Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH CORRECT POSTURE MULTIFIDUS

PADA POSISI DUDUK UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN FUNGSIONAL LOW BACK PAIN
PADA KARYAWAN HOME INDUSTRI KRIPIK

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :
DEKA DANTARA
NIM : 1610301160

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS 'AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2020-2021
PENGARUH CORRECT POSTURE MULTIFIDUS
PADA POSISI DUDUK UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN FUNGSIONAL LOW BACK PAIN
PADA KARYAWAN HOME INDUSTRI KRIPIK

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Menyusun Skripsi Program


Studi S1 Fisioterapi Reguler

Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Oleh :
DEKA DANTARA
NIM : 1610301160

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS 'AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2019-2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH CORRECT POSTURE MULTIFIDUS


PADA POSISI DUDUK UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN FUNGSIONAL LOW BACK PAIN
PADA KARYAWAN HOME INDUSTRI KRIPIK

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun oleh:
DEKA DANTARA
1610301160

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui untuk Mengikuti Ujian Proposal


Program Studi S1 Fisioterapi Reguler
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ’Aisyiyah
Yogyakarta

Oleh:

Pembimbing : Andry Aryanto, SSt., M.Or


Tanggal :

Tanda tangan :

ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam laporan peneliti ini tidak terdapat
karya yang pernah di ajukan untuk penelitian untuk memperoleh gelar
kesarjanaan pada perguruan tinggi lain sepanjang sepengetahuan peneliti juga
tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang pernah di tulis atau di
terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dalam daftar pustaka
.

Yogyakarta, , 20

Deka dantara

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala berkat rahmat, dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Skripsi Penelitian ini.

Penulis menyusun Skripsi Penelitian ini ditulis untuk membuktikan pengaruh


Correct Posture Multifidus dengan judul “Pengaruh Correct Posture Multifidus pada
posisi duduk untuk meningkatkan kemampuan fungsional Low Back Pain pada
karyawan home industri kripik” dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Warsiti, S.Kep.,M.Kep.,Mat., selaku Rektor Universitas `Aisyiyah
Yogyakarta
2. Bapak Moh Ali Imron, M.Fis., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan motivasi.
3. Bapak M. Irfan, M.Fis., selaku Ketua Prodi Fisioterapi S1 Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan
pengalaman.
4. Bapak Andry Aryanto, SSt., M.Or selaku dosen pembimbing yang telah bersabar
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi.
5. Tri Laksono, SST., M.S PT, selaku dosen penguji yang telah bersabar, memberi
saran dalam proses penyusunan skripsi ini.
6. Segenap dosen-dosen pengajar Prodi Fisioterapi S1 Fakultas Ilmu Kesehatan
untuk pendidikan dan ilmu yang bermanfaat di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
7. Kedua orang tua saya, Ayahanda tercinta Bapak Elwin, Ibunda tercinta Ibu Parida
Asna, adik-adik terbaik Okta Falova dan Albikha Yudha Farel.
8. Terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca. Penulis sangat menerima segala saran dan kritik yang bersifat
membangun dan membantu dalam kesempurnaan penulisannya. Akhir kata
penulis mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, Januari 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN DEPAN ......................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................... ii
HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN ......................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... vi
DAFTAR SKEMA ............................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 4
F. Keaslian Penelitian .......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Teoritis ............................................................................. 7
B. Kerangka Konsep ............................................................................ 16
D. Hipotesis .......................................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 17
B. Variabel Penelitian .......................................................................... 17
C. Definisi Operasional Penelitian ....................................................... 18
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 21
E. Etika Penelitian ................................................................................ 22
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................... 22
G Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 38
H. Rencana Jalannya Penelitian......................................................... . . 44

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 47


LAMPIRAN ........................................................................................ 52

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 .......................................................................................... 8


Gambar 2.2 .......................................................................................... 9
Gambar 2.3 .......................................................................................... 13
Gambar 2.4 .......................................................................................... 14
Gambar 3.1 .......................................................................................... 19

vi
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 .................................................................................................... 16


Skema 3.1 .................................................................................................... 17
Skema 3.2 ..................................................................................................... 18

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Time Schedule


Lampiran 2 Lembar Konsul
Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Pendahuluan
Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 6 Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5 Kuesioner

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Duduk merupakan kegiatan setiap harinya kita lakukan, namun kebiasaan

duduk dengan intensitas yang lama dan posisi postur yang tidak sesuai, dapat

menimbulkan low bacp pain pada back muscle, (J. Ceccato, 2014)

menunjukkan bukti terjadi hipotropi atau atrofi dari transversus abdominis dan

otot multifidus di sisi nyeri punggung bawah, (J. Ceccato, 2014).

