III.

UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. a. Proses Pendaftaran Pasien

III. A. a. 1. 1. SOP Pendaftaran
III. A. a. 1. 2. SOP Identifikasi
III. A. a. 1. 3. Bagan alur pendaftaran
III. A. a. 1. 4. SOP untuk menilai kepuasan pelanggan
III. A. a. 1. 5. Form survey kepuasan pasien
III. A. a. 1. 6. Dokumen tindak lanjut hasil survey
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. a. PROSES PENDAFTARAN PASIEN

III. A. a. 2. 1. Media informasi ditempat pendaftaran dan mudah terlihat
III. A. a. 2. 2. SOP penyampaian informasi pendaftaran, tariff, jenis pelayanan, rujukan,
ketersediaan tempat tidur
III. A. a. 2. 3. Ketersediaan informasi tentang fasilitas rujukan
III. A. a. 2. 4. SK dan SOP penyampaian hak dan kewajiban pasien
III. A. a. 2. 5. SOP koordinasi antara pendaftaran dengan unit penunjang/terkait
III. A. a. 2. 6. Sertifikat pelatihan petugas pendaftaran
III. A. a. 2. 7. Media informasi tentang hak dan kewajiban pasien ditempat yang mudah dilihat
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. a. Proses Pendaftaran Pasien

III. A. a. 3. 1. SOP alur pelayanan pasien
III. A. a. 3. 2. SOP pelayanan klinis untuk masing-masing penyakit
III. A. a. 3. 3. Media informasi tentang jenis dan jadwal pelayanan
III. A. a. 3. 4. Mou dengan sarana kesehatan lain untuk rujukan
III. A. a. 3. 5. SOP pemberian informasi pelayanan klinis kepada pasien oleh petugas
III. A. a. 3. 6. Form informed consent
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. b. Pengkajian Klinis Awal Pasien

III. A. b. 1. 1. SOP pengkajian awal klinis
III. A. b. 1. 2. Persyaratan kompetensi tenaga, pola ketenagaan yang memberikan pelayanan
klinis
III. A. b. 1. 3. SOP pelayanan klinis
III. A. b. 1. 4. SOP asuhan keperawatan
III. A. b. 1. 5. SOP pencatatan rekam medis
III. A. b. 1. 6. SOP penyimpanan dan pemanfaatan rekam medis
III. A. b. 1. 7. SK uraian tugas petugas rekam medis
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. b. Pengkajian Klinis Awal Pasien

III. A. b. 2. 1. SOP triase
III. A. b. 2. 2. SOP rujukan pasien emergensi
III. A. b. 2. 3. Kerangka acuan pelatihan petugas unit gawat darurat
III. A. b. 2. 4. Sertifikat pelatihan emergensi bagi petugas gawat darurat
III. A. b. 2. 5. Form rujukan
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. c. Keputusan Layanan Klinis

III. A. c. 1. 1. SK tim interprofesi
III. A. c. 1. 2. SOP pendelegasian wewenang
III. A. c. 1. 3. Form surat pendelegasian wewenang
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. d. Rencana Layanan Klinis

III. A. d. 1. 1. SK tentang rencana layanan medis dan layanan terpadu
III. A. d. 1. 2. SOP penyusunan rencana layanan medis dan terpadu
III. A. d. 1. 3. SOP evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana terapi/rencana asuhan
rekam medis
III. A. d. 1. 4. SOP pemberian informasi tentang rencana layanan, efek samping dan resiko
pengobatan
III. A. d. 1. 5. SOP evaluasi kesesuaian rencana terapi
III. A. d. 1. 6. SOP dokumen tindak lanjut hasil evaluasi kesesuaian pelaksanaan rencana
terapi
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. e. Pelaksanaan Layanan

III. A. e. 1. 1. SK tentang pemberian layanan klinis
III. A. e. 1. 2. SOP pelayanan klinis untuk masing-masing penyakit
III. A. e. 1. 3. Rekam medis
III. A. e. 1. 4. Form informed consent
III. A. e. 1. 5. Form rujukan
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. e. Pelaksanaan Layanan

III. A. e. 2. 1. SK penanggung jawab petugas UGD
III. A. e. 2. 2. Daftar kasus gawat darurat/beresiko tinggi yang biasa ditangani
III. A. e. 2. 3. Laporan penanganan pasien gawat darurat dan resiko tinggi
III. A. e. 2. 4. Kajian kasus pasien gawat darurat dan resiko tinggi
III. A. e. 2. 5. SOP penanganan pasien gawat darurat masing-masing penyakit
III. A. e. 2. 6. SOP penanganan pasien beresiko tinggi
III. A. e. 2. 7. MOU kerjasama dengan fasyankes lain
III. A. e. 2. 8. SOP kewaspadaan universal
III. A. e. 2. 9. SOP proteksi diri
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. e. Pelaksanaan Layanan

III. A. e. 3. 1. Dokumen daftar pelayanan anastesi dan sedasi yang tersedia
III. A. e. 3. 2. SOP melakukan anastesi dan sedasi
III. A. e. 3. 3. Kajian pelaksanaan pembedahan dan rencana asuhan pembedahan
III. A. e. 3. 4. SOP pemberian informasi terkait pembedahan (resiko, manfaat, dll)
III. A. e. 3. 5. Rekam medis
III. A. e. 3. 6. Informed consent
III. A. e. 3. 7. Laporan operasi
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. e. Pelaksanaan Layanan

III. A. e. 4. 1. SOP pendidikan/penyuluhan pasien
III. A. e. 4. 2. Media dan alat bantu penyuluhan
III. A. e. 4. 3. Rekam medis
III. A. e. 4. 4. Dokumen pelaksanaan pendidikan dan penyuluhan pasien
III. UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN KLINIS
III. A. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN

III. A. f. Rujukan
III. A. f. 1. 1. SOP rujukan
III. A. f. 1. 2. Form rujukan
III. A. f. 1. 3. Laporan pasien yang dirujuk atau menolak dirujuk
III. A. f. 1. 4. SOP persiapan pasien/keluarga untuk dirujuk
III. A. f. 1. 5. SOP alur komunikasi rujukan
III. A. f. 1. 6. Mou dengan fasyankes lain
III. A. f. 1. 7. Daftar fasyankes lain terdekat
III. A. f. 1. 8. SOP pendampingan pasien yang dirujuk