Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI DUSUN GARON DESA GARON KECAMATAN BALEREJO
MADIUN

Sebelum ditentukan diagnosa keperawatan komunitas, maka data yang didapat dari hasil pendataan yang dilakukan mulai tanggal 18 – 22 Oktober 2010 tersebut
dianalisis yang kemudian dilakukan penapisan untuk menentukan prioritas diagnosa keperawatan yang akan ditindak lanjuti :

3.1 ANALISA DATA


NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
1  Menurut warga, sampah dibuang  36 KK (60%) dari 60 KK rumah warga Resiko terjadinya penyakit akibat lingkungan yang
dipekarangan yang kosong kemudian dusun Garon membuang sampah di kurang bersih (DBD, ISPA, TB paru, dan tifus) di
dibakar pekarangan kemudian dibakar. dusun Garon berhubungan dengan kurangnya
 Menurut warga sampah dibuang di  24 KK (40%) dari 60 KK rumah warga pengetahuan masyarakat tentang akibat dari
pekarangan di sekitar rumah dalam dusun Garon membuang sampah di lingkungan yang kurang bersih.
keadaan terbuka kalau musim hujan sembarang tempat.
jarang dibakar.  Hampir semua rumah warga (100%) dari 60
 Kader mengatakan sebagian besar KK penampungan sampahnya dalam
masyarakat belum tahu cara membuang keadaan terbuka.
sampah yang benar.  Hampir semua rumah (100%) dari 60 KK
jarak pembuangan sampah dengan rumah
dekat atau kurang dari 5 meter.
 54 KK (90%) dari 60 KK mempunyai
kebiasaan BAB dan BAK di jamban/WC
dan 6 KK(10%) mempunyai kebiasaan BAB
dan BAK di sungai.
2  Menurut warga posyandu diadakan  Jumlah balita sebanyak 18 anak. Potensial peningkatan kesehatan balita dan ibu
sekali dalam satu bulan.  2 ibu (10%) tidak memberikan ASI . menyusui berhubungan dengan tingginya

21
 Kader mengatakan posyandu yang  Hasil penimbangan di KMS saat ini 1 balita kesadaran warga terhadap kesehatan balita, ibu
diadakan hanya terbatas pada bawah garis merah. hamil dan menyusui yang ditunjang keaktifan kader
penimbangan BB,TB, imunisasi dan  Jumlah ibu hamil sebanyak 1 orang dari 60 dan petugas kesehatan.
pemberian makanan tambahan. KK.
 Kader mengatakan jumlah balita  Resiko tinggi ibu hamil : 1 ibu kehamilan
BGM pada bulan Januari sebanyak 5 kehamilan ibu yang ke > 3 dan usia ibu
anak kemudian bulan februari 4 hamil saat ini > 35 tahun.
anak , pada bulan oktober sebanyak 1  100% ibu hamil memeriksakan
anak. kehamilannya.
 Jumlah ibu menyusui sebanyak 12 orang.
 10 orang ibu menyusui anaknya.
 2 orang ibu tidak menyusui anaknya.
3  Warga mengatakan bahwa lansia  45 KK(75%) dari 60 KK lansia terdapat Resiko terjadinya penurunan kwalitas hidup lansia
hanya memeriksakan kesehatannya dalam keluarga di dusun Garon. di wilayah dusun Garon berhubungan dengan
jika sakit ke bidan desa.  56 lansia (95,5%) dusun Garon mempunyai kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia dalam
 Warga mengatakan bahwa tidak ada keluhan penyakit mengeluhkan adanya usaha pemeliharaan kesehatan.
posyandu lansia di dusun Garon. penyakit antara lain:kencing manis (20%),
 Kader mengatakan senam lansia tidak hipertensi (23%), rematik/artritis (12.4%),
pernah dilakukan. osteoporosis (0,57%), dan lain-lain (34%)
stroke, struma, gangguan jiwa.
 58 (100%) lansia mengatakan tidak ada
posyandu lansia di daerah tempat tinggal.
 Penggunaan waktu senggang pada
lansia100% bertani/pekerjaan rumah.

22
3.2 PENAPISAN MASALAH

PENAPISAN MASALAH

Kriteria
NO Diagnosa Keperawatan Jumlah Keterangan
A B C D E F G H I J K L
1 Resiko terjadinya penurunan 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 48 Keterangan kriteria:
kwalitas hidup lansia di wilayah A.Sesuai dengan peran
dusun Garon berhubungan perawat komunitas.
dengan kurangnya pengetahuan B.Resiko terjadi
dan kesadaran lansia dalam C Resiko parah
usaha pemeliharaan kesehatan. D.Potensi untuk pendidikan
2 Resiko terjadinya penyakit 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 37 komunitas
akibat lingkungan yang kurang E. Interest untuk komunitas.
bersih (DBD, ISPA, TB paru, F. Kemungkinan diatasi
dan tifus) di dusun Garon G.Relevan dengan program
berhubungan dengan kurangnya H.Tersedianya tempat
pengetahuan masyarakat tentang I. Tersedianya waktu
akibat dari lingkungan yang J. Tersedianya dana
kurang bersih. K.Tersedianya fasilitas
3 Potensial peningkatan kesehatan 5 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 31 L. Tersedianya sumber daya.
balita dan ibu menyusui
berhubungan dengan tingginya Keterangan pembobotan:
kesadaran warga terhadap 1. Sangat rendah
kesehatan balita, ibu hamil dan 2. Rendah
menyusui yang ditunjang 3. Cukup
keaktifan kader dan petugas 4. Tinggi
kesehatan. 5. Sangat tinggi

23
3.3 PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan skoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan komunitas di Dusun Garon , Desa Garon Kecamatan Balerejo Madiun adalah sebagai
berikut:
No
Diagnosa Keperawatan Jumlah
Prioritas
1 Resiko terjadinya penurunan kwalitas hidup lansia di wilayah dusun Garon berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia dalam usaha pemeliharaan kesehatan 48

2 Resiko terjadinya penyakit akibat lingkungan yang kurang bersih (DBD, ISPA, TB paru, dan tifus) di
dusun Garon berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang akibat dari lingkungan 37
yang kurang bersih.
3 Potensial peningkatan kesehatan balita dan ibu menyusui berhubungan dengan tingginya kesadaran
warga terhadap kesehatan balita, ibu hamil dan menyusui yang ditunjang keaktifan kader dan petugas 31
kesehatan.

24

Anda mungkin juga menyukai