Askep Suci
Askep Suci
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Askep
Keluarga Penderita Hipertensi”.
Askep ini saya buat atas tugas yang telah di berikan oleh Dosen Pengajar.Saya telah
berusaha sebaik mungkin untuk menyusun makalah ini.Tetapi mungkin makalah ini belum
tersusun lengkap dan sempurna.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat buat kita semua, dan atas perhatian pembaca
saya ucapkan terima kasih.
Suci Ramadhani
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan resiko morbiditas dan mortalitas premature, yang meningkat sesuai
dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik. Kedaruratan hipertensi terjadi terjadi apabila
peningkatan tekanan darah harus diturunkan dalam 1 jam. Peningkatan tekanan darah akut yang
mengancam jiwa ini memerlukan penanganan segera dalam perawatan intensif karena dapat
menimbulkan kerusakan serius pada organ lain di tubuh.
Kedaruratan hipertensi terjadi pada penderita dengan hipertensi yang tidak terkontrol atau
mereka yang tiba-tiba menghentikan pengobatan. Adanya gagal ventrikel kiri atau disfungsi otak
menunjukkan kebutuhan akan perlunya menurunkan tekanan darah segera. Hal ini memerlukan
kesigapan perawat dalam menangani perawatannya.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Menjelaskan pengertian dan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
1. Dapat melaksanakan pengkajian pada klien dengan hipertensi.
2. Dapat menyusun perencanaan keperawatan pada klien dengan hipertensi.
3. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan hipertensi.
4. Dapat melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan pada klien dengan
hipertensi.
5. Dapat mendokumentasikan hasil Asuhan Keperawatan dengan baik dan
benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga ,Duvall dan Logan ( 1986 )
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang
lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Bailon dan Maglaya ( 1978 )
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Departemen Kesehatan RI ( 1988 )
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi
2) Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan
satu sama lain
3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial :
suami, istri, anak, kakak dan adik
4) Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
2.Struktur Keluarga
A. Pola komunikasi
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa, dan
mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi
lainnya didapat dari televisi dan radio.
B. Struktur kesehatan keluarga
Menurut Tn A, hanya Ny H dan Tn S yang sakit dan anggota kelurga
lainnya dalam keadaan sehat.
C. Struktur peran
(1) Formal
Tn S sebagai KK, Ny H sebagai istri, tn A sebagai anak, Ny B sebagai
mertua
(2) informal
Tn S sebagai pencari nafkah dengan menerima pensiunan dengan dibantu Ny
K dengan membuka kios di rumah.
D. Nilai dan norma keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit
ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Rumah Sakit atau
petugas kesehatan.
1. Tradisional :
a. The nuclear family (keluarga inti) :
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b. The dyad family :
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu
rumah
c. Keluarga usila :
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri
d. The childless family :
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar) :
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti
nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)
f. The single-parent family (keluarga duda/janda) :
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi
biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan)
g. Commuter family :
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai
tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota
keluarga pada saat akhir pekan (week-end)
h. Multigenerational family :
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam
satu rumah
i. Kin-network family :
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi,
televisi, telpon, dll)
j. Blended family :
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan
anak dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-adult family :
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati.
2. Non-Tradisional
BAB III
KONSEP PENYAKIT
Hipertensi berasal dari dua kata, hiper = tinggi dan tensi = tekanan darah, merupakan
penyakit yang sudah lama dikenal. Menurut American Society of Hypertension (ASH),
pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang
progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. ASH
membagi hipertensi menjadi beberapa kelompok yaitu kelompok normal, hipertensi tahap 1,
tahap 2 dan tahap 3. Pengertian hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan
pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai
normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg.
Hipertensi dalam bahasa inggrisnya adalah Hypertension, Hypertension berasal dari
dua kata yaitu Hyper yang berarti tinggi, dan Tension yang berarti tegangan. Ketika dilakukan
pemeriksaan tekanan darah menghasilkan dua angka, yaitu angka yang lebih tinggi dan angka
yang lebih rendah. Angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung berkontraksi (sistolik),
sedangkan angka yang lebih rendah didapatkan ketika jantuk berelaksasi (diastolik). Tekanan
darah kurang dari 120 / 80 mmHg dapat diartikan sebagai tekanan darah yang normal. Ketika
terjadi tekanan darah tinggi, umumnya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Hipertensi umumnya terjadi ketika tekanan darah mencapai 140 / 90 mmHG atau lebih,
pengukuran tekanan darah ini dilakukan pada lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
Berikut ini merupakan tabel klasifikasi atau penggolongan tekanan darah pada orang dewasa
yang disandur dari wikipedia
Merokok, dapat meningkatkan tekanan darah dan cenderung terkena penyakit jantung
koroner.