Sikap kerja dengan posisi duduk yang lama dalam posisi statsis akan

mengakibatkan iskemia serta penyempitan pembuluh darah, menyebabkan

kotraksi otot yang terus menerus, sehingga otot dan jaringan akan oksigen dan

nutrisi menurun, menyebabkan penumpukan asam laktat, yang akan menyebab

kan low back pain (Sari, 2015).

Menurut (Demoulin,2012), epidemiologi menunjukan low back pain

masuk urutan ke 19 persentase 27%, dan menurut Word Health Organization

(WHO), 2-5% dari karyawan industri tiap tahun mengalami low back pain,

dan 15% absensi di perindustrian baja karena low back pain (Sakinah, 2012).

Kelompok studi nyeri PERDOSSI pada tahun 2011 menunjukkan

penderita nyeri pinggang sebesar 18,37% dari seluruh pasien nyeri. Studi

populasi di daerah pantai utara Jawa Indonesia ditemukan insidensi 8,2%

pada pria dan 13,6% pada wanita. Di rumah sakit Jakarta, Yogyakarta

1
2

dan Semarang insidensinya sekitar 5,4 – 5,8%, frekwensi terbanyak pada

usia 45- 65 tahun (Sapta, 2016).

Low back pain diperoleh bagaimana cedera ligamen dan otot

menyebabkan nyeri punggung. Kami menemukan fisioterapi dengan teknik

yang berbeda efektif pada 85% kasus, rentang usia 30-40 tahun (Farras,

2015),sehingga dilakukan pemeriksaan dengan gerakan sederhana yaitu,

Adam Forward Bending Test, memposisikan pasien untuk menyentuh ujung

jari kaki dari posisi berdiri, untuk pengukuran asimetris (Horne, 2014).

Membutuhkan waktu 8 jam saat bekerja, menyebabkan keluhan low back

pain, pada karyawan di home industri kripik, dalam jangka waktu 1-2 tahun,

32 orang karyawan di dapatkan sample 20 orang yang mengalami low back

pain, mengakibatkan secara signifikan produktifitas para karyawan menurun,

pada batas sewajarnya (Jetis, 2019).

Pada saat bekerja correct posture pada multifidus adalah solusi yang

bertujuan untuk penguluran otot-otot yang tegang, sehingga pengoptimalan

multifidus-nya tetap berkontraksi dengan prinsip ergonomis, dengan

melibatkan sikap tubuh, kelurusan segmen badan, compresion efek gaya dari

berat badan. Sehingga dapat memberi manfaat untuk karyawan dan pemilik

usaha, dalam meningkatkan kemampuan fungsional dan mengurangi beban

pada posisi kerja karyawan sehingga menimalisir adanya ganguan

produktifitas pada karyawan, menimalisir biaya pengeluaran dan pengerjaan

usaha dan mempromosikan meminimalisir low back pain bersama fisioterapi

(J. Ceccato, 2014).

Di setiap pekerjaan adalah nikmat, nikmat dunia adalah nikmat sehat

untuk bisa melakukan aktivitas , karena sebanyak apapun harta yang dimiliki,
3

menjadi tidak ada bandingan, bila seseorang jatuh sakit. Rasullallah

Sholallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya Dan setiap mukmin yang

kuat lebih di cintai Allah azza wa Jalla dari pada mukmin yang lemah, dan

pada kedua terdapat kebaikan (HR. Muslim, 2015 ).

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan , maka penulis tertarik

untuk menyusun penelitian dengan judul: " pengaruh correct posture

multifidus pada posisi duduk untuk meningkatkan kemampuan fungsional

low back pain pada karyawan homeindustri kripik Desa Sidoagung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas, maka

Rumusan Masalah penelitian tersebut, adakah "Apakah ada Pengaruh Correct

Posture Multifidus pada posisi duduk untuk meningkatkan kemampuan

fungsional Low Back Pain pada karyawan home industri kripik"?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pengoptimalan correck posture pada sikap

duduk untuk meningkatkan kemampuan fungsional karyawan low back pain.

2. Tujuan khusus

a. Menjelaskan keuntungan posisi duduk yang mengoptimalkan multifidus

dalam meningkatkan kemampuan fungsional low back pain pada karyawan

kripik belut Bendungan.

b. Menganalisa pengaruh correck posture mutifidus terahadap kualitas duduk

karyawan kripik belut Bendungan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
4

Penelitian ini di harapkan bisa memberikan informasi tentang pengaruh

pengoptimalan correct posture mutifidus pada posisi duduk dalam

meningkatkan kemapuan fungsional.

2. Manfaat Praktisi

a. Institusi Pendidikan

Dapat menambah ilmu pengetahuan dibidang kesehatan, khususnya

pada bidang praktek fisioterapi dalam kasus low back pain.

b. Penulis

Menambah wawasan tentang penelitian pengaruh correct posture

multifidus pada posisi duduk yang sesuai ergonomis.

3. Peneliti lain

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kasus

low back pain untuk jangka pendek dan jangka panjangnya dengan melihat

bagaimana upaya promotif sejak dini.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi ini adalah mengenai Pengaruh Correct Posture

Multifidus pada posisi duduk untuk meningkatkan kemampuan fungsional

Low Back Pain pada karyawan home industri kripik.

2. Ruang Lingkup Responden

Resonden dalam penelitian ini adalah para pekerja kripik wanita umur

30-40 tahun sejumlah 20 orang sesuai criteria inklusi.

3. Ruang Lingkup Tempat


5

Penelitian ini mengambil di Dusun Jetis VII, Desa Sidoagung,

Pedukuhan Bendungan bertempat pada home industri kripik belut MBAK

SIWI.

4. Ruang Lingkup Waktu

Waktu yang di gunakan untuk penelitian ini pada bulan Januari

2020-2021.

F. Keaslian Penelitian

1. Pelatihan kekuatan inti untuk pasien dengan nyeri punggung bawah kronis

(Wen-dien-chang, hung-yu-lindkk,2014). Metode penelitian eksperimental,

dan strategi pelatihan kekuatan inti kekuatan inti,.dengan alat ukur jadad. Hasil

kuesioner nyeri VAS dan McGill tidak ada perbedaan Sebaliknya, kuesioner

Roland-Morris, SF-12, OSWDQ, PBU, dan pengukuran ketebalan otot

ultrasound menunjukkan peningkatan. Perbedaan faktor-faktor design

pengumpulan respondennya, tempat, waktu, dan variable bebasnya. Persamaan

Terdapat pada variable terikat.

2. Moderasi nyeri punggung dengan Latihan Rehabilitasi; Perspektif Multifidus

Muscle (Qais Gasibat1, Nordin Bin Simbak,2017). Metode menentukan

penyakit yang diderita terlebih dahulu dan kemudian memberikan Rehabilitas

cohort experimen. Hasil latihan rehabilitasi yang telah dilakukan lebih tepat

dari pada yang lain untuk mengontrol serta meningkatkan daya tahan otot

multifidus. Perbedaan Terjadi pada Variable terikat, randomisasi. Persamaan

variable bebas.

3. Pengaruh postur duduk berbeda pada postur kepala / leher dan aktivitas otot (jao

paulo caneiro, 2010). Metode penelitian dengan cross sectional, analisis

kinematika, sampel 20 responden dengan umur 18-35 tahun menggunkan


6

experimental protocol. Hasil Temuan ini mendukung dan menunjukan hubungan

peran penting tulang belakang thoraco-lumbar dalam pelatihan. Perbedaan

variable terikat dalam pengoptimalan pada posisi anatomi thoraco lumbar.

Persamaan Variable bebas menggunakan rata umur.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Low back pain

Low Back Pain keadaan yang terjadi pada otot punggung, tendon,

ligament yang stress, disebabkan melakukan aktivitas sehari-hari secara

berlebihan. Menimbulkan nyeri yang bersifat tumpul, dapat terlokalisir atau

dapat meluas ke sekitar glutea. Bila batuk atau bersin tidak menjalar ke tungkai

(Ismir, 2014).

a. Klasifikasi

Low back pain d dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan lama

gejalanya yaitu akut, sub akut, dan kronis. Di katakan akut di definisikan

dengan rasa sakit selama enam minggu atau kurang. Untuk durasi 6 sampai

12 minggu di definisikan sebagai Low back pain sub akut, sedangkan untuk

durasi nyeri yang hadir lebih dari 12 minggu adalah Low back pain kronis

(Arya, 2014).

2. Anatomi Fungsional Vertebrae

a. Anatomi vertebra

Columna vertebralis adalah penyangga utama dari tubuh. Columna

vertebralis berfungsi sebagai penyanggah berat badan melalui gelang panggul

ke ekstremitas inferior. Didalam Columna vertebralis terletak lapisan

penutup meningen, radix narvi spinales, dan medulla spinali, yang dilindungi

oleh columna vertebralis.


Pada bagian tulang belakang manusia terdiri dari 33 ruas tulang

belakang tersusun secara segmental. Terdiri dari: 7 ruas tulang servikal, 12

ruas tulang torakal, 5 ruas tulang lumbal, 5 ruas tulang sakral yang menyatu,

dan 4 ruas tulang ekor (Snell, 2011).

