Anda di halaman 1dari 28

Makalah

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Sistem Informasi Akuntansi

OLEH :

1. SOGIN BAYU MUJAKAR (18441616)


2. SULIS MEGAWATI (18441557)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROSUS


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


2019
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala kemudahan dan
pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.

Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT untuk segala nikmat baik kesehatan
berupa fisik dan akal pikiran, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas “.

Kami juga sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
serta masih banyak kekurangan maupun kesalahan di dalamnya. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca, supaya nantinya
makalah ini dapat lebih sempurna. Demikian, kami memohon maaf apabila ada
kesalahan pada makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam menulis
makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ponorogo, Desember 2019

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan ................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...............................................................Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan............................................................Error! Bookmark not defined.

BAB II Pembahasan ................................................................................................................. 4

A. Pengertian akuntansi pengeluaran kas dan macam- macam sistem akuntansi


pengeluaran kas ............................................................................................................ 4

B. Sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek ........................................................... 4

C. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai atau kas kecil .................. 14

D. Contoh flowchart sistem pengeluaran kas pada perusahaan................................. 22

E. Perbedaan dan persamaan sistem pengeluaran kas teori dengan perusahaan ..... 23

BAB III Kesimpulan ............................................................................................................ 424

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 2425

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di zaman era global
menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka
Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam sistem
informasi akuntansi yang dipergunakan secara efektif dan efisien. Penanganan dalam hal
pengeluaran kas merupakan suatu aktifitas dalam perusahaan yang tidak mungkin dapat
dilepaskan. Pada perusahaan haruslah berhati-hati dalam melakukan aktifitas yang
berhubungan dengan pengeluaran kas, artinya setiap pengeluaran kas yang dilakukan
harus diperhitungkan manfaat dan keuntungan yang akan didapat. Untuk mendapatkan
hasil yang maksimal, maka setiap Perusahaan harus mempunyai kualitas sistem informasi
akuntansi yang baik dari segi pendidikan, keahlian atau pun keterampilan dalam
melaksanakan tugasnya. pengeluaran kas harus dilaksanakan secara efektif dan efisien
agar tidak terjadi pemborosan anggaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang
memadai untuk dapat mengawasi pengeluaran kas.
Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi yang benar, maka manajemen dalam
organisasi perusahaan dapat mengevaluasi hasil dari suatu operasi atau suatu kegiatan
apakah berjalan dengan efisien dan efektif. Selain itu Sistem Informasi Akuntansi dapat
digunakan sebagai pedoman dalam penugasan dan wewenang bagi sumber daya manusia
yang bekerja dalam organisasi atau perusahaan tersebut , sehingga dapat berjalan sesuai
prosedur.
Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan,
salah satunya adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapatkan untuk
kegiatan bisnis adalah sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem
informasi akuntansi, penyajian informasi yang sangat dibutuhkan tersebut bisa dengan
cepat didapat, tepat waktu, akurat, dan relevan.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah system akuntansi pengeluaran kas ini permasalahan yang akan
dibahas dirumuskan sebagai berikut:

1. Pengertian akuntansi pengeluaran kas dan macam- macam sistem akuntansi


pengeluaran kas
2. Sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek

1
a. Deskripsi kegiatan Sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
b. Dokumen yang digunakan Sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sitem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek
d. Fungsi yang terkait pada sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
e. Jaringan proseduryang membentuk sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek
f. Unsur pengendalian internal pada sitem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek
g. Bagan alir sistem pengeluaran kas dengan cek
3. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai atau kas kecil
a. Deskripsi kegiatan Sitem dana kas kecil
b. Dokumen yang digunakan Sitem dana kas kecil
c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sitem dana kas kecil
d. Fungsi yang terkait pada Sitem dana kas kecil
e. Jaringan prosedur yang membentuk Sitem dana kas kecil
f. Bagan alir sistem dana kas kecil
4. Contoh flowchart sistem pengeluaran kas pada perusahaan
5. Perbedaan dan persamaan sistem pengeluaran kas teori dengan perusahaan

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian akuntansi pengeluaran kas dan macam- macam
sistem akuntansi pengeluaran kas
2. Untuk mengetahui sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang meliputi :
a. Deskripsi kegiatan Sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
b. Dokumen yang digunakan Sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sitem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek
d. Fungsi yang terkait pada sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
e. Jaringan proseduryang membentuk sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek
f. Unsur pengendalian internal pada sitem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek
g. Bagan alir sistem pengeluaran kas dengan cek
3. Untuk mengetahui sistem akuntansi dana kas kecil yang meliputi :
a. Deskripsi kegiatan Sitem dana kas kecil
b. Dokumen yang digunakan Sitem dana kas kecil
c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sitem dana kas kecil

2
d. Fungsi yang terkait pada Sitem dana kas kecil
e. Jaringan prosedur yang membentuk Sitem dana kas kecil
f. Bagan alir sistem dana kas kecil
4. Untuk mengetahui contoh flowchart sistem pengeluaran kas pada perusahaan
5. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan dari sistem pengeluaran kas teori
dengan perusahaan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM INFORMASI PENGELUARAN KAS DAN MACAM NYA


1. Pengertian sistem informasi pengeluaran kas

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang


dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi akuntansi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen untuk menentukan kebijakan dalam pengelolaan
kinerja perusahaan (Mulyadi, 2001). Sedangkan kas didefinisikan segala sesuatu
(baik yang berbentukuang atau logam) yang dapat tersedia dengan segera dan
diterima sebagai alat pelunasan kewajibanpada nilai nominalnya (Soemarso, 2002).

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pengeluaran kas pada


umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat
untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun uang tunai
untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan. Ada juga
pengertian lain, sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang
digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yang meliputi
serangkaian proses kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar,
menyerahkan dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang berada dalam
pengelolaan suatu perusahaan.

2. Macam-macam sistem pengeluaran kas


Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan dua system yakni
system pengeluaran kas menggunakan cek dan system pengeluaran kas dengan uang
tunai melalui system dana kas kecil. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan
dengan cek ( biasanya karena jumlah relative kecil). Dilaksanakan melalui dana kas
kecil yang diselenggarakan dengan salah satu diantara 2 sistem : fluctuating-fund-
balance system dan imprest system.

B. SISTEM PENGELUARAN KAS DENGAN CEK


1. Deskripsi kegiatan Sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek

Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian


intern berikut ini:
a. Pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh pihak
yang dimaksud oleh pihak pembayar.

4
b. Pengeluaran kas dengan cek direkam juga oleh bank yang secara periodic
mengirimkan rekening Koran bank (bank statement) kepada perusahaan
nasabahnya. Rekening Koran bank inilah yang dapat digunakan oleh
perusahaan yang direkam dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
c. Jika system perbankan mengembalikan cancelled check kepada check
issuer. Pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi
perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakan cancelled
check sebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima pembayaran.

2. Dokumen yang digunakan Sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek

Adapun Dokumen yang digunakan dalam system akuntansi pengeluaran kas


dengan cek adalah:
a. Bukti kas keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian
kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen. Disamping itu dokumen ini
berfungsi sebagai surat pemberitahuan yang dikirim kepada kreditur dokumen
sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.
b. Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank
melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang
namanya tercantum pada cek.
Ada 2 pilihan dalam penggunaan cek untuk pembayaran :
1) Check issuer membuat cek atas nama
2) Check issuer membuat cek atas unjuk
c. Permintaan cek
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang
memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas
keluar.

3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sitem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek
a. Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal)
Dokumen sumber yang digunakan dalam jurnal pengeluaran kas adalah
faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas. Dalam
pencatatan utang dengan account payable system, untuk mencatat transaksi
pembelian digunakan jurnal pembelian dan untuk mencatat pengeluaran kas
digunakan jurnal pengeluaran kas.

5
b. Register cek (check register)
Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang
dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.
Dalam pencatatan utang dengan voucher payable system, transaksi untuk
mencatat transaksi pembelian digunakan 2 jurnal yaitu register bukti kas
keluar dan register cek.

4. Fungsi yang terkait pada sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa
dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi ini mengajukan permintaan cek kepada
fungsi akuntansi (bagian utang). Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala
fungsi yang bersangkutan.Jika perusahaan menggunakan voucher payable
system bagian utang kemudian membuat bukti kas keluar (voucher) untuk
memungkinkan bagian kasa mengisi cek sejumlah permintaan yang diajukan
oleh fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
b. Fungsi kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas
cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung
kepada kreditur.
c. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab atas :
1) Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.
2) Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek
3) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas
dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
4) Melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang
dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar
d. Fungsi pemeriksaan intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk:
1) Melakukan penghitungan kas secara periodic dan mencocokan hasil
perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (rekening kas
dalam buku besar)
2) Melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas yang ada
ditangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodic.

