Anda di halaman 1dari 61

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

SISWI KELAS XII IPS2 MA MUHAMMADIYAH 9 LAMONGAN YANG


MUDAH MENGALAMI KEJENUHAN DALAM PELAJARAN EKONOMI

Paper

Diajukan untuk memenuhi


salah satu persyaratan kelulusan dan pengambilan ijazah

Oleh:
Hidayatul Fiqhiyah Nur Wahidah
NISN. 0003037904

MAM 9 PONDOK PESANTREN AL MIZAN MUHAMMADIYAH


LAMONGAN
2017
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
SISWI KELAS XII IPS2 MA MUHAMMADIYAH 9 LAMONGAN YANG
MUDAH MENGALAMI KEJENUHAN DALAM PELAJARAN EKONOMI

Paper

Diajukan untuk memenuhi


salah satu persyaratan kelulusan dan pengambilan ijazah

Oleh:
Hidayatul Fiqhiyah Nur Wahidah
NISN. 0003037904

MAM 9 PONDOK PESANTREN AL MIZAN MUHAMMADIYAH


LAMONGAN
2017

i
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
SISWI KELAS XII IPS2 MA MUHAMMADIYAH 9 LAMONGAN YANG
MUDAH MENGALAMI KEJENUHAN DALAM PELAJARAN EKONOMI

Paper

Diajukan untuk memenuhi


salah satu persyaratan kelulusan dan pengambilan ijazah

Oleh:
Hidayatul Fiqhiyah Nur Wahidah
NISN. 0003037904

Dibimbing Oleh:
Tunik Rujuluna, S.Hum
Susilowati, S.Ag

MAM 9 PONDOK PESANTREN AL MIZAN MUHAMMADIYAH


LAMONGAN
2017

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis yang disusun


Oleh : Hidayatul Fiqhiyah Nur Wahidah
Berjudul : ”Upaya untuk Meningkatkan Motivasi Belajar terhadap Siswi
Kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9 Lamongan yang Mudah
Mengalami Kejenuhan dalam Pelajaran Ekonomi”
ini telah disetujui dan disahkan di Lamongan, oleh
Pembimbing I Tanggal 2 Desember 2017

Tunik Rujuluna, S.Hum


NBM. 123 3847

Pembimbing II Tanggal 4 Desember 2017

Susilowati, S.Ag
NBM. 105 7470

Mengetahui,
Ketua Program

Anton Wahyudin, S.Pd


NBM. 982638

iii
HALAMAN REKOMENDASI

Dengan ini, kami Pembimbing penulis karya tulis ilmiah siswa akhir MAM 9
Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, menerangkan bahwa:
Nama : Hidayatul Fiqhiyah Nur Wahidah
Berjudul : Upaya untuk Meningkatkan Motivasi Belajar terhadap Siswi Kelas
XII IPS2 MA Muhammadiyah 9 Lamongan yang Mudah
Mengalami Kejenuhan dalam Pelajaran Ekonomi
NISN : 0003037904
Benar-benar telah mengajukan judul ”Upaya untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar terhadap Siswi Kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9 Lamongan
yang Mudah Mengalami Kejenuhan dalam Pelajaran Ekonomi” dan kami
telah koreksi dari berbagai segi bahwa paper tersebut siap dibawa kedewan
penguji, untuk diuji.

Lamongan, 4 Desember 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Tunik Rujuluna, S.Hum Susilowati, S.Ag


NBM. 123 3847 NBM. 105 7470

iv
HALAMAN PENGESAHAN

PAPER
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
SISWI KELAS XII IPS2 MA MUHAMMADIYAH 9 LAMONGAN YANG
MUDAH MENGALAMI KEJENUHAN DALAM PELAJARAN EKONOMI
Yang telah disiapkan dan disusun
Oleh:
Hidayatul Fiqhiyah Nur Wahidah
NISN. 0003037904
Telah dipertahankan dan disahkan didepan Dewan Penguji Paper
Pada tanggal 13 Desember 2017
Susunan Dewan Penguji
Penguji I

M. Mubin, S.Pd
NBM. 982 637
Penguji II

Ahmad Ikhwanul Hakim, S.Pd


NBM. 112 3789
Mengetahui,
Kepala MAM 9 Lamongan Direktur PA & PP Al Mizan
Muhammadiyah Lamongan

Mujianto, M.Pd.I Drs. KH. Sutaman


NBM. 982632 NBM. 780818

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah ini, penulis persembahkan kepada:


1. Allah SWT yang senantiasa memberi kemudahan dan kesabaran untuk
menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah ini, sehingga karya tulis ilmiah ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
2. Orang tua dan keluarga yang senantiasa selalu mendukung penulis, selalu
memberi motivasi, dan selalu memberikan kasih sayangnya serta
mendo’akan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
sekolah dengan baik dan terselesaikan tepat pada waktunya.
3. Ustadzah Tunik Rujuluna, S.Hum selaku wali kelas XII IPS2 yang selalu
memberi motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan tepat waktu.
4. Ustadzah Tunik Rujuluna, S.Hum dan Ibu Susilowati, S.Ag sebagai
pembimbing yang dengan ikhlas untuk selalu sabar tanpa berkeluh kesah
dan tidak pernah letih untuk membimbing penulis dalam mengerjakan karya
tulis ilmiah dan penulis bisa menyelesaikannya.
5. Bapak dan Ibu guru MA Muhammadiyah 9 Lamongan serta dewan asatidz
dan asatidzah yang telah mendidik dan membimbing penulis.
6. Kakak Abdurrochim Ismanu yang senantiasa selalu memberi support,
dukungan, semangat, dan kasih sayangnya serta selalu mendo’akan penulis
sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada
waktunya.
7. Teman-teman seperjuangan kelas XII angkatan 2017-2018 yang selalu
memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis
ilmiah.

vi
HALAMAN MOTTO

Kemenagan terbesar adalah bukanlah tidak pernah


gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali menghadapi
kegagalan

Teruslah Berlari Mengejar Mimpimu, Hingga

Suara Cemoohan Itu Berubah Menjadi Tepuk

Tangan

JADIKAN PENGALAMAN SEBAGAI TOLOK


UKUR KEDEWASAAN. JADIKAN KEMAMPUAN
SEBAGAI KUNCI KESUKSESAN. DAN,
JADIKAN KEKURANGAN SEBAGAI SUATU
KELEBIHAN

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya patut kita ucapkan kepada Allah SWT yang
telah memberi nikmat begitu besar yang sampai sekarang, yang tidak ada habis-
habisnya yaitu nikmat iman, islam dan kesempatan. Dengan nikmat inilah
manusia bisa masuk ke dalam jannah-Nya.
Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menjunjung tinggi agama Islam dari zaman Jahiliyyah menuju
zaman Islamiyyah, yang tidak ada tandingannya untuk menegakkan kalimat Laa
Ilaaha Illallah sampai akhir zaman.
Dengan ridha Allah SWT akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat penulis
selesaikan dengan baik, tentunya juga ada beberapa pihak yang membantu dalam
penulisan ini sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa selalu mendo’akan penulis yang
sedang belajar di Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.
2. Bapak Drs. KH Sutaman, selaku Mudzirul Ma’had yang selalu memberi
motivasi dan semangat selama proses penulisan ini.
3. Ustadz Mujianto, M.Pd.I selaku kepala MA Muhammadiyah 9 Lamongan
yang selalu memberi motivasi untuk terus berjuang dan menghadapi
tantangan.
4. Ustadzah Tunik Rujuluna, S.Hum selaku wali kelas XII IPS2 yang selalu
memberi motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan tepat waktu.
5. Ustadzah Tunik Rujuluna, S.Hum dan Ibu Susilowati, S.Ag yang telah
membimbing penulis dari penulisan awal hingga akhir penulisan ini
dengan baik dan benar.
6. Kakak Abdurrochim Ismanu yang senantiasa selalu memberi support,
dukungan, semangat, dan kasih sayangnya serta selalu mendo’akan penulis
sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

viii
7. Seluruh teman–teman kelas XII angkatan 2017-2018 yang selalu memberi
dukungan kepada penulis dengan canda dan tawa yang selalu menghibur
hati ketika sedih.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pambaca. Penulis sadar bahwa penulisan
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, kepada guru pembimbing penulis meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan karya tulis ilmiah ini di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca.
Akhirnya, semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca dan
penulis khususnya.

