Anda di halaman 1dari 30

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor : 07/G/2016/PT.TUN.JKT.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan

menyelesaikan sengketa tata usaha negara dalam tingkat pertama telah mengadakan

In
A
persidangan dengan acara biasa dan menjatuhkan putusan dalam sengketa antara :
ah

lik
NILA KESUMA,Warganegara Indonesia, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS),

Bertempat diJl. Kaharudin Nasution No. 116, Kel. Maha


am

ub
Ratu, Kec. Marpoyon Damai, Pekan Baru.

Dalam hal ini memberikan kuasa kepada WALIDI, SH dan


ep
k

ILHAMTARA, SH Para advokat dan pengacara yang


ah

berkedudukan hukum di Kantor Hukum WALLY. ID &


R

si
Partners, beralamat di Kamp. Warudoyong (Buaran II),
Rt.07 Rw 08 No. 20A, Kel. Jatinegara, Kec. Cakung,

ne
ng

Jakarta Timur, Telp. 081311588133, 085888360587, email


: lawyerwally@gmail.com, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

do
gu

tanggal 04 Februari 2016 (terlampir), dan karenanya sah


bertindak baik bersama – sama maupun sendiri – sendiri
untuk dan atas nama / mewakili Pemberi Kuasa, untuk
In
A

selanjutnya disebut PENGGUGAT;----


ah

lik

Melawan

BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN (BAPEK),berkedudukan di Gedung


m

ub

Badan Kepegawaian Negara Blok III Lantai 3 Jalan Sutoyo


No. 12 Cililitan Jakarta Timur.
ka

ep

Dalam hal ini memberikan kuasa kepada BIMA HARIA


ah

WIBISANA selaku Sekretaris Bapek, berdasarkan surat


R

kuasa khusus No. 006/G.TUN/BAPEK/2016, tanggal 04


es

April 2016 dan kemudian memberikan kuasa substitusi


M

ng

Hal 1 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada ANDRAYATI, SH.MM, DEDI HERDI, SH. M.Si,

R
SUGIHARNO, SH dan ROBINSAR MARBUN, SH. MH,

si
kesemuanya Pegawai Negeri Sipil pada Badan

ne
ng
Kepegawaian Negara berkedudukan di Jalan Sutoyo No.
12 Cililitan Jakarta Timur, berdasarkan Kuasa Substitusi

do
No. 006/G.TUN/SET.BAPEK/2016, tanggal 04 April
gu 2016,untuk selanjutnya disebut
TERGUGAT ;----------------------------------------------------

In
A

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta tersebut telah membaca :


ah

lik
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 07/PEN-
am

ub
MH/2016/PT.TUN.JKT. tanggal4 Maret 2016, tentang susunan majelis hakim yang
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa ini .
ep
k

2. Penetapan Ketua Majelis Hakim Nomor : 07/PEN-MH/2016/PT.TUN.JKT, tanggal


ah

14 Maret 2016, tentang hari Pemeriksaan Persiapan.


R

si
3. Penetapan Ketua Majelis Hakim Nomor : 07/PEN-MH/2016/PT.TUN.JKT. tanggal
12 April 2016, tentang hari Persidangan.

ne
ng

4. Semua berkas perkara dalam sengketa tersebut

do
gu

TENTANG DUDUKNYA SENGKETA


In
A

Menimbang, bahwa penggugat telah mengajukan gugatan terhadap tergugat,

dengan surat gugatannya tertanggal 26 Februari 2016, yang diterima dan didaftarkan
ah

lik

pada kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 3 Maret

2016, dengan register nomor : 07/G/2016/PT.TUN.JKT., dan telah diperbaiki pada


m

ub

tanggal 12 April2016 sebagai berikut :


ka

ep

A. OBJEK GUGATAN.
ah

Bahwa yang menjadi objek gugatan dalam perkara ini adalah Keputusan Ketua
R

es

Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) Nomor : 128/KPTS / BAPEK /2015,


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan Hukuman Disiplin atas nama NILA

R
KESUMA, dengan NIP. 196901011992032007 “Dari Pemberhentian Tidak Dengan

si
Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Menjadi Pemberhentian Dengan Hormat

ne
ng
Tidak Atas Permintaan Sendiri Sebagai Pegawai Negeri Sipil”

B. DASAR GUGATAN.

do
gu 1 Bahwa Keputusan Tergugat Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015 tanggal 6
Oktober 2015 telah diterima Penggugat dari Pemerintah Provinsi Riau

In
A
berupa Berita Acara Penyerahan Keputusan Badan Pertimbangan
Kepegawaian Nomor : 800/BKP2D/4.1/I/2016 pada tanggal 1 Februari 2016
ah

lik
dan gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara di
Jakarta pada tanggal 3 Maret 2016, sehingga gugatan Penggugat masih
am

ub
dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sesuai ketentuan dalam
Pasal 55 UU Nomor 5 Tahun 1986 jo UU Nomor 9 Tahun 2004 jo UU
ep
Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. (Bukti P-1,
k

Terlampir)
ah

si
ne
2 Bahwa Keputusan Tergugat adalah merupakan keputusan banding
ng

administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 jo Pasal 51 Undang-


Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo

do
gu

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha


Negara, dengan demikian Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta
In
A

berwenang untuk menerima, memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha


Negara ini.
ah

lik

3 Bahwa keputusan tergugat tersebut merupakan penetapan tertulis yang


m

ub

dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara sehingga memenuhi ketentuan


Pasal 1 butir 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang
ka

ep

Nomor 9 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang


Peradilan Tata Usaha Negara yaitu bersifat :
ah

es
M

ng

Hal 3 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Konkrit : Keputusan Tergugat tersebut tidak abstrak, tetapi berwujud

R
dan tertentu tentang perubahan hukuman disiplin atas nama

si
NILA KESUMA, NIP. 19690101 199203 2 007.

ne
ng
Individual : Keputusan Tergugat tersebut tidak ditujukan kepada umum
tetapi ditujukan kepada Penggugat yaitu kepada NILA

do
gu KESUMA, NIP. 19690101 199203 2 007.

Final : Terbitnya Keputusan Tergugat tersebut telah menimbulkan

In
A
akibat hukum bagi Penggugat yaitu diberhentikannya
Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
ah

lik
C. ALASAN GUGATAN :
am

ub
1 Bahwa Keputusan Tergugat Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015 tanggal 6
Oktober 2015 tentang Perubahan hukuman disiplin atas nama Penggugat
ep
sangat merugikan Penggugat karena Penggugat menjadi kehilangan haknya
k

sebagai Pegawai Negeri Sipil, karenanya Penggugat berkepentingan dan


ah

sangat beralasan mengajukan gugatan ini.


R

si
2 Bahwa Keputusan Tergugat bertentangan dengan peraturan perundang-

ne
ng

undangan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf
a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9

do
Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan
gu

Tata Usaha Negara.


In
A

D. DUDUK PERKARA ATAU POSITA ATAU FUNDAMENTUM PETENDI :


ah

lik

1 Bahwa Penggugat lahir di Kota Tengah, tanggal 1 Januari 1969.


m

ub

2 Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor: PEG.7A-09/933


ka

tanggal 10 April 1992, Penggugat diangkat sebagai Calon Pegawai


ep

Negeri Sipil terhitung mulai tanggal 1 Maret 1992, dalam pangkat Juru
Muda Tingkat I, golongan ruang I/b dan ditempatkan pada Kantor
ah

Wilayah Departemen Sosial Provinsi Riau.(Bukti P-2, Terlampir).


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
3 Bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen
Sosial Provinsi Riau Nomor: 221/TU.2-2.1/593 tanggal 17 Mei 1993,

ne
ng
Penggugat diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil dalam pangkat Juru
Muda Tingkat I, golongan ruang I/b terhitung mulai tanggal 1 Juni

do
gu 1993, bertugas dan ditempatkan pada Kantor Wilayah Departemen
Sosial Provinsi Riau.(Bukti P-3, Terlampir).

