Anda di halaman 1dari 6

KIMIA

OLEH : KELOMPOK 1 (SATU)

FAKHIRATUNNISA (1911040006)
NURUL KAMILA AULIA AZZAHRAH (1911040020)
SRI MARYUNI (1911042020)
NOVITA SARI (1911040018)
IIN DARYANI ANUGRAH SARI (1911042022)

KELAS A2

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
RADIOAKTIF

Radioaktif adalah suatu unsur yang dengan tiba – tiba unsur tersebut dapat memancarkan
radiasi. Nomor unsur yang termasuk dalam radioaktif ini ialah unsur yang memiliki nomor
atom diatas 83 seperti Uranium dengan nomor atomnya yaitu: 92.
Terdapat beberapa sifat dari sinar radioaktif tersebut. Sifat – sifat itu adalah sebagai
berikut:
 Mempunyai daya tembus yang sangat besar
 Dapat mengionkan sebuah gas
 Dapat berpendar (berflouresense) apabila jatuh pada permukaan zat yang berlapis
seng sulfida (ZnS) atau seng blende.

1. KARBON
Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai
simbol C dan nomor atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan
14 pada tabel periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4
(tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen. Terdapat tiga macam isotop karbon yang ditemukan
secara alami, yakni 12Cdan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat radioaktif
dengan waktu paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun. Karbon merupakan salah satu
dari di antara beberapa unsur yang diketahui keberadaannya sejak zaman kuno. Istilah
"karbon" berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti batu bara.
Karbon memiliki beberapa jenis alotrop, yang paling terkenal
adalah grafit, intan, dan karbon amorf. Sifat-sifat fisika karbon bervariasi bergantung
pada jenis alotropnya. Sebagai contohnya, intan berwarna transparan, manakala grafit
berwarna hitam dan kusam. Intan merupakan salah satu materi terkeras di dunia,
manakala grafit cukup lunak untuk meninggalkan bekasnya pada kertas. Intan
memiliki konduktivitas listik yang sangat rendah, sedangkan grafit
adalah konduktor listrik yang sangat baik. Di bawah kondisi normal, intan
memiliki konduktivitas termal yang tertinggi di antara materi-materi lain yang
diketahui. Semua alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi normal, tetapi grafit
merupakan alotrop yang paling stabil secara termodinamik di antara alotrop-alotrop
lainnya.

a. Karakteristik
Karbon memiliki berbagai bentuk alotrop yang berbeda-beda,
meliputi intan yang merupakan bahan terkeras di dunia sampai dengan grafit yang
merupakan salah satu bahan terlunak. Karbon juga memiliki afinitas untuk
berikatan dengan atom kecil lainnya, sehingga dapat membentuk berbagai
senyawa dengan atom tersebut. Oleh karenanya, karbon dapat berikatan dengan
atom lain (termasuk dengan karbon sendiri) membentuk hampir 10 juta jenis
senyawa yang berbeda. Karbon juga memiliki titik lebur dan titik sublimasi yang
tertinggi di antara semua unsur kimia. Pada tekanan atmosfer, karbon tidak
memiliki titik lebur karena titik tripelnya ada pada 10,8 ± 0,2 MPa dan 4600 ± 300
K, sehingga ia akan menyublim sekitar 3900 K.

