Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ILMU KEALAMAN DASAR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar

Disusun Oleh:

Ahmad Abdul Wahid (F0215004)


Muhammad Zen (F0215078)

Efek Rumah Kaca dan Penanggulangannya

Manajemen Kelas C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
GREENHOUSE EFFECT

1. Efek Rumah Kaca

Rumah kaca merupakan suatu bangunan berbentuk rumah yang keseluruhannya


(dinding, atap) terbuat dari kaca. Rumah kaca dipakai sebagai tempat bercocok tanam
sayuran, buah-buahan dan bahkan bunga atau tanaman lainnya.

Rumah kaca bekerja dengan menangkap cahaya matahari dan panas dari sinar
matahari terperangkap di dalam bangunan sehingga udara menjadi tetap hangat. Jadi, pada
siang hari, suhu di dalam rumah kaca menjadi semakin hangat dan pada malam hari
suhunya juga tetap hangat.

Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi
memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer
bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas matahari
sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi.

Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi
menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat
adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi
diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer.

Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dari tahun-ketahun. Secara umum
efek rumah kaca diartikan sebagai proses naiknya suhu bumi yang disebabkan perubahan
komposisi atmosfer. Menyebabkan sinar matahari tetap berada di bumi dan tidak dapat
dipantukan secara sempurna, keluar atmosfer.

2. PENYEBAB DAN DAMPAK EFEK RUMAH KACA

Penyebab Efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca. Berikut ini gas-gas di
atmosfer yang berkontribusi pada efek rumah kaca:

 Uap air (H2O),


 Karbon dioksida (CO2)
 Methana (CH4),
 Ozon (O3),
 Nitrous Oxide (N2O)
 CFC dan HFC

Sebenarnya, gas-gas diatas diatas diperlukan juga agar bumi tidak terlalu dingin,
akan tetapi sejak revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas
berbahaya lainnya menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin
meningkat akibat ulah manusia. Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca makin meningkat di
atmosfer, maka efek rumah kaca akan semakin besar. Penyebab-penyebab makin tingginya
konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer:

 Penebangan dan pembakaran hutan;


Pohon sangat berguna karena dapat mengubah gas karbon dioksida menjadi oksigen
yang bermanfaat untuk kita, akan tetapi manusia suka melakukan penebangan hutan
dan membakarnya untuk dijadikan tempat bercocok tanam. Selain itu, saat hutan
dibakar menghasilkan gas-gas rumah kaca yang tentu dapat meningkatkan konsentrasi
gas rumah kaca di atmosfer.

Pembakaran hutan [sumber: Woods Hole Research Center]

3. Gas-gas Rumah Kaca


Gas yang menjebak panas di atmofser disebut gas rumah kaca (GRK).Gas yang
memberikan efek rumah kaca yang ada dalam atmofser saat ini adalah CO2 (karbon
dioksida), CH4 (Metana), N2O (Nitrous Oxide), dan CFCs (chlorofluorocarbons)
terutama CCl3F dan CCl2F2 juga HFCs, PFCs, NF3, SF6..
Seberapa banyak gas-gas tersebut di atmofser?
Konsentrat merupakan jumlah suatu gas di udara. Semakin besar emisi gas
rumah kaca, maka semakin tinggi pula konsentrasinya di atmofser.
Berapa Lama Gas Tersebut Berada Di Atmofser
Setiap gas ini dapat tetap berada di atmosfer untuk jumlah waktu yang
berbeda, mulai dari beberapa tahun hingga ribuan tahun. Semua gas ini tetap berada
di atmosfer cukup lama sehingga tercampur dengan baik, yang berarti bahwa jumlah
yang diukur di atmosfer kira-kira sama di seluruh dunia, terlepas dari sumber emisi.
Seberapa kuat mereka mempengaruhi atmosfer?
Beberapa gas lebih efektif daripada yang lain dalam membuat planet lebih
hangat dan "menebal selimut Bumi."

