Anda di halaman 1dari 6

Search

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana


Menggunakan Koneksi Kabel
POSTED BY NIKO RAHMADI WIHARTO ON SATURDAY, DECEMBER 6, 2014

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi


Kabel - Sebelumnya saya sudah pernah menulis artikel mengenai cara
membuat/membangun jaringan peer to peer. Namun pada artikel tersebut jenis
koneksi atau media transmisi yang digunakan yaitu wireless, dengan memanfaatkan
teknologi adhoc. Bernita melanjutkan tulisan terdahulu, pada artikel ini saya akan
membagi kepada Anda bagaimana cara membuat atau membangun jaringan peer to
peer yang menggunakan koneksi kabel.

Ada beberapa hal mendasar yang menjadi perbedaan antara koneksi wireless dan
kabel. Salah satunya, kita harus membuat kabel terlebih dahulu, dan juga kabel yang
kita buat tersebut harus sesuai dengan apa yang akan kita hubungkan. Karena pada
jaringan peer to peer yang menggunakan koneksi kabel, tidak selalu menghubungkan
komputer dengan komputer secara langsung. Bisa juga menggunakan perangkat
tambahan seperti switch ataupun hub, dengan tujuan agar bisa menghubungkan lebih
dari dua komputer. Jadi menentukan tipe kabel yang akan digunakan sangatlah
penting.

Baca: ulasan tentang kabel UTP serta jenis-jenis susunannya.

Kita tidak akan mempermasalahkan tentang kabel lebih jauh, saya asumsikan Anda
sudah mengerti mengenai susunan kabel UTP serta kegunaannya. Oke, langsung saja
kita mulai membangun jaringan peer to peer. Pada tutorial dibawah ini, saya uga
menyertakan sedikit tentang subnetting, yang dimaksudkan agar Anda bisa lebih
mengerti dengan subnetting.

Topologi pertama, menghubungkan dua komputer

Apabila komputer yang ingin dihubungkan hanya berjumlah dua, kita tidak perlu
repot-repot menambah perangkat jaringan lain seperti misalnya switch. Cukup dengan
satu buah kabel saja kita sudah bisa menghubungkan kedua komputer tersebut. Syarat
utama komputer untuk terhubung dengan jaringan adalah memiliki Network
Interfaces Card.

Langkah-langkah pembuatan jaringan peer to peer


Kita asumsikan bahwa kedua komputer sudah memiliki syarat yang dibutuhkan dan
sudah terhubung dengan baik. Setelah semua terhubung dengan baik, kita bisa
mengatur IP address pada setiap komputer.

1. Pada gambar topologi diatas kita mengatur IP address komputer A


192.168.1.1dengan subnetmask 255.255.255.0.
2. Itu berarti komputer B tidak bisa lagi menggunakan IP address 192.168.1.1, karena
sudah digunakan pada komputer A.
3. Berdasarkan subnetmask yang ada, banyaknya range IP address adalah 256 host.
(192.168.1.0 s/d 192.168.1.255). Baca cara melakukan subnetting IP Address.
4. IP 192.168.1.0 tidak bisa digunakan karena diperuntukan untuk network address,
begitu juga dengan IP 192.168.1.255 karena alamat tersebut digunakan untuk
broadcast Address.
5. Jadi, IP address yang tersedia untuk bisa digunakan pada komputer B
yaitu192.168.1.2 s/d 192.168.1.254.
6. Setelah menentukan IP address untuk komputer B, langsung saja kita setting IP
address untuk komputer B. Misal IP Address 192.168.1.30 dengan subnetmask
255.255.255.0.
7. Setelah masing-masing komputer memiliki IP Address, kita bisa langsung mengetes
koneksi antara dua komputer tersebut.

8. Pada PC A, lakuka tes ping ke IP address komputer B. Pastikan sudah reply.

9. Pada PC B, lakuka tes ping ke IP address komputer A. Pastikan sudah reply.

10. Apabila saat melakukan ping mendapat pesan error, itu berarti koneksi antara dua
komputer belum berhasil. Hal ini bisa terjadi karena windows firewall belum
dimatikan. Coba Anda matikan fitur windows firewall dan tes koneksi kembali
melalui ping. Lihat cara mematikan firewall di windows

Setelah dua komputer sudah terkoneksi, baik itu secara fisik maupun software, berarti
jaringan peer to peer Anda sudah berhasil dibuat. Kini Anda bisa saling bertukar data
antara komputer A dan komputer B.

Topologi kedua, menghubungkan lebih dari dua komputer

Jika kita ingin menghubungkan lebih dari dua komputer pada jaringan, kita harus
menambahkan satu perangkat yang berfungsi sebagai consentrator. Perangkat yang
dimaksud adalah switch ataupun hub.

Sedikit berbeda dengan yang sebelumnya, pada topologi yang kedua ini kita harus
menambahkan perangkat baru, jumlah kabel yang lebih banyak, dan tentunya jenis
kabel yang digunakan adalah straight-trought.

Sebenarnya sama saja metode yang dilakukan untuk membangun jaringan peer to peer
yang jumlah komputer lebih dari dua. Setelah terhubung dengan baik secara fisik, kita
hanya perlu melakukan configurasi IP address di setiap komputer, agar semua
komputer dapat saling terhubung dan bertukar informasi.

1. Pada topologi kita asumsikan komputer A sudah terkonfigurasi IP addressnya


192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.240.

2. Karena subnetmask nya adalah 255.255.255.240, maka jumlah range ip address


adalah 256 - 40 = 16 Host.

3. Jumlah blok subnet adalah 256 : 16 host = 16 Blok subnet. (Blok I: 192.168.1.0 -
192.168.1.15, Blok II: 192.168.1.16 - 192.168.1.31, dan seterusnya)
4. Karena komputer A berada pada blok pertama, maka IP address yang tersedia
untuk komputer B, C, dan D berkisar antara 192.168.1.2 s/d 192.168.1.14.

5. Setelah ketiga komputer lainnya sudah disetting IP address nya. Coba lakukan ping
dari komputer A ke komputer B, C, dan D. Pastikan reply.

6. Begitu pula pengetesan koneksi dari komputer B, C, dan D, pastikan sudah reply

Jika dari semua komputer sudah reply, berarti jaringan peer to peer Anda sudah
berhasil dibuat. Antara keempat komputer yang terhubung tersebut sudah bisa saling
bertukar data.

Anda mungkin juga menyukai