b. Isotop
Isotop karbon adalah inti atom yang memiliki enam proton ditambah
beberapa neutron (bervariasi mulai dari 2 sampai 16). Karbon memiliki dua isotop
stabil, secara alami terjadi. Isotop karbon-12 (C-12) membentuk 98,93% karbon
yang ada di bumi, sementara isotop Karbon-13 (C-13) membentuk sisanya yakni
1,07%. Konsentrasi isotop C-12 lebih meningkat pada material biologi karena
reaksi biokimia menyingkirkan isotop C-13. Pada tahun 1961, IUPACmengadopsi
isotop C-12 sebagai dasar dari masa atom. Identifikasi karbon pada percobaan
resonansi magnetik nuklir diselesaikan dengan isotop C-13.
Karbon-14 (C-14) adalah radioisotop yang terjadi secara alami yang terjadi
dalam jumlah jejak di bumi hingga 1 bagian per triliun (10−10%), kebanyakan
terbatas di atmosfer dan endapan dangkal, terutama pada gambut dan material
organik lainya. Isotop ini, meluruhkan 0,158 MeV emisi sinar β-. Karena waktu
paruh relatifnya 5730 tahun, 14C hampir tidak ada dalam batuan tua, tetapi tercipta
di atmosfer (stratosfer bagian bawah dan troposfer bagian atas) oleh interaksi
interaksi nitrogen dengan sinar kosmis. Kelimpahan 14C di atmosfer dan
organisme hidup hampir konstan, tetapi diduga berkurang pada saat organisme itu
mati. Prinsip inilah yang digunakan dalam penanggalan radiokarbon, ditemukan
pada tahun 1949, yang telah digunakan secara luas untuk menghitung usia
material yang mengandung karbon sampai dengan 40.000 tahun usianya.

2. KALIUM
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
K dan nomor atom 19. Dalam tabel periodik, kalium adalah salah satu logam alkali.
Kalium di alam hanya terdapat pada garam ionik. Unsur kalium adalah logam alkali,
lunak, berwarna putih keperakan yang teroksidasi dengan cepat di udara dan bereaksi
hebatdengan air, menghasilkan panas yang cukup untuk menyalakan hidrogen yang
dipancarkan dalam reaksi dan terbakar dengan api berwarna ungu. Ia ditemukan
terlarut dalam air laut (yaitu 0,04% kalium berdasarkan berat), dan merupakan bagian
dari banyak mineral.
a. Sifat fisik dan kimia kalium
Kalium adalah logam berdensitas paling rendah kedua setelah litium. Ia adalah
padatan lunak dengan titik leleh rendah, dan mudah dipotong dengan pisau. Kalium
yang baru dipotong berwarna keperakan, tapi mulai muncul noda abu-abu segera saat
terpapar udara.Dalam uji nyala api, kalium dan senyawanya memancarkan warna
ungu dengan panjang gelombang puncak emisi 766,5 nanometer.Atom kalium netral
memiliki 19 elektron, satu lebih banyak daripada konfigurasi gas mulia argon yang
sangat stabil. Oleh karena itu dan energi ionisasi pertamanya yang serendah 418,8
kJ/mol, atom kalium lebih cenderung kehilangan elektron terakhir sehingga
bermuatan positif daripada mendapatkan satu elektron untuk memperoleh muatan
negatif (walaupun ion alkalida bermuatan negatif K− bukan tidak mungkin).Proses ini
membutuhkan sangat sedikit energi agar kalium mudah teroksidasi oleh oksigen
atmosfer. Sebaliknya, energi ionisasi kedua sangat tinggi (3052 kJ/mol), karena
pelepasan dua elektron melanggar konfigurasi elektron gas mulia yang stabil
