Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN

“PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN HIPERTENSI”

Disusun Oleh :

NIA WULANSARI P07220117 1388

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGPINANG
PRODI DIII KESEHATAN
2019

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN DA PENGOBATAN HIPERTENSI

Topik : Pencegahan dan pengobatan Hipertensi

Hari/tanggal : Jumat , 06 Desember 2019

Pukul : 13.00 s/d Selesai

Waktu : 30 Menit

Tempat : Rumah Keluarga

Sasaran : Keluarga Ny.S

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
mengetahui apa saja pencegahan dan pengobatan Hipertensi.

II. Tujuan Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga dapat
mengetahui apa saja pencegahan serta pengobatan Hipertensi meliputi:
a. Mengetahui dan bisa menjelaskan kembali apa itu hipetensi.
b. Memahami dan menjelaskan kembali ciri-ciri hipertensi.
c. Mengetahui dan memahami pengobatan dan pencegahan hipertensi.
d. Mengetahui dan memahami komplikasi hipertensi.
e. Mampu menjelaskan kembali tentang pengobatan hipertensi dan
pencegahannya.

2
III. Materi (Terlampir)
a. Apa itu hipertensi?
b. Apa saja penyebab hipertensi?
c. Apa saja ciri-ciri hipertensi?
d. Apa saja pengobatan serta pencegahan hipertensi?
e. Apa saja komplikasi pada hipertensi?
f. Bagaimana pola makan pada hipertensi?

IV. Media
a. SAP
b. Leaflet

V. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

VI. Kegiatan Pembelajaran

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan : memberi salam, Menjawab salam,


memperkenalkan diri, menjelaskan mendengarkan dan
tujuan penyuluhan, menyebut memperhatikan
materi/pokok bahasan yang ingin
disampaikan.

2. 15menit Penatalaksanaan : Menyimak dan


Menjelaskan materi/penyuluhan secara memperhatikan
berurutaan dan teratur materi yang
Materi : disampaikan
1. Apa itu hipertensi

3
2. Apa saja ciri-ciri hipertensi?
3. Bagaimana perawatan pada anggota
keluarga yang hipertensi?
4.Apa saja pengobatan serta pencegahan
hipertensi?
5.Apa saja komplikasi komplikasi
hipertensi?

3. 5 menit Evaluasi : Merespon dan


- Memberikan kesempatan kepada bertanya
responden untuk bertanya
- Memberikan pujian atas
keberhasilan dan memperbaiki
kesalahan Merespon dan
menjelaskan

4. 5 menit Penutup : Menyimak


Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
Mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada responden.
Mengucapkan salam. Menjawab salam

I.Evaluasi :
Metode evaluasi : Memberikan pertanyaan
Jenis pertanyaan : Lisan
Jumlah pertanyaan : 2 pertanyaan

4
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara pencegahan pada hipertensi?
2. Apa ciri-ciri hipertensi?

Jawaban :

1.
a. Menjaga berat badan ideal
b. Berolahraga secara rutin
c. Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat
d. Kurangi garam
e. Kurangi konsumsi alkohol
f. Kurangi merokok
g. Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan
2.
a. Sakit kepala parah
b. Pusing
c. Penglihatan buram
d. Mual
e. Telinga berdenging
f. Kebingungan
g. Detak jantung tak teratur
h. Kelelahan
i. Nyeri dada
j. Sulit bernapas
k. Darah dalam urin
l. Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga

5
LAMPIRAN
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN HIPERTENSI
1. Definisi Hipertensi : Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi.
Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang
mendorong dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa
berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang
dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan
normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90
milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik,
ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90
mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks
sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah. Perlu diketahui bahwa
tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung berkontraksi,
sementara tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi
(jantung beristirahat).

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering disebut dengan “pembunuh
diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang.
Namun, penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam
nyawa layaknya penyakit jantung. Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat
waktu, hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi serius penyakit jantung
koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan banyak
penyakit berbahaya lainnya. Stroke (51%) dan penyakit jantung koroner (45%)
merupakan penyebab kematian akibat hipertensi tertinggi di Indonesia.

2. Penyebab Hipertensi : Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut


hipertensi primer. Tapi tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya
hidup dan pola makan yang buruk. Tekanan darah tinggi juga bisa muncul
sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung.

6
Kondisi ini disebut hipertensi sekunder. Pil KB atau obat flu yang dijual di
toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang
menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan
darah tinggi.
Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah
berhenti minum obat, tapi dalam beberapa kasus, tekanan darah masih
meningkat selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat.
Anda harus bertanya kepada dokter jika tekanan darah abnormal terus terjadi.
Anak di bawah 10 tahun sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena
penyakit lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah
anak akan kembali normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi.