In
A
4 Bahwa berdasarkan Keputusan Kepala kantor Wilayah Departemen
ah

lik
Sosial Propinsi Riau Nomor : 134/TU.2-7-I/795, tanggal 29 Juli 1995,
Penggugat dalam pangkat Juru Muda Tingkat I, golongan ruang I/b
am

ub
terhitung sejak 1 September 1995, ditempatkan sebagai Staf Panti
Sosial Tresna Werdha “Khusnul Khotimah”, Pekanbaru, (bukti P-4,
Terlampir).
ep
k
ah

R
5 Bahwa berdasarkan Keputusan Gubernur Riau Nomor: SK. 823.2 / X /

si
2007 / 30, tanggal 4 Oktober 2007, Penggugat dinaikkan pangkatnya

ne
ng

menjadi Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d terhitung mulai


tanggal 1 Oktober 2007. (Bukti P-5, Terlampir).

do
gu

6 Bahwa berdasarkan Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 1312/


In
X/2010, tanggal 26 Oktober 2010, Penggugat telah dijatuhi hukuman
A

disiplin berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai


Negeri Sipil. (Bukti P-6, Terlampir).
ah

lik
m

ub

7 Bahwa karena tidak puas atas Keputusan Gubernur Riau Nomor:


Kpts.1312/X/2010, tanggal 26 Oktober 2010, Penggugat lalu
ka

mengajukan banding administratif kepada Badan Pertimbangan


ep

Kepegawaian dengan surat tertanggal 4 Maret 2015. (Bukti P-7,


ah

Terlampir).
R

es
M

ng

Hal 5 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8 Bahwa atas pengajuan banding administratif tersebut, kemudian

si
Tergugat (Badan Pertimbangan Kepegawaian) mengeluarkan
Keputusan Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015, tanggal 6 Oktober 2015

ne
ng
tentang Perubahan Hukuman Disiplin atas Nama Penggugat dari
Pemberhentian Tidak dengan Hormat menjadi Pemberhentian Dengan

do
gu Hormat Tidak atas Permintaan Sendiri sebagai Pagawai Negeri Sipil
(PNS). (Bukti P-8,Terlampir).

In
A
9 Bahwa karena Penggugat masih tetap tidak puas atas keputusan
ah

lik
Tergugat, maka Penggugat mengajukan gugatan kepada Ketua
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara di Jakarta pada tanggal 3 Maret
2016 Di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, di Jakarta.
am

ub
ep
10 Bahwa Tergugat dalam mengambil Keputusan Nomor : 128/KPTS/
k

BAPEK/2015 tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan Hukuman


ah

Disiplin berupa penguatan hukuman disiplin terhadap Penggugat,


R

si
dilakukan telah tidak prosedural dan melanggar ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri

ne
ng

Sipil, antara lain:

do
gu

a Bahwa sebelum dijatuhi hukuman disiplin, Penggugat tidak pernah diperiksa (di
BAP). Dalam hal ini Tergugat jelas-jelas telah melanggar ketentuan Pasal 24
In
A

ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 “Sebelum PNS dijatuhi
hukuman disiplin setiap atasan langsung wajib memeriksa terlebih dahulu
ah

lik

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diduga melakukan pelanggaran disiplin”.


Karena pemeriksaan merupakan bukti penting untuk menentukan benar/
m

ub

tidaknya perbuatan itu dilakukan.

b Bahwa mengenai surat panggilan untuk dilakukan pemeriksaan terhadap


ka

ep

Penggugat sebagaimana tercantum dalam diktum membaca pada Keputusan


Tergugat (BAPEK) Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015 tanggal 6 Oktober 2015
ah

tentang perubahan hukuman disiplin adalah tidak benar dan hanya rekayasa
R

es

Pejabat Pembina Kepegawaian. Hal ini dapat dilihat yaitu:


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pertama adalah Surat panggilan tersebut tidak pernah sampai kepada

R
Penggugat, sehingga Penggugat tidak pernah tahu kapan dan dimana

si
pemeriksaan akan dilakukan.

ne
ng
kedua adalah Pejabat Pembina Kepegawaian seolah-olah telah memanggil
Penggugat untuk diperiksa sesuai ketentuan, padahal jika dilihat dari

do
gu surat penggilannya jelas terlihat sekali rekayasanya yaitu meskipun
tanggal suratnya beda tetapi Nomor suratnya sama (Vide diktum

In
membaca angka 3 Keputusan Tergugat Nomor : 128/KPTS/BAPEK/2015,
A
tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan Hukuman Disiplin).
ah

lik
c Bahwa Tergugat dalam mengambil Keputusan Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015
tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan Hukuman Disiplin terhadap
am

ub
Penggugat, ternyata telah melewati tenggang waktu 180 hari. Penggugat
mengajukan banding administratif tanggal 4 Maret 2015 dan baru diputus Badan
Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) dalam sidangnya pada tanggal 6 Oktober
ep
k

2015, sehingga pengajuan banding administratif yang diajukan Penggugat


ah

diputus selama lebih dari 7 bulan (lebih dari 180 hari). Dengan demikian
R

si
Tergugat (BAPEK) telah melanggar ketentuan Pasal 9 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Pertimbangan Kepegawaian

ne
ng

yang menentukan “BAPEK wajib memeriksa dan mengambil keputusan dalam


waktu paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari sejak diterimanya banding

do
gu

administratif “.

d Bahwa dengan demikian, Tergugat telah melakukan tindakan sewenang-


In
A

sewenang dalam menghukum Penggugat tanpa melalui prosedur dan tata cara
yang benar sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
ah

lik

tentang Disiplin PNS jo Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
m

ub

Disiplin PNS jo Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Badan


Pertimbangan Kepegawaian.
ka

ep

e Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, penjatuhan hukuman disiplin terhadap


Penggugat telah menyalahi prosedur dan tata cara sebagaimana yang diatur
ah

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai


R

es
M

ng

Hal 7 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negeri Sipil (PNS) yang menyebutkan: syarat sahnya (rechtmatigheid)

R
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN), yaitu meliputi:

si
• Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

ne
ng
• Dibuat sesuai prosedur
• Substansi yang sesuai dengan objek keputusan

do
gu • Dan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan Asas-Asas
Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB).

In
A
f Bahwa oleh karena Tergugat dalam mengambil dan menerbitkan keputusan telah
ah

lik
melakukan tindakan yang tidak prosedural dan menyalahi tata cara dalam
mengambil dan menerbitkan keputusan dengan telah bertentangan dan
am

melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS jo

ub
Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS jo Peraturan
ep
k

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Pertimbangan Kepegawaian,


ah

maka Keputusan Tergugat Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015, tanggal 6 Oktober


R

si
2015 tentang Perubahan Hukuman Disiplin atas Nama Penggugat adalah Tidak
Sah dan Cacat Hukum oleh karena itu harus dibatalkan.

ne
ng

11 Bahwa Keputusan Tergugat Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015, tanggal


6 Oktober 2015 tentang Perubahan Hukuman Disiplin atas Nama

do
gu

Penggugat yang diterbitkan oleh Tergugat juga telah bertentangan dan


melanggar ketentuan Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 47, Pasal 52
In
A

ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan yang menyebutkan:
ah

lik

a berdasarkan Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2) UU. No. 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan yaitu :
m

ub

1 Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan memberikan sosialisasi kepada pihak-


ka

pihak yang terlibat mengenai dasar hukum, persyaratan, dokumen, dan fakta
ep

yang terkait sebelum menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau


Tindakan yang dapat menimbulkan pembebanan bagi Warga Masyarakat.
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

R
dapat melakukan klarifikasi dengan pihak yang terkait secara langsung.

si
ne
ng
b Adapun dalam Pasal 47 UU. No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan disebutkan :

do
”Dalam hal Keputusan menimbulkan pembebanan bagi Warga Masyarakat
gu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1), maka Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan wajib memberitahukan kepada pihak-pihak yang