Gambar 2.1. Kolumna Vertebra (Netter, 2006).

Setiap ruas tulang belakang terdiri dari korpus di depan, dan arkus

neuralis di belakang. Sepasang lamina, satu processus spinosus, serta dua

processus transversus. Setiap ruas tulang belakang dihubungkan diskus

intervertebralis yang berfungsi menstabilkan pergerakan badan vertebra

(Snell, 2011).

b. Ligament

Menurut (Snell, 2011), Ligamentum utama pendukung tulang belakang

lumbar adalah anterior longitudinal ligamen, posterior longitudinal ligamen,

sacrotuberous ligamen, iliolumbar ligamen, dan flavum ligamentum.

Sacrotuberous ligament berfungsi untuk mencegah pergerakkan sakral dan

mengontrol rotasi posterior innominate tersebut.

c. Otot-otot Punggung
Gambar 2.2 Anatomi Punggung (Netter, 2006).

Menurut (Snell, 2011),ada 2 kelompok besar otot pada punggung. Otot

punggung ekstrinsik meliputi otot superfisial dan intermedia mengontrol

ekstremitas dan gerakan pernapasan. Otot punggung intrinsik meliputi otot

yang secara spesifik bekerja pada columna vertebralis, yang menimbulkan

posisi untuk mempertahankan gerakan dan postur tubuh.

1) Otot Punggung Ekstrinsik

Menurut (Snell, 2011), Otot punggung ekstrinsik superfisial (M.

Trapezius, M. Latisimus, M. Dorsi, M. Levato scapulae, dan M.

Rhomboideus) menghubungkan ekstremitas atas dengan tubuh dan

menimbulkan dan mengontrol gerakan ekstremitas atas.

2) Otot-Otot Intrinsik

Menurut (Snell, 2011), Otot-otot intrinsik terbagi menjadi tiga lapisan

yaitu superficial, intermediate dan deep. Namun pada regio punggung

bawah hanya terdapat lapisan intermediate dan deep. Pada lapisan

intermediate terdapat otot paravertebral / erector spine yaitu otot

iliocostalis, otot longissimus dan otot spinalis. Lapisan deep disusun oleh
otot-otot yang berjalan oblik, terdiri dari otot semispinalis, otot multifidus

dan otot rotator.

3. Patofisiologi

Kontraksi punggung akan menyebabkan fleksibilitas perlindungan terhadap

sumsum tulang belakang meningkat, dan tidak menutup kemungkinan dalam

gerakan yang tidak teratur yang memposisikan berat pada satu sisi secara

berlebihan akan menyebabkan timbulnya low back pain, di tambah dengan

keadaan degenerasi diskus intervertebrae karena faktor usia, membuat

fibrokartilago yang padat dan tidak teratur akan menambah nyeri punggung,

keluhan low back pain dan keterbatasan aktivitas menimbulkan keluhan atau

masalah penurunan kemampuan (Wulan, 2018).

4. Tanda dan Gejala

Penderita low back pain memiliki keluhan, di pengaruhi waktu timbulnya,

nyeri difus, tenderness otot punggung, terbatas pada lingkup gerak sendi,

tanda-tanda gangguan neurologis tidak ada (Muhith, 2014) .

5. Faktor Risiko

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keluhan pada punggung

bawah meliputi faktor internal dan eksternal (Andini, 2015).

a. Faktor Internal

1) Aktivitas fisik dalam waktu yang lama.

2) Berat badan dapat mempengaruhi low back pain.

3) Jenis kelamin perempuan mempengaruhi kemampuan otot lebih rendah dari

pria.

4) Pekerjaan yang berkaitan dengan tuntutan.


5) Postur ketika posisi duduk pinggang agak memutar atau dengan posisi

forward.

6) Usia 30 tahun akan terjadi degenerasi berupa kerusakan jaringan.

a. Faktor Eksternal

1) Beban kerja terus menerus menggunakan tenaga yang cukup besar yang

akan membuat lelah otot, tendon, ligamen dan sendi.

2) Durasi lebih dari 10 detik dengan pembebanan akan menyebabkan low back

pain.

3) Posisi kerja yang abnormal meningkatkan jumlah energi yang dibutuhkan

sehingga menimbulkan kelelahan.

4) Repetisi gerakan kerja dengan pola yang sama, sehingga untuk relaksasi

kurang atau tidak sama sekali.

