Anda di halaman 1dari 1

BAB IV

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil kasus Asuhan keperawatan yang dilakukan pada Tn.T dengan
diagnosa prostatitis dengan indikasi melakukan tindakan keperawatan di ruang Isolasi Rumah
sakit Mega Buana Palopo . maka dalam bab ini penulis akan akan membahas kesenjangan
antara teori dan kenyataan yang diperoleh sebagai hasil pelaksaan studi kasus. Penulis juga
membahas kesulitan yang di temukan dalam memeberikan asuhan keperawatan terhadap
Tn.T. dalam asuhan keperawatan kami merencanakan tindakan keperawatan yang meliputi
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan uraian sebagai berikut:

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanda yang dikenali pada awal proses keperawatan dapat dipahami hanya jika ada
penjelasan yang masuk akal untuk tanda-tanda tersebut dengan konteks suatu situasi, ini
adalah proses berfikir aktif ketika perawat mengeplorasi pengetahuan dalam memorinya
untuk mendapatkan kemungkinan penjelasan data atau informasi yang di alami pasien,
( Nanda Nic & Noc, 2007).
1. Diagnosa keperawatan yang muncul
a. Nyeri akut
Nyeri akut adalah keadaan ketika individu mengalami dan melaporkan
adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak
menyenangkan .
Alasan diagnosa tersebut diangkat karena saat pengkajian didapatkan data
subjektif yaitu: pasien mengatakan nyeri pada derah supra pubis , P : Infeksi
Saluran Kemih, Q : Rasa seperti terbakar, R : Supra Pubis, S : Skala nyeri 6, T :
Ketika Bergerak, dan data obyektif yaitu: Ekspresi wajah meringis,TD:140/70
mmHg, N: 72 x/menit, P: 24 x/menit, S: 36,6OC.
Diagnosa tersebut di jadikan sebagai diagnosa utama yang di prioritaskan
karena keluhan yang dirasakan pasien saat itu dan apabila masalah ini tidak
segera ditangani akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien dan bisa
mengganggu aktivitas pasien sehingga akan timbul rasa ketakutan untuk
melakukan gerakan.

Anda mungkin juga menyukai