Lamongan, 4 Desember 2017

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iii
HALAMAN REKOMENDASI............................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................vi
HALAMAN MOTTO..........................................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…..…………….....…………..…………...........….1
1.2 Rumusan Masalah..……………...……………...……………........2
1.3 Tujuan Penelitian…..……………............……………..………......2
1.4 Manfaat Penelitian…..……………...…….........………..….……...3
1.5 Batasan Masalah……...……………...………….....................……3
1.6 Hipotesa………………..……………....……………..........……....3
1.7 Definisi Operasional……………………...…….…….……............3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Motivasi………………………………………....…...........…..…...5
2.1.1 Pengertian Motivasi………….………..…...………...........…5
2.1.2 Manfaat Motivasi…………………………...……….............6
2.1.3 Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah…….…......…................6
2.1.4 Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran................7
2.1.5 Ciri-ciri Seseorang yang Memiliki Motivasi Tinggi..............8
2.2 Belajar…………………………………........…………..................9
2.2.1 Pengertian Belajar……………..……..……………...............9
2.2.2 Tujuan Belajar……………………..……..….……..........…10

x
2.2.3 Fungsi Belajar…………………………...……….........……12
2.2.4 Tahapan Belajar……………………………......…........…...12
2.3 Motivasi Belajar……………………………...……...…......….....13
2.3.1 Pengertian Motivasi Belajar…………..………..........…......13
2.3.2 Fungsi Motivasi Belajar……………………….............…...14
2.3.3 Jenis-jenis Motivasi Belajar…………….………........….....14
2.3.4 Teknik-teknik Motivasi dalam Pembelajaran…....................15
2.4 Kejenuhan Belajar…………………….…………......……….......17
2.4.1 Pengertian Kejenuhan Belajar……………..….....…………17
2.4.2 Dampak Negatif Kejenuhan Belajar…….……….......…......18
2.4.3 Cara Mengatasi Kejenuhan Belajar……..…….……......…..18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian…………………….………………....………......20
3.2 Populasi dan Sampel…………………...…………..........……….20
3.2.1 Populasi………………………………………......….....…..20
3.2.2 Sampel………………………………….………...…….......20
3.3 Latar Penelitian……………………………......………….....……20
3.4 Waktu Penelitian……………………………….......…...……..….20
3.5 Teknik Pengambilan Sampel…….………...………......………....21
3.6 Teknik Pengumpulan Data…………………………….....…..…..21
3.6.1 Angket…………………………………..………….....……21
3.6.2 Observasi………………………………….….….……........21
3.7 Teknik Analisis Data…………………......….………....…………21
3.7.1 Mengedit Data……………………….....…….…...………..22
3.7.2 Mengklasifikasi Data………………….......……….……….22
3.7.3 Mentabulasi Data………………………….......……..……..22
3.7.4 Memberikan Kesimpulan………….…….……......…..……22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemaparan Data dan Analisa Data………………..….……..........23
4.1.1 Pemaparan Data Angket……………………….........…...…23
4.1.2 Hasil Observasi………………………....….……........…….30

xi
4.2 Pembahasan……………………………………….……...…........31
4.2.1 Faktor yang Menyebabkan Siswi Kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan Mengalami Kejenuhan
dalam Pelajaran Ekonomi..................................................31
4.2.2 Hal-hal yang Membuat Siswi Kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan Semangat Mengikuti
Pelajaran Ekonomi.............................................................32
4.2.3 Upaya yang Dilakukan Siswi agar Motivasi Belajar
Meningkat pada Pelajaran Ekonomi di Kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan............................................32
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………..………….....…......34
5.2 Saran…………………………………...……..………......………34
5.2.1 Bagi Lembaga MA Muhammadiyah 9 Lamongan…............34
5.2.2 Bagi Siswa-siswi MA Muhammadiyah 9 Lamongan............35
5.2.3 Bagi Pembaca………………….……………………...........35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian..................................................................................21


Tabel 4.1 Jawaban angket no. 1..........................................................................23
Tabel 4.2 Jawaban angket no. 2..........................................................................24
Tabel 4.3 Jawaban angket no. 3..........................................................................25
Tabel 4.4 Jawaban angket no. 4..........................................................................26
Tabel 4.5 Jawaban angket no. 5..........................................................................27
Tabel 4.6 Jawaban angket no. 6..........................................................................28
Tabel 4.7 Jawaban angket no. 7..........................................................................29
Tabel 4.8 Hasil Observasi....................................................................................30

xiii
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I Data Sampel…………………………………………….…….38


Lampiran II Angket Penelitian Karya Tulis Ilmiah………………..……..39
Lampiran III Hasil Observasi……………………………………….....……40
Lampiran IV Dokumentasi Hasil Observasi………………………….……41
Lampiran V Biodata Penulis……………………………………………….45

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kejenuhan adalah rasa yang sering timbul pada seseorang, terutama pada
siswa. Banyak siswa yang sering merasa jenuh ketika sedang belajar di
sekolah. Kejenuhan ini membuat siswa tidak dapat menerima pelajaran yang
sedang diberikan oleh guru dengan baik. Banyak faktor yang membuat siswa
mengalami kejenuhan belajar, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal.
Kejenuhan tidak memandang umur dan status. Untuk itu, apabila siswa
terserang perasaan jenuh maka harus segera disikapi dengan baik, jangan
dibiarkan begitu saja.
Di MA Muhammadiyah 9 Lamongan ada beberapa siswa atau siswi yang
mudah mengalami kejenuhan belajar saat Kegiatan Belajar mengajar (KBM)
berlangsung. Kebanyakan siswa atau siswi tersebut mengalami kejenuhan
belajar saat pelajaran ekonomi. Yang akan penulis teliti adalah siswi kelas XII
IPS2 MA Muhammadiyah 9 Lamongan.
Kejenuhan belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya,
faktor pertama, perhatian. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik,
maka siswi harus dihadapkan pada obyek-obyek yang dapat menarik perhatian
siswi. Bila tidak, maka perhatian siswi tidak akan terarah atau terfokus pada
obyek yang sedang dipelajarinya.
Faktor kedua, minat dan bakat. Seseorang biasanya memiliki
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan bakatnya. Oleh karena itu,
akan sangat beruntung bagi seseorang yang menyadari bahwa dirinya
mempunyai bakat di bidang tertentu, karena ia akan terus mengembangkannya
melalui latihan dan belajar. Para guru hendaknya berusaha untuk dapat
mengetahui minat dan bakat siswinya yang kemudian mampu juga untuk
menumbuh-kembangkannya.
Faktor ketiga, motivasi. Pemberian motivasi dari guru sangat berpengaruh
dalam meningkatkan semangat belajar peserta didiknya. Bila siswinya belum

1
2

juga termotivasi, hendaknya guru tetap terus memberi motivasi kepada


siswinya, agar siswi tersebut berusaha untuk meningkatkan semangat
belajarnya dan mendapat hasil belajar yang baik. Motivasi dari guru sangat
penting, karena motivasi digunakan untuk mendorong siswi untuk melakukan
sesuatu.
Kejenuhan belajar yang melanda siswi harus dapat dicegah dengan
tindakan yang baik, agar siswi tersebut tidak tertekan dalam belajar. Karena
kejenuhan belajar sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswi. Jika
siswi mengalami kejenuhan belajar, maka ia tidak akan mudah dalam
menerima pelajaran yang disampaikan gurunya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
masalah tersebut. Yang mana ditulis dalam karya tulis ilmiah yang berjudul
“UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP SISWI KELAS XII IPS2 MA MUHAMMADIYAH 9
LAMONGAN YANG MUDAH MENGALAMI KEJENUHAN DALAM
PELAJARAN EKONOMI”
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja faktor yang menyebabkan siswi kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan mengalami kejenuhan dalam pelajaran
ekonomi?
1.2.2 Apa saja yang membuat siswi kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9
Lamongan semangat mengikuti pelajaran ekonomi?
1.2.3 Apa saja upaya yang dilakukan siswi agar motivasi belajar meningkat
pada pelajaran ekonomi di kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9
Lamongan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mendeskripsikan faktor yang menyebabkan siswi kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan mengalami kejenuhan dalam pelajaran
ekonomi.
1.3.2 Mendeskripsikan hal-hal yang membuat siswi kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan semangat mengikuti pelajaran ekonomi.
3