(konfigurasi argon inert).Oleh karenanya, kalium tidak mudah membentuk senyawa
dengan keadaan oksidasi +2 atau lebih tinggi.Kalium adalah logam yang sangat aktif
yang bereaksi hebat dengan oksigen di air dan di udara. Kalium bereaksi dengan
oksigen membentuk kalium peroksida, dan dengan air membentuk kalium hidroksida.
Reaksi kalium dengan air berbahaya karena sifat eksotermalnya yang hebat dan
produksi gas hidrogennya. Kalium tidak bereaksi dengan sebagian besar hidrokarbon
seperti minyak mineral atau kerosen.
b. Senyawa
Satu-satunya tingkat oksidasi kalium yang umum adalah +1. Logam kalium
adalah reduktor kuat yang mudah teroksidasi menjadi kation monopositif, K+. Sekali
teroksidasi, ia sangat stabil dan sulit untuk direduksi kembali menjadi logamnya.
c. Isotop
Terdapat 24 isotop kalium yang diketahui, yang tiga di antaranya terjadi secara
alami: 39K (93,3%), 40K (0,0117%), dan 41K (6,7%). 40K yang terjadi secara alami
memiliki waktu paruh 1,250×109 tahun. Ia meluruh menjadi 40Ar yang stabil melalui
penangkapan elektron atau emisi positron (11,2%) atau menjadi 40Ca yang stabil
melalui peluruhan beta (88,8%).Peluruhan 40K menjadi 40Ar adalah dasar metode
umum untuk penanggalan batuan.40K terdapat dalam kalium alami dalam jumlah
yang cukup, maka kantong besar pengganti tersebut dapat digunakan sebagai sumber
radioaktif untuk demonstrasi di kelas. 40K adalah radioisotop dengan kelimpahan
terbesar di dalam tubuh. Pada hewan dan manusia sehat, 40K merupakan sumber
radioaktivitas terbesar, lebih besar daripada 14C sekalipun. Dalam tubuh manusia
massa 70 kg, sekitar 4.400 inti 40K meluruh setiap detiknya. Aktivitas kalium alami
adalah 31 Bq/g.
3. KADMIUM( Cd)
( latin : cadmina, Yunani: kadmeia, nama kuno untuk calamine, seng
carbonat). Di temukan oleh Srtomeyer di tahun 1817 dari imprurity ( pengotor) dalam
seng karbonat.
a. KeteranganUnsurKadmium :
 Simbol: Cd
 Radius Atom: 1.71 Å
 Volume Atom: 13.1 cm3/mol
 Massa Atom: 112.41
 Titik Didih: 1040 K
 Radius Kovalensi: 1.41 Å
 Struktur Kristal: Heksagonal
 Massa Jenis: 8.65 g/cm3
 Konduktivitas Listrik: 14.7 x 106 ohm-1cm-1
 Elektronegativitas: 1.69
 Konfigurasi Elektron: [Kr]4d10 5s2
 Formasi Entalpi: 6.07 kJ/mol
 Konduktivitas Panas: 96.8 Wm-1K-1
 Potensial Ionisasi: 8.993 V
 Titik Lebur: 594.26 K
 Bilangan Oksidasi: 2
 Kapasitas Panas: 0.232 Jg-1K-1
 Entalpi Penguapan: 99.87 kJ/mol
b. Sumber Kadmium:
Kadmium hampir selalu ditemukan dalam jumlah yang kecil dalam bijih-bijih
seng, seperti sphalerite (ZnS). Greenokcite (CdS) merupakan mineral satu-satunya
yang mengandung kadmium. Hampir semua kadmium diambil sebagai hasil
produksi dalam persiapan bijih-bijih seng, tembaga dan timbal. Unsur ini lunak,
logam putih yang kebiru-biruan yang dapat dengan mudah dipotong dengan pisau.
Kadmium ditemukan di kulit bumi ataupun hasil letusan gunung vulkanik. Hanya
ada satu jenis mineral kadmium di alam yaitu greennockite (CdS) yang selalu
ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite
c. Sifat fisika dan kimia cadmium :

