Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus tahun
2017. Penelitian ini melibatkan peneliti langsung berjumlah 2 orang. Sebelum
dilakukan pengambilan data, peneliti melakukan validasi kuesioner. Proses validasi
dilakukan oleh seorang dokter umum dan staff puskesmas Tipo berjumlah 9 orang.
Validator memberikan beberapa sanggahan guna kesempurnaan kuesioner dalam
penelitian ini.

1. Karateristik Responden
Responden penelitian ini adalah kader posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Kawatuna. Jumlah responden sebanyak 75 orang. Karakteristik
responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
a. Umur

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Umur


Sumber: Data Primer, 2018
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
18 – 25 tahun 15 20
26 – 35 tahun 28 37,33
36 – 45 tahun 24 32
46 – 50 tahun 8 10,67
Total 75 100,00

Berdasarkan tabel karakteristik responden di atas, responden


terbanyak pada penelitian ini berumur 26 – 35 tahun sebanyak 28 orang
(37,33%), sedangkan responden paling sedikit berumur 46 – 50 tahun
26

sebanyak 8 orang (10,67%). Berdasarkan tabel diatas, secara visual dapat


disajikan dalam gambar sebagai berikut

PERSENTASE KARAKTERISTIK RESPONDEN


MENURUT UMUR

10,67%
20%
18 - 25 Tahun (%)
26 - 35 Tahun (%)
32% 36 - 45 Tahun (%)
37,3% 46 - 50 Tahun (%)

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Menurut Umur


Sumber: Data Primer, 2018

b. Pendidikan Terakhir

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir


Sumber: Data Primer, 2018
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
SD 17 22,67
SMP 25 33,3
SMA 31 41,3
SARJANA/SEDERAJAT 2 2,67
Total 75 100,00

Berdasarkan tabel karakteristik responden di atas, responden


terbanyak pada penelitian ini berpendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 31
orang (41,3%), sedangkan responden paling sedikit berpendidikan terakhir
27

Sarjana/Sederajat yaitu sebanyak 2 orang (2,67%). Berdasarkan tabel diatas,


secara visual dapat disajikan dalam gambar sebagai berikut

PERSENTASE KARAKTERISTIK RESPONDEN


MENURUT PENDIDIKAN TERAKHIR

2,67%
SD (%)
22,67%
SMP (%)
41,3%
SMA (%)
33,3%
SARJANA/SEDERAJAT (%)

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir


Sumber: Data Primer, 2018

c. Lama Menjadi Kader

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Lama Menjadi Kader


Sumber: Data Primer, 2018
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
< 1 Tahun 14 18,67
1 – 3 Tahun 21 28
3 – 5 Tahun 24 32
> 5 Tahun 16 21,3
Total 75 100

Berdasarkan tabel karakteristik responden di atas, responden


terbanyak yang paling lama menjadi kader adalah 3-5 tahun sebanyak 24
28

(32%), sedangkan responden paling sedikit adalah lama kerja kader < 1
tahun sebanyak 14 orang (18,67%). Berdasarkan tabel diatas, secara visual
dapat disajikan dalam gambar sebagai berikut

PERSENTASE KARAKTERISTIK RESPONDEN


MENURUT LAMA MENJADI KADER

21.3% 18,67%
< 1 Tahun (%)
1-3 Tahun (%)
3-5 Tahun (%)
28% > 5 Tahun (%)
32%

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Menurut Lama Menjadi Kader


Sumber: Data Primer, 2018
29

2. Karakteristik Responden Sesuai Tingkat Pengetahuan

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pemahaman


Sumber: Data Primer, 2017
Tingkat Pemahaman Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 0 0
Baik 5 5,05
Cukup 44 44,44
Kurang 38 38,39
Sangat Kurang 12 12,12
Total 99 100,00

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan penyakit


tuberculosis dengan menggunakan kuesioner, maka ditemukan bahwa tingkat
pemahaman terbanyak pada kategori cukup, yaitu sebesar 44,44%.Berdasarkan
tabel diatas, secara visual dapat disajikan dalam gambar sebagai berikut

PERSENTASE KARAKTERISTIK
RESPONDEN MENURUT
TINGKAT PEMAHAMAN

12.12 05.05 Sangat Baik

Baik

Cukup
44.44
38.39 Kurang

Sangat Kurang

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pemahaman


Sumber: Data Primer, 2017
30

3. Karakteristik Responden Sesuai Tingkat Pencegahan

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pencegahan


Sumber: Data Primer, 2017
Tingkat Pencegahan Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 0 0
Baik 13 13,13
Cukup 53 53,54
Kurang 33 33,33
Sangat Kurang 0 0
Total 99 100,00

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan penyakit


tuberculosis dengan menggunakan kuesioner, maka ditemukan bahwa tingkat
pencegahan terbanyak pada kategori cukup, yaitu sebesar 53,54%.Berdasarkan
tabel diatas, secara visual dapat disajikan dalam gambar sebagai berikut

