Sebelum ditentukan diagnosa keperawatan komunitas, maka data yang didapat dari hasil pendataan yang dilakukan mulai tanggal 18 – 22 Oktober 2010 tersebut
dianalisis yang kemudian dilakukan penapisan untuk menentukan prioritas diagnosa keperawatan yang akan ditindak lanjuti :
21
Kader mengatakan posyandu yang Hasil penimbangan di KMS saat ini 1 balita kesadaran warga terhadap kesehatan balita, ibu
diadakan hanya terbatas pada bawah garis merah. hamil dan menyusui yang ditunjang keaktifan kader
penimbangan BB,TB, imunisasi dan Jumlah ibu hamil sebanyak 1 orang dari 60 dan petugas kesehatan.
pemberian makanan tambahan. KK.
Kader mengatakan jumlah balita Resiko tinggi ibu hamil : 1 ibu kehamilan
BGM pada bulan Januari sebanyak 5 kehamilan ibu yang ke > 3 dan usia ibu
anak kemudian bulan februari 4 hamil saat ini > 35 tahun.
anak , pada bulan oktober sebanyak 1 100% ibu hamil memeriksakan
anak. kehamilannya.
Jumlah ibu menyusui sebanyak 12 orang.
10 orang ibu menyusui anaknya.
2 orang ibu tidak menyusui anaknya.
3 Warga mengatakan bahwa lansia 45 KK(75%) dari 60 KK lansia terdapat Resiko terjadinya penurunan kwalitas hidup lansia
hanya memeriksakan kesehatannya dalam keluarga di dusun Garon. di wilayah dusun Garon berhubungan dengan
jika sakit ke bidan desa. 56 lansia (95,5%) dusun Garon mempunyai kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia dalam
Warga mengatakan bahwa tidak ada keluhan penyakit mengeluhkan adanya usaha pemeliharaan kesehatan.
posyandu lansia di dusun Garon. penyakit antara lain:kencing manis (20%),
Kader mengatakan senam lansia tidak hipertensi (23%), rematik/artritis (12.4%),
pernah dilakukan. osteoporosis (0,57%), dan lain-lain (34%)
stroke, struma, gangguan jiwa.
58 (100%) lansia mengatakan tidak ada
posyandu lansia di daerah tempat tinggal.
Penggunaan waktu senggang pada
lansia100% bertani/pekerjaan rumah.
22
3.2 PENAPISAN MASALAH
PENAPISAN MASALAH
Kriteria
NO Diagnosa Keperawatan Jumlah Keterangan
A B C D E F G H I J K L
1 Resiko terjadinya penurunan 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 48 Keterangan kriteria:
kwalitas hidup lansia di wilayah A.Sesuai dengan peran
dusun Garon berhubungan perawat komunitas.
dengan kurangnya pengetahuan B.Resiko terjadi
dan kesadaran lansia dalam C Resiko parah
usaha pemeliharaan kesehatan. D.Potensi untuk pendidikan
2 Resiko terjadinya penyakit 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 37 komunitas
akibat lingkungan yang kurang E. Interest untuk komunitas.
bersih (DBD, ISPA, TB paru, F. Kemungkinan diatasi
dan tifus) di dusun Garon G.Relevan dengan program
berhubungan dengan kurangnya H.Tersedianya tempat
pengetahuan masyarakat tentang I. Tersedianya waktu
akibat dari lingkungan yang J. Tersedianya dana
kurang bersih. K.Tersedianya fasilitas
3 Potensial peningkatan kesehatan 5 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 31 L. Tersedianya sumber daya.
balita dan ibu menyusui
berhubungan dengan tingginya Keterangan pembobotan:
kesadaran warga terhadap 1. Sangat rendah
kesehatan balita, ibu hamil dan 2. Rendah
menyusui yang ditunjang 3. Cukup
keaktifan kader dan petugas 4. Tinggi
kesehatan. 5. Sangat tinggi
23
3.3 PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan skoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan komunitas di Dusun Garon , Desa Garon Kecamatan Balerejo Madiun adalah sebagai
berikut:
No
Diagnosa Keperawatan Jumlah
Prioritas
1 Resiko terjadinya penurunan kwalitas hidup lansia di wilayah dusun Garon berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia dalam usaha pemeliharaan kesehatan 48
2 Resiko terjadinya penyakit akibat lingkungan yang kurang bersih (DBD, ISPA, TB paru, dan tifus) di
dusun Garon berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang akibat dari lingkungan 37
yang kurang bersih.
3 Potensial peningkatan kesehatan balita dan ibu menyusui berhubungan dengan tingginya kesadaran
warga terhadap kesehatan balita, ibu hamil dan menyusui yang ditunjang keaktifan kader dan petugas 31
kesehatan.
24