1.3.3 Mendeskripsikan upaya yang dilakukan siswi agar motivasi belajar


meningkat pada pelajaran ekonomi di kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Mengetahui faktor yang menyebabkkan siswi kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan mengalami kejenuhan dalam pelajaran
ekonomi.
1.4.2 Mengetahui hal-hal yang membuat siswi kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan semangat mengikuti pelajaran ekonomi.
1.4.3 Mengetahui upaya yang dilakukan siswi agar motivasi belajar
meningkat pada pelajaran ekonomi di kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini terletak pada upaya peningkatan
motivasi belajar terhadap siswi kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9
Lamongan yang mudah mengalami kejenuhan dalam pelajaran ekonomi.
1.6 Hipotesa
Dugaan sementara yang dapat diambil oleh peneliti, bahwa upaya
peningkatan motivasi belajar terhadap siswi kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan yang mudah mengalami kejenuhan dalam
pelajaran ekonomi telah mengalami peningkatan yang cukup baik, meskipun
masih ada beberapa siswi yang mengalami kejenuhan dalam pelajaran
ekonomi.
1.7 Definisi Operasional
1.7.1 Upaya : Usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan
sebagainya); daya upaya menegakkan keamanan
patut dibanggakan.
(http:/kbbi.web.id/upaya)
4

1.7.2 Motivasi : Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara


sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu; usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau
mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
(http://kbbi.web.id/motivasi)
1.7.3 Belajar : Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; adik ~
membaca; berlatih; ia sedang ~ mengetik; murid-
murid itu sedang ~ karate; berubah tingkah laku
atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
(http:/kbbi.web.id/belajar)
1.7.4 Kejenuhan : Kejemuan; kepadatan; keadaan yang
menggambarkan kenaikan penyebab tanpa
menimbulkan kenaikan hasil; kekenyangan.
(http://kbbi.web.id/kejenuhan)
1.7.5 Ekonomi : Ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan
pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti
hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan).
(https://kbbi.web.id/ekonomi)
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Motivasi
2.1.1 Pengertian Motivasi
Sardiman (2012: 73) mengatakan bahwa motivasi berasal dari kata
”motif” itu, dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi
aktif.
Wahosumidjo (dalam Uno, 2014: 8) mengemukakan bahwa
motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk
melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya.
Ibid (dalam Uno, 2014: 87) menegaskan bahwa motivasi adalah
psikologi yang terjadi pada diri seseorang akibat adanya interaksi antara
sikap, kebutuhan, keputusan dan persepsi seseorang dalam
lingkungannya.
Morgan (dalam Uno, 2014: 87) mengemukakan bahwa motivasi
diartikan sebagai pendorong atau penggerak yang berasal dari dalam
diri individu untuk bertindak ke arah suatu tujuan tertentu.
Harold Koontz (dalam Uno, 2014: 66) menyatakan bahwa motivasi
merupakan istilah umum yang mencakup keseluruhan dorongan
keinginan, kebutuhan, dan gaya yang sejenisnya.
Gibson (dalam Uno, 2014: 65) mengemukakan bahwa motivasi
adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah
tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya tersebut
untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam
maupun dari luar diri individu untuk mengadakan perubahan akibat

5
6

adanya interaksi sehingga timbul keinginan seseorang untuk mencapai


tujuannya.
2.1.2 Manfaat Motivasi
Manfaat motivasi dan pengembangan kepercayaan diri:
a. Membangun kepercayaan diri secara utuh.
b. Mencegah sikap putus asa dan bunuh diri.
c. Mengubah stress, depresi dan trauma dalam seketika.
d. Mengubah ketakutan menjadi kekuatan.
e. Mengubah sikap lemah menjadi semangat.
f. Menghilangkan kebiasaan buruk dan rasa takut.
(https://luss1juliani.wordpress.com/2010/12/25/manfaat-motivasi/)
2.1.3 Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam melakukan kegitan belajar.
Guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi
bagi kegiatan belajar para siswanya. Sebab mungkin maksudnya
memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan
belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah.
a. Saingan atau kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak
dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga
sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
b. Memberi ulangan
Para siswa akan semakin giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi. Tetapi yang harus di ingat oleh guru adalah jangan
7

terlalu sering karena bisa membuat siswa bosan dalam belajar.


Dalam hal ini guru harus memberitahuan kepada para siswa jika
akan ada ulangan.
c. Hadiah
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah
selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin
tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak
berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
d. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti pada diri siswa itu memang ada
motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan
lebih baik.
2.1.4 Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang
belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan
pembelajaran, antara lain:
a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar
Seorang siswa yang sedang belajar pasti akan menghadapi suatu
masalah, yang mana masalah tersebut memerlukan pemecahan, dan
hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah
dilaluinya.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Seorang siswa akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang
dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati
manfaatnya bagi siswa.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar
Seorang siswa yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan
memperoleh hasil yang baik.
8

2.1.5 Ciri-ciri Seseorang yang Memiliki Motivasi Tinggi


Setiap orang pasti ingin punya motivasi tinggi karena dengan
motivasi pekerjaan yang berat akan terasa mudah dijalani. Motivasi
punya peranan penting dalam aktifitas kerja dan keseharian kita. Tanpa
motivasi orang bisa saja melakukan sesuatu tapi mungkin dengan
keterpaksaan. Hasilnya dijamin tidak akan istimewa, hanya biasa-biasa
saja. Bahkan bisa jadi hasilnya tidak sesuai dengan harapan alias gagal
karena tidak ada kesungguhan.
a. Optimis
Mereka yakin apa yang dilakukan akan berhasil. Rasa optimis
ini penting untuk dimiliki karena akan meningkatkan semangat
untuk memberikan yang terbaik. Keyakinan ini membuat mereka
beraktifitas dengan sepenuh hati.
b. Berani menerima tantangan
Orang yang termotivasi berani untuk menerima tantangan.
Melakukan apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Mencoba sesuatu yang baru. Tentu saja tantangan yang diterima ini
bersifat positif. Bukan menerima tantangan untuk tawuran atau
pesta minuman keras.
c. Mandiri dan bertanggung jawab
Bisa bekerja sendiri dan bertanggung jawab atas apa yang dia
lakukan adalah ciri lain dari orang yang termotivasi. Mereka bisa
bekerja tanpa harus diperintah dan diawasi oleh orang lain. Resiko
yang mungkin terjadi dari apa yang dikerjakan sudah siap mereka
terima.
d. Memiliki gairah hidup
Senyum dan semangat itulah yang mudah terlihat dari orang
yang bermotivasi tinggi. Gairah hidupnya menyala-nyala seperti api
yang membakar kayu. Perjalanan hidup ini mereka jalani dengan
langkah pasti. Semangat terus. Mereka punya seribu alasan untuk
9

mengerjakan sesuatu sementara orang yang tidak punya motivasi


akan mencari seribu alasan untuk tidak melakukan sesuatu.
e. Memiliki cita-cita
Keinginan yang tertanam dalam pikiran dan ingin diwujudkan
itulah cita-cita. Mereka selalu punya cita-cita yang dijadikan target
dalam melangkah. Setelah satu cita-cita tercapai, cita-cita lain sudah
menunggu untuk dikejar. Target mereka jelas sehingga tahu kemana
langkah kaki akan menuju.
f. Dikejar waktu
Mereka seakan-akan selalu sibuk dengan aktifitas. Banyak hal
yang harus mereka kerjakan jadi mereka seperti dikejar waktu. Tak
ada waktu untuk melakukan aktifitas sia-sia apalagi perbuatan tak
berguna.
g. Kreatif
Jika ada halangan atau hambatan yang menghadang, orang yang
punya motivasi tinggi akan mencari alternatif lain untuk dilalui.
Mereka tidak berhenti melangkah ketika ada tembok tinggi
menjulang yang menghadang. Mereka akan mencari cara untuk bisa
melewati tembok tersebut. Kreatifitas akan muncul dan menjadi ciri
khas mereka dalam bekerja.
h. Berpikir positif
Selalu berpandangan positif dalam memandang persoalan.
Mereka mengutamakan prasangka baik. Dengan begitu hati mereka
tidak terkotori oleh prasangka yang bisa menghambat mencapai
cita.
(http://akhmadfarhan.com/ciri-ciri-orang-bermotivasi-tinggi/)
2.2 Belajar
2.2.1 Pengertian Belajar
Good dan Brophy (dalam Uno, 2014: 15) menyatakan bahwa
belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang
10

dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku


sebagai hasil dari pengalaman belajar itu sendiri.
Galloway (dalam Uno, 2014: 15) mengemukakan bahwa belajar
sebagai suatu perubahan perilaku seseorang yang relatif cenderung tetap
sebagai akibat adanya penguatan.
Uno (2014: 15) menegaskan bahwa belajar adalah pemerolehan
pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi
belajar terhadap suatu objek (pengetahuan), atau melalui suatu
penguatan dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada
dalam lingkungan belajar.
Uno (2014: 22) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu
pengalaman yang diperoleh berkat adanya interaksi antara individu
dengan lingkungannya.
Sardiman (2012: 55) menerangkan bahwa belajar merupakan upaya
perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus
dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar
yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respon. (https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mengadakan
perubahan perilaku untuk memperoleh sesuatu yang baru sebagai
pengalaman dari hasil latihan yang telah diperoleh.
2.2.2 Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya
sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem
lingkungan belajar dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-
11

masing akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya


tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan,
guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial
tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar-
mengajar yang tersedia.
Dari uraian di atas, kalau dirangkum dan ditinjau secara umum,
maka tujuan belajar itu ada tiga jenis.
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat
dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
Tujuan ini memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya
di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini, peranan guru sebagai
pengajar lebih menonjol.
b. Penanaman konsep dan ketampilan
Peranan konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan
suatu keterampilan. Ketampilan memang dapat dididik, yaitu dengan
banyak melatih kemampuan. Demikian juga mengungkapkan
perasaan melalui bahasa tulis atau lisan, bukan soal kosa kata atau
tata bahasa, semua memerlukan banyak latihan. Interaksi yang
mengarah pada pencapaian itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu
dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru.
c. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa,
guru harus lebih hati-hati dan bijak dalam pendekatannya.
Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa, tidak akan terlepas
dari soal penanaman nilai-nilai. Dengan dilandasi nilai-nilai itu,
siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya untuk mempraktikan
segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.
12

2.2.3 Fungsi Belajar


Belajar juga harus membutuhkan waktu yang sangat cepat, bahkan
lebih cepat dari pesaing-pesaing, agar usaha yang dijalankan berjalan
dengan pesat. Dengan belajar inilah melahirkan manfaat-manfaat yang
bisa diambil, diantaranya adalah:
a. Dapat menumbuhkan kebiasaan pada diri seseorang.
b. Dapat menumbuhkan motivasi pada diri seseorang dan dapat
menjadikan seseorang itu sukses.
c. Dapat menambah ilmu pengetahuan.
d. Dapat menjadi orang yang diperlukan (bermanfaat).
e. Dapat menambah keterampilan pada diri sendiri.
(http://pujilestari23.blogspot.co.id/2010/05/manfaat-belajar.html)
2.2.4 Tahapan Belajar
Ada empat tahapan belajar manusia, yaitu:
a. Inkompetensi bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tidak tahu.
Contohnya adalah keadaan pikiran banyak pengemudi muda saat
mulai belajar mengemudi. Itulah mengapa pengemudi muda
mengalami lebih banyak kecelakaan ketimbang pengemudi yang
lebih tua dan berpengalaman. Mereka tidak dapat (atau tidak mau)
mengakui terbatasnya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
mereka. Orang-orang yang berada dalam keadaan ini kemungkinan
besar akan mengambil risiko, memapar diri pada bahaya atau
kerugian, untuk alasan sederhana yang sama sekali tidak mereka
sadari bahwa itulah yang mereka lakukan.
b. Inkompetensi sadar, yaitu sadar bahwa ia tidak tahu. Pengakuan
sadar pada diri sendiri bahwa kita tidak tahu, dan penerimaan penuh
atas kebodohan kita semua.
c. Kompetensi sadar, yaitu sadar bahwa ia tahu. Sadar bahwa kita tahu,
yaitu ketika kita mulai memiliki keahlian atas sebuah subjek, tetapi
tindakan kita belum berjalan otomatis. Pada belajar yang ini, kita
harus melaksanakan semua tindakan dalam level sadar. Saat belajar
13

mengemudi, misalnya, kita harus secara sadar tahu di mana tangan


dan kaki kita, berpikir dalam setiap pengambilan keputusan apakah
akan menginjak rem, berbelok, atau ganti gigi. Saat kita
melakukannya, kita berpikir dengan sadar tentang bagaimana
melakukannya. Pada tahap ini, reaksi kita jauh lebih lamban
ketimbang reaksi para pakar.
d. Kompetensi bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tahu. Tahapan
seorang ahli yang sekadar melakukannya, dan bahkan mungkin tidak
tahu bagaimana ia melakukannya secara terperinci. Ia tahu apa yang
ia lakukan, dengan kata lain, ada sesuatu yang ia lakukan di hidup ini
yang bagi orang lain tampak penuh risiko tetapi bagi dia bebas
risiko. Ini terjadi karena ia telah membangun pengalaman dan
mencapai kompetensi bawah sadar pada aktivitas itu selama
beberapa tahun. Ia tahu apa yang ia lakukan, dan ia juga tahu apa
yang tidak dapat ia lakukan. Bagi seseorang yang tidak memiliki
pengetahuan dan pengalamannya, apa yang ia lakukan tampak penuh
risiko.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar)
2.3 Motivasi Belajar
2.3.1 Pengertian Motivasi Belajar
Uno (2014: 23) berpendapat bahwa motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar
untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
Sardiman (2012: 75) menjelaskan bahwa motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai. (http://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasi-
belajar.html)
14

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri
individu untuk mengadakan perubahan yang menjamin kelangsungan
kegiatan belajar dengan memberikan pengarahan sehingga tujuan yang
dikehendaki dapat tercapai.
2.3.2 Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai
tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi
siswa dalam belajar perlu dibangun.
Menurut Nasution (1982:77) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, ibarat sebagai penggerak motor
yang melepas energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai dan ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.
c. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
(http://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasi-belajar.html)
2.3.3 Jenis-jenis Motivasi Belajar
Secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu (Prayitno, 1989: 10).
a. Motivasi Instrinsik
Menurut Prayitno (1989: 11) motivasi intrinsik adalah keinginan
bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri
(internal) individu. Tingkah laku individu itu terjadi tanpa
dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu
bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah
laku dari dalam dirinya sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar.
Thornburgh (dalam Prayitno, 1989: 10) berpendapat bahwa
motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor
pendorong dari dalam diri sendiri.
15

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik


adalah dorongan dari dalam individu, dimana dorongan tersebut
menggerakkan individu atau subyek untuk memenuhi kebutuhan,
tanpa perlu dorongan dari luar.
b. Motivasi Ekstrinsik
Sardiman (1990: 90) memberikan definisi motivasi ekstrisik
sebagai motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat dikatakan lebih
banyak dikarenakan pengaruh dari luar yang relatif berubah-ubah.
Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar (Sardiman, 1990: 90).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
seseorang yang bermotivasi ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan,
bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan
pujian, hadiah dan sebagainya.
(http://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasi-belajar.html)
2.3.4 Teknik-teknik Motivasi dalam Pembelajaran
Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran
sebagai berikut:
a. Pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan verbal terhadap
perilaku yang baik atau hasil belajar siswa yang baik merupakan cara
paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
kepada hasil belajar yang terbaik. Di samping menyenangkan siswa,
pernyataan verbal mengandung makna interaksi dan pengalaman
pribadi yang langsung antara siswa dan guru, dan penyampaiannya
konkret (benar-benar ada), sehingga merupakan suatu persetujuan
atau pengakuan sosial, apalagi kalau penghargaan verbal itu
diberikan di depan orang banyak.
16

b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.


Pengetahuan atas hasil pekerjaan merupakan cara untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu merupakan daya
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Rasa ingin tahu dapat
ditimbulkan oleh suasana yang dapat mengejutkan, keragu-raguan,
ketidaktentuan, adanya kontradiksi (dua hal yang tidak dapat sama-
sama benar pada waktu yang sama dan dalam pengertian yang
sama), menghadapi masalah yang sulit dipecahkan, menemukan
suatu hal yang baru, menghadapi teka-teki. Hal tersebut
menimbulkan semacam konflik konseptual (suatu pernyataan
mengenai ciri penting suatu hal) yang membuat siswa merasa
penasaran, dengan sendirinya menyebabkan siswa tersebut berupaya
keras untuk memecahkannya.
d. Menggunakan simulasi dan permainan. Simulasi merupakan upaya
untuk menerapkan sesuatu yang dipelajari atau sesuatu yang sedang
dipelajari melalui tindakan langsung. Baik simulasi maupun
permainan merupakan proses yang sangat menarik bagi siswa.
Suasana yang sangat menarik menyebabkan proses belajar menjadi
bermakna secara afektif atau emosional bagi siswa, yang akan selalu
diingat, dipahami atau dihargai.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan
kemahirannya di depan umum. Hal itu akan menimbulkan rasa
bangga dan dihargai oleh umum. Pada gilirannya suasana tersebut
akan meningkatkanmotivasi belajar siswa.
f. Memperpadukan motivasi-motivasi yang kuat. Seorang siswa giat
belajar mungkin karena latar belakang motivasi berprestasi sebagai
motivasi yang kuat. Dia dapat pula belajar karena ingin menonjolkan
diri dan memperoleh penghargaan, atau karena dorongan untuk
memperoleh kekuatan. Apabila motivasi-motivasi kuat seperti itu
dipadukan, maka siswa memperoleh penguatan motivasi yang jamak,
17

dan kemauan untuk belajar pun bertambah besar, sampai mencapai


keberhasilan yang tinggi.
g. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. Seseorang akan
berbuat lebih baik dan berhasil apabila dia memahami yang harus
dikerjakannya dan yang dicapai dengan perbuatannya itu. Makin
jelas tujuan yang dicapai, makin terarah upaya untuk mencapainya.
h. Memberikan hasil belajar yang telah dicapai. Dalam belajar, hal ini
dapat dilakukan dengan selalu memberitahukan nilai ujian atau nilai
pekerjaan rumah. Dengan mengetahui hasil yang telah dicapai, maka
motivasi belajar siswa kuat, baik itu dilakukan karena ingin
mempertahankan hasil belajar yang telah baik, maupun untuk
memperbaiki hasil belajar yang kurang memuaskan.
i. Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para siswa.
Suasana ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
mengukur kemampuan dirinya melalui kemampuan orang lain. Lain
daripada itu, belajar dengan bersaing. Menimbulkan upaya belajar
yang sungguh-sungguh. Disini digunakan pula prinsip keinginan
individu untuk selalu lebih baik dari orang lain.
j. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri. Persaingan
semacam ini dilakukan dengan memberikan tugas dalam berbagai
kegiatan yang harus dilakukan sendiri. Dengan demikian, siswa akan
dapat membandingkan keberhasilannya dalam melakukan berbagai
tugas.
2.4 Kejenuhan Belajar
2.4.1 Pengertian Kejenuhan Belajar
Reber (dalam Agustin, 2014: 12) mengemukakan bahwa kejenuhan
belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar,
tetapi tidak mendatangkan hasil.
Kejenuhan belajar adalah rentang waktu tertentu yang digunakan
untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil.
18

(http://aniendriani.blogspot.co.id/2011/02/kejenuhan-dalam-
belajar.html)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kejenuhan belajar
adalah kejemuan atau perasaan bosan yang melanda siswa, akan tetapi
berlangsung selamanya, kemungkinan hanya dalam rentang waktu
tertentu saja yang disebabkan karena kehilangan motivasi.
2.4.2 Dampak Negatif Kejenuhan Belajar
Dampak yang dirasakan akibat kejenuhan belajar yaitu:
a. Menjadi suka marah-marah.
b. Sering susah tidur.
c. Tidak peduli dengan tugas yang diberikan guru.
d. Tidak peduli dengan nilai raport.
e. Mudah bosan dengan kegiatan belajar.
f. Menjadi susah tersinggung.
g. Sering gelisah.
h. Menjadi mudah sakit.
i. Sering merasa gagal.
j. Merasa rendah diri.
(http://wawasanbk.blogspot.co.id/2012/10/dampak-kejenuhan-
belajar-bagi -siswa.html)
2.4.3 Cara Mengatasi Kejenuhan Belajar
Kiat-kiat untuk mengatasi keletihan mental yang menyebabkan
munculnya kejenuhan belajar, antara lain sebagai berikut:
a. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minum yang
bergizi dengan takaran yang sesuai kebutuhan.
b. Penjadwalan kembali jam-jam dan hari-hari belajar yang dianggap
lebih memungkinkan untuk belajar lebih giat.
c. Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa.
d. Memberikan motivasi dan stimulus baru agar siswa terdorong untuk
belajar lebih giat.
19

(https://septvir.wordpress.com/2010/10/25/ayun_artikel-kejenuhan-
belajar/)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Menurut Tsalitsah (dalam Alamsyah, 2017: 17)
jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu data yang
merupakan kata-kata dan tindakan yang dikumpulkan oleh penulis dari subjek
yang bersumber dari pengamatan yang dilakukan secara mendalam kepada
subjek penulis, sehingga realitas dapat dipahami dengan baik.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut buku pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah (2017:6)
populasi adalah keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian.
Adapun untuk populasi yang penulis teliti adalah seluruh siswi kelas
XII IPS2 MA Muhammadiyah 9 Lamongan yang berjumlah 28 anak.
3.2.2 Sampel
Menurut buku pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah (2017: 6)
sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara mendalam.
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XII IPS2
MA Muhammadiyah 9 Lamongan. Dikarenakan jumlah populasi yang
diteliti kurang dari 100 maka seluruh populasi dalam penelitian ini
dijadikan sampel.
3.3 Latar Penelitian
Adapun tempat yang akan penulis teliti yaitu di Panti Asuhan dan Pondok
Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, tepatnya di MA
Muhammadiyah 9 Lamongan yang bertempat di Jl. Jendral Sudirman No. I
Gg Ikan Tombro, Lamongan.
3.4 Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian yang akan penulis lakukan adalah sebagai
berikut:

20
21

Bulan
No Kegiatan Oktober November
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Observasi
2. Penyebaran angket
Tabel 3.1: Waktu Penelitian
: Pekan dalam bulan dilakukannya penelitian
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan
teknik populasi dimana penulis menjadikan semua populasi menjadi objek
penelitian yang berjumlah 28 anak.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan
langkah-langkah dalam pengumpulan data sebagai berikut:
3.6.1 Angket
Menurut buku pedoman Karya Tulis Ilmiah (2017: 6) angket adalah
serangkaian daftar pertanyaan untuk dijawab responden, baik bersifat
tertutup (jawaban sudah ditentukan sebelumnya) maupun terbuka
(jawaban belum ditentukan sebelumnya) agar penulis dapat
memperoleh data yang mudah dibaca dan dipahami.
3.6.2 Observasi
Menurut buku pedoman Karya Tulis Ilmiah (2017: 6) observasi
adalah pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap fenomena yang diselidiki. Jadi, penulis mengamati secara
langsung bagaimana keadaan siswi kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah
9 Lamongan saat pelajaran ekonomi berlangsung.
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan 4 metode
data, yaitu:
22

3.7.1 Mengedit Data


Mengedit data merupakan tahap awal dalam analisa data kualitatif.
Dalam tahap ini, dilakukan pemilihan data sesuai fokus penelitian data
agar mudah dibaca dan dipahami.
3.7.2 Mengklasifikasi Data
Pada langkah ini, penulis memeriksa kembali data yang telah
diperoleh, serta mengelompokkannya berdasarkan jenisnya masing-
masing.
3.7.3 Mentabulasi Data
Mentabulasi data adalah menganalisa data yang meliputi
pemberian tabel suatu data untuk memperjelas data yang dianalisa.
Dari langkah ini, disediakan pencarian prosentase yang dimaksudkan
untuk mengetahui sesuatu yang dipresentasikan, teknik ini digunakan
untuk menganalisa data yang berhubungan dengan 2 variabel yang
berkaitan dengan penelitian ini, penulis menggunakan rumus:
Jumlah skor yang diperoleh
x 100%
Jumlah skor maksimal
3.7.4 Memberikan Kesimpulan
Kesimpulan adalah pernyataan singkat dan tepat yang dikutip dari
pembahasan, untuk menjawab rumusan masalah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemaparan Data dan Analisa Data


4.1.1 Pemaparan Data Angket
1. Menurut anda, apakah pelajaran ekonomi itu penting?
a. Penting b. Tidak penting c. Sangat penting
Keterangan
No.
Jawaban Jumlah Prosentase
A 23 82%
1. B 0 0%
C 5 18%
Jumlah 28 100%
Tabel 4.1 Jawaban angket no. 1
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden,
penulis dapat memperoleh hasil sebagai berikut. Responden yang
memilih A dengan jawaban penting sebanyak 23 orang, dengan
prosentase 82%. Dan responden yang memilih B dengan jawaban
tidak penting sebanyak 0 orang, dengan prosentase 0%. Sedangkan
responden yang memilih C dengan jawaban sangat penting sebanyak
5 orang, dengan prosentase 18%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswi kelas XII IPS2
menganggap bahwa pelajaran ekonomi adalah pelajaran yang
penting.

