BAB I
PENDAHULUAN
dengan cara di luar pengadilan yaitu damai. Penyelesaian secara damai ini tidak
ada terdapat didalam hukum pidana akan tetapi untuk menyelesaikan masalah
tersebut dan jarang pula diantara para pihak sepakat menempuh upaya damai.
yuridis formal. Bagi penganut metode ini akan berkata, bahwa hukum pidana
adalah hukum publik. Konsekuensi dari sifat hukum pidana sebagai hukum publik
oleh aparat penegak hukum. Sebagai hukum publik, maka tidak diperkenankan
untuk diselesaiakn kedua belah pihak saja yaitu pihak korban dan pihak pelaku.
Dengan demikian, para penganut metode berfikir yang yuridis formal ini, akan
menurut aliran ini, seluruh kasus pidana harus diajukan ke sidang pengadilan,
tanpa kecuali. Penganut metode berfikir yuridis formal ini memandang bahwa
hukum.
2
Kedua, metode berfikir yang yuridis materil. Para penganut aliran ini memandang,
bahwa hukum tidak identik dengan hanya sebatas Undang-Undang saja. Di luar
penganut aliran ini adalah baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis. Bagi
seiring dengan pencarian alternatif pada tahun 1976, yaitu ketika “Chief Justice
dan para anggota public interest lawyer, secara bersama-sama mencari cara-cara
1.2.1. Permasalahan
Untuk menghindari kerancuan dalam penulisan skripsi ini, maka perlu dibatasi
Ruang lingkup pembahasan penulisan skripsi ini adalah ruang lingkup hukum
Dengan Metode ADR Yang Di Lakukan Oleh Anak Di Wilayah Hukum Polres
Untuk mempermudah dalam membaca dan memahami isi dari penelitian Makalah
ini, penulis membaginya ke dalam III (tiga) bab dengan sistematika sebagai
berikut:
dan ruang lingkup, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistimatika penulisan.
ini.
PEMBAHASAN
tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini
lalu-lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta manusia setiap tahun.
1. Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan
tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain
angka 24 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan).
dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari
dan mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
Tempat Kejadian Perkara Kecelakaan Lalu Lintas (Olah TKP Laka Lantas)
dan tindakan kepolisian di tempat kejadian perkara kecelakaan lalu lintas yang
4. Tempat Kejadian Perkara Kecelakaan Lalu Lintas adalah tempat dimana suatu
kecelakaan lalu lintas terjadi dengan segala akibat yang ditimbulkan serta
tempat-tempat dimana tersangka dan atau barang bukti dan atau korban yang
kecelakaan lalu lintas dan arah datangnya kendaraan yang terlibat kecelakaan
lalu lintas.
kejadian perkara kecelakaan lalu lintas secara khusus atau lebih spesifik yang
7
meliputi pengamatan terhadap kondisi pengemudi, kondisi kendaraan yang
terlibat kecelakaan lalu lintas, kondisi jalan dan prasarana jalan serta barang
10. Penandaan barang bukti adalah kegiatan memberi tanda dengan kapur
ADR adalah sebuah istilah asing yang memiliki berbagai arti dalam bahasa
beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di
1
F.D Hobbs, 2008“Perencanaan dan Tehnik Lalu Lintas, Terjemahan oleh : Suprapto ”, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta Hal 34-35
2
I Tajudin, Nella Sumika Putri, 2015 “Penyelesaian Tindak Pidana Lalu Lintas Melalui
Pendekatan Restorative justice Sebagai Dasar penghentian Penyidikan dan perwujudan Asas
keadilan Dalam Penjatuhan Putusan ”, Fakultas Hukum Univer sitas Padjadjaran,
PADJADJARAN Jurnal; Ilmu Hukum Volume 2 Nomor 1, Hlm 42-43
8
luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau
penilaian ahli.
Dalam pasal 4a ayat (1) Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2014 menyebutkan bahwa
alternatif penyelesaian sengketa yang ditetapkan oleh OJK adalah lembaga yang
arbitrase
Secara garis besar, penyidikan adalah suatu proses untuk mencaribukti-bukti yang
menguatkan suatu tindak pidana serta mencari tersangkanya. Tersangka sendiri itu
adalah seseorang yang dianggap atau diduga melakukan suatu tindak pidana.
maka penyidik akan mengirim BAP (berkas acara pemeriksaan) kepada kejaksaan
Istilah penyidikan dipakai sebagai istilah yuridis atau hukum pada tahun 1961
yaitu sejak dimuat dalam Undang-undang No. 13 Tahun 1961 tentang ketentuan-
ketentuan Pokok Kepolisian Negara. Penyidikan berasal dari kata “sidik” yang
artinya terang. Jadi panyidikan artinya membuat terang atau jelas. Walaupun
kedua istilah “penyidikan” dan “penyelidikan” berasal dari kata yang sama
Namun istilah dan pengertian penyidikan pada dasarnya terbagi menjadi dua
Asal kata penyidikan adalah sidik yang berarti periksa, menyidik, menyelidik atau
Mengamat-amati4.