3. Ciri- Ciri Hipertensi


a. Sakit kepala parah
b. Pusing
c. Penglihatan buram
d. Mual
e. Telinga berdenging
f. Kebingungan
b. Detak jantung tak teratur
c. Kelelahan
d. Nyeri dada
e. Sulit bernapas
f. Darah dalam urin
g. Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga

4. Pencegahan Hipertensi : Bagi sebagian pengidap hipertensi, konsumsi obat


harus dilakukan seumur hidup untuk mengatur tekanan darah. Namun, jika
tekanan darah pengidap sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup,
penurunan dosis obat atau konsumsinya dapat dihentikan. Dosis yang sudah
ditentukan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena takarannya

7
disesuaikan dengan tingkat tekanan darah. Selain itu, obat yang diberikan juga
harus diperhatikan apa saja dampak dan efek samping yang timbul pada tubuh
sang pengidap.

Berikut ini adalah obat-obatan yang umumnya diberikan kepada para


pengidap hipertensi, antara lain:

 Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine.
Hipertensi membuat pengidapnya rentan terhadap kadar garam tinggi
dalam tubuh, untuk itu penggunaan obat ini dibutuhkan sebagai bagian
dari pengobatan.
 Obat untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah bisa
turun. Hipertensi membuat pengidapnya rentan untuk mengalami
sumbatan pada pembuluh darah.
 Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan
pembuluh. Tujuan penggunaan obat ini adalah untuk menurunkan tekanan
darah pengidap hipertensi.
 Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat dinding
pembuluh darah lebih rileks.
 Obat penghambat renin yang memliiki fungsi utama obat untuk
menghambat kerja enzim yang berfungsi untuk menaikan tekanan darah
dan dihasilkan oleh ginjal. Jika renin bekerja berlebihan, tekanan darah
akan naik tidak terkendali.
 Selain konsumsi obat-obatan, pengobatan hipertensi juga bisa dilakukan
melalui terapi relaksasi, misalnya terapi meditasi atau terapi yoga. Terapi
tersebut bertujuan untuk mengendalikan stres dan memberikan dampak
relaksasi bagi pengidap hipertensi. Pengobatan terhadap hipertensi juga
tidak akan berjalan lancar jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup.
Menjalani pola makan dan hidup sehat, serta menghindari konsumsi kafein
dan garam yang berlebihan juga harus dilakukan.

8
Pencegahan Hipertensi :

a. Menjaga berat badan ideal

b. Berolahraga secara rutin

c. Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat

d. Kurangi garam

e. Kurangi konsumsi alkohol

f. Kurangi merokok

g. Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan

5. Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain
dalam tubuh. Jika dibiarkan dan tidak segera diobati, tekanan darah tinggi bisa
menimbulkan penyakit-penyakit serius, seperti:
 Aterosklerosis. Tekanan darah tinggi memicu pengerasan arteri, yang
kemudian disertai dengan penimbunan lemak di dinding pembuluh darah.
Kondisi ini disebut aterosklerosis. Aterosklerosis ini dapat menimbulkan
serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.
 Kehilangan penglihatan. Kondisi ini terjadi karena penebalan dan
penyempitan pembuluh darah di mata.
 Terbentuk aneurisma. Tingginya tekanan darah bisa memicu pembuluh
darah melemah dan melebar. Jika kondisi ini terus berlanjut, pembuluh
darah bisa pecah dan menyebabkan kematian.
 Gagal ginjal. Tekanan darah tinggi bisa memicu penyempitan pembuluh
darah di ginjal.
 Gagal jantung. Tingginya tekanan darah membuat jantung bekerja lebih
keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
 Demensia vaskuler. Hipertensi bisa menyebabkan gangguan pada aliran
darah ke otak.
6. Pola makan pada penderita hipertensi : Diet DASH merupakan singkatan dari
Dietary Approaches to Stop Hypertension. Diet DASH dirancang untuk

9
mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Menu-menu yang tersusun dalam
diet DASH terdiri dari makanan rendah garam, diet DASH juga
menitikberatkan pada nutrisi yang efektif dalam menurunkan tekanan darah
Diet DASH memiliki aturan sederhana, yaitu sebagai berikut:
 Membatasi konsumsi natrium, baik itu dalam bentuk garam maupun
makanan bersodium tinggi, seperti makanan dalam kemasan (makanan
kalengan), dan makanan cepat saji.
 Membatasi konsumsi daging dan makanan mengandung gula tinggi.
 Mengurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi, dan mengandung
lemak trans.
 Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan olahan susu rendah
lemak.
 Mengonsumsi ikan, daging unggas, kacang-kacangan, dan makanan
dengan gandum utuh.

10

Anda mungkin juga menyukai