In
A
bersangkutan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum menetapkan
dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan, kecuali diatur lain
ah

lik
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan”.

c BerdasarkanPasal 52 ayat (1) dan ayat (2) UU. No. 30 Tahun 2014
am

ub
tentang Administrasi Pemerintahan yaitu :
Ayat (1) Syarat sahnya Keputusan meliputi:
ep
a. ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;
k

b. dibuat sesuai prosedur; dan


ah

R
c. substansi yang sesuai dengan objek Keputusan.

si
Ayat (2) Sahnya Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ne
ng

didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan AUPB.

d Bahwa, disamping Tergugat dalam mengambil Keputusan telah

do
gu

bertentangan dan melanggar Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 52 ayat
(1) UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan juga
In
telah melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB)
A

yaitu: melanggar Asas Kepastian Hukum (Principle of Legal Certainty),


Asas Keterbukaan, Asas Kepercayaan, Asas Permainan Yang Layak
ah

lik

(Fair Play), dan Asas Kecermatan (Principle of Carefuleness).


m

ub

• Asas Kepastian Hukum (Principle of Legal Certainty) , dimana


Tergugat telah bertindak sewenang-wenang dalam mengambil dan
ka

menerbitkan Keputusan tetang Penjatuhan Hukuman Disiplin


ep

kepada Penggugat secara sepihak dan sewenang-wenang dengan


ah

melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu : UU


R

Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan jo


es
M

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin


ng

Hal 9 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pegawai Negeri Sipil (PNS) jo Peraturan Kepala BKN Nomor 21

R
Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

si
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)

ne
ng
jo Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Badan
Pertimbangan Kepegawaian.

do
gu • Asas Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak
diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap

In
A
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan
rahasia Negara, dimana Surat Keputusan Tergugat tetang Penjatuhan
ah

lik
Hukuman Disiplin kepada Penggugat, telah diambil dan disusun
tidak secara terbuka, dimana Surat panggilan tersebut tidak pernah
am

ub
sampai kepada Penggugat, sehingga Penggugat tidak pernah tahu
kapan dan dimana pemeriksaan akan dilakukan, Dan Pejabat
Pembina Kepegawaian seolah-olah telah memanggil Penggugat
ep
k

untuk diperiksa sesuai ketentuan, padahal jika dilihat dari surat


ah

penggilannya jelas terlihat sekali rekayasanya yaitu meskipun


R

si
tanggal suratnya beda tetapi Nomor suratnya sama (Vide diktum
membaca angka 3 Keputusan Tergugat Nomor: 128/KPTS/

ne
ng

BAPEK/2015, tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan Hukuman


Disiplin).

do
gu

• Asas Kepercayaan, yang berarti Tergugat sebagai Badan


Pertimbangan Kepegawaian tidak boleh mengabaikan kepercayaan
In
A

atau mematikan harapan masyarakat (Penggugat) yang telah


ditimbulkan oleh Kebijakan /Keputusan Tergugat sehingga warga
ah

negara (Penggugat) melakukan sesuatu yang biasanya tidak


lik

dilakukannya yakni harus menjadi manusia yang tidak


berpenghasilan dan tidak mempunyai pekerjaan dikarenakan
m

ub

Kebijakan/Keputusan Tergugat tersebut.


ka

• Asas Permainan yang Layak (Fair Play), yaitu bahwa Tergugat


ep

sebagai Badan Pertimbangan Kepegawaian diwajibkan untuk


ah

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga


R

masyarakat (Penggugat) untuk memperoleh informasi yang benar


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan adil. Asas ini juga menghendaki agar warga negara (Penggugat)

R
diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk membela diri dengan

si
memberikan argumentasi-argumentasi sebelum dijatuhkan

ne
ng
keputusan.

do
gu • Asas Kecermatan (Principle of
menghendaki agar Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara (Tergugat
Carefuleness), yaitu yang

In
A
selaku Badan Pertimbangan Kepegawaian) harus bertindak cermat,
hati-hati, dan memberi kesempatan kepada pihak tertentu
ah

(Penggugat) untuk membela diri sebelum diambil suatu keputusan.

lik
Asas kecermatan mensyaratkan agar Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara (Tergugat yaitu Badan Pertimbangan Kepegawaian)sebelum
am

ub
mengambil keputusan, meneliti semua fakta yang relevan dan
memasukan pula semua kepentingan yang relevan dalam
ep
pertimbangannya.
k
ah

Bahwa Keputusan Tata usaha Negara yang melanggar Asas-Asas Umum


R

si
Pemerintahan Yang Baik (AUPB) dikategorikan sebagai Keputusan yang
Tidak Sah (Onrechtmatig), dengan konsekuensi hukum dapat dibatalkan

ne
ng

(vernietigbaar), dalam hal ini Tergugat telah secara jelas dan nyata
melakukan pelanggaran dalam membuat Keputusan Tergugat Nomor:

do
gu

128/KPTS/BAPEK/2015, tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan


Hukuman Disiplin atas Nama Penggugat, sehingga Keputusan tersebut
In
menjadi Tidak Sah dan Cacat Hukum oleh karena itu harus dibatalkan.
A

12 Bahwa merupakan data dan fakta, Penggugat dalam kurun waktu 2


ah

lik

(dua) tahun sejak tahun 2008 s/d 2009 yang berlanjut sampai saat ini,
Penggugat benar-benar sakit pada saluran kencing (ginjal) dan pada
m

ub

saat itu antara tahun 2008 s/d 2009 dan kondisi Penggugat dalam
keadaan tidak dapat berjalan ataupun beraktifitas, dan hanya bisa
ka

berbaring diatas tempat tidur, dan Penggugat hanya berobat ke


ep

pengobatan herbal /alternatif ke Bapak Samsudin. Hal ini dibuktikan


ah

dengan adanya surat pernyataan/keterangan Bapak Samsudin tanggal 5


R

Desember 2009.(Bukti P-9, Terlampir).


es
M

ng

Hal 11 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa kemudian, tanpa ada Surat panggilan dan pemeriksaan pendahuluan
kepada Penggugat, Gubernur Riau telah secara sepihak mengeluarkan Surat

ne
ng
Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 1312/X/2010, tanggal 26 Oktober
2010, dimana dalam keputusan a quo Penggugat telah dijatuhi hukuman

do
gu disiplin berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri
Sipil. Bahwa dengan demikian Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 1312/

In
X/2010, tanggal 26 Oktober 2010, yang telah menjatuhkan hukuman disiplin
A
kepada Penggugat berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil, dilakukan telah tidak prosedural dan melanggar
ah

lik
ketentuan Pasal 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 yaitu
“Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin setiap atasan langsung wajib
am

ub
memeriksa terlebih dahulu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin”.
ep
Karena pemeriksaan merupakan bukti penting untuk menentukan benar/
k

tidaknya perbuatan itu dilakukan.


ah

si
Bahwa faktanya, Penggugat tidak pernah dipanggil dan/atau Surat panggilan
tersebut tidak pernah sampai kepada Penggugat, dan Atasan langsung

ne
ng

Penggugat tidak pernah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu kepada


Penggugat tetapi Gubernur Riau telah secara sepihak mengeluarkan Surat

do
gu

Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 1312/X/2010, tanggal 26 Oktober


2010, dimana dalam keputusan a quo Penggugat telah dijatuhi hukuman
disiplin berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri
In
A

Sipil.
ah

lik

13 Bahwa sakitnya Penggugat sampai berlanjut pada tahun 2014 hingga


sekarang, bahkan Penggugat sempat dirawat dan dioperasi untuk
m

ub

mengangkat batu ginjal yang ada dalam saluran kandung kemih, dan
upaya Pennggugat ini sudah melakukan berbagai daya dan upaya untuk
ka

kesembuhan penyakit yang dideritanya ini ke berbagai klinik dan


ep

rumah sakit, seperti diantaranya : Klinik Seicho Medika, Pusat


ah

Kesehatan masyarakat (Pusmkesmas), Pengobatan-Pengobatan


R

Alternatif, Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi, Rumah Sakit


es

Umum Daerah Arifin Achmad, sebagai bukti Penggugat akan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyampaikan bukti rawat inap dan operasi pengangkatan batu ginjal