Kondisi penyakit lain, seperti diabetes melitus tipe 2 cenderung meningkatkan risiko
peningkatan tekanan darah 2 kali lipat.
Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi
a. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah
meningkat.
c. Stress Lingkungan
d. Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran pembuluh
darah.
1.Penyakit Ginjal
2. Kelainan Hormonal
o Hiperaldosteronisme
o Sindroma Cushing
o Feokromositoma
3. Obat-obatan
o Pil KB
o Kortikosteroid
o Siklosporin
o Eritropoietin
o Kokain
o Penyalahgunaan alkohol
o Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
4. Penyebab Lainnya
o Koartasio aorta
o Preeklamsi pada kehamilan
o Porfiria intermiten akut
o Keracunan timbal akut.
Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka
penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat
hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering)
dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi
nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat
menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi
3. Patofisiologi
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke seljugularis.
Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Danapabila diteruskan pada ginjal,
maka akan mempengaruhi eksresi pada renninyang berkaitan dengan Angiotensinogen.
Dengan adanya perubahan padaangiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi
pada pembuluhdarah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.
Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkanretensi
natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanandarah. Dengan Peningkatan
tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakanpada organ organ seperti jantung.
4. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah meningkatkantekanan darah >
140/90 mmHg, sakit kepala, epistaksis, pusing/migrain,rasa berat ditengkuk, sukar tidur,
mata berkunang kunang, lemah dan lelah,muka pucat suhu tubuh rendah.
5. Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mataberupa perdarahan
retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya
pembuluh darah otak.
6. Penatalaksanaan Medis
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenispenatalaksanaan
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalampemberian atau
pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
Mempunyai efektivitas yang tinggi.
Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal
Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
Tidak menimbulakn intoleransi.
Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
Memungkinkan penggunaan jangka panjang.Golongan obat – obatan yang
diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan diuretic, golongan
betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi rennin
angitensin.
1. Test diagnostic
Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti
:hipokoagulabilitas, anemia.
BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal
Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan oleh
pengeluaran kadar ketokolamin.
Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM
CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi
IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan
ginja
foto dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran
jantung
BAB IV
TINJAUAN KASUS
Contoh Kasus
Pengkajian pada keluarga Tn. S di Desa Pancur batu didapat data bahwa didalam keluarga
Tn. S terdapat anggota keluarganya yang menderita penyakit hipertensi yaitu Ny B ± 76 tahun
adalah ibu mertua Tn S, Tn S. berumur 40 tahun, pendidikan terakhir SD, Tn. S dan Ny. H
bekerja sebagai petani, Ny. H dimana Tn. M dan Ny. D mempunyai 1 anak yang masih
bersekolah SD dan ibu mertua Tn S tinggal bersama mereka yaitu Ny. B dimana Ny B saat ini
memiliki penyakit hipertensi Saat dilakukan pengkajian, Ny. B mengatakan bahwa tidak
mengetahui tentang penyakitnya secara signifikan, baik penyebab, tanda dan gejala, diet,
pengobatan serta pencegahan kekambuhan. Ny. B kadang mengeluh pusing dan lehernya terasa
kaku atau cengeng. Selama ini Ny. B hanya berobat ke mantri jika merasa pusing dan cengeng.
Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapat data: Ny B dengan TD 180/100 mmHg, N
90x/menit, RR: 24x/menit S:36ºC.
A. Pengkajian Keluarga
1) Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Alamat : Tuntungan 11
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pekerja Buruh lepas
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
5. Komposisi Keluarga : Ayah, ibu, satu anak dan satu mertua
Genogram :
Keterangan :
: Laki-Laki : Tn. S
: Perempuan : Ny. H
: An.Ny A
6. Tipe Keluarga
Keluarga inti terdiri dari Tn.S , Ny.H dan 1aanak kandung dan 1 ibu kandung
7. Suku bangsa
Jawa – Indonesia. Tn. S berasal dari Bekala dan Ny.H dari Lubuk Pakam.