PERSENTASE KARAKTERISTIK
RESPONDEN MENURUT
TINGKAT PENCEGAHAN

0 13.13 Sangat Baik

33.33 Baik

Cukup

Kurang

53.54 Sangat Kurang

Gambar 4.6 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pencegahan


Sumber: Data Primer, 2017
31

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa karakteristik responden
terbanyak pada penelitian ini berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 54
orang (54,55%), hal tersebut berbanding terbalik dengan data distribusi penduduk
di wilayah UPTD Puskesmas Tipo dimana yang terbanyak adalah laki-laki yaitu
4.585 orang, sedangkan perempuan berjumlah 4.382 orang.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa responden terbanyak memiliki
umur berkisar 36-46 tahun yaitu sebanyak 48 orang (48,49%), dan responden
paling sedikit memilik umur berkisar 18-25 tahun yaitu sebanyak 7 orang
(7,07%). Hal ini dibuktikan melalui pengamatan sehari-hari bahwa yang sering
berkunjung untuk berobat ke poliklinik adalah orang dewasa dengan kisaran
umur tersebut serta anak-anak, walaupun dalam buku profil tidak dicantumkan
mengenai jumlah pasien yang berkunjung ke poliklinik berdasarkan umur. Hasil
ini tidak sesuai dengan data distribusi penduduk di Wilayah UPTD Puskesmas
Tipo Tahun 2015 yang menyatakan bahwa penduduk terbanyak adalah yang
memiliki kisaran umur 10-14 tahun yaitu sebanyak 1006 orang, dari total
keseluruhan penduduk sebesar 8.967 orang. Dalam hal ini, peneliti tidak
mendapatkan responden anak-anak yang bersedia untuk mengisi kuesioner
dikarenakan keterbatasan kemampuan baca dan tulis serta kurang kooperatif.
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan
pendidikan terakhir yang paling banyak adalah pendidikan terakhir SMA yaitu
sebanyak 55 orang (55,56%), responden paling sedikit berpendidikan terakhir
Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 6 orang (6,06%). Budiman (2013) menjelaskan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya pengetahuan, salah
satunya yaitu pendidikan, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
semakin mudah menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang
dimiliki.
32

Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan


pekerjaan, responden paling banyak memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah
Tangga (URT) yaitu sebanyak 32 orang (32,32%), sedangkan responden paling
sedikit memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta/wiraswasta yaitu sebanyak 2
orang (2,02%). Sedangkan pada data profil UPTD Puskesmas Tipo tidak
ditemukan mengenai karakteristik pekerjaan yang dimiliki oleh warga di wilayah
kerja puskesmas tersebut. Menurut pengelola program promosi kesehatan pada
UPTD Puskesmas Tipo, hal ini menjadi salah satu kendala dalam mengumpulkan
warga untuk melakukan penyuluhan kesehatan, sebab warga yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga sebagian besar tidak dapat meluangkan waktu untuk
mengikuti kegiatan penyuluhan tersebut.
2. Karakteristik Responden Sesuai Tingkat Pemahaman dan Pencegahan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagai besar responden
memiliki tingkat pemahaman mengenai penyakit tuberculosis dalam kategori
cukup, yaitu sebanyak 44 orang dari total 99 orang responden (44,44%).
Berdasarkan jawaban dari responden ditemukan bahwa sebagian besar responden
masih belum memahami mengenai penyebab dan cara penularan dari penyakit
Tuberkulosis.
Selain itu, ditemukan juga bahwa sebagian besar masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Tipo memiliki tingkat pencegahan mengenai penyakit
tuberculosis dalam kategori cukup, yaitu 53 orang dari total 99 orang responden
(53,54%). Hal ini dibuktikan dengan data dari kuesioner yang menyatakan
sebagian besar responden menganggap bahwa masih membuang dahak
sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta
menggunakan alat makan yang sama dengan penderita Tuberkulosis bukan
merupakan bagian dari tindakan pencegahan penyakit Tuberkulosis.
Pembangunan kesehatan di Puskesmas Tipo memiliki program upaya
kesehatan masyarakat berupa promosi kesehatan dengan strategi pengembangan,
penggerakan dan pembauran potensi masyarakat sehingga diharapkan secara
33

keseluruhan mampu menolong diri sendiri dan berperan aktif dalam


pembangunan kesehatan. Empat bidang pokok dalam upaya penyuluhan
kesehatan yaitu penyuluhan di bidang peningkatan derajat kesehatan (promotif),
penyuluhan di bidang pencegahan (preventif), penyuluhan di bidang pengobatan
(kuratif) dan penyuluhan di bidang pemulihan (rehabilitatif). Penyuluhan ini
dilakukan di dalam maupun luar gedung, dimana penyuluhan dalam gedung
memiliki target pelaksanaan setiap hari kerja dan penyuluhan luar gedung
memiliki target pelaksanaan 12 kali per bulan. Menurut kenyataannya, peneliti
tidak pernah menemukan diadakannya penyuluhan dalam gedung, sedangkan
penyuluhan luar gedung dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan posyandu
tetapi terdapat waktu tertentu dimana penyuluhan juga tidak dilaksanakan saat
posyandu berlangsung. Peneliti tidak menemukan data akurat mengenai data
frekuensi pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan oleh Puskesmas Tipo dalam
jangka waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai