Anda di halaman 1dari 15

Panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan program dan pengembangan di lingkup internal
managemen, tuntutan kualitas dan kuantitas mutu program merupakan keharusan karena
penyelenggaraan pelaksanaan program dan pengembangan yang bermutu merupakan bagian dari
akuntabilitas. Akuntabilitas menggunakan prinsip-prinsip yang tidak memberi peluang untuk merubah
konsep dan implementasi perencanaan, baik perubahan terhadap program, besaran dana pelaksanaan
maupun sasaran. Akuntabilitas mampu membatasi ruang gerak terjadinya perubahan dan pengulangan
serta revisi perencanaan. Sebagai alat kontrol akuntabilitas publik memberi kepastian pada aspek-aspek
penting perencanaan, dan pelaksanaan program serta pengembangan di lingkungan internal
managemen Klinik Pradhana.

Guna mencapai akuntabilitas terhadap penyelenggaraan pelaksanaan program dan pengembangan di


lingkup internal managemen kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai wahana kontrol dan pengendalian
program mulai dari proses perencanaan, implementasi, output dan outcome yang diharapkan. Oleh
karena itu untuk mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan program dan pengembangan dibutuhkan
adanya program monitoring dan evaluasi dengan menggunakan suatu aturan, ukuran dan kriteria
sebagai indikator keberhasilan suatu pekerjaaan atau perencanaan.

Program “Penyuluhan Pasien Diabetes dan Hipertensi” dilaksanakan secara structural dengan melibatkan
seluruh tenaga medis dan Manajemen Klinik Pradhana sebagai salah satu bentuk pembinaan,
pengendalian dan control atas pelaksanaan kegiatan .

Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, dan
kekuatan dalam segi perencanaan dan implementasi kegiatan / program. Oleh karena itu dengan melihat
besarnya kepentingan monitoring dan evaluasi, maka dipandang perlu adanya satu pedoman yang
menjadi panduan atau acuan bagi semua Tim Managemen di lingkungan Klinik Pradhana untuk
melaksanakan tugas dan fungsi dalam Perencanaan, monitoring dan evaluasi suatu kegiatan. Dengan
adanya pedoman ini diharapkan tujuan dan hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dapat
dicapai dengan baik.

2. Tujuan

Buku Panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi ini ditujukan bagi terealisasinya program dalam:

membantu memberikan bahan perbaikan dan analisis dalam evaluasi managemen sehingga tetap pada
alur program yang sudah direncanakan.

Mendeteksi sedini mungkin kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bagi penguatan program.
Memudahkan Tim monev dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.

Pada dasarnya buku panduan ini dikhususkan untuk pelaksanaan program “Peningkatan Pelayanan Klinik
Pradhana yang berkualitas, Bermutu dan Efisien” yang dilaksanakan oleh Tenaga medis dan pasien Klinik
Pradhana. Namun tidak tertutup kemungkinan jika digunakan oleh pihak lain yang focus garapannya
sama.

3. Sasaran

Kesesuaian dari proses pelaksanaan proyek terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati
antara managemen proyek dengan petugas/pelaksana proyek.

Tercapainya suatu project didukung oleh struktur managemen yang mampu merencanakan, pembagian
jobs description, target capaian yang jelas dan pelaksanaan itu sendiri. Sehingga dari kesesuaian ini perlu
dibuat mekanisme kerja yang betul-betul matang. Pelaksana kegiatan inilah yang akan menjadi target
sasaran monitoring.

Proses pelaksanaan proyek.

Menggambarkan bagaimana kegiatan yang sedang berlangsung, ditandai dengan adanya aktivitas rutin
pelaksana program dan penerima manfaat. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tentunya dapat
ditentukan dari bagaimana proses pelaksanaan proram berjalan dengan baik. Sehingga perlu dijadikan
sasaran monitoring untuk membantu managemen dalam mengambil langkah-langkah berikutnya.

Dampak dari proyek

Setelah kegiatan selesai dilaksanakan dalam suatu project, penerima manfaat akan merasakan adanya
dampak perkembangan kearah kemajuan atau kemunduran. Jika adanya perkembangan kearah
kemajuan maka project tersebut boleh dikatakan berhasil, sedangkan sebaliknya /kemunduran maka ada
yang belum bias diterima oleh penerima manfaat.

4. Tugas dan fungsi

Tugas dan fungsi Tim monitoring dan Evaluasi adalah sebagai berikut:

Membantu Program Officer/Program Manager dalam melaksanakan perencanaan program kegiatan

Membantu meneliti dalam melaksanakan rencana kegiatan yang sudah dibuat

Membantu meningkatkan kualitas hasil capaian program

Membantu mencari penyelesaian masalah yang dihadapi

Membantu menunjukkan kelemahan dalam pelaksanaan program, bukan mencari kesalahan dari
pelaksana program

Membantu pelaksana program agar tetap berada dalam koridor etika mekanisme program.
5. Keanggotaan/Tim monev

Ada dua bentuk keanggotaan/Tim monev:

Masuk dalam struktur managemen program

Bersama-sama dengan staf lain ikut andil dalam perencanaan, perumusan dan pelaksanaan kegiatan
yang diatur sesuai dengan mekanisme managemen yang telah disepakati.

Terpisah dari struktur managemen/independen

Tim monev ini akan melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh tm managemen
program, serta tidak berhak dalam menyusun/merumuskan program. Dalam hal ini hanya sebatas
memberikan laporan monev dan rekomendasi sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati.

Untuk Petugas Monev akan ditentukan langsung oleh Koordinator Tim Monev dengan memperhatikan
(managemen klinik Pradhana).

Maka dalam pelaksanaan program ““Peningkatan Pelayanan Klinik Pradhana yang berkualitas, Bermutu
dan Efisien” Tim Monev masuk dalam struktur managemen program.

6. Anggaran

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya seluruh kebutuhan Tim Monev dibebankan kepada anggaran
operasional managemen yang telah disusun oleh finance officer, dengan terlebih dahulu memberikan
surat pengajuan monitoring yang dilampirkan dengan jadwal kegiatan monitoring.

7. Landasan

Surat keputusan pengangkatan dan Mekanisme Kerja Monitoring Evaluasi yang telah disepakati.

8. Target Output

Mengidentifikasi/monitoring sumber hambatan atau masalah sesegera mungkin

Memacu pelaksanaan kegiatan yang terlambat dari rencana

Melakukan pemantauan kegiatan-kegiatan pelaksanaan program dan pengembangan yang output nya
tidak jelas

Memberikan rekomendasi tentang kelanjutan/pemberhentian kegiatan.

Mengidentifikasi kegiatan pelaksanaan program yang memiliki potensi menjadi kegiatan


unggulan/success story.

BAB II
Perencanaan dan Monitoring Kegiatan

2.3 Perencanaan

Untuk merencanakan sebuah kegiatan disusun oleh managemen pusat berdasar pada analisis masalah
yang ada, kemudian dilakukan survey lapangan untuk memastikan bahwa penerima manfaat program
benar-benar membutuhkannya. Sedangkan dalam perencanaan monitoring, langkah awal dibuat dahulu
panduannya mengacu pada logframe yang sudah dibuat, sehingga memudahkan bagi petugas monev
dalam menjalankan tugasnya.

2.3.1 Indikator kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang ditetapkan berdasarkan output dan outcome.

Fungsi indikator kinerja adalah :

Memperjelas apa, berapa dan bagaimana kemajuan pelaksanaan kegiatan/program dan kebijakan

Menciptakan kesepakatan yang dibangun oleh berbagai pihak terkait.

Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja.

Merupakan ukuran keberhasilan (akuntabilitas) Satuan Kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Dalam menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan, maka
dirumuskan indikator kinerja yang merupakan ukuran kuantitatif kinerja yang dicapai dalam lingkup Tim
Managemen Klinik Pradhana. Indikator ini terdiri dari indikator input, keluaran dan hasil. Indikator input
mengukur sumber daya yang digunakan Tim Managemen dalam menjalankan tugas-tugasnya meliputi
anggaran dan sumber daya manusia (SDM). Indikator kinerja untuk mengukur capaian dalam kurun
waktu tertentu, terdiri dari indikator kinerja output dan indikator kinerja outcome. Sesuai panduan,
indikator ini dikelompokkan berdasarkan 2 (dua) dimensi: dimensi akademis dan dimensi output.

Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan program, maka ditetapkan Indikator
Kinerja Tim Managemen, yang merupakan alat untuk mengukur kemajuan hasil pelaksanaan program
dalam mencapai Sasaran dan Tujuan. Indikator Kinerja ini digunakan untuk membantu dalam
mengevaluasi kemajuan kearah tujuan atau strategic direction dari organisasi. Untuk mengukur capaian
outcome dari berbagai program/kegiatan, maka ditetapkan indikator bagi setiap program/kegiatan, yang
menjadi acuan bagi dalam mengevaluasi dan mengukur kemajuan kegiatan. Indikator Kinerja Tim
Managemen dibuat dalam kurun waktu pelaksanaan program dan memuat hal-hal sebagai berikut:

1) Catatan proporsional personal kerja dalam jabatannya

2) Jumlah Tim Managemen pusat dan daerah


3) Jumlah hasil kinerja yang dicapai

4) Jumlah kerja sama dengan Tim lain

5) Frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.

6) Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel

7) Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen yang tertib dan
taat azas

Dari 7 (tujuh) Indikator Kinerja diatas, yang akan di monitor dan evaluasi oleh Tim Perencanaan,
Monitoring dan Evaluasi meliputi :

1) Jumlah hasil kinerja yang dicapai

2) Jumlah kerja sama dengan Tim lain

3) Frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.

4) Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel

5) Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen yang tertib dan
taat azas

2.3.2 Beban kerja Monitoring Kegiatan

Beban kerja monitoring kegiatan disesuaikan dengan kegiatan yang sudah disusun oleh masing-masing
koordinator program serta kebutuhan managemen.

2.4 Monitoring

Kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau suatu kegiatan penelitian dan pengembangan dalam
pencapaian sasaran. Kegiatan monitoring meliputi mekanisme monitoring, fokus monitoring, acuan
monitoring, jadwal monitoring

Sebelum menguraikan satu persatu tentang kegiatan monitoring, maka terlebih dahulu akan dijelaskan
apa sebetulnya monitoring dan evaluasi itu?, lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut;

Monitoring adalah pengumpulan dan analisis informasi secara sistematis untuk melihat kemajuan dari
suatu project

Monitoring bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari sebuah project atau organisasi.

Monitoring berdasarkan target dan kegiatan yang telah direncanakan selama proses pekerjaaan
berlangsung.
Monitoring dapat membantu pekerjaan tercatat dalam jalurnya, dan managemen mudah mengetahui
suatu kesalahan dalam pekerjaan.

Monitoring memungkinkan anda untuk menentukan sumber mana yang tersedia dengan cukup baik dan
dapat digunakan, dan juga kapasitas yang mencukupi dan sesuai, sehingga anda dapat melakukan apa
yang telah anda rencanakan.

Answers WHAT, WHO, WHEN, HOW MUCH

Monitoring mencakup……;

Menenetukan indikator dari efficiency, effectiveness dan impact;

Merencanakan sistem untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan indikator;

Mengumpulkan dan mencatat informasi;

Menganalisa informasi;

Menggunakan informasi untuk menginformasikan day-to-day managemen

Monitoring adalah suatu fungsi internal dalam suatu projet atau organisasi

Siapa yang seharusnya terlibat?

Setiap orang yang terlibat dalam organisasi atau program

Petugas administrasi rapat bertanggung jawab mempersiapkan distribusikan absensi

Petugas lapangan menulis laporan kunjungan tentang lapangan

Petugas pencatatat bertanggung jawab untuk mencatat semua pengeluaran dan pemasukkan

Mekanisme Monitoring

Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan situasi dan kondisi
yang ada. Untuk monitoring di tingkat lapangan dapat dilakukan dengan cara diskusi langsung secara
intensif bersama para stakeholder yang terlibat dalam kegiatan, atau dengan presentasi setiap kegiatan
oleh penerima manfaat pada waktu yang disepakati.

Sedangkan untuk monitoring yang dilakukan oleh Tim pelaksana program akan dilakukan dengan cara
presentasi dan dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan.

Fokus Monitoring

Dalam pelaksanaannya monitoring di tingkat lokal maupun tingkat managemen pusat akan di fokuskan
pada :

INPUT : Pendanaan, SDM, Peralatan


PROSES : Metoda, Waktu Pelaksanaan, Ketepatan pelayanan pemberdayaan masyarakat,
perencanaan kerja.

OUTPUT : Lapangan usaha, success story, Networking

Acuan Monitoring

Dalam pelaksanaan monitoring mengacu pada :

1) Kegiatan

2) Rencana Kinerja Masa Program

3) Penetapan Kinerja

4) Term of Reference (TOR) / Kerangka Acuan Kerja / Logframe

5) Laporan Kemajuan Kegiatan

6) Hasil monitoring pendamping program

7) Self Assesment

Waktu Pelaksanaan Monitoring

Pelaksanaan monitoring di tingkat managemen lokal dilakukan secara intensif setiap minggu, sedangkan
untuk tingkat managemen pusat dilakukan dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
BAB III

Evaluasi Kegiatan

Evaluasi

Evaluasi merupakan rangkuman hasil pengukuran capaian kinerja selama tahun berjalan, yang
berkontribusi terhadap capaian outcome yang ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra). Capaian
kinerja output dan outcome diukur dengan menggunakan berbagai indikator kinerja yang telah
ditetapkan dalam Renstra tersebut. Keseluruhan capaian kinerja merupakan ukuran keberhasilan
managemen program dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Evaluasi kinerja dimaksudkan untuk menelaah apakah capaian kinerja output serta capaian kinerja
outcome kumulatif sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi capaian kinerja dilakukan antara lain
dengan analisis membandingkan antara apa yang direncanakan dengan apa yang dihasilkan, disertai
dengan tingkat capaian dalam ukuran kuantitatif yang tertera dalam penetapan indikator yang terdiri
dari indikator input dan indikator output.

Evaluasi adalah perbandingan dari actual project dengan perencanaan strategi yang telah disepakati

Evaluasi dapat memperlihatkan penjabaran yang dilakukan, dan apa yang telah diselesaikan dan
bagaimana menyelesaikannya

Evaluasi dapat secara formative—dapat dilakukan selama project atau organisasi berlangsung, dengan
menitikberatkan pada peningkatan strategi atau cara dengan mengetahui fungsi sebuah project atau
organisasi.

Evaluasi dapat juga secara summative—penggambaran pembelajaran dari sebuah project yang lengkap
atau organisasi yang sudah lama tidak berfungsi.

Answers WHAT HAPPENED, WHY, and WAS IT WORTH IT

Evaluasi mencakup…..;

Memperlihatkan pada program atau acuan organisasi– apa perbedaan yang ingin dibuat? Apa dampak
yang ingin dihasilkan?

Memperlihatkan dan mengkaji kemajuan program atau organisasi yang ingin didapatkan sebagai target/
dampak.

Memperlihatkan startegi program/ organisasi Sudahkah memiliki strategi? Seberapa efektif strategi
tersebut? Apakah stategi tersebut berguna? Jika tidak, mengapa tidak?

Memperlihatkan bagaimana hal tersebut bekerja. Adakah menggunakan sumber yang efisien?
Bagaimana keberlanjutan kerja program atau organisasi? Nagaimana pelaksanaan untuk berbagai
stakeholder dana cara kerja organisasi mereka
Dalam evaluasi. Kita dapat melihat efisiensi, efektifitas dan juga dampak.

Monitoring dan evaluasi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, namun bukan berarti sama. Apa
perbedaan diantara keduanya? Mengapa harus melakukan monitoring dan evaluasi?, berikut akan
diuraikan;

Apa yang dimaksud dengan Monitoring dan Evaluasi?

Kata dari “monitoring dan evaluasi” cenderung mengarahkan bagaimana melaksanakan monitoring dan
evaluasi tersebut secara bersamaan sebagai salah satu kesatuan, kenyataannya bahwa monitoring dan
evaluasi adalah dua hal yang berbeda dalam suatu kegiatan organisasi, yang berhubungan tetapi tidak
sama.

Apakah Perbedaan Umum dari Monitoring dan Evaluasi?

M&E mengacu pada pembelajaran dari apa yang telah dilakukan dan bagaimana anda melakukannya
dengan berfokus pada:

Efficiency-memperlihatkan suatu input (misalnya uang, waktu, satf, peralatan) dari pekerjaan yang sesuai
dengan output

Effectiveness-pengukuran kemajuan dari suatu program atau project yang dicapai dari tujuan khusus
yang telah direncanakan.

Impact—memperlihatkan bagaimana anda dapat membuat suatu pembedaan untuk mengatasi kondisi
permasalahan yang telah diusahakan, dengan kata lain, apakah strategi anda bermanfaat?

Mengapa harus melakukan Monitoring dan Evaluation?

Membantu untuk mengidentifikasi suatu masalah dan penyebab;

Mengarahkan solusi yang mungkin dapat mengatsai suatu permasalahan;

Menimbulkan pertanyaan tentang asumsi dan strategi;

Mendorong anda untuk merefleksikan bagaimana anda melakukan dan bagaimana anda mencapainya;

Menyediakan anda dengan informasi dan cara pandang;

Mendorong anda untuk beraksi dengan informasi dan cara pandang yang telah didapatkan;

Meningkatkan kesempatan/kemampuan anda untuk dapat membuat pengembangan positif dengan cara
yang berbeda

Perencanaan Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluation harus menjadi bagian dari proses perencanaan anda. Akan sangat sulit untuk
kembali dan merencanakan sistem monitoring dan evaluasi adalah satu hal yang dapat mulai untuk
dilaksanakan

Anda perlu memulai pertemuan untuk berbagi informasi tentang kinerja dan hubungannya dengan
target pada saat dimulai

Informasi utama pada saat pertemuan haruslah kondisi kenyataannya, pada saat dilaksanaannya
asesmen/ kajian awal

Bagaimana kita mendapatkan informasi?

Menggunakan cara yang simple dan mudah untuk mengumpulkan informasi. Mengumpulkan hal yang
mungkin dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi

Alat-alat yang biasa digunakan:

Studi Kasus

Observasi

Diary/ catatan harian

Mencatat and menganalisa peristiwa penting (disebut ‘Analisis kejadian penting”)

Pertanyaan berstruktur/ kuesioner

Interview/ wawancara satu per satu

Diskusi kelompok

Survey sample

Sistem review data statistik yang mendukung

3.1.6 Kriteria penilaian

a. Indikator Input

Indikator input terdiri dari dana, sumber daya manusia dan sarana/prasarana yang dipergunakan dalam
menjalankan kegiatan. Evaluasi/penilaian atas capaian kinerja input dilakukan dengan melihat realisasi
dana yang terserap, ketersediaan sumber daya manusia yang terlibat dan ketersediaan
sarana/prasarana.