R
pada persidangan pembuktian. (Bukti P-10, Terlampir).

si
ne
ng
14 Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas terbukti dengan sah dan
meyakinkan, bahwa Gubernur Riau yang secara sepihak mengeluarkan

do
gu Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 1312/X/2010, tanggal 26
Oktober 2010, dengan telah menjatuhkan hukuman disiplin kepada
Penggugat berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai

In
A
Pegawai Negeri Sipil, Dan Hal yang sama juga dilakukan Tergugat
(BAPEK) dalam menerbitkan Keputusan Tergugat obyek sengketa
ah

lik
Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015 tanggal 6 Oktober 2015telah
bertindak sewenang-wenang dan cacat hukum, karena tidak melalui
am

ub
prosedur yang benar dan disamping itu keputusan Gubernur Riau
maupun Keputusan Tergugat (BAPEK) telah secara nyata dan jelas
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
ep
k

melanggar Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB)


ah

sehingga keputusan Tergugat a quo harus dibatalkan.


R

si
ne
ng

15 Bahwa untuk menjamin kepentingan hukum dan menghindari kerugian


yang lebih besar dari Penggugat dan agar keputusan tata usaha negara

do
objek sengketa tidak dialihkan kepada pihak lain oleh Tergugat, maka
gu

Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Yang Memeriksa Perkara a


quo berkenan melakukan penundaan dan/atau penangguhan
In
A

pelaksanaan keputusan tata usaha negara objek sengketa sampai


dengan adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
ah

lik

hukum yang tetap dan pasti (in kracht van gewijsde) sebagaimana
diatur dalam Pasal 67 ayat (2) dan (3) Undang-Undang No. 5 Tahun
m

ub

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah


dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
ka

Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


ep

Negara dan terakhir diubah dengan Undang-Undang No. 51 Tahun


ah

2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun


R

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.


es
M

ng

Hal 13 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Maka, Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Penggugat mohon kepada yang mulia

si
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta berkenan untuk mengadili

ne
ng
perkara ini sebagai berikut :

DALAM PENUNDAAN/PENANGGUHAN :

do
gu
• Mengabulkan permohonan Penggugat, untuk menunda/menangguhkan
pelaksanaan keputusan tata usaha negara objek sengketa sampai dengan adanya

In
A
Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap dan
pasti (in kracht van gewijsde), yaitu berupa Surat Keputusan Ketua Badan
ah

lik
Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) Nomor : 128/KPTS / BAPEK /2015,
Tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan Hukuman Disiplin atas nama NILA
am

ub
KESUMA, dengan NIP. 196901011992032007 “Dari Pemberhentian Tidak
Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Menjadi Pemberhentian Dengan
ep
Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri Sebagai Pegawai Negeri Sipil”
k
ah

R
DALAM POKOK PERKARA :

si
1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

ne
ng

do
gu

2 Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tergugat (Badan Pertimbangan


Kepegawaian) Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015, tanggal 6 Oktober 2015
In
A

tentang Perubahan Hukuman Disiplin atas nama NILA KESUMA NIP.


19690101 199203 2007;
ah

lik
m

ub

3 Memerintahkan kepada Tergugat (Badan Pertimbangan Kepegawaian) untuk


mencabut Keputusan Tergugat Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015 tanggal 6
ka

Oktober 2015 tentang Perubahan Hukuman Disiplin atas nama NILA


ep

KESUMA NIP. 19690101 199203 2 007;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4 Memerintahkan Tergugat untuk merehabilitasi dan memulihkan hak

R
Penggugat dalam kedudukan semula sebagai Pegawai Negeri Sipil di

si
lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

ne
ng

do
gu 5 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.

In
A
Menimbang, bahwa atas gugatan penggugat tersebut, tergugat telah
mengajukan jawabannya sesuai dengan surat jawabannya tertanggal 26 April 2016 yang
ah

lik
disampaikan pada persidangan tertanggal 26 April 2016 sebagai berikut :

1 Bahwa Tergugat mengeluarkan Keputusan Nomor : 128/KPTS/BAPEK/2015


am

ub
tanggal 6 Oktober 2015 tentang perubahan disiplin atas nama Penggugat dari
pemberhentian tidak dengan hormat menjadi pemberhentian dengan hormat
ep
k

tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang
ah

R
Baik serta telah memenuhi rasa keadilan, karena berdasarkan fakta dan bukti-

si
bukti yang ada, Penggugat terbukti telah melakukan pelanggaran disiplin PNS

ne
ng

yaitutidak masuk kerja tanpa keterangan yang sah sejak bulan Januari 2008
sampai dengan Desember 2009 selama 419 hari kerja, sehingga Penggugat telah
melanggar ketentuan Pasal 3 angka 11 PP Nomor 53 Tahun 2010.

do
gu

2 BahwaDalil Penggugat yang menyebutkan : sebelum Penggugat dijatuhi


hukuman disiplin, Penggugat tidak pernah diperiksa baik oleh Tim Pemeriksa
In
A

ataupun oleh atasan Langsung. Dalil Penggugat tersebut tidak benar dan kami
tolak, meskipun terhadap Penggugat tidak dilakukan pemeriksaan atas adanya
ah

lik

dugaan pelanggaran disiplin tidak masuk kerja, namun terhadap yang


bersangkutan telah dilakukan pemanggilan sebanyak dua kali untuk dilakukan
m

ub

pemeriksaan yaitu:
ka

a Panggilan I Nomor: 700/IP/213 tanggal 14 September 2009;


ep

b Panggilan II Nomor: 700/IP/213 tanggal 26 Oktober 2009.


ah

Dengan demikian tidak benar jika Penggugat tidak dipanggil untuk dilakukan
R

pemeriksaan. Bahwa pemanggilan ini sesuai dengan ketentuan


es
M

ng

Hal 15 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 BahwaDalil Penggugat yang menyebutkan: bahwa Tergugat dalam mengambil

R
Keputusan Nomor: 128/KPTS/BAPEK/2015 tanggal 6 Oktober 2015 tentang

si
perubahan hukuman disiplin terhadap Penggugat, ternyata telah melewati

ne
ng
tenggang waktu 180 hari. Penggugat mengajukan banding administratif tanggal
4 Maret 2014 dan baru diputus Bapek dalam sidangnya pada tanggal 6 Oktober

do
2015, sehingga pengajuan banding administratif yang diajukan Penggugat
gu diputus selama 1 tahun 7 bulan. Dengan demikian Tergugat (Bapek) telah
melanggar ketentuan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun

In
A
2011 tentang Badan Pertimbangan Kepegawaian yang menentukan “BAPEK
wajib memeriksa dan mengambil keputusan dalam waktu paling lama 180
ah

lik
(seratus delapan puluh) hari sejak diterimanya banding administratif “. Dalil
Penggugat tersebut tidak benar dan kami tolak, karena berdasarkanketentuan
am

ub
Pasal 9 ayat(1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2011” BAPEK wajib
memeriksa dan mengambil keputusan dalam jangka waktu paling lama 180
(seratus delapan puluh) hari sejak diterimanya banding administratif”, dalam
ep
k

Peraturan Pemerintah tersebut, tidak mengatur secara tegas adanyasanksi/akibat


ah

hukum bagi Bapek jika memutus banding administratif melebihi tenggang


R

si
waktu 180 hari.

