Anda di halaman 1dari 11

PERATURAN BANK INDONESIA

NOMOR 21/8/PBI/2019
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA
DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan layanan transfer dana dan


layanan pembayaran reguler pada penyelenggaraan
transfer dana dan kliring berjadwal oleh Bank Indonesia,
diperlukan percepatan penerusan dana baik oleh peserta
pengirim maupun oleh peserta penerima;
b. bahwa untuk memastikan peserta memenuhi percepatan
batas waktu pengiriman dan penerusan dana dalam
layanan pembayaran reguler, diperlukan penyesuaian
terhadap sanksi atas setiap keterlambatan dari
pelaksanaan pengiriman dan penerusan dana;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bank Indonesia tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Bank Indonesia Nomor 17/9/PBI/2015 tentang
Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh
Bank Indonesia;
-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank


Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4962);
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer
Dana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5204);
3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/9/PBI/2015 tentang
Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh
Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5704) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 19/15/PBI/2017 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor
17/9/PBI/2015 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana
dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 302,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6170);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN
KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER
DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA.
-3-

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor
17/9/PBI/2015 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana dan
Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5704)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/15/PBI/2017 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor
17/9/PBI/2015 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana dan
Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 302, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6170) diubah
sebagai berikut:

1. Ketentuan ayat (2) dan ayat (4) Pasal 23 diubah sehingga


berbunyi sebagai berikut:

Pasal 23
(1) Peserta pengirim mengirimkan DKE Transfer Dana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2) pada
tanggal yang sama dengan tanggal diterimanya
perintah transfer dana dari nasabah sesuai dengan
periode waktu yang ditetapkan oleh Penyelenggara.
(2) Pengiriman DKE Transfer Dana pada tanggal yang
sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
dilakukan oleh Peserta pengirim paling lama 1 (satu)
jam sejak pengaksepan perintah transfer dana.
(3) Dalam hal Peserta pengirim tidak mengirimkan DKE
Transfer Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Peserta pengirim wajib membayar jasa, bunga, atau
kompensasi kepada nasabah pengirim.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
perintah transfer dana dan besarnya jasa, bunga,
atau kompensasi kepada nasabah pengirim diatur
dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur.
-4-

2. Ketentuan ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (6) Pasal 26
diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 26
(1) Peserta penerima harus melakukan verifikasi atas
DKE Transfer Dana yang diterima sesuai ketentuan
yang berlaku.
(2) Dalam hal Peserta penerima melakukan pengaksepan
atas hasil verifikasi DKE Transfer Dana yang diterima
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Peserta
penerima wajib meneruskan dana kepada nasabah
penerima pada tanggal yang sama dengan tanggal
Penyelenggara melakukan Setelmen Dana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1).
(3) Penerusan dana kepada nasabah penerima
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan
paling lama 1 (satu) jam setelah Penyelenggara
melakukan Setelmen Dana.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
berlaku dalam hal terdapat perbedaan antara nama
atau nomor rekening nasabah penerima yang
tercantum pada perintah transfer dana dengan nama
atau nomor rekening nasabah penerima yang tercatat
pada Peserta penerima.
(5) Dalam hal Peserta penerima tidak melakukan
penerusan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
maka Peserta penerima wajib membayar jasa, bunga,
atau kompensasi kepada nasabah penerima.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai batas waktu
penerusan dana kepada nasabah penerima dan
besarnya jasa, bunga, atau kompensasi kepada
nasabah penerima diatur dalam Peraturan Anggota
Dewan Gubernur.
-5-

3. Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:

Pasal 39
(1) Peserta pengirim mengirimkan DKE Pembayaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) pada
tanggal yang sama dengan tanggal yang tercantum
pada perintah transfer dana dari nasabah sesuai
dengan periode waktu yang ditetapkan oleh
Penyelenggara.
(2) Pengiriman DKE Pembayaran pada tanggal yang
sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
dilakukan oleh Peserta pengirim paling lama 1 (satu)
jam sejak pengaksepan perintah transfer dana.
(3) Dalam hal Peserta pengirim tidak mengirimkan DKE
Pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Peserta pengirim wajib membayar jasa, bunga, atau
kompensasi kepada nasabah pengirim.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
perintah transfer dana dan besarnya jasa, bunga,
atau kompensasi kepada nasabah pengirim diatur
dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur.

4. Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:

Pasal 42
(1) Peserta penerima harus melakukan verifikasi atas
DKE Pembayaran yang diterima sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
verifikasi data keuangan elektronik pembayaran.
(2) Dalam hal Peserta penerima melakukan pengaksepan
atas hasil verifikasi DKE Pembayaran yang diterima
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Peserta
penerima wajib meneruskan dana kepada nasabah
penerima pada tanggal yang sama dengan tanggal
-6-

Penyelenggara melakukan Setelmen Dana


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1).
(3) Penerusan dana kepada nasabah penerima
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan
paling lama 1 (satu) jam setelah Penyelenggara
melakukan Setelmen Dana.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
berlaku dalam hal terdapat perbedaan antara nama
atau nomor rekening nasabah penerima yang
tercantum pada perintah transfer dana dengan nama
atau nomor rekening nasabah penerima yang tercatat
pada Peserta penerima.
(5) Dalam hal Peserta penerima tidak melakukan
penerusan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
maka Peserta penerima wajib membayar jasa, bunga,
atau kompensasi kepada nasabah penerima.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai batas waktu
penerusan dana kepada nasabah penerima dan
besarnya jasa, bunga, atau kompensasi kepada
nasabah penerima diatur dalam Peraturan Anggota
Dewan Gubernur.

5. Ketentuan Pasal 55 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:

Pasal 55
Penyelenggara dibebaskan dari segala tuntutan atas
kerugian yang timbul dan/atau yang akan timbul yang
dialami Peserta atau pihak ketiga sebagai akibat dari:

a. Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan Darurat;


dan/atau;
b. permasalahan yang timbul dalam penyelesaian
transaksi karena kesalahan yang dilakukan oleh
Peserta.
-7-

6. Di antara Pasal 69 dan Pasal 70 disisipkan 1 (satu) pasal,


yakni Pasal 69A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 69A
(1) Peserta pengirim yang tidak mengirimkan DKE
Pembayaran kepada Peserta penerima sesuai batas
waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 39 ayat (2) dikenai sanksi kewajiban membayar
sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) per
transaksi, dengan jumlah kewajiban membayar
paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
per 1 (satu) periode pemantauan.
(2) Peserta penerima yang tidak melakukan penerusan
dana kepada nasabah penerima sesuai batas waktu
yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
42 ayat (3) dikenai sanksi kewajiban membayar
sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) per
transaksi, dengan jumlah kewajiban membayar
paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
per 1 (satu) periode pemantauan.

Pasal II
Peraturan Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal 1
September 2019.
-8-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bank Indonesia ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Mei 2019

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERRY WARJIYO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 24 Mei 2019

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 103


PENJELASAN
ATAS
PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 21/8/PBI/2019
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA
DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA

I. UMUM
Untuk mewujudkan penyelenggaraan SKNBI yang aman, lancar, dan
efisien, Bank Indonesia telah menetapkan batas waktu pengiriman DKE
Transfer Dana oleh Peserta pengirim dan batas waktu penerusan dana oleh
Peserta penerima dalam Layanan Transfer Dana.
Untuk meningkatkan layanan penyelenggaraan SKNBI maka
dilakukan penyempurnaan melalui percepatan penetapan batas waktu
pengiriman DKE Transfer Dana oleh Peserta pengirim dan penerusan dana
oleh Peserta penerima dari masing-masing 2 (dua) jam menjadi masing-
masing 1 (satu) jam. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
percepatan batas waktu tersebut selain berlaku untuk Layanan Transfer
Dana, juga berlaku untuk Layanan Pembayaran Reguler.
Guna memberikan kepastian bahwa transaksi yang diproses melalui
Layanan Pembayaran Reguler SKNBI diselesaikan oleh Peserta pengirim
dan Peserta penerima sesuai batas waktu yang ditetapkan maka dilakukan
penyempurnaan terhadap sanksi atas setiap keterlambatan dari
pelaksanaan pengiriman DKE Pembayaran dan penerusan dana,
sebagaimana yang telah diberlakukan pada Layanan Transfer Dana.
-2-

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I
Angka 1
Pasal 23
Cukup jelas.

Angka 2
Pasal 26
Cukup jelas.

Angka 3
Pasal 39
Cukup jelas.

Angka 4
Pasal 42
Cukup jelas.

Angka 5
Pasal 55
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “permasalahan yang timbul
dalam penyelesaian transaksi karena kesalahan yang
dilakukan oleh Peserta” antara lain berupa:
a. keterlambatan atau tidak terlaksananya Setelmen
Dana yang diakibatkan karena kelalaian Peserta;
b. pengiriman DKE dilakukan oleh pejabat yang tidak
berwenang;
c. kesalahan DKE yang dikirimkan oleh Peserta; dan
d. gangguan jaringan komunikasi dan/atau sistem
pada Peserta yang mengakibatkan keterlambatan
Setelmen Dana.
-3-

Angka 6
Pasal 69A
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “1 (satu) periode pemantauan”
adalah satu siklus kegiatan dalam proses pelaksanaan
pemantauan kepatuhan Peserta.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “1 (satu) periode pemantauan”
adalah satu siklus kegiatan dalam proses pelaksanaan
pemantauan kepatuhan Peserta.

Pasal II
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6355

Anda mungkin juga menyukai