Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

Nama Mahasiswa : M.Reza Apriandi Tanggal : 9 Januari 2020

NIM : 11194691910048 Ruangan : Paru (Dahlia)

1. Indentitas Klien : Tn. T


2. Diagnosa medis : TB Paru
3. Data
Saat perawat melakukan pengkajian pasien mengatakan merasa sesak napas,
keluarga dan pasien mengatakan, bahwa pasien tidak bisa
mengeluarkan dahak, R: 26 x/menit, TD: 130/ 80 mmHg, T: 36,9 ° C, N:
98 x/menit.
4. Tindakan keperawatan: Nebulizer
5. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d
Penumpukan Sekret
6. Prinsip tindakan dan rasional
Tindakan Rasional

● Tahap Pre Interaksi ● Tahap Pre Interaksi


1. Melakukan feed back status klien 1. Ketepatan tindakan yang
2. Mencuci tangan akan dilakukan
3. Menyiapkan alat 2. Mencegah penyebaran
- Nebulizer set dan masker mikroorganisme
- Air steril 3. Dengan menyiapkan alat
- Obat yang diperlukan (Ventolin) dengan benar maka dapat
mempermudah dalam
pemberian nebulizer
● Tahap Orientasi
● Tahap Orientasi
1. Menerapkan etika islami
1. Memberi salam
2. Mendekatkan alat
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur 2. Memudahkan saat tahap
serta meminta persetujuan pasien kerja
3. pasien memahami tujuan
dilakukan tindakan dan
● Tahap Kerja
informed consend
1. Menjaga privasi klien
● Tahap Kerja
2. Atur posisi pasien senyaman
1. tindakan yang dilakukan
mungkin
mungkin membuat pasien
3. Menempatkan meja/troly di samping
malu
pasien yang berisi set nebulizer
2. Posisi yang menurut pasien
4. Mengisi nebulizer dengan obat yang
nyaman dapat mengurangi
dianjurkan dokter (Bisolvon 20
sesak yang dirasakan
tetes) dan air steril 4-6 cc
3. Memudahkan dalam
5. Hubungkan nebulizer dengan
melakukan tindakan
sumber listrik, pilih tekanan
nebulizer
nebulizer yang sesuai, dan
4. Mejaga kelembapan
memastikan alat dapat berfungsi
mukosa serta memudahkan
dengan baik lalu pasangkan masker
cairan menguap menjadi
pada klien hidupkan nebulizer serta
aerosol.
instruksikan klien untuk menghirup
5. Dengan menghirup uap
uap yang dihasilkan nebulizer dan
yang berasal dari nebulizer,
bernapas panjang.
akan mempercepat kerja
6. Setelah obat yang diberikan telah
dari obat yang diberikan
habis menjadi uap, matikan
6. Agar pasien terlihat rapi.
nebulizer. Lalu rapikan pasien dan
bersihkan mulut serta hidung
dengan tissue.
● Tahap Terminasi
● Tahap Terminasi
1. Merapikan alat
1. Etika kerapian
2. Menanyakan perasaan klien
2. Memvalidasi tindakan yang
setelah dilakukan skin Nebulizer
sudah dilakukan
3. Mendoakan kesembuhan klien
3. Menerapkan etika islami
4. Berpamitan
4. Menerapkan etika
5. Cuci tangan
keperawtan
6. Dokumentasi
5. Mencegah penyebaran
mikroorganisme
6. Untuk pencatatan buku
status dan pencatatan hasil

7. Tujuan tindakan
a. Sekret menjadi lebih mudah untuk dikeluarkan.
b. Frekuensi nafas dalam rentang normal (18-24x/menit).

8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya


Pemberian obat melalui nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi klien.
Pemberian yang terlalu lama dan dosis yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan kelemahan otot-otot pernafasan yang selanjutnya akan
terjadi depresi pernafasan. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani
akan meningkatkan resiko gagal nafas.
Cara pencegahannya :
Perlu pemantauan atau observasi selama proses nebulizer dilakukan dan lebih
hati–hati dalam pemberian dosis obat, sesuaikan dengan order yang
diberikan oleh dokter.

9. Analisa sintesa
Refleks batuk menurun

Penumpukan sekret

Obstruksi jalan nafas

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Nebulezer
10. Evaluasi (hasil yang didapat)
Klien mengatakan merasa lebih nyaman dan sesaknya berkurang
setelah dilakukan Nebulizer, tidak terdengar suara gargling di trakea, R:
20 x/menit.

Banjarmasin, 09 January 2020

Ners Muda

(M.Reza Apriandi)

Preseptor klinik

(Murjani, S.Kep., Ns., M.Kep)

Preceptor
Klinik

(…………
…………
………..)

Anda mungkin juga menyukai