23
24

2. Berikan alasan anda pada jawaban soal no. 1!


Keterangan
No.
Jawaban Jumlah Prosentase
Mempermudah menghitung/
6 21,5%
mengatur uang
Karena mencakup keuangan dan
2 7%
bisnis
Mata pelajaran di program IPS
3 11%
yang harus dipelajari
Menyangkutperekonomian
2 7%
hidup sehari-hari
Karena hanya orang-orang yang
ingin bekerja di bidang 1 3,5%
keuangan
Untuk modal masuk perguruan
2 7%
2. tinggi
Membantu mengatur pemasukan
dan pengeluaran uang setiap 3 11%
harinya
Menambah wawasan ilmu 2 7%
Untuk kehidupan masa depan 3 11%
Karena jurusan 1 3,5%
Membantu mengetahui
perekonomian dan kebutuhan 1 3,5%
masyarakat
Menyenangkan 1 3,5%
Setiap kehidupan memerlukan
1 3,5%
uang
Jumlah 28 100%
Tabel 4.2 Jawaban angket no. 2
25

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden, dapat


diperoleh hasil sebagai berikut. 6 responden dengan prosentase 21,5%
memberi alasan bahwa pelajaran ekonomi mempermudah
menghitung/ mengatur uang. 3 responden dengan prosentase 11%
menjawab karena merupakan pelajaran yang harus dipelajari, akan
berguna dan bermanfaat di kehidupan masa depan, membantu
mengatur pemasukan dan pengeluaran uang setiap harinya. Dan 2
responden dengan prosentase 7% menjawab diantaranya karena
pelajaran ekonomi menyangkut perekonomian hidup sehari-hari,
mencakup keuangan dan bisnis, untuk modal masuk perguruan tinggi,
dan untuk menambah wawasan ilmu. Sedangkan 1 responden dengan
prosentase 3,5% menjawab diantaranya bahwa pelajaran ekonomi itu
menyenangkan, dapat membantu mengetahui perekonomian dan
kebutuhan masyarakat, kebutuhan akan uang dan hanya orang-orang
yang ingin bekerja di bidang keuangan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswi kelas XII IPS2
menganggap penting pelajaran ekonomi yaitu karena pelajaran
ekonomi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengatur pemasukan dan pengeluaran uang.
3. Pernahkah anda merasa jenuh saat pelajaran ekonomi berlangsung?
a. Pernah b. Tidak pernah c. Kadang-kadang
Keterangan
No.
Jawaban Jumlah Prosentase
A 15 54%
3. B 0 0%
C 13 46%
Jumlah 28 100%
Tabel 4.3 Jawaban angket no. 3
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden,
penulis dapat memperoleh hasil sebagai berikut. Responden yang
memilih A dengan jawaban pernah sebanyak 15 orang, dengan
26

prosentase 54%. Dan responden yang memilih B dengan jawaban


tidak pernah sebanyak 0 orang, dengan prosentase 0%. Sedangkan
responden yang memilih C dengan jawaban kadang-kadang
sebanyak 13 orang, dengan prosentase 46%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswi kelas XII IPS2
pernah merasa jenuh ketika pelajaran ekonomi berlangsung.
4. Jika anda menjawab (a) pada soal no. 3, tuliskan penyebabnya!
Keterangan
No.
Jawaban Jumlah Prosentase
Tidak ada jawaban 13 46%
Kurangnya hiburan 3 11%
Gurunya membosankan 1 3,5%
4. Banyak mencatat 2 7%
Malas dan mengantuk 3 11%
Sulit di pahami 5 18%
Suasana di kelas panas 1 3,5%
Jumlah 28 100%
Tabel 4.4 Jawaban angket no. 4
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden, dapat
diperoleh hasil sebagai berikut. 13 responden dengan prosentase 46%
tidak memberi alasan mengapa mereka merasa jenuh saat pelajaran
ekonomi berlangsung. 5 responden dengan prosentase 18% menjawab
bahwa pelajaran ekonomi sulit di pahami. 3 responden dengan
prosentase 11% menjawab karena kurang hiburan dan malas sehingga
mengantuk. Dan 2 responden dengan prosentase 7% menjawab
diantaranya karena pelajaran ekonomi banyak mencatat. Sedangkan 1
responden dengan prosentase 3,5% menjawab diantaranya bahwa
mereka merasa jenuh saat pelajaran ekonomi berlangsung karena guru
yang mengajar membosankan dan suasana di kelas panas.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan siswi
kelas XII IPS2 merasa jenuh saat pelajaran ekonomi berlangsung yaitu
27

karena pelajarannya sulit di pahami, banyak mencatat materi, guru


yang mengajar membosankan, suasana kelas yang panas sehingga
membuat siswi malas dan mengantuk.
5. Pernahkah anda semangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi?
a. Pernah b. Tidak pernah c. Kadang-kadang
Keterangan
No.
Jawaban Jumlah Prosentase
A 14 50,5%
5. B 1 3,5%
C 13 46%
Jumlah 28 100%
Tabel 4.5 Jawaban angket no.5
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden,
penulis dapat memperoleh hasil sebagai berikut. Responden yang
memilih A dengan jawaban pernah sebanyak 14 orang, dengan
prosentase 50,5%. Dan responden yang memilih B dengan jawaban
tidak pernah sebanyak 1 orang, dengan prosentase 3,5%. Sedangkan
responden yang memilih C dengan jawaban kadang-kadang
sebanyak 13 orang, dengan prosentase 46%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswi kelas XII IPS2
pernah semangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi.
6. Berikan alasan anda pada jawaban soal no. 5!
Keterangan
No.
Jawaban Jumlah Prosentase
Tergantung keadaan 7 25,5%
Sulit dipelajari 2 7%
Karena jurusan 4 14%
Pelajaran yang disukai 4 14%
Mengantuk 2 7%
Karena tidak suka pelajarannya 1 3,5%
28

Mudah di pahami saat


3 11%
dijelaskan
Jika tidak mengantuk 3 11%
Tidak paham dengan materi 2 7%
Jumlah 28 100%
Tabel 4.6 Jawaban angket no. 6
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden, dapat
diperoleh hasil sebagai berikut. 7 responden dengan prosentase 25,5%
menjawab bahwa kelas XII IPS2 akan semangat mengikuti pelajaran
ekonomi itu tergantung keadaan. 4 responden dengan prosentase 14%
menjawab diantaranya adalah karena jurusan dan karena pelajaran
yang disukai. 3 responden dengan prosentase 11% menjawab
diantaranya adalah karena mudah dipahami saat dijelaskan dan jika
tidak mengantuk. Dan 2 responden dengan prosentase 7% menjawab
diantaranya mengantuk, sulit dipelajari dan tidak paham dengan
materi yang diberikan. Sedangkan 1 responden dengan prosentase
3,5% menjawab karena tidak suka pelajarannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswi kelas XII IPS2
pernah semangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi yaitu karena
tergantung keadaan, jurusan, dan pelajaran yang disukai.
7. Apa upaya yang anda lakukan agar lebih semangat mengikuti
pelajaran ekonomi?
Keterangan
No.
Jawaban Jumlah Prosentase
Mendengarkan musik agar
5 18%
tidak jenuh
Mendengar dan
memperhatikan guru dengan 4 14%
baik
Berusaha tidak mengantuk 4 14%
29