Istilah dan pengertian secara yuridis. Dalam Pasal 1 butir (2) KUHAP dinyatakan
dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana yang
Dan yang menjadi perbedaan di antara Penyelidik dan Penyidik ialah Penyelidik
penyelidik memiliki wewenang yang relatif luas dalam menerima laporan dan
menyelidiki tindak pidana. Di sisi lain, seorang Penyidik adalah pejabat polisi
4
Ibid hlm 201
5
R Soesilo,2009 “Pokok Pokok Hukum Pidana ”, Politea, Bogor Hlm 205
10
a. Penyidikan dalam arti kata luas, yaitu meliputi penyidikan, pengusutan
merupakan suatu bentuk represif dari reserse kriminil Polri yang merupakan
Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum
dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan
kedua, di mana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa
adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa6.
Menurut psikologi, anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa
bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan
dasar.
dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “ Anak adalah orang dalam perkara anak
nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur
Usaha kesejahteraan anak adalah usaha kesejahteraan social yang ditujukan untuk
6
Moeljatno, 2014, Undang-Undang Peradilan Anak, Jakarta: Sinar Grafika
11
1. Usaha kesejahteraan anak terdiri atas usaha pembinaan, pengembangan,
mengakibatkan kerugian baik harta maupun nyawa. Kerugian terjadi tidak hanya
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Polres Way Kanan, jumlah
kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Polres Way Kanan dari Tahun 2017
sampai dengan bulan Mei 2019, adalah Polres Way Kanan bahwa jumlah
kecelakaan lalu lintas di Polres Way Kanan semakin meningkat sejak dua tahun
terakhir.
Hal ini sesuai dengan prinsip hukum yang berlaku universal pada abad modern,
yakni kesalahan tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang adalah menjadi
tanggung jawab sepenuhnya dari pelaku yang bersangkutan. Prinsip hukum ini
pidana yang terjadi untuk diambil alih penguasaannya atau menyimpan barang
tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, yang dilakukan secara
dengan adanya pelanggaran dan dalam hal ini polisi akan dihadapkan pada dua
hal, yaitu apakah akan memproses sesuai dengan tugas sebagai penegak hukum
Unit Lantas di Polres Way Kanan Bripka Kusnovi Wanjiarni, SH peran polisi pada
penyelesaian tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan salah satu
upaya yang sering dilakukan oleh Penyidik Polres Way Kanan yang menangani
perkara anak dalam penyelesaian masalah merujuk pada Surat Kapolri No.Pol:
masalah sosial melalui jalur alternatif selain proses hukum atau non litigasi antara
berikut :
Korban meninggal dunia di Polres Way Kanan yaitu dengan melakukan mediasi
antara keluarga korban dan pelaku yang dimediatori oleh polisi. Ipda Ahmad, S.H
Kanit Laka Sat Lantas Polres Way Kanan bahwa tidak ada aturan yang khusus
Ipda Ahmad, S.H mengatakan bahwa polisi dalam melakukan proses mediasi
korban dan pelaku di dalam proses mediasi tersebut. Sehingga dengan dimediatori
14
oleh pihak polisi diharapkan proses mediasi dapat berjalan dengan aman dan
korban dan pelaku harus bersifat netral, tidak boleh memihak ke pihak manapun
Kusnovi Wanjiarni selaku Anggota Unit Laka Lantas menyatakan bahwa pada
Pasal 14 huruf peraturan Kapolri nomor 7 tahun 2008 tentang pedoman dasar
polisi yang berisikan bahwa “bentuk dari kegiatan dalam penerapan polmas antara
masalah social melalui jalur alternative yang lebih efektif berupa menetralisir
masalah selain melalui proses hukum atau non ligitasi) misalnya melalui upaya
Kasus Melalui Alternatif Dispute Resolusion (ADR), maka peran polisi dalam
dan proporsional.
15
3. Penyelesaian kasus pidana yang menggunakan ADR harus berprinsip pada
disentuh oleh tindakan hukum lain yang kontra produktif dengan tujuan
Polmas.
pidana kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia karena
kesepakatan yang diiinginkan antara kedua belah pihak, proses mediasi ini
dilakukan karena adanya keinginan pelaku dan keluarga korban agar perkara
dipastikan akan ada pihak yang kalah dan ada yang menang.