ne
4 BahwaDalil Penggugat yang menyebutkan : Selama tidak masuk kerja,
ng

Penggugat mengaku sakit. Dalil Penggugat tersebut tidak beralasan dan tidak
dapat diterima. Karena jika Penggugat benar sakit, pada saat itu seharusnya

do
gu

mengajukan cuti sakit berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24


Tahun 1976.
In
A

5 Bahwa dalil Penggugat yang menyebutkan: Keputusan Tergugat tidak


prosedural dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
ah

lik

berlaku adalah tidak benar dan kami tolak karena sebelum mengambil keputusan
dalam sidangnya tanggal 6 Oktober 2015, Tergugat (Badan Pertimbangan
m

ub

Kepegawaian) terlebih dahulu telah memeriksa bahan-bahan kelengkapan atas


pengajuan banding administratif Penggugat antara lain: alasan-alasan banding
ka

administratif yang diajukan Penggugat, tanggapan dari Pejabat yang berwenang


ep

menghukum, dan segala bahan-bahan serta bukti-bukti yang berkaitan dengan


ah

penjatuhan hukuman disiplin terhadap Penggugat, sehingga Keputusan Tergugat


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan keputusan yang adil, cermat, dan tidak sewenang-wenang serta tidak

R
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

si
Disamping itu Tergugat dalam mengeluarkan Keputusantelah melalui prosedur/tata

ne
ng
cara yang benar berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dengan
mengedepankan prinsip-prinsip hukum dan rasa keadilan (Rechtsgevoel) dan

do
gu
perlakuan hukum yang tidak memihak(Fair Treatment ) sehingga Keputusan
Tergugat telah sesuai dengan Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik

In
(AAUPB).
A
6 Bahwa berdasarkan jawaban Tergugat tersebut diatas, maka Tergugat memohon
ah

lik
kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang
terhormat berkenan memutus perkara ini sebagai berikut :
am

ub
a Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

b Menyatakan Keputusan Tergugat Nomor : 128/KPTS/BAPEK/2015 tanggal


ep
6 Oktober 2015 tentang perubahan hukuman disiplin terhadap Penggugat
k

merupakan keputusan yang sah dan benar serta mengikat bagi para pihak
ah

R
yang terkait.

si
c Menolak agar Tergugat mencabut Keputusan Tergugat Nomor : 128/KPTS/

ne
ng

BAPEK/2015 tanggal 6 Oktober 2015 tentang perubahan hukuman disiplin


terhadap Penggugat.

do
gu

d Menolak agar Tergugat merehabilitasi dan memulihkan Penggugat dalam


kedudukan seperti semula sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
In
A

Pemerintah Provinsi Riau.

e Menghukum Penggugat untuk membayar semua biaya perkara yang timbul


ah

lik

dalam perkara ini.

Atau jika Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta berpendapat
m

ub

lain, maka dimohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono ).


ka

Menimbang, bahwa penggugat telah mengajukan repliknya pada tanggal 10


ep

Mei 2016, dan tergugat mengajukan dupliknya pada tanggal 17 Mei 2016 ;
ah

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah


R

es

mengajukan alat bukti surat berupa foto copy surat-surat yang diberi tanda P - 1 sampai
M

ng

Hal 17 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P-10 yang telah diberi materai yang cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya,

si
sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah, selengkapnya sebagai berikut :

ne
ng
1. Bukti P – 1 : Tentang Berita Acara Penyerahan Keputusan Badan
Pertimbangan Kepegawaian Nomor : 800/BKP2D/4.1/I/2016

do
gu pada tanggal 1 Februari 2016
2. Bukti P – 2 : Tentang Keputusan Menteri Sosial Nomor: PEG.7A-09/933
tanggal 10 April 1992

In
A
3. Bukti P – 3 : Tentang Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Sosial
Provinsi Riau Nomor: 221/TU.2-2.1/593 tanggal 17 Mei 1993.
ah

lik
4. Bukti P – 4 : Tentang Keputusan Kepala kantor Wilayah Departemen Sosial
Propinsi Riau Nomor : 134/TU.2-7-I/795, tanggal 29 Juli 1995
am

ub
5. Bukti P – 5 : Tentang Keputusan Gubernur Riau Nomor: SK. 823.2 / X /
2007 / 30, tanggal 4 Oktober 2007.
6. Bukti P – 6 : Tentang Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 1312/X/2010,
ep
k

tanggal 26 Oktober 2010,.


ah

7. Bukti P – 7 : Tentang Surat Banding Administrasi dari Penggugat kepada


R

si
Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK).
8. Bukti P – 8 : Tentang Surat Keputusan Nomor : 128/KPTS/BAPEK/2015,

ne
ng

tanggal 6 Oktober 2015.


9. Bukti P – 9 : Tentang surat pernyataan/keterangan Bapak Samsudin tanggal 5

do
gu

Desember 2009.
10. Bukti P – 10 : Tentang Bukti-bukti rawat inap dan operasi pengangkatan batu
In
ginjal dari Penggugat.
A
ah

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya Tergugat telah


lik

mengajukan alat bukti surat berupa foto copy surat-surat yang diberi tanda T-1 sampai
m

ub

T-7 yang telah diberi materai yang cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya,

sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah, selengkapnya sebagai berikut :
ka

ep

1. Bukti T – 1 : Tentang Rekapitulasi Kehadiran tahun 2007 sampai dengan 2009.


ah

2. Bukti T – 2 : Tentang Surat Panggilan I Nomor 700/IP/213 tanggal 14 September


R

es

2009
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bukti T – 3 : Tentang Surat Panggilan II Nomor 700/IP/213 tanggal 26 Oktober

R
2009

si
4. Bukti T – 4 : Tentang Laporan Hasil Pemeriksaan Khusus Nomor 18/IP.PKPT/

ne
ng
LKH/Provinsi/2009.
5. Bukti T – 5 : Tentang Keputusan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nomor

do
KPTS.30.3/VII/2008 tanggal 7 Juli 2008
gu
6. Bukti T- 6 : Tentang Keputusan Gubernur Riau Nomor 132/X/2010 tanggal 26
Oktober 2010.

In
A
7. Bukti T - 7 : Surat Keputusan Tergugat Nomor : 128/KPTS/BAPEK/2015,
tanggal 6 Oktober 2015.
ah

lik
Menimbang, bahwa Penggugat menyampaikan kesimpulannya pada pada
am

ub
tanggal 25 Mei 2016 sedang Tergugat tidak mengajukan kesimpulan.

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi di persidangan dan tercatat


ep
pada berita acara persidangan dalam sengketa ini merupakan bagian yang tidak
k

terpisahkan dengan putusan ini.


ah

si
Menimbang, bahwa pada akhirnya para pihak tidak mengajukan sesuatu lagi
dan meminta putusan yang seadilnya.

ne
ng

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

do
gu

Menimbang, bahwa yang diminta oleh Penggugat untuk dinyatakan batal atau
tidak sah adalah Keputusan Tergugat (in casu Ketua Badan Pertimbangan Kepegawaian/
In
A

BAPEK) Nomor 128/KPTS/BAPEK/2015, tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan


Hukuman Disiplin atas nama Nila Kusuma (Penggugat) dari Pemberhentian Tidak
ah

lik

Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi Pemberhentian Dengan
Hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS ;
m

ub

Menimbang, bahwa Keputusan TUN a quo adalah keputusan BAPEK atas


banding administratif yang diajukan Penggugat karena dijatuhi hukuman disiplin berupa
ka

Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai PNS oleh Gubernur Riau selaku wakil
ep

pemerintah (ic. Keputusan Gubernur Riau Nomor 1312/X/2010 tanggal 26 Oktober


ah

2010/ vide bukti P-6) ;


R

es
M

ng

Hal 19 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas dasar itu Pengadilan akan mempertimbangkan terlebih

R
dahulu tentang kewenangan BAPEK dalam menerbitkan Keputusan TUN obyek

si
sengketa ;

ne
ng
Menimbang, bahwa kewenangan BAPEK untuk memeriksa dan mengambil
keputusan atas banding administratif Penggugat diberikan oleh undang-undang melalui

do
gu
Pasal 35 ayat (2) UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.
8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, yaitu untuk menyelesaikan sengketa
kepegawaian sebagai akibat pelanggaran terhadap peraturan disiplin PNS.