8. Agama
Semua isi keluarga menganut agama Islam. Tidak ada keyakinan yang berdampak
buruk pada status kesehatan keluarga Ny.S
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga kurang lebih 700.000/ bln itupun jika dagangan Tn.A habis tepat
waktu karena Tn. S adalah pedagang roti keliling yang tiap 2 minggu di kirim barang oleh
pabrik roti, sedangkan Ny.H merupakan pedagang toko kebutuhan sehari-haridipasar. Tn. S
dan Ny. H mengatakan penghasilan yang mereka dapat lebih dari cukup untuk memenuhi
kebutuhan setiap hari dan untuk membiayai kedua orang anknya yang masih sekolah.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Anak mereka biasanya menghabiskan waktu liburannya dengan bermain dengan teman
sebayanya dan menonton TV dirumah.Kadang- kadang keluarga mereka pergi ke rumah
neneknya yang ada di Medan jika musim liburan panjang atau sekedar makan diluar
bersama.
Imunisasi
Tindakan
BB Keadaan (BCG/Polio/ Masalah
No Nama Umur Yang telah
Kg Kesehatan DPT/HB/ kesehatan
dilakukan
Campak
1. Tn. S 50 th 60 Baik Lengkap - Membantu
2. Ny. H 45 th 48 Sakit Lengkap Gangguan pemenuhan
nutrisi nutrisi Ny.S
3. An.A 13 th 27 Baik Lengkap - tanpa
4. mertua. 6 th 25 Baik Lengkap - membawa ke
B pelayanan
kesehatan
3) Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Luas rumah 55 m2 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang
tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 2 kamar mandi, 1 dapur dan gudang tempat
penyimpanan roti dan motor box untuk menjual Roti,merupakan rumah permanent dan milik
sendiri. Setiap ruangan memiliki cendela kecuali kamar mandi sehingga sirkulasi udaranya
cukup baik.Kamar mandi terpisah dengan WC lantai rumah terbuat dari keramik sehingga
tampak bersih, sumber air adalah air tanah atau sumur.Sedangkan untuk pembuangan
saluran air dibuatkan pipa menuju belakang rumah yang berdekatan dengan septitank kira-
kira 10 m dari jarak belakang rumah.
R. Tamu K. Tidur
R. K. Tidur
Keluarga
K. Tidur Gudang
R. Dapur
Makan
K. Mandi K. Mandi
4) Struktur Keluarga
5) Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif :
Ny.H dan Tn.S menganggap anaknya sudah tumbuh menjadi anak yang baik dan saling
menghormati dalam keluarga,meskipun kadang-kadang ada pertengkaran kecil antara anak-
anak mereka dikarenakan hal yang sepele tapi dengan cepat mereka juga berbaikan lagi.
2. Fungsi Sosial :
Keluarga mereka semua muslim sehingga mereka aktif dengan kegiatan keagamaan
meskipun tidak mengikuti organisasi.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Keluarga dapat mengidentifiksi penyakit Ny.S meskipun secara awam,saat Ny.H
kelelahan atau sedang memikirkan sesuatu tentang anakny.sehingga keluarga dapat
mengambil keputusan dengan cepat ketika Ny.H sakit tetapi masih belum mampu
meningkatkan status kesehatan keluarga.
4. Fungsi Reproduksi :
Ny.H dan Tn.S mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi mereka sudah bersyukur
mempunyai dua orang anak yang baik-baik, Ny.H masih mengikuti program KB dikarenakan
masih haid dan melakukan hubungan suami istri.Mereka sepakat untuk membesarkan
anaknya dengan baik dan memberi pendidikan yang baik.
5. Fungsi Ekonomi :
Keluarga mengatakan kondisi keluarga mereka tetap stabil meskipun Ny.H sakit
dan Tn.S jarang berjualan karena mereka mempunyai tabungan keluarga yang dapat
digunakan kapan saja.
7) Pemeriksaan Fisik
Keluarga berharap Ny.H dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberi pelayanan
kesehatan dengan baik.
No Kriteria Pengkajian
1. Mengnal Masalah Keluarga mengatakan Ny. B sering mengeluh pusing
karena penyakit darah tingginya.
2. Mengambil keputusan yang Bila Ny.B sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau
tepat petugas kesehatan datang ke rumah.
3. Merawat anggota keluarga Dalam merawat Ny. H, masih memberikan makanan
yang sakit yang sama dengan anggota keluarga yang lainnya,
pola tidur tidak teratur dan waktunya kurang lama,
namun selalu melakukan kontrol secara teratur ke
pelayanan kesehatan.
4. Memodifikasi lingkungan Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari,
mengepel 1 minggu sekali dan lantai kamar
mandinya tidak licin, bersih dan terawat.
5. Memanfaatkan sarana Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas
kesehatan atau petugas kesehatan bila sakit dan Ny. H
melakukan periksa sejak menderiat Hipertensi.
ANALISA DATA
Kemungkinan masa
lah yang
dapat diubah
Skala : sebagian
1/2x2 2 Kemungkinan masalah dapat diubah Ny.B
Potensial masalah u 1= karena sudah ada upaya untuk pengobatan
ntuk di cegah namun belum optimal.
Skala : rendah
Menonjol-
nya masalah Masalah penyakit hipertensi sudah terjadi 5
Skala : 2/3x1 1 tahun.
masalah berat, = Ny.B mengatakan suka mengkonsumsi
harus segera ditanga 2/3 makanan yang mengandung tinggi garam.
ni
Keluarga Ny.B
sangat merasakan masalah penyakit hipertensi p
1 ada Ny.B dan harus segera ditangani
2/2x1
=1
2/3x1 1
Menonjol- =
nya masalah, 2/3 Keluarga mengatakan selalu mengingatkan
masalah tidak Ny.B untuk selalu control ke pelayanan
direncanakan kesehatan.
1
2/2 x
1=1
Jumlah 2 1/3 Resiko
C. Diagnosa Prioritas
B. Sasaran
Keluarga Tn. S di Tuntungan 11
C. Setting tempat
D. Materi
(Terlampir)
E. Media
leaflet dan LCD
F. Metode
Ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi
G. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga
Pembukaan :
- Mengucapkan salam
- Menjelaskan nama dan akademi - Menjawab salam
- Menjelaskan topik dan tujuan - Mendengarkan
pendidikankesehatan - Mendengarkan
1. 5 menit - Menanyakan kesiapan keluarga - Menjawab
Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi
- Pengertian hipertensi
- Tanda dan gejala hipertensi
- Penyebab hipertensi
- Pengobatan hipertensi
- Pencegahan hipertensi
- Makanan yang dihindari
- Makanan yang dianjurkan
- Pengobatan tradisional untuk hipertensi
Memberikan kesempatan keluarga untuk - Mendengarkan
2. 25 menit bertanya mengenai materi yang disampaikan - Bertanya
Evaluasi:
- Menanyakan kembali hal-hal yang sudah
dijelaskan mengenai Hipertensi
- Memberikan kesempatan keluarga
meredemontrasikan pembuatan obat - Menjawab
3. 10 menit tradisional - Meredemonstarasi
Penutup
- Menutup pertemuan dengan menyimpulkan
materi yang telah dibahas
- Memberikan salam penutup · - Mendengarkan
4. 5 menit - Pemeriksaan Pemeriksaan Tekanan Darah · - Menjawab salam
H. Kriteria Hasil:
1. Kehadiran keluarga 80% (2 orang)
2. Keluarga dapat menyebutkan kembali:
1. Pengertian hipertensi.
2. Tanda dan gejala hipertensi.
3. Faktor penyebab hipertensi.
4. Komplikasi dari hipertensi.
5. Cara pengobatan hipertensi.
6. Cara pencegahan terhadap hipertensi.
3. Salah satu keluarga dapat melakukan redemonstrasi tentang cara tradisional meangani
diabetes melitus
4. keluarga yang hadir mampu mengajukan pertanyaan
5. Semua keluarga dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan
I. Referensi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang abnormal
dengan diastol > 90 mmHg dan sistol > 140 mmHg yang dipengaruhi oleh banyak faktor risiko.
Hipertensi dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu hipertensi primer (essensial) dan hipertensi
sekunder.
Hipertensi primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan presentase 90%
dibandingkan dengan hipertensi sekunder dengan presentase 10% karena penyebab dari langsung
(etiologi) dari hipertensi primer tidak diketahui dan penderita yang mengalami hipertensi primer
tidak mengalami gejala (asimtomatik). Terapi hipertensi dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu terapi medis dan non-medis.Kontrol pada penderita hipertensi sangat diperlukan untuk
mencegah komplikasi lebih lanjut.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://hestimeiprett.blogspot.com/
Anonim. ____. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). www.medicastore.com. Diakses: 6
Maret 2012
Astawan, Made, Prof. dr. Ir. Ms. ___ . Cegah Hipertensi dengan Pola
Makan.www.depkes.co.id. Diakses: 6 Maret 2012
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, “Kapita Selekta
Kedokteran”Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta,
1999
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA HIPERTENSI
OLEH:
SUCI RAMADANI
MEDAN
2019