Pada saat terjadi kecelakaan mendatangi TKP tempat dimana suatu kecelakaan
lalu lintas terjadi dengan segala akibat yang ditimbulkan serta tempat-tempat
dimana tersangka dan atau barang bukti dan atau korban yang berhubungan
bukti. Menolong korban yang di TKP atau korban belum dipindahkan masyarakat
16
Dalam kecelakaan lalu lintas korban termasuk pelaku sebelum dilakukan
untuk mencari suatu keterangan yang sebenarnya atas suatu peristiwa yang
kecelakaan yang terjadi gambar skema dan foto TKP, penyidik membuat gambar
skema TKP kecelakaan dan memfoto TKP untuk menjadi petunjuk dalam
kecelakaan lalu lintas dan foto sebagai dokumentasi, tersangka dan BB dibawa ke
lalu lintas lalu melaporkan pada pimpinan Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas),
setelah laporan tersebut dilaporkan dan disetujui oleh Kasatlantas, maka laporan
tersebut turun kembali ke penyidik yang menangani kasus Laka Lantas tersebut
kemudian kendaraan yang menjadi barang bukti yang ditahan oleh penyidik
dikeluarkan.
luka ini termasuk pidana dalam kategori pelanggaran yang dapat diselesaikan
secara pidana (diselesaiakan oleh Negara) dan dapat juga diselesaikan secara
damai. Polri sebagai aparat penegak hukum diberi mandate oleh undang-undang
untuk menegakkan hukum, di sisi lain Polri juga diberi ruang untuk melakukan
umum.
justice, diantara:
1. Adanya pihak keluarga korban yang tidak ingin memaafkan pihak keluarga
korban menuntut nominal ganti rugi yang cukup besar, dimana kelpelaku
karena kerugian yang dialami oleh korban cukup besar sehingga keluarga
pelaku yang berasal dari keluarga biasa merasa kesulitan memenuhi tuntutan
jalan damai dengan pihak Pelaku, banyak korban yang beranggapan bahwa
kelalaian (manusia) yang kurangnya kehati-hatian, tidak sabar, dan selalu ingin
mendahului kendaraan yang lain, banyaknya ruas jalan yang rusak, faktor
kendaraan bermotor.
Mengenai ganti rugi juga diatur dalam Pasal 314 Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengatur: “Selain
pidana penjara, kurungan, atau denda, pelaku tindakpidana Lalu Lintas dapat
dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi atau ganti
melakukan tugasnya dengan baik namun kendala yang timbul dari pemberian
ganti rugi bukan dikarenakan kesalahan kepolisian melainkan proses yang telah
pihak kepolisian telah memberikan upaya jalan keluar lain yang dapat ditempuh
kesepakatan antara kedua bela pihak karna pihak kepolisian beranggapan bahwa
BAB III
PENUTUP
5.1 Simpulan
tidak memperoleh cukup bukti dan anak masih di bawah umur atau peristiwa
Dispute Resolution (ADR) ini ialah apabila suatu peristiwa kecelakaan lalu
Laka Lantas di polres Way Kanan Adanya pihak keluarga korban yang tidak
ingin memaafkan pihak uarga korban menuntut nominal ganti rugi yang cukup
besar, dimana kealpelaku karena kerugian yang dialami oleh korban cukup
besar sehingga keluarga pelaku yang berasal dari keluarga biasa merasa
kepolisian dalam hal ini penyidik Sat Lantas dengan seluruh steak holder dan
berkendara.
2. Untuk masyarakat atau pemerintah agar lebih baik di dalam menentukan
jumlah ganti rugi yang diperoleh melalui kesepakatan kedua bela pihak, maka
dari itu pihak kepolisian sangat diperlukan berperan aktif memberikan mediasi
terhadap setiap kasus kecelakaan lalu lintas. Serta masyarakat harus mau untuk
DAFTAR PUSTAKA
Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana Jalan Raya dan
Aditya Ramadhan , “ jumlah motor dan mobil di jakarta tumbuh 12 persen tiap
tahun ”, http://www.antaranews.com/berita/473169/jumlah-motor-dan-mobil-di-
jakarta-tumbuh-12-persen-tiap-tahun, diakses pada 01 Februari 2019 Pukul 20.09
WIB
22
DAFTAR ISI
MAKALAH
Oleh
AFRIAN EKA PUTRA
1502960162
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
dengan judul “Penyelesaian Tindak Pidana Lakalanatas Dengan Metode Adr Yang
maupun arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan
rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Seluruh
Teman saya Muharry Nanda Rusadi yang telah mencurahkan tenaga dan
fikirannya dengan penuh kesabaran untuk membantu saya menyusun Makalah ini.
segala hal yang berkaitan dengan pembuatan Makalah ini semoga diberikan
balasan dan rahmat dari Allah SWT. Selain itu saran, kritik dan perbaikan
Penyusun
25
HALAMAN PENGESAHAN