SIFAT FISIK SIFAT KIMIA


 Logam berwarna putih  Cd tidak larut dalam basa.
keperakan  Larut dalam H2SO4 encer dan HCl encer
 Mengkilat Cd + H2SO4 → CdSO4 + H2
 Lunak/Mudah ditempa  Cd tidak menunjukkan sifat amfoter
dan ditarik  Bereaksi dengan halogen dan non logam seperti S, Se, P
 Titik lebur rendah  Cd adalah logam yang cukup aktif
 Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap
coklat CdO
 Memiliki ketahanan korosi yang tinggi
 CdI2 larut dalam alcohol

d. Isotop :
Kadmium yang terjadi secara alami terdiri dari 8 isotop. Dua di antaranya
bersifat radioaktif, dan tiga di antaranya diperkirakan mengalami peluruhan
namun kebenarannya belum dikonfirmasi secara eksperimental. Dua isotop
radioaktif alami adalah113 Cd (peluruhan beta, dengan waktu paruh 7,7 × 1015
tahun) dan 116 Cd (dua neutrino peluruhan beta ganda, dengan waktu paruh 2,9 ×
1019 tahun). Tiga lainnya adalah106 Cd, 108 Cd (keduanya penangkapan
elektronganda), dan 114Cd (peluruhan beta ganda); hanya batas bawah waktu
paruh mereka telah ditetapkan. Setidaknya ada tiga isotop stabil – 110Cd, 111Cd,
dan 112Cd . Di antara isotop yang tidak terjadi secara alami, yang paling berumur
panjang adalah109Cd dengan waktu paruh 462,6 hari, dan 115Cd dengan waktu
paruh 53,46 jam. Semua isotop radioaktif yang tersisa memiliki waktu paruh
kurang dari 2,5 jam, dan sebagian besar memiliki waktu paruh kurang dari 5
menit. Kadmium memiliki 8 isomer nuklir yang diketahui, yang paling stabil
adalah113mCd (t1/2 = 14,1 tahun), 115m
Cd (t1/2 = 44,6 hari), dan 117m
Cd (t1/2 = 3,36
jam).

4. Platina(Pt)
Platina adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Pt dan nomor atom 78. Logam transisi putih abu-abu ini padat, lunak, ulet, sangat
tidak reaktif, dan berharga. Namanya berasal dari istilah Spanyol platina, yang jika
diterjemahkan secara harfiah berarti "perak kecil".
a. Sifat fisika
Platina murni adalah logam putih keperakan yang berkilau, ulet, dan dapat
ditempa. Platina lebih ulet dari pada emas, perak atau tembaga, sehingga paling
ulet dibandingkan kebanyakan logam murni lainnya, tetapi kurang lunak dari pada
emas. Logam ini memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi, stabil pada
suhu tinggi dan memiliki sifat listrik yang stabil. Platinum bereaksi lambatdengan
oksigen pada suhu yang sangat tinggi. Logam ini bereaksi hebat dengan fluor pada
500 °C (932 °F) membentuk tetra fluorida. Logam ini juga diserang oleh klor,
brom, iodin, dan belerang. Platina tidak larut dalam asam klorida dan asam nitrat,
tetapi larut dalam aqua regia panas membentuk asam kloroplatinat, H2PtCl6.
Karakter fisika serta kestabilan kimianya menjadikannya berguna untuk
aplikasi industri. Ketahanannya terhadap keausan dan noda cocok untuk
digunakan sebagai perhiasan.
b. Sifat kimia
Platina dapat larut dalam aqua regia panas. Tingkat oksidasi platina yang paling
umum adalah +2 dan +4. Tingkat oksidasi +1 dan +3 kurang umum, dan kadang
distabilkan oleh ikatan logam dalam spesies bimetalik (atau polimetalik). Sesuai
perkiraan, senyawa platina(II) tetra koordinasi cenderung mengadopsi geometri
segi empat planar 16 elektron. Meskipun unsur platina biasanya takreaktif, ia larut
dalam aqua regia panas membentuk asam kloro platinat, (H2PtCl6). Sebagai suatu
asam lemah, platina mempunyai afinitas besar terhadap belerang, seperti terhadap
dimetil sulfoksida (DMSO); sejumlah kompleks DMSO telah dilaporkan dan
pemilihan pelarut reaksi harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Keberadaan
sebuah bongkahan platina alami, pertambangan kondyor, Khabarovsk Krai.
Platina adalah suatu logam yang sangat langka, hanya terdapat dengan konsentrasi
0,005 ppm pada kerak Bumi. Ia kadang keliru dengan perak (Ag). Platina sering
dijumpai tersendiri secara kimia sebagai platina alami dan sebagai alloy dengan
logam golongan platina lainnya serta dengan besi. Platina paling sering dijumpai
sebagai deposit sekunder pada deposit alluvial. Deposit aluvial yang digunakan
oleh bangsa pra-Kolombia di Choco Departement, Kolombia masih merupakan
sumber logam golongan platina hingga sekarang. Deposit aluvial besar lainnya
adalah di Pegunungan Ural, Rusia, dan masih ditambang hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai