Oleh :
ASWAR SUMARLIN
20182205083
TEKNIK INFORMATIKA
2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
teknik digital, dan untuk memperdalam atau menambah wawasan tentang Rangkaian Flip-
flop.
Penyusunan makalah ini tidaklah mungkin terwujud apabila tidak mendapat bantuan
dan bimbingan dari semua pihak. Tidak luput pada kesempatan ini ingin mengucapkan rasa
terimakasih pada berbagai pihak.
Penyusun menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Walau
demikian besar harapan penyusun semoga laporan ini bermanfaat.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
Hal
Cover ............................................................................................................................. 1
Kata Pengantar .......................................................................................................................2
Daftar Isi ………………………………………………………………………………. 3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori…………………………………………………………………… 4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 5
1.3 Tujuan. ......................................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Flip-Flop… ............................................................................................6
2.2 Macam – Macam Flip-Flop… .................................................................................6
2.3 Gerbang Logika ......................................................................................................10
2.4 Prinsip Kerja Flip-Flop… ...................................................................................... 13
2.5 Fungsi Flip-Flop… ................................................................................................ 14
BAB.III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan… ........................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Rangkaian Logika terbagi menjadi dua kelompok yaitu rangkaian logika
kombinasional dan rangkaian sekuensial. Rangkaian logika kombinasional adalah rangkaian
yang kondisi keluarannya (output) dipengaruhi oleh kondisi masukan (input). Rangkaian
logika sekuensial adalah rangkaian logika yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh
masukan dan keadaan keluaran sebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja
berdasarkan urutan waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang utama adalah adanya
jalur umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya.
Rangkaian yang termasuk rangkaian logika kombinasional yaitu Dekoder, Enkoder,
Multiplekser, Demultiplekser. Pada rangkaian-rangkaian itu terlihat bahwa kondisi keluaran
hanya dipengaruhi oleh kondisi masukan pada saat itu. Adapun contoh rangkaian yang
termasuk rangkaian sekuensial salah satunya yaitu flip-flop.
Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta
rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen utama.
Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian
ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang
diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi
masukan yang diberikan.
Ada beberapa macam flip-flop yang akan dibahas, yaitu flip-flop R-S, flip-flop J-K,
dan flip-flop D. Sebagai tambahan akan dibahas pula masalah pemicuan yang akan
mengaktifkan kerja flip-flop.
Hubungan input-output ideal yang dapat terjadi pada flip-flop adalah:
1) Set, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai
logika positif (1) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
2) Reset, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai
logika negatif (0) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
3) Tetap, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) tidak
berubah dari kondisi sebelumnya saat dipicu.
4) Toggle, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan logika keluaran (Q)
berkebalikan dari kondisi sebelumnya saat dipicu.
4
Secara ideal berdasar perancangan kondisi keluaran Q’ selalu berkebalikan dari
kondisi keluaran Q.
Pada flip-flop untuk menyerempakkan masukan yang diberikan pada kedua
masukannya maka diperlukan sebuah clock untuk memungkinkan hal itu terjadi. Clock yang
dimaksud di sini adalah sinyal pulsa yang beberapa kondisinya dapat digunakan untuk
memicu flip-flop untuk bekerja. Ada beberapa kondisi clock yang biasa digunakan untuk
menyerempakkan kerja flip-flop yaitu :
1) Tepi naik : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika rendah (0) ke logika
tinggi.
2) Tepi turun : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika tinggi (1) ke logika
rendah (0).
3) Logika tinggi : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 1.
4) Logika rendah : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 0.
1.3 Tujuan
Agar Si Pembaca dapat memahami tentang Rangkaian Flip – Flop Dasar dan Dapat
mengerti bagaimana rangkaian flip – flop bekerja. Sebagai pengetahuan tambahan dan bekal
pengalaman.
5
BAB II
Rangkaian Flip – Flop Dasar
6
Gambar 1. Rangkaian RS Flip – Flop
R S Q
0 0 Nilai Terakhir
0 1 1
1 0 0
1 1 Terlarang
Tabel 1. Tabel Kebenaran RS Flip - Flop
Kondisi masukan yang kedua adalah RS = 01 berarti bahwa suatu pemicu
diterapkan pada masukan S. Seperti kita ketahui, hal ini mengeset flip-flop dan
menghasilkan keluaran Q bernilai 1. Kondisi masukan yang ketiga adalah RS = 10 ini
menyatakan bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan R. Keluaran Q yang
dihasilkan adalah 0. Kondisi masukan RS = 11 merupakan masukan terlarang.
Kondisi ini berarti menerapkan suatu pemicu pada kedua masukan S dan R pada saat
yang sama. Hal ini merupakan suatu pertentangan karena mengandung pengertian
bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran Q yang secara serentak sama
dengan 1 dan sama dengan 0.
2. JK Flip – Flop
JK flip-flop merupakan flip flopyang dibangun berdasarkan pengembangan
dari RS flip-flop. JK flip-flop sering diaplikasikan sebagai komponen dasar suatu
counter atau pencacah naik (up counter) ataupun pencacah turun (down counter). JK
flip flop dalam penyebutanya di dunia digital sering di tulis dengan simbol JK -FF.