In
A
Kewenangannya memeriksa dan mengambil keputusan atas banding administratif dari
PNS yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas
ah

lik
permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dan/atau Gubernur selaku wakil pemerintah (vide Pasal 3 huruf
am

ub
b PP No. 24 Tahun 2011 tentang BAPEK) ;

Menimbang, bahwa dengan demikian intra vires kewenangan BAPEK


ep
k

adalah menyelesaikan di tingkat banding administratif sengketa kepegawaian akibat


ah

pelanggaran disiplin PNS yang dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian dengan hormat
R

si
tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian dan/atau Gubernur selaku wakil pemerintah ;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) Undang-Undang No. 8 Tahun 1974

do
gu

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang


Perubahan Atas Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
In
telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku (vide Pasal 136 UU ASN), sehingga apakah
A

BAPEK masih berwenang menyelesaikan sengketa kepegawaian akibat pelanggaran


ah

disiplin PNS mengingat Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 telah dicabut dan
lik

dinyatakan tidak berlaku, sementara untuk penyelesaian sengketa kepegawaian yang


berbentuk banding administratif dengan berlakunya UU ASN diajukan kepada Badan
m

ub

Pertimbangan ASN (vide Pasal 129 ayat (4) jo. Pasal 136 UU ASN) ;
ka

Bahwa untuk menjawab persoalan apakah BAPEK masih berwenang


ep

menyelesaikan sengketa kepegawaian mengacu pada ketentuan Pasal 139 UU ASN


ah

yang pada pokoknya menyatakan pada saat UU ASN berlaku, semua peraturan
R

pelaksanaan dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak

R
bertentangan dan belum diganti berdasarkan UU ASN ;

si
Bahwa wewenang menyelesaikan banding administratif sengketa kepegawaian

ne
ng
oleh Badan Pertimbangan ASN menurut Pasal 129 ayat (5) UU ASN harus diatur
terlebih dahulu dengan Peraturan Pemerintah dan lembaga tersebut ternyata sampai saat

do
gu
ini belum menunjukkan eksistensinya, maka menurut pendapat Majelis Hakim BAPEK
atas dasar ketentuan Pasaal 139 UU ASN masih berwenang memeriksa dan mengambil
keputusan atas banding administratif yang diajukan Penggugat (vide Pasal 35 ayat (2)

In
A
Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 jo. Pasal 3 huruf b PP No. 24 Tahun 2011) ;
ah

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat masih tidak puas dengan keputusan

lik
BAPEK, maka Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta berwenang memeriksa,
memutus dan menyelesaikan di tingkat pertama Sengketa Tata Usaha Negara tersebut
am

ub
(vide Pasal 54 ayat (1) jo. Pasal 48 dan Pasal 51 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara) ;
ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menguji keabsahan


ah

prosedur penerbitan Keputusan TUN obyek sengketa dengan pertimbangan hukum


R

si
sebagai berikut :

Bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan, kewenangan BAPEK adalah

ne
ng

memeriksa dan mengambil keputusan atas banding administratif PNS yang dijatuhi
hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

do
gu

atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang dijatuhkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dan/atau Gubernur selaku wakil pemerintah (vide Pasal 3 PP No.
In
24 Tahun 2011) ;
A

Bahwa dalam kasus a quo Penggugat berdasarkan Keputusan Gubernur Riau


ah

lik

Nomor KPTS/1312/X/2010, tanggal 26 Oktober 2010 telah dijatuhi hukuman disiplin


berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai PNS (vide bukti P-6);
m

ub

Bahwa keputusan tersebut didasarkan atas laporan hasil pemeriksaan khusus


Inspektorat Propinsi Riau Nomor 18/IP.PKPT/LKH/Propinsi/2009, tanggal 31
ka

Desember 2009 atas pelanggaran disiplin PNS Penggugat (vide bukti T-4) .
ep

Bahwa karena tidak puas, dengan keputusan Gubernur Riau (vide supra),
ah

Penggugat mengajukan banding administratif tanggal 26 Oktober 2010 ke BAPEK (vide


R

es

bukti P-7) ;
M

ng

Hal 21 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan demikian oleh karena yang diperiksa dan diputus

R
BAPEK adalah SK penjatuhan hukuman disiplin dari Gubernur Riau sebagaimana bukti

si
T-4, maka pemeriksaan yang dilakukan BAPEK telah sesuai dengan peraturan

ne
ng
perundang-undangan, karena keputusan yang diperiksa merupakan keputusan dari
pejabat Pembina Kepegawaian dan/atau Gubernur selaku wakil pemerintah.

do
gu Bahwa selanjutnya dipertimbangkan terkait dengan prosedur pemeriksaan
yang dipermasalahkan oleh Penggugat, yaitu tentang tidak pernah dilakukan
pemeriksaan (di BAP) oleh BAPEK sebelum surat keputusan penjatuhan hukuman

In
A
disiplin diterbitkan dan tentang pencantuman surat panggilan pemeriksaan pada bagian
membaca keputusan TUN obyek sengketa sementara menurut Penggugat tidak
ah

lik
pernah menerima surat panggilan

pemeriksaan tersebut ;
am

ub
Menimbang, bahwa terkait dengan prosedur pemeriksaan yang dilakukan
BAPEK dalam proses banding administratif menurut PP No. 24 Tahun 2011 tidak ada
ep
k

ketentuan yang mewajibkan terhadap PNS yang bersangkutan harus diperiksa terlebih
ah

dahulu ; Dalam ketentuan Pasal 12 PP No. 24 Tahun 2011 hanya mengatur kewenangan
R

si
BAPEK untuk meminta keterangan tambahan dari PNS yang bersangkutan, pejabat atau
pihak lain yang dianggap perlu. Jadi kewenangan tersebut bersifat diskresi yaitu dalam

ne
ng

hal BAPEK menganggap perlu ada keterangan tambahan ;

Bahwa dengan demikian BAPEK tidak wajib memeriksa Penggugat sehingga

do
gu

tidak bisa dikatakan dalam hal ini BAPEK melanggar prosedur atau ketentuan
perundang-undangan ;
In
A

Menimbang, bahwa jika yang dimaksud oleh Penggugat adalah tidak dilakukan
pemeriksaan dan di BAP oleh atasan langsung sesuai ketentuan Pasal 24 ayat (1) PP No.
ah

lik

53 Tahun 2010, maka tentang hal ini perlu dikoreksi oleh Majelis Hakim yaitu karena
fakta pelanggaran disiplin PNS yang dilakukan Penggugat terjadi pada kurun waktu
tahun 2008 dan 2009 dimana PP No. 53 Tahun 2010 belum diterbitkan sehingga belum
m

ub

dapat diberlakukan sebagai dasar hukum pemeriksaan terhadap Penggugat ;


ka

Bahwa ketentuan yang berlaku pada waktu pelanggaran disiplin PNS yang
ep

disangkakan kepada Penggugat adalah PP No. 30 Tahun 1980. Pasal 9 ayat (1)
ah

menyatakan “ sebelum menjatuhkan hukuman disiplin Pejabat yang berwenang


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menghukum wajib memeriksa lebih dahulu PNS yang disangkakan melakukan

R
pelangaran disiplin itu ” ;

si
Bahwa dalam kasus a quo menurut Pasal 9 ayat (2) huruf b jo. Pasal 6 ayat (4)

ne
ng
huruf c dan d PP No. 30 Tahun 1980 menyatakan pada pokoknya pemeriksaan
dilakukan secara tertulis apabila pelanggaran disiplin yang disangkakan tersebut akan

do
gu
dapat mengakibatkan penjatuhan hukuman disiplin sedang dan berat ;