6. Deskriptif Sikap Kerja di Home industri

Pada sikap kerja karyawan di home industri kripik saat memasak, 32 orang

menerapkan posisi duduk statis dengan kaidah ergonomi yang buruk

pembebanan salah satu sisi, mengakibatkan keterbatasan gerakan, yang di

keluhkan pada saat aktivitas, yang memerlukan gerak membungkuk ke berdiri

dan memutar badan, dalam kurun waktu bekerja +8 jam di setiap kegiatan

memasak, selama masa kerja 1-3 tahun, menjadi alasan yang membuat

vertebra lumbal dan multifidus, mengalami gangguan keseimbangan spasme

dan kekakuan pada otot multifidusnya (Jetis, 2019) , ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi sikap kerja:

a. Masa Kerja

Hal ini dapat disesuaikan dengan bunyi pasal 50 UU nomor 3 tahun 2003

tentang ketenagakerjaan, pasal ini 19 berbunyi “hubungan terjadi karena


adanya perjanjian antara pengusaha dan pekerja/buruh” (Ketenagakerjaan,

2003). Masa kerja adikategorikan menjadi 3:

1. Masa kerja baru : < 6 tahun

2. Masa kerja sedang : 6-10 tahun

3. Masa kerja lama : > 10 tahun

b. Sikap Tubuh

Menurut (Contesini, 2019), mengatakan bahwa sikap t b ubuh dalam

bekerja adalah suatu gambaran dalam penerapan ergonomi antara alat dan

manusia, dalam penerapan ergonomi pada otot-otot multifidus di harapkan

dapat mengurangi beban kerja pada bagian antomi tulang belakang.

1) Posisi duduk

Menurut (Oktaria, 2016)ada beberapa hal yang harus diketahui dan dapat

dilakukan ketika duduk:

a) Duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu kebelakang. Paha

menempel di dudukan kursi dan bokong harus menyentuh bagian belakang

kursi. kelengkungan tulang punggung tersebut dapat diletakkan bantal.

b) Pusatkan beban tubuh pada satu titik agar seimbang. Usahakan jangan

sampai membungkuk jika diperlukan, kursi dapat ditarik mendekati meja

kerja agar posisi duduk tidak membungkuk.

c) Usahakan menekuk lutut hingga sejajar dengan pinggang, dan disarankan

untuk tidak menyilangkan kaki.

d) Istirahat tiap 30-45 menit dengan cara berdiri, peregangan sesaat, atau

berjalan disekitar meja kerja.


Gambar 2.3 Hubungan postur dan tekanan intradiscal (Lawrence, 2016)

7. Koreksi Posture

a. Definisi

Correct posture adalah latihan memposisikan bagian tubuh manusia

yang tidak ergonom bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan kerja otot

yang berlebihan, mengurangi sakit, nyeri dan pegal-pegal, kemudian jauh

lebih fokus dalam melakukan pekerjaan yang di lakukan(Kim, 2015).

1. Mekanisme Correct Posture Multifidus

Multifidus merupakan penstabil paling penting dari kelompok

ekstensor tulang belakang, untuk correct posture bisa menggunakan

untuk latihan duduk kontraksi multifidus. Tujuan dari latihan duduk

kontraksi multifidus, untuk mengoptimalkan kinerja otot multifidus dan

sebagai kegiatan dalam koreksi posisi duduk, dan langkahnya bisa di

lakukan tahapan:

a) Duduk di ujung bangku dengan kaki di lantai.

b) Tulang belakang lumbar dalam posisi netral.

c) Terapis meraba multifidus.

d) melakukan lekukan perut

Tindakan ini dilakukan selama 10 kali pengulangan, menahan

masing-masing selama 10 detik sambil bernapas dengan normal. Dosis


latihan yang diberikan dilakukan selama 4 minggu dengan 3 kali

latihan/minggu (Javadian, 2012).

b. Posture ideal

Dalam melakukan correct posture multifidus, terlebih dahulu posisikan

tubuh, berdiri menempel pada dinding atau dengan posisi tegak, kepala

berada di atas bahu bukan di depan, thorak terangkat, bahu bawa ke belakang,

pantat, dan tumit menyentuh permukaan dinding, calcaneus tidak terangkat,

posisi kaki (ibu jari kaki) lurus ke depan, beban kedua sisi sama/ bergantian,

(Contesini, 2019).

8. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan yang paling sederhana adalah Adam Forward Bending Test

dan memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik untuk skrining skoliosis

menggunakan inclinometer dan kemungkinan adanya nyeri, cara

melakukannya cukup dengan menyuruh pasien untuk menyentuh ujung jari

kaki dari posisi berdiri (Altaf, 2013).