Untuk setiap gas rumah kaca, Globl Warming Potential (GWP) dihitung untuk
mencerminkan berapa lama di atmosfer, rata-rata, dan seberapa kuat menyerap
energi. Gas dengan GWP yang lebih tinggi menyerap lebih banyak energi, per pon,
daripada gas dengan GWP yang lebih rendah, dan dengan demikian berkontribusi
lebih banyak untuk pemanasan Bumi.

 CO2 (karbon dioksida).


Merupakan gas paling umum yang timbul akibat aktivitas manusia.
Kontribusi pada efek rumah kaca sekitar 80%. Gas karbon dioksida
merupakan gas yang paling sulit dikurangi karena merupakan bagian dari
siklus dari manusia, hewan dan tumbuhan. Namun, siklus karbon tadi mulai
tidak seimbang karena peningkatan konsentrasi karbon dioksida yang
berlebihan akibat ulah manusia sejak masuk revolusi industri. Hal ini timbul
dari pembakaran bahan bakar baik batu bara, gas alam, dan minyak bumi.

Aktivitas manusia penyebab emisi CO2 adalah untuk pembakit listrik,


transportasi, industri, pembakaran sampah, kebakaran hutan. Strategi yang
digunakan untuk mengurangi emisi CO2 yakni dengan cara Efisiensi Energi,
Konservasi Energi, Penggantian bahan bakar, Carbon Capture and
Sequestration.
 CH4 (metana).
Merupakan gas penyumbang efek rumah kaca terbesar kedua. Secara
umum, keseluruhan konsentrasi metana hanya sekitar 10% dan umur metana
di atmofser lebih cepat dibandingkan karbon dioksida. Namun, metana
mempunyai efek 25 kali dalam menjebak radiasi dibandingkan CO2.
Metana juga dikeluarkan oleh aktifitas manusia. Antara lain, energi dan
industri, agrikultur, sampah rumah dan bisnis. Namun, metana juga terjebak
di gletser di kutub saat ini. Gas tersebut terjebak selama ribuan tahun yang
lalu. Ketika gletser ini menipis, terdapat kemungkinan ledakan gas metana ke
atmofser dalam jumlah yang cukup besar.

Penanggulangan gas metana dapat dilakukan dengan menggunakan


peralatan dalam industri. Dalam bidang pertanian dapat dilakukan
manajemen pengelolaan pupuk kandang. Modifikasi praktik pemberian pakan
hewan dan dalam sampah-sampah rumah tangga dan bisnis dapat berupa
pengubahan biogas, dan sebagainya.
 N2O (nitrous oxide).
Merupakan gas yang juga umum sebagai bagian dari siklus nitrogen.
Namun belakangan ini semakin meningkat karena adanya aktifitas manusia.
Molekul nitrous oxide dapat bertahan di atmofser hingga 114 tahun hingga
bisa hilang akibat reaksi kimia. Selain itu, efek rumah kaca dari N 2O hingga
300 kali dibandingkan karbon diakosida.
Akibat yang ditimbulkan dari aktifitas manusia yakni pertanian karena
penggunaan pupuk, atau pembakaran sisa-sisa pertanian. Juga diakibatkan
oleh pembakaran bahan bakar, juga industri terutama yang menggunakan
asam nitrat sebagai bahan dalam pembuatan bahan-bahan sintesis. Solusinya
adalah penggunaan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar
fosil, manajemen pupuk yang lebih efisien dan peningkatan teknologi di
bidang industri.
 Fluorinated Gases (HFCs, PFCs, NF3, SF6.)
Gas yang biasa digunakan untuk pewangi ruangan, pendingin ruangan,
dan banyak hal lain. Gas ini sangat mempunyai efek rumah kaca yang cukup
besar. Meskipun beberapa bahan kimia menggantikan CFC dan HCFCs karena
tidak merusak lapisan ozon, namun gas seperti HFCs dan HFOs tetap
memberikan efek rumah kaca. Selain itu umur senyawa ini sangatlah lama
bahkan hingga ribuan tahun.
Industri dan distribusi barang-barang elektronik termasuk SF6 menjadi
penyumbang efek rumah kaca. Cara mengatasi ini dengan penerapan daur
ulang gas fluoriated, pengurangan penggunaan AC sehingga tidak cepat
mengganti gasnya, dan peningkatan teknologi yang lebih ramah lingkungan.

