Anda di halaman 1dari 8

OTHER RECOGNITION REVENUE ISSUE

Prinsip pengakuan pendapatan dan konsep kontrol dapat diilustrasikanuntuk situasi-


situasi berikut:

a. Right of return

b. Repurchase agreements

c. Bill and hold

d. Principal-agent relationship

e. Consignments

f. Warranties

g. Non-refundable upfront fees

Right of Return

Hak pengambalian diberikan untuk produk karena berbagai alasan, misalnya


ketidakpuasan terhadap produk. Perusahaan yang mengembalikan produk menerima
kombinasi berikut ini (Kieso,dkk., 2017: 899):

a. Pengembalian dana penuh atau sebagian dari semua pertimbangan yang dibayarkan

b. Kredit yang dapat diterapkan terhadap jumlah yang terutang, atau yang akan terutang,
atau kepada penjual

c. Produk lain sebagai gantinya

Pedoman akuntansi terkait transaksi penjualan dengan hak untuk mengembalikan yaitu
(PSAK 72, 2018):

1. Terdapat hak untuk pengembalian penuh atau sebagian atas imbalan yang diberikan
2. Tidak sama dengan pengembalian barang yang rusak

Contoh:

Perusahaan Venden menjual 100 produk seharga €100 ke perusahaan Amaya untuk
mendaptkan uang tunai. Venden memungkinkan Amaya mengembalikan produk yang tidak
digunakan dalam 30 hari dan menerima pengembalian uang penuh. Biaya setiap produk
adalah €60. Untuk menentukan harga transaksi, Venden memutuskan bahwa pendekatan yang
palung prdiktif dari jumlah pertibangan yang berhak adalah jumlah yang paling meungkin.
Menggunakan jumlah yang paling memungkinkan, Venden memperkirakan bahwa:

1. Tiga produk dikembalikan

2. Biaya untuk memulihkan produk tidak material

3. Produk yang dikembalikan diharapkan akan dijual kembali dengan untung

Berikut ini Venden akan melakukan pencatatan terhadap penjualannya dengan harapan bahwa
tiga produk akan dikembalikan dan mencatat harga pokok penjualannya, dan ketika
pengembalian terjadi, Venden mencatat:

Cash 10.000
Sales Revenue (€100 x 97) 9.700
Refund Liability (€100 x 3) 300

Cost of Goods Sold 5.820


Estimated Inventory Returns (€60 x x3) 180
Inventory 6.000

Refund Liability (€100 x 2) 200


Accounts Payable 200

Returned Inventory (€60 x 2) 120


Estimated Inventory Returned 120

Perusahaan mencatat aset yang dikembalikan dalam akun terpisah dari inventaris untuk
memberikan transparansi (Kieso,dkk., 2017: 900).

Repurchase Agreements

Pengendalian atau kontrol transfer atas transaksi penjualan aset ke pelanggan tetapi
memiliki kewajiban atau hakuntuk dibeli kembali. Jika kewajiban atau hak untuk membeli
kembali adalah untuk jumlah yang lebih besar dari satu atau sama dengan harga jual, maka
transaksi adalah transaksi pembiayaan (Kieso,dkk., 2017: 901)

Contoh:

Perusahaan Morgan yang meruapakan perusahaan dealer peralatan menjual peralatan pada
tanggal 1 januari 2015 keperusahaan Lane seharga £100.000. mereka setuju untuk membeli
kembali peralatan ini pada 31 dsember 2016 dengan harga £121.000. perusahaan harus
melakukan pencatatan atas transaksi tersebut. Dengan asumsi tingkat bunga 10%
diperhitungkan dari perjanjian, Morgan membuat pencatatan untuk mencatat pembiataan
pada 1 januari 2015, mencatat bunga pada 31 desember 2016, dan mencatat bunga dan
pension dari kewajiban kapada perusahaan Lane pada tanggal 31 desember 2016:

Cash 100.000
Liability to Lane Company 100.000

Interest Expense 10.000


Liability to Lane Company (£100.000 x 10%) 10.000

Interest Expense 11.000


Liability to Lane Company (£10.000 x 10%) 11.000

Liability to line company 121.000


Cash (100.000 + 10.000 + 11.000) 121.000

Bill and Hold

Kontrak dimana suatu entitas menagih pelanggan untuk suatu produk tetapi entitas
tersebut mempertahankan kepemilikan fisik produk tersebut sampai titik waktu dimasa
depan. Hasil ketika pembeli belum siap untuk menerima pengiriman tetapi menerima surat
buktu hak milik dan meneirma tagihan.