Gambar 2.4 Adam's forward bend test (Horne, 2014)

9. Kemampuan Fungsional
Kemampuan fungsional adalah suatu ukuran seseorang untuk melakukan

kegiatan secara psikologis, kognitif dan sosial fisik untuk melakukan kegiatan

dan untuk menilai tingkat kemampuan fungsional, salah satu diantaranya

adalah Quesioner Roland-Morris (Paul W. Stratford, 2016)

10. Pengukuran Kemampuan Fungsional

a. Fungsional Roland-Morris

Kuesioner Roland-Morris terbukti bermanfaat dan dapat diandalkan

sebagai self assessment penderita low back pain. Kuesioner Roland-Morris

Penilaian dari kuesioner ini terdiri dari 24 pertanyaan: di awali kalimat

“karena sakit punggung saya” bertujuan untuk membedakan 22 kecacatan

akibat low back pain atau penyebab lainnya.

Kemudian pasien akan memberikan tanda centang pada bagian akhir

pernyataan. Selanjutnya pasien akan memberikan nilai pada setiap

pertanyaan yang kemudian akan dijumlahkan. Skor pada penilaian ini, yaitu

0 (tidak ada kecacatan) sampai 24 (kecacatan maksimum).

Semakin rendah skor yang didapatkan semakin baik kemampuan

fungsionalnya (Paul W. Stratford, 2016).


B. Kerangka Konsep

Karyawan
Homeindustri Kripik

Postur tubuh memasak

Posisi duduk lama & statis


,

tidak ergonomis/ spasme multifidus tidak optimal

Low Back Pain

Aktivitas Fungsional (-) ADL/Produktifitas (-)

Correck Posture
Multifidus

kemampuan fungsional
membaik

Skema 2.1 Kerangka Konsep

C. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah membuktikan "ada pengaruh correct

posture multifidus pada peningkatan kemampuan fungsional low back pain

pada karyawan homei ndustri kripik Desa Sidoagung ".


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment. Sedangkan

rancangan penelitiannya dengan pre test dan post test one group design.

Sampel dalam penelitian ini tidak dapat dikendalikan dan dikontrol secara

penuh oleh peneliti sendiri, (Notoatmodjo, 2012). Membandingkan pre test dan

post test intervensi pada kelompok yang di lakukan corect posture multifidus.

Subjek penelitian adalah karyawati homeindustri kripik pada aktivitas postur

duduk ketika memasak terhadap low back pain karyawan di Desa Sidoagung.

Sehingga dapat di susun suatu desain penelititan sebagai berikut :

X1
P S O1 O2

Skema 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan:
P : Populasi
S : Sampel
X1 : Perlakuan pada dengan correct posture
O1 : Hasil pengukuran perlakuan (pre test)
O2 : Hasil pengukuran sesudah perlakuan (post test)

B. Variabel Penelitian

1. Variabel

a. Variable Bebas (Variable Independent)


Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependent (terikat) (Notoatmodjo, 2012), Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah Correct Posture Multifidus.

b. Variabel Terikat (Variable Dependent)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat (Notoatmodjo, 2012). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

Kemampuan Fungsional pada Low Back Pain.

2. Hubungan Antara Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat

Correct posture Kemampuan Fungsional


multifidus pada Low Back Pain

Skema 3.2 Variabel Penelitian


Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Pengaruh dari variabel bebas

C. Definisi Operasional Penelitian

1. Koreksi Postur Multifidus

Correct Posture Multifidus merupakan salah satu bagian ilmu terapi yang

berfokus mengoptimalkan kinerja suatu anatomi otot tubuh agar ergonomis

dalam melakukan kegiatan atau aktifitas fungsional seseorang, dengan prinsip

membiasakan posture tubuh pada posisi yang benar, mensimetriskan dan

mengoptimalkan posisi kepala, bahu, tumpuan gaya beban ww dan segitiga

pinggang dan punggung terutama pada aktifitas duduk. Tujuannya dapat


memberikan stimulus untuk menggunakan otot multifidus dengan optimal dan

secara terpisah dari otot lain.

Multifidus merupakan penstabil paling penting dari kelompok ekstensor

tulang belakang. Seringnya keluhan nyeri pinggang dikarenakan kehilangan

kemampuan untuk berkontraksi otot mutifid

Gambar 3.1 Duduk kontraksi Multifidus, (Javadian, 2012)

Untuk membedakan antara otot multifidus dan otot erector spinae,

direkomendasikan dengan meraba multifidus, mengontraksikan otot spinae

erector dengan hyperextend trunk. Untuk mendapatakan kontraksi otot

multifidus, pasien tidak boleh melakukan hiperekstensi pada trunkus, atau

dengan mengontrak multifidus dan perut lateral secara bersamaan, langkah-

langkahnya:

1. Duduk di ujung bangku dengan kaki di lantai.

2. Tulang belakang lumbar dalam posisi netral.

3. Terapis meraba multifidus.b

4. melakukan lekukan perut

Tindakan ini dilakukan selama 10 kali pengulangan, menahan masing-

masing selama 10 detik sambil bernapas dengan normal. Tujuan dari latihan
Duduk kontraksi Multifidus untuk mengoptimalkan kinerja otot multifidus dan

koreksi posisi duduk.

