PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY — SYIFA’ S 2m LangnesaNo- Tamang Sums Bart Tap, (072 #29105 Kode Pon OSS KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT NOMOR: 122 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR No 014c TAHUN 2016 TENTANG KOMITE PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENS! ANTIMIKROBA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT, Menimbang a. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan Penunjukkan Komite Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA); b. bahwa dibutuhkan suatu Komite Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) untuk terlaksananya kegiatan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat; ©. bahwa keputusan ini untuk pemberlakuan Komite Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) diperlukan surat keputusan; Mengingat 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 159b/Menkes/per/ll/1988 tentang Rumah Sakit; 4. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 8 Tahun 2015 tentang program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Saki; 5. Keputusan Menteri_ Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya; MEMUTUSKAN Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT TENTANG KOMITE PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENS! ANTIMIKROBA (PPRA) TAHUN 2019 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT;KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT Komite Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) yang dimaksud dalam keputusan ini adalah sebagaimana terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan keputusan ini; Pembinaan dan Pengawasan penyelenggara Komite Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat dilaksanakan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat; Biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan pada anggaran Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat; Keputusan ini berlaku mundur sejak ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan ditinjau lagi dan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini ditetapkan di: Taliwang pada tanggal : 02 Juli 2019Ketua LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT Nomor : 122 Tahun 2019 Tanggal_: 02 Juli Tahun 2019 KOMITE PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENS! ANTIMIKROBA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT dr. Made Yoga Putra Susana, M,Sc., Sp.A, Sekretaris Sita Ririn Safitri, S.Farm, Apt Anggota ©CENOHeene dr. Pardamean, Sp.PK dr. Sherrvy Eva Wijayaningrum, M.Biomed., Sp.PD dr. Daud Kristianto, Sp.0G dr, Putu Indra Arbaya Sp.B dr. Lista Dyakso Auliani Mimin Fitriani S. Tr. Kes Rezky Erwin Hidayat, Amd. Kes Nassarudin, Amd. Kep Yugo Gandhigora S.Farm AptLAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT. Nomor : 122 Tahun 2019 Tanggal_: 02 Juli Tahun 2019 URAIAN TUGAS DAN JABATAN KOMITE PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENS! ANTIMIKROBA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT Jabatan Uraian Tugas ¢) 1. Menghubungkan antara Ketua dengan orang/organisasi lain | Menerapkan kebijakan-kebijakan tentang pengendalian resistensi antimikroba (integrasi dengan 4 pilar) Merekomendasi kebijakan pengendalian _penggunaan antibiotik kepada Direktur. Menetapkan program pengendalian resistensi antimikroba (PPRA). Memonitor dan mengevaluasi PPA. Menyelenggarakan forum — diskusi/kajian _pengelolaan penderita penyakit infeksi. Menyebarluaskan dan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip-prinsip pengendalian resistensi antimikroba yang terkait dengan penggunaan antibiotik secara bijak Mengembangkan penelitian yang terkait dengan PPRA baik melalui surat, telepon atau media lain. Menjadi sumber informasi dan penunjang bagi Ketua. ‘Sebagai perpanjangan tangan Ketua kepada anggota. Sekretaris_berkewajiban menyampaikan kebijakan (yang | pelu diketahui) kepada anggota baik melalui selebaran ataupun broadcast message. Ataupun _sebaliknya, menyampaikan kritit, saran atau aspirasi dari anggota kepada Ketua Menjadi pengawas, motivasi dan kebijakan atas kinerja anggota dalam organisasi sebagai bentuk perpanjangan tangan ketua Mengarsipkan dokumen-dokumen penting seperti proposal, ‘surat masuk, surat keluar dan dokumen lain yang dianggap | bernilai Melakukan Korespondensi menyusun jadwal_pertemuan atau rapat pengurus secara periodik untuk membahas‘'SMF/Bagian perkembangan program kerja pengurus. Sekretaris juga mengatur jadwal pertemuan Ketua dengan organisasi lain Menyiapkan rencana kerja. Menyusun poin-poin yang akan dibahas dalam rapat. . Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara bijak dan menerapkan kewaspadaan standar. Melakukan koordinasi program pengendalian_resistensi antimikroba di SMF/bagian. Melakukan koordinasi_ dalam penyusunan _panduan Penggunaan antibiotik di SMF/bagian. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim. Bidang Keperawatan Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah penyebaran mikroba resisten. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang benar. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara teknik aseptik, | Laboratorium Mikrobiologi Klinik, slomnoaeaena Melakukan pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Identifikasi dan uji sensitivitas. Hasil pemeriksaan mikrobiologi Konsultasi / Visitasi / Patient care. Bersama klinisi ikut ter Turn Around Time report. Informasi Pola Kuman. ‘at merawat pasi Pengelolaan data mikroba. Menerbitkan informasi peta medan secara berkala Meningkatkan kerjasama mul bahwa penggunaaan antibiotik profilaksis, empiris dan definitife memberikan hasil terapi yang optimal. Kegiatan ini mencakup penyusunan kebijakan dan prosedur iplin untuk menjamin Misainya restriksi_penggunaan —_antibiotik, saving Penggunaan antibiotik, penggantian terapi _antibiotik, Pedoman penggunaan antibiotik maupun kegiatan selama perawatan pasien penyakit infeksi Kegiatan terkait perawatan pasien penyakit infeksi pasien misalnya —_pemil an antibiotik ~=—s-yang_-—steppat, mempertimbangkan pola kuman setempat, optimé dosis, pemberian antibiotik, sedini mungkin pada pasien dengan indikasi infeksi, de-eskalasi, pemantauan terapi antibiotik, Menurunkan transmisi infeksi melalui keterlibatan aktif dalam Komite Pencegahan Infeksi. Memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan, pasien dan12. 13. masyarakat tentang penyakit infeksi dan penggunaan antibiotik yang bijak Program sosialisasi dan edukasi Menggolongkan peresepan antibiotik menjadi: non-restriksi dan restriksi Kontinuitas ketersediaan antibiotik yang diperlukan, Ketersediaan laboratorium uji kepekaan dan pemilihan ui kepekaan. Memberikan umpan balik secara berkala kepada kiinisi tentang pola peresepan antibiotik dan pola kepekaan kuman Keberadaan Apoteker farmasi Klinik untuk optim: antibiotik. Pengendalian promosi obat. Penghentian otomatis (automatic stop order) untuk antibiotik tertentu. Laboratorium Melakukan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana pasien infeksi melalui visite ke bangsal pasien bersama tim Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi ‘secara berkala setiap tahun. ‘Anggota dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rena Pengendalian penyebaran mikroba resisten. ‘Standar Precaution (kewaspadaan standar). Isolasi penderita Penanganan unit kerja sumber mikroba resisten (source control). ‘Surveillans mikroba resisten Menyusun pedoman-pedoman terkait. | Anggota dari Komite Farmasi dan Terapi nslog Pengendalian pedoman penggunaan antibiotik Mengusulkan Kebijakan penggunaan antibiotik (antibiotic Policy). Pembuatan dan revisi pedoman penggunaan antibiotik (antibiotic guideline). Surveillance penggunaan antibiotik Drug Use Study. Direktur,