Contoh:

Perusahaan Kaya menjual ₺450.000 (biaya ₺280.000) perapian pada 1 maret 2015, ke sebuah
edai kopi lokal, Baristo, yang berencana untk memperluas lokasi diksekitar kota. Berdasarkan
perjanjian tersebut, aristo meminta Kaya untuk menyimpan perapian ini digudang sampai
toko kopi baru yang akan menampung perapian sudah siap. Surat bukti hak milik diberikan
ke Baristo pada saat perjanjian ditandatangani. Kapan kaya harus mengenali pendapatan dari
transaksi ini:

Kaya menentukan kapan telah memenuhi kewajiban kinerjanya untuk mentransfer suatu
produk dengan mengevaluasi kapan baristo mendapatkan kendali atas produk itu. Agar
Baristo mendapatkan kendali atas suatu produk dalam pengaturan tagihan dan penahanan,
semua krteria berikut ini harus dipenuhi, yaitu:

a. Alasan pengaturan tagihan dan penahanan harua substantive

b. Produk harus diidentifikasi secara terpisah sebagai milik Baristo

c. Produk saat ini harus siap untuk transfer fisik ke Baristo

Kaya tdak dapat memiliki kemampuan untuk menggunakan produk atau untuk
mengarahkannya ke pelanggan lain. Dalam hal ini, tampaknya kriteria diatas dipenuhi, dan
karenanya pengakuan pendapatan harus diizinkan pada saat konrak ditandatangani
(Kieso,dkk., 2017: 902-903). Berikut kaya mencatat penjualanya dan harga pokok
penjualannya:

Accounts Receivable 450.000


Sales Revenue 450.000

Cost of Goods Sold 280.000


Inventory 280.000
Principal-Agent Relationship

Dalam hubungan agan utama, kawajiban kinerja utamanya adalah untuk menyediakan
barang atau melakukan layanan untuk pelanggan. Kewajban kinerja agen adalah mengatur
pokok untuk menyediakan barang dan jasa tersebut kepada pelanggan. Jumlah yang
dikupulan atas nama principal bukan merupakan pendapatan agen namun penghasilan agen
adalah jumlah komisi yang diterima. Contoh hubungan agan utama adalah sebagai berikut
(Kieso,dkk., 2017: 903):

1. Preffered Travel Company (agen) memfasilitasi pemesanan pelayanan pesiar dengan


mencari pelanggan untuk Regency Cruise Company (principal)

2. Priceline (USA) (agen) memfasilitasi penjualan berbagai layanan seperti penyewaan


mobil di Jerts (USA) (principal).

Consignments

Penjualan konsinyasi adalah sebuah bentuk perjanjian dimana consignor mengirimkan


barang dagangan kepada consignee yang bertindak sebagai agen bagi consignor dalam
perjanjian barang dagang. Consignor akan mendaptakn laba atau mendapatkan keuntungan
untuk mengembangkan pasar yang ada, bagi consignee akan mendapatkan keuntungan
barupa komisi dari penjualannya. Consignee mnerima barang dagang dan setuju untuk
melakukan pemeliharaan dari penjualan barang tersebut. Kas yang diterima dari pelanggan
alalu dikirimkan kepada consignor oleh consignee, setelah dikurangi oleh komisis penjualan
serta beban yang dapat dikenakan.

Pengakuan pendapatan yang digunakan oleh consignor yaitu pendapatan diakui hanya
setelah consignor menerima pemberitahuan penjualan dan dilakukan pengiriman kas dari
consignee. Dalam penjualan barang dagang ersebut. Consignee memiliki kewajiban
untukmeneirma dari consignee sebuah laporan penjualan yang isinya menjelakan barang
dagang yang diterima, dijual, ebban yang dapat dikenakan dari konsinyasi, serta kas yang
dikirimkan. Pendapatan kemudian diakui oleh consignor. Kelemahan-kelemahan dari
penggunaan metode penjualan secara konsinyasi yaitu barang dagang yang dijual dengan
konsinyasi meruapakan milik consignor, dan secara terpisah diklasifikasikan sebagai barang
dagang dalam konsinyasi. Barang tersebut tidak dicatat sebagai aset di dalam pembukuan
consignee (Kieso,dkk., 2017: 904).

