Anda di halaman 1dari 10

SAP ( SATUAN ACARA PENYULUHAN )

Mata Ajaran : Promosi Kesehatan


Pokok bahasan : Seks bebas dikalangan remaja
Sub pokok bahasan : Bahaya seks bebas bagi kesehatan
Sasaran : Remaja SMA
Waktu : 20 Menit
Tempat : SMA Sayang Cianjur

A. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan para remaja dapat
mengerti tentang bahaya seks bebas.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan para remaja akan
dapat:
a. Mengerti arti dari seks bebas
b. Mengetahui faktor penyebab seks bebas
c. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
d. Mengetahui bahaya seks bebas

B. MATERI
Sex bebas pada remaja ( terlampir )

C. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

D. STRATEGI PENYULUHAN
1. Persiapan (2 menit )
2. Pembukaan ( 2 menit )
3. Pelaksanaan ( 10 menit)
4. Evaluasi ( 6 menit )

E. MEDIA
1. Materi SAP
2. Power point
3. Leaflet
4. Poster
5. Lembar balik (flip chart)

F. EVALUASI
1. Prosedur : lisan
2. Jenis : tanya jawab
3. Pertanyaan :
Setelah dilakukan penyuluhan para peserta mampu menyebutkan :
a. Pengertian seks bebas
b. Faktor penyebab seks bebas
c. Pencegahan seks bebas
d. Bahasa (dampak dan akibat) seks bebas

G. SUMBER
Desmita.2012.Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Rosda
Karya
Dr.H.Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS. Ginekologi dan konsultan.
Jakarta 2000
Wijayanto, Iip. Cinta dan Realita Seks Pra nikah. Jogjakarta, 2008
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan:
1. Memberi salam Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Mendengarkan dan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan
Memperhatikan
yang akan disampaikan

2. 10 menit Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Menyimak dan
Materi : Memperhatikan
1. Pemutaran video aborsi

3. 6 menit Evaluasi :
1. Meminta siswa dan siswi menjelaskan
atau menyebutkan kembali :
Merespon,
a. Pengertian Seks Bebas
b. Faktor Penyebab Seks Bebas Bertanya dan
c. Pencegahan Seks Bebas Menjawab Pertanyaan
d. Bahaya Seks Bebas
2. Memberikan kesempatan kepada
responden untuk bertanya
3. Memberikan kesempatan kepada
responden untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
4. Memberikan pujian atas keberhasilan
responden dalam menjelaskan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Penutup:
1. Menyimpulkan materi yang telah Menjawab Salam
disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah diberikan
kepada peserta
3. Mengucapkan salam
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Seks Bebas


Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks
diluar nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan badan diluar nikah
disebut zina.
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan
secara bebas (berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-
norma yang ada di masyarakat.
Menurut Desmita (2012) perilaku seks bebas adalah segala cara
mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari
kematangan organ seksual seperti berkencan intim, bercumbu sampai
melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai
dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.

B. Faktor Penyebab Seks Bebas


Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan
karena ada beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang
berani melakukan hubungan seks yaitu:
1. Pegangan tangan
2. Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. Ciuman bibir (kiss franc)
4. Pelukan
5. Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6. Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7. Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat
mereka berlindung, hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka
sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan. Sebagian besar
mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas dan menggunakan
metode coitus interuptus.
Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:
1. Lingkungan keluarga
a. Pendidikan agama yang di berikan orang tua
b. Cukup tidak nya kasih sayang yang di berikan orang tua
c. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan
lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya.

2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang
didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi
remaja di lingkungan tersebut.

3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih
mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak
Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang
ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah
bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan
lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.

4. Kurangnya pendidikan seks


Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan
memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil
dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum
beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.

5. Menonton media cetak dan elektronik

6. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang
telah terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat
dipastikan telah melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun
dengan berganti-ganti pasangan.

7. Pengaruh kebudayaan barat.


Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak
muda/remaja kita terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan
orang tua. Orang tua jadi pusing tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi
membendung pola tingkah anak muda sekarang.
8. Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat
gambar-gambar porno,

9. Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap
malam, seperti clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe.

10. Kemajuan tekhnologi (internet)


Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs terlarang,
seperti halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang telanjang
khususnya wanita atau situs seks.

11. Faktor Ekonomi


Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab terjadinya
seks bebas.

12. Alat kontrasepsi yang di jual bebas.

C. Pencegahan Seks Bebas


Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat
dilakukan dengan cara:
1. Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah
2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan
atau seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks
bebas.
4. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik anak-
anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.
5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah
penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
6. Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan
komunikasi yang baik
7. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya.
8. Misalnya memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu
sumber perbudakan seks
9. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
10. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya
11. Pengembangan harga diri anak
12. Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
13. Meningkatkan iman dan takwa
14. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

D. Bahaya Seks bebas


1. Terputusnya sekolah
2. Perkawinan usia muda
3. Kehamilan di luar nikah
4. Aborsi
Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum obat0obatan
yang membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan
yang dengan sengaja menggugurkan janin.
Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara
yang digunakan juga beragam.
Jenis-jenis aborsi, antara lain:
1. Missed abortion
Pada kasus missed abortion, kematian janin terjadi tanpa adanya
pengeluaran dari hasil konsepsi. Alasan mengapa janin yang meninggal
tidak keluar masih belum jelas. Biasanya didahului dengan tanda dan
gejala abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau
menghilang setelah pengobatan. Tes kehamilan menjadi negatif, tanda-
tanda kehamilan tidak ada, dan denyut jantung janin tidak dapat
terdeteksi
2. Abortus terapeutik
Abortus yang dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu
atas pertimbangan kesehatan wanita, dimana apabila kehamilan itu
dilanjutkan akan membahayakan dirinya. Misalnya pada wanita dengan
kelainan jantung. Dapat juga dilakukan atas pertimbangan kelainan
janin yang berat.
3. Abortus septik
Abortus spontan dapat diikuti dengan komplikasi infeksi. Infeksi dapat
terjadi akibat tindakan abortus yang tidak sesuai dengan prosedur
(misalnya oleh dukun). Infeksi yang terjadi pada
umumnya endometritis, yang bisa berkembang
menjadi parametritis dan peritonitis.
4. Abortus berulang
Abortus berulang adalah abortus yang terjadi sebanyak 3 kali atau lebih
pada 3 bulan pertama kehamilan. Abortus berulang primer terjadi pada
wanita yang belum pernah memiliki anak yang hidup sebelumnya.
Abortus berulang sekunder adalah abortus yang terjadi pada wanita
yang sebelumnya sudah pernah memiliki anak lahir hidup.

Macam-macam abortus
1. Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang
dari 20 minggu.
2. Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang
tertinggal.
3. Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang
telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di
dalam rahim
4. Abortus Imminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan
jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
5. Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi
seluruhnya masih dalam kandungan.
6. Abortus Hibitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih

Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan


karena belum ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan.
Keadaan ini akan memperparah terjadinya penyakit menular seksual seperti
gonorhoe, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis maupun AIDS. PMS sering
berakhir dengan penyakit komplikasi seperti kemandulan atau infertilitas.

Seks bebas tersebut sebenarnya adalah bentuk pengamalan surat Al Israa ayat 32
yang berbunyi:
"Dan Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."

Anda mungkin juga menyukai