta didik mendemonstrasikan repertoar dalam bentuk
menyanyi unisono secara berkelompok
Asesmen:
Tes tertulis: jenis dan bentuk repertoar berdasar konsep bernyanyi satu suara secara
berkelompok dalam bentuk unisono
Produk: Tabel repertoar lagu unisono (kesesuaian format dan keterbacaan tabel serta
ketepatan memilah repertoar sesuai dengan konsep menyanyi unisono)
Website
https://educationcloset.com
Eko Santosa
Drs. Kartiman, M.Sn.
Heru Subagiyo, S.Sn.
Yustinus Aristono, M.Sn.
Purwadi, S.Sn., M.Pd.
Andit Kartika, S.Sn., M.Pd.
Drs. F. Danang Guritno, M.Sn.
Drs. Daryanto, M.Sn.
Drs. GS. Darto, M.Sn.
Drs. P. Sidik Nugraha BP., M.Sn.
Dra. Lilin Candrawati, M.Sn.
Suratmi Eka Kapti, S.Pd., M.Sn.
Sri Lestari, S.Pd., M.Pd.
Drs. I Gusti Ngurah Swastapa, M.Ds.
Dra. Trie Suerni M.Ds.
Dra. Wiwik Pudiastuti, M.Sn.
Eru Wibowo, M.Sn.