Contoh:

Perusahaan Garcia manufacturing mengirimkan barang dagngan seharga $36.000


berdasarkan pengiriman ke toko Best Value. Garcia membayar 3.750 biaya pengiriman, dan
Best Value membayar 2.250 untuk biaya iklan lokal yang dapat diganti dari Garcia. Pada
akhir periode, Best Value telah menjual dua pertiga dari barang dagangan yang dikirim untuk
uang tunai $40.000. Best Value memberi tahu Garcia tentang penjualan, mempertahankan
komisi 10% dan mengirimkan uang tunai kepada Garcia. Berikut adalah pencatatan yang
dilakukan oleh Garcia dan best Value:

Warranties

Perusahaan sering memberikan salah satu dari dua jenis jaminan kepada pelanggan
(Kieso,dkk., 2017: 906):

1. Jaminan bahwa produk memnuhi kesepakatan spesifikasi dalam kontrak pada saat
produk tersedia. Jenis garansi ini termasuk dalam harga penjualan produk pada
perusahaan dan sering disebut sebagai garansi jenis jaminan
2. Jaminan yang menyediakan layanan tambahan diluar garansi jenis jaminan. Garansi
ini tidak termasuk dalam penjualan produk dan disebut sebagai garansi jenis layanan.
Sebagai akibat, tercatat sebagai kewajiban kinerja terpisah

Pedoman akuntansi terkait jasa warranty yaitu (PSAK 72, 2018):

1. Jika pelanggan dapat melakukan pembelian dengan atau tanpa warranty, maka jasa
warranty dianggap jasa yang memiliki sifat yang membedakan harus memiiki harga
yang dialokasikan
2. Apabila jasa warranty tidak dijual secara terpisah, warranty tetap dapat dianggap
sebagai suatu kewajiban pelaksanaan jika jasa warranty merupakan suatu tambahan
3. Jika jasa warranty tidak dapat dipisahkan dari eleen penjualan, maka penjualan dan
jasa warranty dianggap sebagai satu kewajiban pelaksanaan.

Contoh:

Perusahaan Maverick menjual 1000 Rollomatics selama 2015 dengan harga total
$6.000.000 dengan jaminan garansi bahwa produk tersebut ebas dari cacat apapun. Biaya
penjualan Rollomatics adalah $4.000.000. jangka waktu jaminan adalah 2 tahun, dengan
perkiraan biaya $30.000. selain itu, Maverick menjual garansi diperpenjang terkait dengan
400 Rollomatics selama 3 tahun melampaui 2 tahun sebesar $12.000. Berikut perusahaan
akan mencatat terkait denganpenjualan dan jaminan dimana perusahaan akan mencatat
pendapatan dan kewajiban serta mencatat harga pokok penjualan:

Cash ($6.000.000 + $12.000) 6.012.000


Warranty Expense 30.000
Warrany Liability 30.000
Uneamed Warranty Revenue 12.000
Sales Revenue 6.000.000

Cost of goods sold 4.000.000


Inventory 4.000.000
Non-Refundable Upfront Fees

Perusahaan terkadang menerima pembayaran (biaya dimuka) dari pelanggan sebelum


perusahaan memberikan layanan produk atau jasa. Pembayaran dimuka umum berhungan
dengan inisiasi, aktivasi, atau pengaturan dari barang atau jasa untuk memberikan atau
dilakukan dimasa depan. Dalam kebanyakan kasus, pembayaran dimuka tersebut tidak dapat
dikembalikan

Perusahaan harus menentukan apakah uang muka tidak dapat dikembalikan adalah
untuk produk atau jasa pada periode berjalan. Dalam kebanyakan situasi, pembayaran ini
untuk pengiriman masa depan produk dan jasa dank arena itu tidak dicatat sebagai
pendapatan pada saat pembayaran. Dalam beberapa kasus, biaya dimuka dilihat mirip dengan
opsi perpenjangan untuk produk dan layanan masa depan dengan harga yang berkurang.
Contohnya adalah biaya kenaggotaan diklub kesehatan, biaya aktivasi untuk telepon, internet,
atau kabel. (Kieso,dkk., 2017: 907).

Anda mungkin juga menyukai