Menimbang, bahwa menurut Penggugat sebelum atasan langsung menjatuhkan

In
A
hukuman disiplin pemberhentian tidak dengan hormat, tidak pernah dilakukan
pemeriksaan dan di BAP. Dalam hal ini dibenarkan berdasarkan bukti tertulis yang
ah

diajukan Penggugat dan Tergugat ;

lik
Bahwa apa yang menjadi penyebab tidak dapat dilakukan pemeriksaan
am

ub
terhadap Penggugat karena ketika akan dilakukan pemeriksaan oleh atasan langsung (ic.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Riau), Tim Pemeriksa telah melakukan
pemanggilan sebanyak 3 (tiga) kali kepada Penggugat, namun tidak dipenuhi sehingga
ep
k

BAP tidak dapat dibuat (vide bukti T-4 angka 8) ;


ah

Menimbang, bahwa terlepas dari apakah surat panggilan tersebut sampai atau
R

si
tidak, karena sebagaimana menurut laporan hasil pemeriksaan khusus dari Inspektorat

ne
Propinsi Riau tanggal 31 Desember 2009, sampai saat laporan hasil pemeriksaan
ng

diterbitkan, Penggugat tidak diketahui keberadaanya (vide bukti T-4 angka 6) ;

do
Bahwa namun demikian tidak berarti tanpa ada pemeriksaan dan BAP terhadap
gu

Penggugat menyebabkan batalnya keputusan penjatuhan hukuman disiplin, karena


atasan langsung dapat melakukan pemeriksaan berdasarkan bahan-bahan lain yang ada
In
A

padanya jika Penggugat telah dipanggil secara patut sebanyak 2 (dua) kali namun tidak
hadir untuk diperiksa (vide penjelasan Pasal 9 ayat (1) PP No. 30 Tahun 1980) ;
ah

lik

Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan di atas, penjatuhan hukuman


disiplin oleh atasan langsung tanpa pemeriksaan terhadap Penggugat tidak melanggar
m

ub

prosedur perundang-undangan yang berlaku ;


ka

Menimbang, bahwa tentang pencantuman surat panggilan pemeriksaan pada


ep

bagian membaca di keputusan TUN obyek sengketa, menurut pendapat Majelis Hakim
tidak dapat di anggap sebagai rekayasa Pejabat Pembina Kepegawaian, karena
ah

keputusan a quo diterbitkan oleh BAPEK yaitu Lembaga yang diberi wewenang
es

memeriksa dan memutus atas banding administratif dari PNS yang dijatuhi hukuman
M

ng

Hal 23 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disiplin oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan/atau Gubernur selaku wakil

R
pemerintah. Dalam hal ini BAPEK bukan Pejabat Pembina Kepegawaian ;

si
Bahwa dalam kasus a quo menurut pendapat Majelis Hakim pencantuman surat

ne
ng
panggilan bersama-sama dengan surat tanggapan Sekretaris Daerah atas nama Gubernur
Riau dan bahan-bahan lain yang berkaitan dengan penjatuhan hukuman disiplin dipakai

do
gu
dasar untuk mempertimbangkan fakta bahwa Penggugat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian (ic. Gubernur Riau) telah dijatuhi hukuman Disiplin Tidak Dengan
Hormat sebagai PNS dan atas dasar itu BAPEK mengubah hukuman disiplin dari

In
A
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai PNS menjadi Pemberhentian Dengan
Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri sebagai PNS (vide bukti P-8) ;
ah

lik
Menimbang, bahwa dengan demikian justru sebelum BAPEK menjatuhkan
keputusan terhadap banding administratif a quo telah mempertimbangkan segi
am

ub
penerapan hukum maupun segi kebijakan yang diterapkan oleh instansi yang
menjatuhkan keputusan (rechtmatigeheid dan doelmatigeheid-nya) ;
ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya dipertimbangkan tentang Keputusan TUN


ah

obyek sengketa yang menurut Penggugat melewati tenggang waktu 180 (seratus delapan
R

si
puluh) hari sejak diterimanya banding administratif yaitu karena pengajuan banding
administratif tanggal 4 Maret 2015 dan baru diputus BAPEK pada tanggal 6 Oktober

ne
ng

2015 ;

Bahwa tentang tenggang waktu banding administratif dalam PP No. 24 Tahun

do
gu

2011 ditentukan sebagai berikut :


Pasal 7 ayat (3) menyatakan “banding administratif diajukan paling lambat 14 (empat
In
belas) hari terhitung sejak tanggal surat keputusan hukuman disiplin di terima”. Pasal 7
A

ayat (4) menyatakan “ banding administratif yang diajukan melebihi tenggang waktu
ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dapat diterima” ;


lik

Bahwa dalam kasus a quo, keputusan penjatuhan hukuman disiplin dari Pejabat
Pembina Kepegawaian (ic. Gubernur Riau) sebagaimana bukti P-6 diterbitkan pada
m

ub

tanggal 26 Oktober 2010, namun baru tanggal 4 Maret 2015 Penggugat mengajukan
ka

banding administratif ke BAPEK (vide bukti P-7). Atas dasar itu seharusnya BAPEK
ep

menyatakan tidak dapat diterima pengajuan banding administratif Penggugat karena


ah

jelas melewati batas waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal keputusan hukuman
R

disiplin di terima ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalam hal ini BAPEK tetap memproses banding administratif

R
Penggugat dan memeriksa serta mengambil keputusan melebihi tenggang waktu 180

si
(seratus delapan puluh) hari sejak diterimanya banding administratif. Seharusnya dalam

ne
ng
rangka tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) ketentuan SOP tersebut
ditaati oleh BAPEK, namun oleh akibat tidak ditaati ketentuan tersebut hak-hak

do
Penggugat dalam proses diuntungkan ;
gu Menimbang, bahwa peraturan perundangan tidak mengatur dampak dari akibat
tidak ditaatinya tenggang waktu pemeriksaan tersebut oleh BAPEK. oleh karena itu jika

In
A
Penggugat mempersoalkan keputusan BAPEK yang melebihi tenggang waktu 180
(seratus delapan puluh) hari, menurut Majelis Hakim Penggugat dapat menggunakan
ah

lik
sarana pengajuan permohonan untuk memperoleh putusan dari Pengadilan Tata Usaha
Negara sebagaimana di atur dalam ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30
am

ub
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (UU AP), yaitu seketika setelah lewat
180 (seratus delapan puluh) hari atau sebelum BAPEK menerbitkan keputusan,
ep
Penggugat mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara untuk
k

mendapatkan putusan terkait banding administratif yang diajukan telah melewati batas
ah

waktu yang ditentukan sementara BAPEK tidak menerbitkan keputusan (vide Pasal 53
R

si
UU AP jo. Perma No. 5 Tahun 2015) ;-----------------------------------------------------------

ne
ng

Bahwa namun karena hal ini tidak dilakukan oleh Penggugat, maka menurut
pendapat Majelis Hakim, Penggugat mengabaikan sarana hukum tersebut dan
mengambil sikap menggunakan sarana hukum mengajukan gugatan atas keputusan

do
gu

BAPEK ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sebagai pengadilan tingkat pertama
yang memeriksa dan memutus keputusan banding administratif sesuai kewenangannya
In
A

yang di atur dalam Pasal 51 ayat (3) jo. Pasal 48 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 ;
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya dipertimbangkan tentang keabsahan substansi


atau isi dari Keputusan TUN obyek sengketa sebagai berikut :
m

ub

Bahwa berdasarkan bukti-bukti yang diajukan terdapat fakta :


1 Pada tahun 2001 status Penggugat dialihkan dari PNS pusat menjadi PNS
ka

ep

daerah berdasarkan Keputusan Gubernur Riau No. 824.3/D/2001/ 490,


tanggal 17 September 2001 dan ditempatkan pada Dinas Pertambangan dan
ah

Energi Propinsi Riau ;


es
M

ng

Hal 25 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Penggugat disangkakan melakukan pelanggaran disiplin PNS tidak masuk