Memantapkan niat 3 11%


Fokus 3 11%
Tidak tahu, karena merasa
kesulitan jika di beri tugas 1 3,5%
ekonomi
Memperhatikan guru dan
5 18%
memotivasi diri
Menganggap pelajaran
ekonomi sebagai pelajaran 1 3,5%
yang paling penting
Menyukai pelajaran ekonomi 1 3,5%
Lebih rajin mencatat 1 3,5%
Jumlah 28 100%
Tabel 4.7 Jawaban angket no. 7
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden, dapat
diperoleh hasil sebagai berikut. 5 responden dengan prosentase 18%
menjawab bahwa upaya yang mereka lakukan agar lebih semangat
mengikuti pelajaran ekonomi yaitu dengan mendengarkan musik agar
tidak jenuh memperhatikan guru dan memotivasi diri. 4 responden
dengan prosentase 14% menjawab diantaranya adalah dengan cara
berusaha tidak mengantuk, mendengar dan memperhatikan guru
dengan baik . 3 responden dengan prosentase 11% menjawab dengan
cara memantapkan niat dan fokus. Sedangkan 1 responden dengan
prosentase 3,5% menjawab diantaranya lebih rajin mencatat,
menyukai pelajaran ekonomi, menganggap pelajaran ekonomi sebagai
pelajaran yang paling penting dan tidak tahu apa upaya yang harus
dilakukan karena merasa kesulitan jika diberi tugas ekonomi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan
siswi kelas XII IPS2 agar lebih semangat mengikuti pelajaran ekonomi
adalah dengan cara memperhatikan guru dan memotivasi diri.
30

4.1.2 Hasil Observasi


Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 14-
21 November 2017, pada saat jam pelajaran ekonomi berlangsung di
kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9 Lamongan, dapat diperoleh data
sebagai berikut:
No. Hari/ Tanggal Keterangan
1. Selasa, 14 Masih banyak siswi kelas XII IPS2 yang
November 2017 mengantuk dan melakukan aktifitas yang
seharusnya tidak dilakukan pada saat guru
menjelaskan materi pelajaran ekonomi.
Seperti:Bermain sendiri, rame dengan teman
yang lain, tidur, tidak mendengar dan tidak
memperhatikan guru yang mengajar.
2. Kamis, 16 Telah mengalami peningkatan bahwa tidak
November 2017 terlalu banyak siswi kelas XII IPS2 yang
mengalami kejenuhan, meskipun masih ada
siswi yang mengantuk/ tidur saat guru sedang
menjelaskan materi.
3. Selasa, 21 Alhamdulillah, siswi kelas XII IPS2 telah
November 2017 mengalami peningkatan yang cukup baik
dalam hal kejenuhan belajar, sehingga siswi
dapat mengikuti pelajaran dengan baik
meskipun masih ada beberapa siswi yang
belum paham tentang materi yang diajarkan,
dan juga masih ada 3-5 siswi yang masih
mengalami kejenuhan belajar.
Tabel 4.8 Hasil Obervasi
Dari tabel tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa upaya untuk
meningkatkan motivasi belajar terhadap siswi kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan yang mudah mengalami kejenuhan dalam
31

pelajaran ekonomi telah mengalami peningkatan yang cukup baik,


walaupun masih ada siswi yang mengalami kejenuhan.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pemaparan data hasil penelitian yang penulis lakukan,
terdapat 3 poin pembahasan penting mengenai upaya untuk meningkatkan
motivasi belajar terhadap siswi kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9
Lamongan yang mudah mengalami kejenuhan dalam pelajaran ekonomi.
4.2.1 Faktor yang menyebabkan siswi kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan mengalami kejenuhan dalam
pelajaran ekonomi
Dari penelitian yang penulis lakukan melalui angket, dapat
diperoleh data bahwa faktor yang menyebabkan siswi kelas XII IPS 2
MA Muhammadiyah 9 Lamongan mengalami kejenuhan dalam
pelajaran ekonomi adalah sulit memahami materi, ini bisa dilihat dari
hasil angket no. 4, pada tabel 4.4.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan, siswi kelas XII IPS2
mengalami kejenuhan dikarenakan banyak mencatat materi, guru yang
mengajar membosankan, sulit memahami materi sehingga membuat
siswi kebanyakan siswi kelas XII IPS2 melakukan aktifitas yang
seharusnya tidak dilakukan pada saat guru menjelaskan materi pelajaran
ekonomi. Aktifitas tersebut seperti bermain sendiri, rame dengan teman
yang lain, tidur, tidak mendengar dan tidak memperhatikan guru yang
mengajar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor yang menyebabkan
siswi kelas XII IPS2 merasa jenuh saat pelajaran ekonomi berlangsung
yaitu karena guru yang mengajar membosankan, sulit memahami materi
yang telah dijelaskan gurunya, suasana kelas yang panas sehingga
membuat siswi malas dan mengantuk. Hal-hal seperti itu dapat diatasi
dengan cara pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar
siswi, memberi motivasi dan stimulus baru agar siswi terdorong untuk
belajar lebih giat, dan hendaknya siswi melakukan istirahat dan
32

mengkonsumsi makanan dan minum yang bergizi dengan takaran yang


sesuai kebutuhan.
4.2.2 Hal-hal yang membuat siswi kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9
Lamongan semangat mengikuti pelajaran ekonomi.
Dari penelitian yang penulis lakukan melalui angket, dapat
diperoleh data bahwa hal-hal yang membuat siswi kelas XII IPS2 MA
Muhammadiyah 9 Lamongan semangat mengikuti pelajaran ekonomi
adalah tergantung keadaan, karena jurusan dan pelajaran yang disukai,
ini dapat dilihat dari hasil angket no. 6, pada tabel 4.6.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan, siswi kelas XII IPS2
akan semangat mengikuti pelajaran ekonomi jika siswi kelas XII IPS2
menyukai pelajaran ekonomi, tidak mengantuk dan karena jurusan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswi kelas XII IPS2
akan semangat mengikuti pelajaran ekonomi yaitu tergantung keadaan,
karena jurusan, karena menyukai pelajaran ekonomi dan jika tidak
mengantuk.
4.2.3 Upaya yang dilakukan siswi agar motivasi belajar meningkat pada
pelajaran ekonomi di kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9
Lamongan.
Dari penelitian yang penulis lakukan melalui angket,dapat diperoleh
data bahwa upaya yang dilakukan agar motivasi belajar meningkat pada
pelajaran ekonomi bagi siswi kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9
Lamongan adalah memperhatikan guru dan memotivasi diri, ini dapat
dilihat dari hasi angket no. 7, pada tabel 4.7.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan, upaya yang dilakukan
siswi kelas XII IPS2 agar motivasi belajar meningkat pada pelajaran
ekonomi yaitu dengan cara siswi berusaha untuk tidak mengantuk saat
pelajaran ekonomi berlangsung, memantapkan niat, dan berusaha untuk
tetap fokus.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan
siswi kelas XII IPS2 agar lebih semangat mengikuti pelajaran ekonomi
33

adalah dengan caramemantapkan niat, berusaha untuk tidak mengantuk


saat pelajaran ekonomi berlangsung, berusaha untuk tetap fokus,
memperhatikan guru dan memotivasi diri.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
5.1.1 Faktor yang membuat siswi kelas XII IPS2 MA Muhammadiyah 9
Lamongan mengalami kejenuhan dalam pelajaran ekonomi adalah guru
yang mengajar membosankan, sulit memahami materi yang telah
dijelaskan gurunya, suasana kelas yang panas sehingga membuat siswi
malas dan mengantuk.
5.1.2 Adapun hal-hal yang dapat membuat siswi kelas XII IPS2 semangat
mengikuti pelajaran ekonomi adalah tergantung keadaan, karena
jurusan, karena menyukai pelajaran ekonomi dan jika tidak mengantuk.
5.1.3 Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar di
kelas XII IPS2 pada pelajaran ekonomi adalah dengan cara
memantapkan niat, berusaha untuk tidak mengantuk saat pelajaran
ekonomi berlangsung, berusaha untuk tetap fokus, memperhatikan guru
dan memotivasi diri.
5.2 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
5.2.1 Bagi Lembaga MA Muhammadiyah 9 Lamongan
Untuk seluruh asatidz/ asatidzah dan dewan guru MA
Muhammadiyah 9 Lamongan, agar lebih semangat dalam mendidik,
mengontrol dan memberi motivasi serta memberi arahan kepada siswa-
siswi MA Muhammadiyah 9 Lamongan agar siswa-siswi MA
Muhammadiyah 9 Lamongan memiliki semangat dan motivasi belajar
yang tinggi dalam pelajaran ekonomi dan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di MA Muhammadiyah 9 Lamongan. Sehingga MA
Muhammadiyah 9 Lamongan dapat menjadi madrasah yang lebih
unggul dalam prestasi, baik prestasi akademik maupun non-akademik.