(Environmental Protection Agency, 2016; Mason, 1989)

Molekul penyumbang efek rumah kaca yang lain adalah awan, debu, dan uap air.
Karena gas ini menjebak pantulan radiasi matahari untuk kembali keluar angkasa. Serta
menyimpan energi radiasi inframerah seperti halnya oven atau microwave. Sebagai contoh,
ketika cuaca mendung, maka hawa di sekitar menjadi lembab dan cenderung panas
dibandingkan ketika cuaca cerah.

Hingga saat ini, PBB selalu berusaha menerapkan kebijakan untuk mengurangi efek
rumah kaca. Montreal Protokol tahun 1989 dan Protokol Kyoto yang mulai berlaku pada
tahun 2005.
Pemanfaatan energi yang baik tanpa memberikan polutan menjadi alternatif. Seperti
pembakit listrik tenaga angin, matahari, air. Sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar
yang menjadi penyebab 3 gas utama seperti CO2, N2O, CH4.

PERTANYAAN

1. Detya: Metana berasal dari sendawa sapi, bagaimana cara menguranginya?

Jawab: sejatinya sendawa sapi itu maknanya adalah gas buang yang dikeluarkan oleh
ternak. Dan penyumbang terbesarnya itu bukan di sendawa, namun pada kotoran sapinya.
Solusinya dapat dilakukan dua hal, yakni pertama pengolahan kotoran sapi menjadi bio-gas
melalui pembuatan tangki tertutup agar gas metana yang dikeluarkan tidak terbuang
begitu saja ke udara sehingga bisa digunakan untuk kompor gas. Kedua, melalui pengolahan
pupuk kandang yang baik.

2. Randy: 71% Industri penyumbang emisi gas rumah kaca. Namun, ada tidak regulasi
yang berpihak pada industri agar tetap untung?

Jawab: sejatinya inti dari bisnis itu adalah agar bisnis itu tetap sustain dan bertahan lama.
Regulasi-regulasi yang diberikan pemerintah bermanfaat untuk sustainability perusahaan di
masa depan. Selain itu, dengan adanya regulasi akan mendorong industri untuk lebih efisien,
selalu berinovasi sehingga dapat memenangkan persaingan.

3. Nadya: Tadi disebutkan bahwa Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca sebesar 29%. Melalui aspek bidang apa saja yang dilakukan Indonesia?

Jawab: di Indonesia, aspek bidang yang diregulasi pemerintah dalam pengurangan emisi gas
rumah kaca ada di, 1) bidang kehutanan, melalui pemantauan titik-titik api serta regulasi
penerbitan dan izin penebangan hutan mengingat Indonesia rawan kebakaran hutan. 2)
pertanian berfokus pada ketahanan pangan dan peningkatan produksi pertanian dengan
emisi gas rumah kaca yang rendah. 3) Energi dan transportasi, melalui peningkatan
penghematan energi, juga pengalihan penggunaan bahan bakar yang lebih bersih. 4)
Industri, melaksanakan audit energi khususnya pada industri-industri yang padat energi. 5)
pengolahan limbah, meningkatkan pengelolaan sampah dan air limbah domestik.
4. Sarah: Bagaimana cara menanggulangi efek rumah kaca?

Jawab: sulit bila dibilang ada cara menanggulangi efek rumah kaca. Yang bisa dilakukan
adalah mengurangi efek rumah kaca sehingga terhindar dari pemanasan global. Salah
satunya dimulai dari pengurangan penggunaan kendaraan pribadi (kecuali kamu pakai
mobil atau motor listrik). Pengurangan pembakaran sampah, penghematan listrik, dan lain-
lainnya.
Daftar Pustaka

Environmental Protection Agency, U. S. (2016). Overview of Greenhouse Gases. Diambil


Desember 1, 2018, dari https://www.epa.gov/ghgemissions/overview-greenhouse-
gases

Mason, B. J. (1989). The greenhouse effect. Contemporary Physics, 30(6), 417–432.

Anda mungkin juga menyukai