Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Disusun Oleh:
Manajemen Kelas C
Rumah kaca bekerja dengan menangkap cahaya matahari dan panas dari sinar
matahari terperangkap di dalam bangunan sehingga udara menjadi tetap hangat. Jadi, pada
siang hari, suhu di dalam rumah kaca menjadi semakin hangat dan pada malam hari
suhunya juga tetap hangat.
Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi
memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer
bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas matahari
sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi.
Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi
menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat
adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi
diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer.
Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dari tahun-ketahun. Secara umum
efek rumah kaca diartikan sebagai proses naiknya suhu bumi yang disebabkan perubahan
komposisi atmosfer. Menyebabkan sinar matahari tetap berada di bumi dan tidak dapat
dipantukan secara sempurna, keluar atmosfer.
Penyebab Efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca. Berikut ini gas-gas di
atmosfer yang berkontribusi pada efek rumah kaca:
Sebenarnya, gas-gas diatas diatas diperlukan juga agar bumi tidak terlalu dingin,
akan tetapi sejak revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas
berbahaya lainnya menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin
meningkat akibat ulah manusia. Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca makin meningkat di
atmosfer, maka efek rumah kaca akan semakin besar. Penyebab-penyebab makin tingginya
konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer:
Untuk setiap gas rumah kaca, Globl Warming Potential (GWP) dihitung untuk
mencerminkan berapa lama di atmosfer, rata-rata, dan seberapa kuat menyerap
energi. Gas dengan GWP yang lebih tinggi menyerap lebih banyak energi, per pon,
daripada gas dengan GWP yang lebih rendah, dan dengan demikian berkontribusi
lebih banyak untuk pemanasan Bumi.
Molekul penyumbang efek rumah kaca yang lain adalah awan, debu, dan uap air.
Karena gas ini menjebak pantulan radiasi matahari untuk kembali keluar angkasa. Serta
menyimpan energi radiasi inframerah seperti halnya oven atau microwave. Sebagai contoh,
ketika cuaca mendung, maka hawa di sekitar menjadi lembab dan cenderung panas
dibandingkan ketika cuaca cerah.
Hingga saat ini, PBB selalu berusaha menerapkan kebijakan untuk mengurangi efek
rumah kaca. Montreal Protokol tahun 1989 dan Protokol Kyoto yang mulai berlaku pada
tahun 2005.
Pemanfaatan energi yang baik tanpa memberikan polutan menjadi alternatif. Seperti
pembakit listrik tenaga angin, matahari, air. Sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar
yang menjadi penyebab 3 gas utama seperti CO2, N2O, CH4.
PERTANYAAN
Jawab: sejatinya sendawa sapi itu maknanya adalah gas buang yang dikeluarkan oleh
ternak. Dan penyumbang terbesarnya itu bukan di sendawa, namun pada kotoran sapinya.
Solusinya dapat dilakukan dua hal, yakni pertama pengolahan kotoran sapi menjadi bio-gas
melalui pembuatan tangki tertutup agar gas metana yang dikeluarkan tidak terbuang
begitu saja ke udara sehingga bisa digunakan untuk kompor gas. Kedua, melalui pengolahan
pupuk kandang yang baik.
2. Randy: 71% Industri penyumbang emisi gas rumah kaca. Namun, ada tidak regulasi
yang berpihak pada industri agar tetap untung?
Jawab: sejatinya inti dari bisnis itu adalah agar bisnis itu tetap sustain dan bertahan lama.
Regulasi-regulasi yang diberikan pemerintah bermanfaat untuk sustainability perusahaan di
masa depan. Selain itu, dengan adanya regulasi akan mendorong industri untuk lebih efisien,
selalu berinovasi sehingga dapat memenangkan persaingan.
3. Nadya: Tadi disebutkan bahwa Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca sebesar 29%. Melalui aspek bidang apa saja yang dilakukan Indonesia?
Jawab: di Indonesia, aspek bidang yang diregulasi pemerintah dalam pengurangan emisi gas
rumah kaca ada di, 1) bidang kehutanan, melalui pemantauan titik-titik api serta regulasi
penerbitan dan izin penebangan hutan mengingat Indonesia rawan kebakaran hutan. 2)
pertanian berfokus pada ketahanan pangan dan peningkatan produksi pertanian dengan
emisi gas rumah kaca yang rendah. 3) Energi dan transportasi, melalui peningkatan
penghematan energi, juga pengalihan penggunaan bahan bakar yang lebih bersih. 4)
Industri, melaksanakan audit energi khususnya pada industri-industri yang padat energi. 5)
pengolahan limbah, meningkatkan pengelolaan sampah dan air limbah domestik.
4. Sarah: Bagaimana cara menanggulangi efek rumah kaca?
Jawab: sulit bila dibilang ada cara menanggulangi efek rumah kaca. Yang bisa dilakukan
adalah mengurangi efek rumah kaca sehingga terhindar dari pemanasan global. Salah
satunya dimulai dari pengurangan penggunaan kendaraan pribadi (kecuali kamu pakai
mobil atau motor listrik). Pengurangan pembakaran sampah, penghematan listrik, dan lain-
lainnya.
Daftar Pustaka