Pada pelaksanaan ini, dengan adanya sumber dana yang memadai, adanya SDM dengan kualifikasi yag
sesuai serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang tersedia, diharapkan suatu kegiatan akan dapat
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang diperkirakan. Oleh karena itu pada evaluasi indikator input ini
memiliki bobot yang cukup besar.
b. Indikator Proses

Indikator Proses ini terdiri dari :

1) Metoda : Kesesuaian penggunaan metode /proses/langkah kegiatan dalam


mencapai tujuan/sasaran

2) Waktu pelaksanaan : Kesesuaian waktu pelaksanaan dari rencana

3) Keterpaduan : Keterkaitan dan keterpaduan rencana kerja dengan pelaksanaan

4) Kalender Harian : Pencatatan setiap rencana kegiatan (chek list)

Pada evaluasi indikator proses ini pelaksanaan kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila
metode penyampaian yang digunakan adalah benar, dan memiliki keterpaduan dengan rencana kerja,
sehingga waktu pelaksanaan akan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, serta kegiatan yang
dilakukan dan data yang diperoleh tercatat di dalam Kalender harian.

c. Indikator Ouput

Evaluasi/Penilaian atas capaian kinerja output dilakukan dengan melihat output dari kegiatan yang
tercantum dalam Indikator Kinerja

Indikator output ini teridiri dari :

Adanya barang yang digunakan dalam setiap praktek kegiatan

Terselenggaranya setiap kegiatan yang sudah direncanakan Laporan keberhasilan oleh setiap
pendamping

Networking : jaringan yang dirintis, misal dg Pemda, UMKM, Industri, dan stakeholders lain

Pada evaluasi indikator output tercapai, dengan asumsi bahwa kegiatan sedang dilaksanakan dengan
baik menggunakan metode kegiatan yang benar, berdasarkan rencana kerja yang tepat, sesuai dengan
jadwal yang direncanakan, dan tercatat di dalam kalender harian. Sehingga pada tahap ini potensi output
dapat terlihat walaupun belum terealisasi.

3.1.7 penilaian kegiatan

Penilaian didasarkan atas total hasil penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria yang dinilai pada setiap
kategori. Pembobotan diberikan sesuai dengan nilai penting kriteria di dalam masing-masing kategori.
Besaran penilaian adalah:

- A = Baik sekali (>= 800)

- B = Baik (700-799)
- C = Cukup (600-699)

- D = Kurang (<= 600)

3.1.8 penghargaan

Dalam rangka peningkatan mutu kegiatan, Managemen Pusat perlu membangun atmosfer pelaksanaan
kegiatan yang bermutu. Paradigma yang dikembangkan adalah penelitian bertaraf internasional,
berpotensi paten, kolaboratif dan pengabdian dengan pendekatan multidisipliner. Untuk itu,
managemen pusat perlu pemberian Penghargaan yang dianugerahkan setiap evaluasi managemen
dalam rangkaian acara Rapat Kerja managemen pusat dan lokal.

Peningkatan mutu kegiatan ini akan memberi kontribusi signifikan pada pengembangan visi managemen
pusat. Karena itu, usaha-usaha untuk meningkatkan peran serta para pelaksana/pendamping perlu
diperhatikan.

Program pemberian Penghargaan ini diharapkan dapat memberikan apresiasi kepada para pendamping
program dilingkungan Klinik Pradhana. Aktivitas para pendamping serta kontribusi dan implementasi
hasil-hasil pelaksanaan kegiatannya di masyarakat amat disadari akan menjadi benchmark bagi
Manajemen Klinik Pradhana. Kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan diharapkan mampu
memberikan insentif positif bagi kemajuan tarap hidup masyarakat, peningkatan kualitas dan kompetensi
keterampilan usaha di tingkat lokal dan mampu mendorong pembangunan yang memakmurkan dan
mensejahterakan bangsa dan negara Indonesia.

“ Penghargaan diberikan kepada perseorangan atau kelompok yang dinilai sangat aktif dan berjasa besar
dalam mensukseskan program di lapangan ”.