R
kerja tanpa keterangan yang sah pada tahun 2008 selama 184 (seratus delapan

si
puluh empat) hari kerja dan pada tahun 2009 selama 235 (dua ratus tiga puluh

ne
ng
lima) hari kerja ;
3 Atas sangkaan pelanggaran disiplin PNS tersebut secara berturut-turut

do
Penggugat telah diperiksa dan dikenakan sanksi administrasi berdasarkan PP
gu No. 30 Tahun 1980 berupa :
a Pemberhentian sementara pembayaran beban kerja berdasarkan nota

In
A
dinas Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Riau No.
863.1/DPE.01/2008/60, tanggal 1 April 2008 ;
ah

lik
b Penurunan Gaji Berkala berdasarkan Keputusan Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi Propinsi Riau No. KPTS.30.3/VII/2008,
am

ub
tanggal 7 Juli 2008 ;
c Penangguhan pembayaran gaji berdasarkan surat Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi Propinsi Riau No. 862/DPE.01/2009/ 305,
ep
k

tanggal 28 Mei 2009 ;


ah

4 Penggugat telah membuat pernyataan No. 800/DPE.01/45/2008, tanggal 13


R

si
Oktober 2008 untuk tidak melakukan Pelanggaran Disiplin PNS sesuai PP
No. 30 Tahun 1980 dan bersedia diberhentikan sebagai PNS apabila masih

ne
ng

melakukan pelanggaran disiplin ;

5 Penggugat tetap melakukan pelanggaran disiplin dan atas dasar itu Tim

do
gu

Pemeriksa dari atasan langsung (ic. Inspektorat Propinsi Riau) telah


melakukan pemanggilan sebanyak 3 (tiga) kali kepada Penggugat untuk
In
A

diperiksa namun tidak pernah dipenuhi (vide bukti T-4 dan T-5) ;

6 Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan khusus dari Inspektorat Propinsi Riau


ah

lik

No. 18/IP.PKPT/LKH/PROVINSI/2009, tanggal 31 Desember 2009,


Penggugat direkomendasikan kepada Gubernur Riau agar diberhentikan tidak
m

ub

dengan hormat (vide bukti T-4) ;

7 Berdasarkan rekomendasi tersebut Gubernur Riau menerbitkan Keputusan


ka

ep

No. 1312/X/2010, tanggal 26 Oktober 2010 memberhentikan tidak dengan


hormat sebagai PNS terhadap Penggugat (vide P-6 sama dengan T-6) ;
ah

Menimbang, bahwa atas fakta-fakta tersebut di atas, Penggugat terbukti telah


es

melanggar Disiplin PNS sebagaimana disangkakan yaitu tidak masuk kerja tanpa
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterangan yang sah dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 secara kumulatif lebih

R
dari 419 (empat ratus sembilan belas) hari kerja ;

si
Bahwa meskipun menurut Penggugat hal tidak masuk kerja tersebut

ne
ng
dikarenakan sakit pada saluran kencing (ginjal) antara tahun 2008 sampai dengan tahun
2009 sehingga tidak dapat berjalan ataupun beraktivitas dan berlanjut sampai dengan

do
gu
sekarang dengan disertakan bukti kondisi sakit tersebut sebagaimana P-9 dan P-10,
namun seharusnya Penggugat mengajukan ijin tidak masuk kerja dan/atau mengajukan
cuti sakit sesuai ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 1976 ;

In
A
Bahwa disamping itu bukti-bukti yang diajukan berupa surat keterangan sakit
ah

yang ditandatangani dokter adalah antara tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 jauh

lik
setelah pemeriksaan terhadap pelanggaran disiplin PNS yang disangkakan terbukti,
yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2009, dan atas dasar itu telah dikenakan sanksi
am

ub
yang dituangkan dalam Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian (ic. Gubernur Riau)
No. 1312/X/2010, tanggal 20 Oktober 2010 (vide bukti T-6). Sementara pemeriksaan
ep
banding administratif yang dilakukan BAPEK hanya mencakup terhadap fakta dan bukti
k

hasil pemeriksaan dari atasan langsung Penggugat sebagaimana dituangkan dalam


ah

R
laporan hasil pemeriksaan khusus Inspektorat Provinsi Riau No. 18/IP.PKPT/LHK/

si
PROVINSI/2009, tanggal 31 Desember 2009 (vide bukti T-6) ;

ne
ng

Menimbang, bahwa didasari oleh keseluruhan pertimbangan hukum tersebut di


atas tidak terdapat fakta lain yang membuktikan Penggugat tidak melanggar Disiplin

do
gu

PNS berupa tidak masuk kerja tanpa keterangan yang sah. Yang terbukti adalah secara
kumulatif Penggugat tidak masuk kerja selama 419 (empat ratus sembilan belas) hari
kerja tanpa alasan/keterangan yang sah sehingga tindakan BAPEK untuk tetap
In
A

memberhentikan Penggugat sebagai PNS yang dituangkan dalam Keputusan TUN


obyek sengketa (vide bukti P-8 = T-7) sudah sesuai dengan peraturan perundang-
ah

lik

undangan maupun Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik ;

Menimbang, bahwa atas dasar itu maka terhadap gugatan Penggugat harus
m

ub

dinyatakan ditolak ;
ka

Menimbang, bahwa dengan ditolaknya gugatan Penggugat maka terhadap


ep

permohonan penundaan pelaksanaan Keputusan TUN obyek sengketa tidak perlu


ah

dipertimbangkan lagi untuk dikabulkan ;


R

es
M

ng

Hal 27 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sesuai Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986,

R
Majelis Hakim bebas menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta

si
penilaian pembuktiaan. Untuk itu terhadap bukti-bukti yang tidak relevan dan tidak

ne
ng
dipakai dalam proses pembuktian tetap dilampirkan dan menjadi satu kesatuan dalam
berkas perkaranya ;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat ditolak, maka terhadap
Penggugat sesuai ketentuan Pasaal 110 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 dihukum
membayar biaya perkara yang besarnya ditentukan dalam diktum putusan ;

In
A
Mengingat pasal-pasal dari Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
ah

Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang

lik
Nomor 9 Tahun 2004, dan perubahan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51
Tahun 2009 beserta peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan perkara
am

ub
ini ;

MENGADILI
ep
k

• Menolak gugatan Penggugat ;


ah

R
• Menghukum Penggugat membayar biaya perkara sebesar Rp 184.000,- (Seratus

si
Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah) ;

ne
ng

Demikianlah perkara ini diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta pada hari Jum’at, tanggal 3 Juni 2016

do
gu

oleh kami : Dr. KADAR SLAMET, S.H.,M.Hum, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara Jakarta sebagai Ketua Majelis, H. SUGIYA, S.H., M.H., dan SIMON
PANGONDIAN SINAGA, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
In
A

mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 07 Juni
2016 oleh Ketua Majelis tersebut di atas didampingi Hakim-Hakim Anggota, dengan
ah

lik

dibantu oleh DASA’AT, S.H., sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Kuasa
Penggugat dan tanpa dihadiri oleh Kuasa Tergugat.
m

ub

HAKIM-HAKIM ANGGOTA,
ka

ep

ttd
ah

1. H. SUGIYA, S.H.,MH.
es

ttd
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. SIMON PANGONDIAN SINAGA, S.H.

si
ne
ng
KETUA MAJELIS,

ttd

do
gu Dr. KADAR SLAMET, S.H., M.Hum.

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k

PANITERA PENGGANTI,
ah

si
ttd

ne
ng

DASA’AT, S.H.

do
gu

In
A

Perincian biaya perkara :


ah

lik

1 Pendaftaran....................... Rp. 30.000,-


m

ub

2 Panggilan........................... Rp. 43.000,-

3 ATK.................................... Rp.100.000,-
ka

ep

4 Redaksi.............................. Rp. 5.000,-


ah

5 Materai............................... Rp. 6.000,-


R

es
M

ng

Hal 29 dari 29 hal Put. No. 07/G/2016/PT.TUN.JKT


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
JUMLAH ............................ Rp.184.000,-

si
Terbilang : Seratus Delapan Puluh Empat Ribu rupiah.

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Anda mungkin juga menyukai