Dosis latihan yang diberikan dilakukan selama 4 minggu dengan 3 kali

latihan/minggu.

2. Kemampuan Fungsional

Kemampuan fungsional adalah kemampuan manusia untuk melakukan

kegiatan normal dalam kehidupan sehari-hari, dengan alat pengukuran

menggunakan quisioner Roland-Morris disability questionnaire (RMDQ)

dikembangkan oleh Martin Ronald.

Kuesioner ini telah terbukti menghasilkan pengukuran akurat, sehingga

dapat menyimpulkan tingkat kecacatan serta sensitif terhadap perubahan dari

waktu ke waktu untuk kelompok pasien low back pain, terdiri dari 24

pertanyaan dimana pada setiap item pertanyaan terdapat syarat kalimat “karena

sakit punggung saya” yang bertujuan untuk membedakan 22 kecacatan akibat

nyeri punggung atau penyebab lainnya.

Skor pada penilaian ini, yaitu 0 (tidak ada kecacatan) sampai 24

(kecacatan maksimum).

D. Populasi dan Sampel.

1. Populasi.

Populasi penelitian ini adalah keseluruhan objek penelitian sesuai inklusi.

Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Home Industri Kripik

Bendungan Sleman-Yogyakarta berjumlah 32 orang sesuai kriteria inklusi,

yang akan di tes menggunakan adam forward bending test dan kuesioner

Roland Morris didapatkan sample 20 orang.


2. Sampel.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik dengan

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel yang didasarkan atas ciri-

ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui. Dengan cara teknik tersebut

peneliti memberi Quisioner Roland Morris dan pemeriksaan dnegan adam

forward bending test.

Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan wanita yang memenuhi

kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi.

1) Usia 28- 45 tahun

2) Perempuan.

3) Kegiatan duduk

4) Spasme punggung

5) Lama pekerja 1-5 tahun

6) waktu bekerja > 10 jam

7) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Ekslusi

1) Menderita penyakit syaraf

2) Pernah terjatuh hingga menyebabkan trauma

c . Kriteria Pengguguran/Drop Out

1) Sampel memutuskan untuk berhenti dan tidak mengikuti penelitian sesuai

dengan jadwal.

2) Sampel tidak memenuhi durasi latihan yang ditetapkan.

E. Etika Penelitian

1. Persetujuan dari Masyarakat


Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan Kepala Dukuh Bendungan

dan RT 04 -06 Jetis VII Sleman-Yogyakarta.

2. Persetujuan dari responden

Inform consent dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan dan setelah

responden memahami isi dari lembar inform consent dan menyetujuinya maka

responden harus menandatangani lembar persetujuan.

3. Kerahasian responden

Salah satu cara dalam menjaga kerahasiaan responden adalah tidak

mencantumkan namanya di dalam penyajian hasil penelitian. Keamanan

responden.

4. Bertindak adil.

Peneliti harus bertindak adil kepada responden dengan memperlakukan

mereka sama tanpa membedakan latar belakang ekonomi, ras, agama dan lain-

lain.

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat dan Bahan yang digunakan untuk pengumpulan data

a. Formulir kuesioner kemampuan fungsional

b. Alat ukur menggunakan adam forward beding test dan kuisioner roland

morris untuk mengukur tingkat kemampuan fungsional.

c. Spidol.

2. Metode pengumpulan data.

Langkah-langkah pengumpulan data antara lain :

a. Peneliti melakukan observasi dan studi pendahuluan untuk mengetahui

jumlah Karyawan yang mengalami penurunan kemampuan fungsional.


b. Peneliti menentukan jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan

melakukan assesment.

c. Membagikan formulir pernyataan atau kuisioner.

d. Meminta persetujuan responden (inform consent) untuk menjadi sampel

penelitian.

e. Peneliti memberikan perlakuan pada sampel yang sesuai dengan variabel

pada penelitian untuk di beri perlakuan correct posture.,

f. Mengisi Quesioner Rolland Morris setelah perlakuan dan mengumpulkan

kuesionernya kembali.

g. Peneliti melakukan analisa data dan pembuatan laporan hasil penelitian.