Dalam artikel yang sedikit ini akan diuraikan cara membangun sebuah JK flip-flop
menggunakan komponen utama berupa RS flip-flop.
7
Gambar 2. Rangkaian JK Flip - Flop
Gambar rangkaian diatas memperlihatkan salah satu cara untuk membangun
sebuah flip-flop JK, J dan K disebut masukan pengendali karena menentukan apa
yang dilakukan oleh flip-flop pada saat suatu pinggiran pulsa positif diberikan.
Rangkaian RC mempunyai tetapan waktu yang sangat pendek, hal ini mengubah pulsa
lonceng segiempat menjadi impuls sempit. Pada saat J dan K keduanya 0, Q tetap
pada nilai terakhirnya. Pada saat J rendah dan K tinggi, gerbang atas tertutup, maka
tidak terdapat kemungkinan untuk mengeset flip-flop. Pada saat Q adalah tinggi,
gerbang bawah melewatkan pemicu reset segera setelah pinggiran pulsa lonceng
positif berikutnya tiba. Hal ini mendorong Q menjadi rendah . Oleh karenanya J = 0
dan K=1 berarti bahwa pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya akan mereset flip-
flopnya. Pada saat J tinggi dan K rendah, gerbang bawah tertutup dan pada saat J dan
K keduanya tinggi, kita dapat mengeset atau mereset flip-flopnya. Untuk lebih
jelasnya daat dilihat pada tabel kebenaran JK flip-flop berikut.
Input Output
J K CK Q Q'
0 0 0 0 1
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 0
Tabel 2. Tabel Kebenaran JK Flip – Flop
8
3. T Flip –Flop
Rangkaian T flip-flop atau Togle flip-flop dapat dibentuk dari modifikasi
clocked RSFF, DFF maupun JKFF. TFF mempunyai sebuah terminal input T dan dua
buah terminal output Q dan Qnot. TFF banyak digunakan pada rangkaian Counter,
frekuensi deviden dan sebagainya.
4. D Flip – Flop
Flip-flop D dapat disusun dari flip-flop S-R atau flip-flop J-K yang
masukannya saling berkebalikan. Hal ini dimungkinkan dengan menambahkan salah
satu masukannya dengan inverter agar kedua masukan flip-flop selalu dalam kondisi
berlawanan. Flip-flop ini dinamakan dengan flip-flop data karena keluarannya selalu
sama dengan masukan yang diberikan. Saat flip-flop pada keadaan aktif, masukan
akan diteruskan ke saluran keluaran.
9
Gambar 4. Rangkaian D Flip – Flop
CK D Q Q’
0 X 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
Tabel 4. Tabel Kebenaran D Flip – Flop
10
2. OR
Gerbang ini akan menghasilkan keluaran ‘1’ jika salah satu atau semua sinyal
masukannya bernilai ‘1’.
3. NOT
Gerbang ini akan menghasilkan keluaran yang berlawanan dengan masukannya.
A F
0 1
1 0
Tabel 7. Tabel Kebenaran Gerbang NOT
4. NAND
Gerbang ini merupakan gabungan gerbang AND dan NOT. Keluarannya merupakan
keluaran gerbang AND yang di inverter.
11
A B F
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Tabel 8. Tabel Kebenaran Gerbang NAND
5. NOR
Gerbang ini merupakan gabungan gerbang OR dan NOT. Keluarannya merupakan
keluaran gerbang OR yang di inverter.
6. X-OR
Gerbang ini akan menghasilkan keluaran ‘1’ jika jumlah masukan yang bernilai ‘1’
berjumlah ganjil.
12
A B F
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Tabel 10. Tabel Kebenaran Gerbang X-OR
7. X-NOR
Gerbang ini akan menghasilkan keluaran ‘1’ jika jumlah masukan yang bernilai ‘1’
berjumlah genap / tidak ada sama sekali.
13
5. Jika input J diberikan bersama-sama dengan tepi naik pulsa pemicu, flip-flop
master akan bekerja terlebih dahulu memantapkan inputnya selama munculnya tepi naik
sampai clock bernilai rendah (0).
6. Setelah clock bernilai rendah (0),flip-flop master akan tidak aktif dan flip-flop slave
bekerja menstransfer keadaan output flip-flopmaster keoutput flip-flop slave yang merupakan
output flip-flop secarakeseluruhan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara
semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari
bit yang disimpan.
2. Flip-Flop terdiri dari :
RS Flip-Flop
JK Flip-Flop
D Flip-Flop
T Flip-Flop
3. Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan
tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.
Yang terdiri macam-macam Gerbang Logika : AND, OR , NOT, NAND, NOR, X-
NOR, dan X-OR.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
4. Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara
semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari
bit yang disimpan.
5. Flip-Flop terdiri dari :
RS Flip-Flop
JK Flip-Flop
D Flip-Flop
T Flip-Flop
6. Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan
tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.
Yang terdiri macam-macam Gerbang Logika : AND, OR , NOT, NAND, NOR, X-
NOR, dan X-OR.
16
DAFTAR PUSTAKA
17