34
35

5.2.2 Bagi Siswa-siswi MA Muhammadiyah 9 Lamongan


Untuk siswa-siswi MA Muhammadiyah 9 Lamongan, agar
senantiasa memiliki semangat yang tinggi dan memotivasi diri untuk
belajar, khususnya dalam pelajaran ekonomi, sehingga dapat
membanggakan lembaga MA Muhammadiyah 9 Lamongan dan Pondok
Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan dalam hal untuk
memperoleh prestasi akademik dan non-akademik.
5.2.3 Bagi Pembaca
Untuk seluruh pembaca, agar bisa mengambil pelajaran dan manfaat
dari masalah yang telah dibahas penulis dalam penelitian karya tulis
ilmiah ini. Dan juga semoga dengan membaca karya tulis ilmiah ini,
pembaca bisa menambah wawasan, ilmu pengetahuan yang belum
pembaca ketahui dan bisa menjadikan karya tulis ilmiah ini sebagai
referensi bagi peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cetakan II.
Jakarta: Rajawali Pers.
Agustin, Dr. Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran:
Panduan untuk Guru, Konselor, Psikolog, Orang Tua dan Tenaga
Kependidikan. Cetakan I. Bandung: Refika Aditama.
Alamsyah, Burhanuddin. 2017. Pengaruh Kemampuan Menghafal Santriwan
Kelas III terhadap Program Tahfidzul Qur’an dan Hadist Arba’in Pondok
Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan. Lamongan: MAM 9.
Uno, Dr. H. Hamzah. B. 2014. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di
Bidang Pendidikan. Cetakan 11. Jakarta: Bumi Aksara.
Wati, Mei Runa Eka, dkk. 2017. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Lamongan: Fan Amru Press.
(http:/kbbi.web.id/upaya). (Diperoleh 3 April 2017)
(http:/kbbi.web.id/motivasi). (Diperoleh 3 April 2017)
(http:/kbbi.web.id/belajar). (Diperoleh 20 Mei 2017)
(http:/kbbi.web.id/kejenuhan). (Diperoleh 20 Mei 2017)
(http:/kbbi.web.id/ekonomi). (Diperoleh 4 Juli 2017)
https://luss1juliani.wordpress.com/2010/12/25/manfaat-motivasi/. (Diperoleh 20
September 2017)
http://akhmadfarhan.com/ciri-ciri-orang-bermotivasi-tinggi/. (Diperoleh 20
September 2017)
http://pujilestari23.blogspot.co.id/2010/05/manfaat-belajar.html. (Diperoleh 20
September 2017)
https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar. (Diperoleh 22 September 2017)
http://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasi-belajar.html. (Diperoleh 22
September 2017)
http://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasi-belajar.html. (Diperoleh 22
September 2017)

36
37

http://aniendriani.blogspot.co.id/2012/02/kejenuhan-dalam-belajar.html.
(Diperoleh 25 September 2017)
http://wawasanbk.blogspot.co.id/2012/10/dampak-kejenuhan-belajar-bagi-
siswa.html. (Diperoleh 25 September 2017)
https://septvir.wordpress.com/2010/10/25/ayun_artikel-kejenuhan-belajar/.
(Diperoleh 25 September 2017)
LAMPIRAN-
LAMPIRAN
Lampiran I

DATA SAMPEL

No Nama Kelas
1. Afifatur Rohma XII IPS2
2. Agnes Putri Andaresta XII IPS2
3. Al Mufidatus Shihab XII IPS2
4. Amalia Khoiru Nisa’ Al Irsani XII IPS2
5. Amanda Gita Aprilia XII IPS2
6. Annisa Dyahfera Sabilah XII IPS2
7. Arlisa Cahyanti XII IPS2
8. Asmaul Husna XII IPS2
9. Dewi Sri Sekar Ayu XII IPS2
10. Dian Nur Kholilah XII IPS2
11. Eny Walidatul Maghfiroh XII IPS2
12. Faridatul Fikryyah XII IPS2
13. Hanny Koesherawati XII IPS2
14. Henny Sulistiana Putri XII IPS2
15. Jamilatus Sholihah XII IPS2
16. Mustika Purnama Sari XII IPS2
17. Ninis Dwi Eva Yanti XII IPS2
18. Nur Aini Mahmudah XII IPS2
19. Nurlaili Yatul Maulidiyah XII IPS2
20. Putri Rahma Zulwati XII IPS2
21. Qori Widyasari XII IPS2
22. Rieke Septi Anggraeni XII IPS2
23. Ulfatun Nisak XII IPS2
24. Vitri Rindi Aprilia XII IPS2
25. Wardah Hanni Adysti XII IPS2
26. Wina Praditia XII IPS2
27. Yuliya Agustinah XII IPS2
28. Yuliana Tri Ratnasari XII IPS2

38
Lampiran II

Angket Penelitian Karya Tulis Ilmiah


UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
SISWI KELAS XII IPS2 MA MUHAMMADIYAH 9 LAMONGAN YANG
MUDAH MENGALAMI KEJENUHAN DALAM PELAJARAN EKONOMI
Nama :
1. Menurut anda, apakah pelajaran ekonomi itu penting?
a. Penting b. Tidak penting c. Sangat penting
2. Berikan alasan anda pada jawaban soal no. 1!
......................................................................................................................
......................................................................................................................
3. Pernahkah anda merasa jenuh saat pelajaran ekonomi berlangsung?
a. Pernah b. Tidak pernah c. Kadang-kadang
4. Jika anda menjawab (a) pada soal no. 3, tuliskan penyebabnya!
......................................................................................................................
......................................................................................................................
5. Pernahkah anda semangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi?
a. Pernah b. Tidak pernah c. Kadang-kadang
6. Berikan alasan anda pada jawaban soal no. 5!
......................................................................................................................
......................................................................................................................
7. Apa upaya yang anda lakukan agar lebih semangat mengikuti pelajaran
ekonomi?
......................................................................................................................
......................................................................................................................

_ _Thank You_ _

39
Lampiran III

Hasil Observasi
No. Hari/ Tanggal Keterangan
1. Selasa, 14 Masih banyak siswi kelas XII IPS2 yang
November 2017 mengantuk dan melakukan aktifitas yang
seharusnya tidak dilakukan pada saat guru
menjelaskan materi pelajaran ekonomi.
Seperti:Bermain sendiri, rame dengan teman
yang lain, tidur, tidak mendengar dan tidak
memperhatikan guru yang mengajar.
2. Kamis, 16 Telah mengalami peningkatan bahwa tidak
November 2017 terlalu banyak siswi kelas XII IPS2 yang
mengalami kejenuhan, meskipun masih ada
siswi yang mengantuk/ tidur saat guru sedang
menjelaskan materi.
3. Selasa, 21 Alhamdulillah, siswi kelas XII IPS2 telah
November 2017 mengalami peningkatan yang cukup baik dalam
hal kejenuhan belajar, sehingga siswi dapat
mengikuti pelajaran dengan baik meskipun
masih ada beberapa siswi yang belum paham
tentang materi yang diajarkan, dan juga masih
ada 3-5 siswi yang masih mengalami kejenuhan
belajar.

40
Lampiran IV

Dokumentasi Hasil Observasi

Guru mengabsen siswi kelas XII IPS2

Guru menjelaskan pelajaran kepada siswi saat di kelas

41
42

Guru menulis materi di papan tulis sedangkan siswi memperhatikan dan menulis
materi

Siswa yang tidak paham dengan materi bertanya kepada teman sebangkunya
43

Terdapat siswi yang jenuh saat pelajaran ekonomi berlangsung

Terdapat siswi yang jenuh saat pelajaran ekonomi berlangsung

Terdapat siswi yang jenuh saat pelajaran ekonomi berlangsung


44

Guru memberi motivasi kepada siswi sebelum meninggalkan kelas

Siswi mendengarkan dan memperhatikan motivasi yang disampaikan guru


Lampiran V

BIODATA PENULIS

Nama : Hidayatul Fiqhiyah Nur Wahidah

TTL : Lamongan, 20 Mei 2000

Kelas : XII IPS2

Alamat : Dsn. Sanur Ds. Jotosanur RT 002/ 001,

Kecamatan Tikung – Kabupaten Lamongan

Hobby : Membaca

Motto : Kemenagan terbesar adalah bukanlah tidak

pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap

kali menghadapi kegagalan

45

Anda mungkin juga menyukai