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode pengolahan data

Data yang terkumpul dalam tahap pengumpulan data seperti : umur, berat

badan, jenis kemalin dan tingkat kemampuan fungsional responden perlu di

olah terlebih dahulu, tujuannya adalah untuk menyederhanakan semua data

yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang rapi kemudian

menganalisanya. Pada tahap pengolahan data ada tiga kegiatan yang dilakukan

yaitu : penyuntingan (editing), pengkodean (coding), dan tabulasi (tabulating).

a. Penyuntingan data (editing)

Editing atau mengedit data, dimaksudkan untuk mengevaluasi kelengkapan,

konsistensi dan kesesuaian kriteria data yang diperlukan untuk menguji

hipotesis atau menjawab tujuan penelitian. Ada tahap ini peneliti melakukan

pengecekan data yang ada.

b. Pengkodean (coding)
Coding atau mengkode data merupakan suatu metode untuk

mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol

yang cocok untuk keperluan analisis terhadap hasil observasi yang dilakukan.

c. Tabulasi (tabulating)

Tabulating atau tabulasi data merupakan proses mengklasifikasikan data

menurut kriteria tertentu sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing item

yang di observasi. Tabulasi ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses

uji hipotesis.

2. Analisa data

Data penelitian yang diperoleh dianalisa dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Uji Statistik deskriptif.

Uji statistik deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi terdiri dari

karakteristik responden seperti meliputi usia, jenis kelamin, Kemampuan

fungsional dan nilai Adam forward bending test dengan data penelitian diambil

sebelum dan sesudah perlakuan selesai dengan menggunakan skala data

nominal.

b. Uji hipotesis

Pada penelitian ini jika didapatkan data berdistribusi normal, maka uji

pengaruh correct posture multifidus dalam meningkatan kemampuan

fungsional pada karyawan home industri pre-post test dilakukan dengan paired

samples t-test.

Sebaliknya jika didapatkan data berdistribusi tidak normal, maka uji

pengaruh correct posture multifidus dalam meningkatan kemampuan

fungsional pada karyawati home industri pre-post test dilakukan dengan


wilcoxon test. Nilai signifikansi adalah 0,05 apabila nilai p didapatkan lebih

kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka ha diterima dan Ho ditolak.

Ho : Tidak ada efektivitas correct posture dalam meningkatan kemampuan

fungsional

Ha : Ada efektivitas correct posture dalam meningkatan kemampuan

fungsional

H. Rencana Jalannya Penelitian.

Rencana Jalannya penelitian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan mulai

dari menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan

penelitian, beserta waktu jalannya kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012):

1. Melakukan obervasi ditempat penelitian, alat penelitian dan sampel.

2. Menyusun Proposal Penelitian dengan dosen pembimbing.

3. Melaksanakan seminar proposal disertai dengan revisi.

4. Mendaftar untuk melakukan ethical cleareance (EC) di LPPM Universitas

‘Aisyiyah Yogyakarta.

5. Mengajukan surat izin dari pihak kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

guna pengajuan izin tempat penelitian.

6. Melakukan penyebaran kuisioner pada Karyawan Homeindustri kripik Jetis

VII Bendungan, Godean

7. Melaksanakan penelitian berupa sampel melaksanakan Correct posture

selama 4 minggu

8. Correct posture Multifidus di lakukan dengan kehatian dan menguasai

terlebih dahulu

9. Setelah data terkumpul kemudian pengolahan data melalui beberapa tahap

yaitu memeriksa kelengkapan, keseragaman data (editing), memberikan


tanda-tanda (coding) pada setiap data untuk memudahkan mengenali

kembali catatan dan memudahkan analisa, memindahkan data yang ada ke

table (tabulating). Kemudian yang terakhir dilakukan uji analisis data.

10. Melaksanakan ujian skripsi disertai revisi.

11. Mengumpulkan skripsi.


Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Yogyakarta,

Kepada Yth.Sdra/i Responden

Di HomeIndustri Kripik MBAK SIWI

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Deka dantara

NIM : 1610301160

Adalah mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, yang akan melaksanakan penelitian dengan judul
“Pengaruh Correct Posture Multifidus Pada Posisi Duduk Untuk Meningkatkan
Kemampuan Fungsional Low Back Pain Pada Karyawan Home industri Kripik"

Peneliti memohon dengan hormat kepada saudara/i untuk bersedia menjadi


responden dan mau mengisi data serta memberikan tanggapan yang layak dengan
sejujurjujurnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Penelitian ini tidak akan
menimbulkan akibat apapun bagi semua responden. Kerahasiaan semua informasi
yang diberikan akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.
Atas perhatian dan kesediannya, saya ucapkan terima kasih.

Responden

(..................................)

Anda mungkin juga menyukai