PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koagulasi intravascular diseminata atau DIC, yang juga dikenal dengan nama
koagulopati konsumsi, merupakan gangguan koagulasi sekunder yang terjadi
akibat komplikasi dari sejumlah proses patologik, seperti hipoksia, asidosis, syok,
dan kerusakan endotel. DIC dapat juga terjadi karena kelainan sistemik yang
berat, seperti penyakit jantung kongeniatal, enterokolitis, nekrotikans, sepsis
akibat bakteri gram-negatif, infeksi ricketsia, dan beberapa infeksi virus yang
berat. Gangguan ini ditandai oleh aktivasi dan akselerasi mekanisme pembekuan
normal secara sistemik yang tidak tepat (Wong, Donna L 2008 hal : 1135).
KID ditandai dengan proses aktivasi dari sistem koagulasi yang menyeluruh
yang menyebabkan pembentukan fibrin di dalam pembuluh darah sehingga
terjadi oklusi trombotik di dalam pembuluh darah yang berukuran sedang dan
kecil. Proses tersebut menjadikan aliran darah terganggu sehingga terjadi
kerusakan pada banyak organ tubuh. Pada saat yang bersamaan, terjadi
pemakaian trombosit dan protein dari factor-faktor pembekuan darah sehingga
terjadi pembekuan darah.
Sebelum dikenal istilah KID, dahulu dikenal istilah-istilah lain yang diberikan
sesuai dengan patofisiologinya, yakni: coagulopathy comsumption,
hyperfibrinosis, defibrinasi dan thrombohaemoragic syndrome. KID merupakan
keadaan yang termasuk dalam kategori kedaruratan medic sehingga
membutuhkan tindakan medis dan penanganan segera. Tindakan dan penanganan
yang diberikan tergantung dari patofisiologi penyakit yang mendasarinya, apakah
terjadi secara akut atau memang sudah ada penyakit yang telah lama di derita.
Tanda-tanda yang dapat dilihat pada penderita KID yang disertai dengan
perdarahan, misalnya: petekie, ekimosis, hematuria, melena, epistaksis,
hemoptisis, perdarahan gusi, penurunan kesadaran hingga terjadi koma yang
disebabkan oleh perdarahan otak, sedangkan tanda-tanda yang dapat dilihat pada
thrombosis mikrovaskular adalah gangguan aliran darah yang mengakibatkan
terjadinya iskemik pada organ dan berakibat kegagalan fungsi organ tersebut
seperti gagal ginjal akut, gagal napas akut, iskemik fokal dan gangrene pada kulit.
Berbagai keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya KID antara lain:
adanya sepsis, trauma, keganasan, komplikasi obstetric, kelainan pembuluh darah,
reaksi terhadap toksin dan kelainan imunologik.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui secara umum mengenai penyakit koagulasi intravaskuler
diseminata (DIC) dan trombositopenia imun serta asuhan keperawatan
terhadap penyakit koagulasi intravaskuler diseminata (DIC) dan
trombositopenia imun.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa/I mampu :
a. Mengetahui Pengertian Koagulasi Intravaskular Diseminata (DIC) dan
Trombositopenia Imun..
b. Mengetahui Etiologi pada Koagulasi Intravaskular Diseminata (DIC) dan
Trombositopenia Imun.
c. Mengetahui Patofisiologi (proses perjalanan penyakit, manifestasi klinis,
komplikasi) dari Koagulasi Intravaskular Diseminata (DIC) dan
Trombositopenia Imun.
d. Mengetahui Penalaksanaan Medis pada Koagulasi Intravaskular
Diseminata (DIC) dan Trombositopenia Imun.
e. Mengetahui Pengkajian Keperawatan pada Koagulasi Intravaskular
Diseminata (DIC) dan Trombositopenia Imun.
f. Mengetahui Perencanaan Keperawatan pada Koagulasi Intravaskular
Diseminata (DIC) dan Trombositopenia Imun.
g. Mengetahui Pelaksanaan Keperawatan pada Koagulasi Intravaskular
Diseminata (DIC) dan Trombositopenia Imun.
h. Mengetahui Evaluasi Keperawatan pada Koagulasi Intravaskular
Diseminata (DIC) dan Trombositopenia Imun
C. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasannya pada “Asuhan
Keperawatan pada anak dengan koagulasi intravaskular diseminata (DIC) dan
Trombositopenia Imun”
D. Metode Penulisan
Makalah ini menggunakan metode deskriptif dan metode kepustakaan. Metode deskriptif
yaitu metode yang bersifat menggambarkan suatu keadaan secara objektif mulai dari
pengumpulan data, menganalisa data dan menarik kesimpulan yang selanjutnya
disajikan dalam bentuk narasi. Metode kepustakaan yaitu metode penulisan yang didapat
dengan memelajari buku-buku sumber yang berhubungan dengan kasus ini.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami dalam penulisan makalah ini, penulis membuat
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, ruang
lingkup, dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan teori meliputi pengertian, etiologi,
patofisiologi (proses perjalanan penyakit, manifestasi klinis, dan komplikasi),
penatalaksanaan medis, pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan, pelaksanaan medis, evaluasi keperawatan. BAB III : Penutup meliputi
kesimpulan dan saran.