Penghargaan yang diberikan dapat berbentuk sertifikat dan insentif pembinaan atau penghargaan lain
yang layak.

a. Kriteria Penilaian Pelaksanaan Kegiatan Terbaik

Dalam menentukan pelaksanaan kegiatan terbaik didasarkan pada beberapa aspek yaitu :

1) Aspek “Kegiatan pemberdayaan yang (innovative)”

2) Aspek “manfaat secara berarti bagi peningkatan kesejahteraan”

3) Aspek “Loyalitas dalam mendampingi pelaksanaan program”

4) Aspek ” kesesuaian dengan perencanaan”,

b. Ketentuan Penilaian

Penilaian di atas didasarkan atas total hasil penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria yang dinilai
pada setiap kategori (seperti terlihat pada tabel di bawah).
Tabel. Kriteria Penelitian Terbaik

Skor
No Kriteria Kategori Penelitian Terbaik Bobot (%) Nilai
(1, 3, 7, 9)

1 Aspek inovatif 15

2 Kehadiran dalam pelaksanaan kegiatan 15

3 Output yang dihasilkan 20

4 Manfaat bagi masyarakat 10

5 Penerapan di masyarakat 15

7 Kesesuaian dengan perencanaan 10


8 Dampak ekonomis 15

3.1.9 Sanksi

Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok pelaksana kegiatan,
karena terbukti melakukan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Sanksi dikenakan terhadap suatu
pelanggaran dengan tujuan untuk memberikan pengertian mengenai adanya aturan yang harus diikuti
serta memberi peringatan terhadap tindakan yang salah.

Sanksi menjadi peringatan untuk mendidik dan tidak hanya berlaku bagi pelaksana kegiatan yang
melanggar, melainkan managemen pusat dan lokal yang memilki hak dan kewajiban yang sama terhadap
peraturan yang berlaku.

Dengan diberikannya sanksi, diharapkan tidak terjadi lagi pelanggaran yang dilakukan oleh yang
bersangkutan. Pengulangan pelanggaran, baik yang telah dilakukan sendiri maupun yang telah dilakukan
oleh orang lain, dapat dikenakan sanksi yang lebih berat.

a. Jenis Sanksi

Jenis sanksi yang dijatuhkan tergantung dari jenis kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan. Sanksi
dikategorikan berdasarkan urutan dari yang paling ringan sampai yang paling berat.

Sanksi administratif terdiri dari:

a. Teguran (lisan)

b. Surat Peringatan (tertulis) 1 sampai 2

c. Surat Peringatan (tertulis) 3 (Pemberhentian kerja)


b. Prosedur Pemberian Sanksi

Mengenai terjadinya pelanggaran terhadap peraturan, tata tertib, atau norma yang berlaku, baik secara
lisan maupun tertulis dilakukan dengan pemeriksaan, penelitian, dan evaluasi terhadap laporan tersebut
dalam rapat pimpinan program dilengkapi dengan bukti-bukti, selanjutnya diberikan sanksi yang
dilakukan oleh pimpinan program.

3.1.10 Pembuatan Laporan

Yaitu penyusunan laporan yang dilakukan Tim Monev atas laporan-laporan dari petugas monitoring,
kemudian di evaluasi dengan format scoring dan disampaikan dalam format bagan presentasi. Jadi
laporan yang disampaikan selain dalam bentuk naratif juga presentasi skoring kemudian diserahkan
kepada managemen proyek ditingkat pusat.
BAB IV

Penutup

Demikian buku panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi program ini kami buat untuk dijadikan
acuan dalam pelaksanaan kegiatan “peningkatan kualitas hidup dan akses pelayanan dasar untuk anak
jalanan dan masyarakat pedesaan korban bencana”. Dan tidak menutup kemungkinan panduan ini dapat
dijadikan acuan untuk program yang lain.

Lampiran

- format monitoring dan evaluasi

- Frmat Laporan

Anda mungkin juga menyukai