6
5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
a. system akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan
permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1) prosedur pembuatan bukti kas keluar
2) prosedur pembayaran kas
3) prosedur pencatatan pengeluaran kas

Jika pengeluaran kas timbul dari transaksi pembelian, system akuntansi


pembelian telah mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung seperti surat
order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok ditangan
bagian utang. Selanjutnya bagian utang membuat bukti kas keluar atas dasar
dokumen pendukung tersebut. Pada saat utang kepada pemasok jatuh tempo
bukti kas keluar dipakai sebagai perintah kepada bagian kasa untuk membuat cek.
Selanjutnya bagian kasa mengisi cek, mendapat otorisasi atas cek dari penjabat
yang berwenang dan kemudian mengirimkan cek tersebut kepada kreditur.

b. System akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang memerlukan permintaan cek,
terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1) Prosedur Permintaan Cek. Dalam prosedur ini fungsi yang mengeluarkan
pengeluaran kas mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan mengisi
permintaan cek. Dokumen ini dimintakan otorsasi dari kepala fungsi yang
bersangkutan dan dikirimkan ke fungsi akuntansi (Bagian Utang) sebagai
dasar fungsi yang terakhir ini dalam pembuatan bukti kas keluar.
2) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar. Berdasarkan dokumen
pendukung yang dkumpulkan melalui sitem pembelian atau berdasarkan
permintaan cek yang diterima oleh fungsi akuntansi (Bagian Utang), dalam
prosedur pembuatan bukti kas keluar, Bagian Utang membuat bukti kas
keluar. Bukti kas keluar ini berfungsi sebagai perintah kepada fungsi kas
untuk mengisi cek sebesar jumlah rupih yang tercantum pada dokumen
tersebut dan mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang namanya ditulis
dalam dokumen tersebut.
3) Prosedur Pembayaran Kas. Dalam prosedur ini, fungsi kas mengisi cek,
meminta tanda tangan atas cek kepada pejabatyang berwenang, dan
mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang namanya tercantum pada
bukti kas keluar.
4) Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas. Dalam prosedur ini, fungsi
akuntansi mencatat pengeluaran kas didalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek. di samping fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas di dalam

7
jurnal pengeluaran kas, pendebitan yang timbul dari transaksi pengeluaran
dicatat dalam buku pembantu (dalam kartu biaya dan kartu persediaan).

6. Unsur pengendalian internal pada sitem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
Sistem pengendalian internal yang baik dalam sistem, kas menysaratkan agar
dibuatkan pihak luar (bank) untuk ikut serta dalam mengawasi kas perusahaan dengan
cara sebagai berikut :
- Semua penerimaan kas harus disetor penuh ke bank pada hari yang sama atau
pada hari kerja yang berikutnya
- Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek
- Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya
kecil) dilakukan dengan dana kas kecil yang dilakukan dengan imprest system
a. Organisasi
1) Fungsi penyimpanan kas Harus Terpisah dari Fungsi
Akuntansi. Unsur sistem pengendalian intern mengharuskan pemisahan
fungsi akuntansi dari fungsi penyimpanan, agar data akuntasnsi yang dicatat
dalam catatan akuntansi dijamin keandalannya. Dengan pemisahaan ini,
catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi dapat
berfungsi sebagai pengawas semua mutasi kas yang disimpan oleh fungsi
penyimpanan kas.
2) Transaksi Pengeluaran Kas Tidak Boleh Dilaksanakan Sendiri Oleh
Bagian Kas Sejak awal Sampai Akhir, Tanpa Campur Tangan dari
Fungsi Yang Lain. Unsur sistem pengendalian intern mengharuskan
pelaksanaan setiap transaksi oleh lebih dari fungsi agar tercipta
adanya Internal Check. Dalam transaksi kas, bagian kasa adalah pemegang
fungsi penerimaan kas, pengeluaran kas, dan fungsi penyimpanan kas.
Dengan pelaksanaan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas oleh lebih
dari satu fungsi ini, kas perusahaan terjamin keamanannya dan data
akuntansi yang dicatat dalam catatan akuntansi dapat dijamin ketelitian dan
keandalannya.
b. System Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1) Pengeluaran Kas Harus Mendapat Otorisasi dari Pejabat yang
berwenang. Transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang
berewenag dengan menggunakan dokumen bukti kas keluar. Berdasarkan
bukti kas keluar ini kas perusahaan berkurang dan catatan akuntansi
dimutakhirkan.
2) Pembukaan dan Penutupan Rekening Bank Harus Mendapatkan
Persetujuan dari Pejabat Yang berwenang. Sistem pengendalian intern

8
mengharuskan setiap pembukuan dan penutupan rekening bank
mendapatkan persetujuan dari manajemen puncak. Jika terjadi pembukaan
dan penutupan rekening giro perusahaan di bank tanpa otorisasi dari pejabat
yang berwenang, akan terbuka kemungkinan penyaluran penerimaan kas
perusahaan ke rekening yang giro yang tidak sah dan pengeluaran kas
perusahaan untuk kepentingan pribadi karyawan.
3) Pencatan dalam Jurnal Pengeluaran Kas ( atau dalam Metode
Pencatatan Tertentu dalam Register cek) Harus Didasarkan atas Bukti
Kas Keluar yang telah Mendapat Otorisasi dari Pejabat Yang
Berwenang dan Dilampiri Dengan Dokumen Pendukung Yang
Lengkap. System pengendalian intern mengharuskan setiap pencatatan ke
dalam catatan akuntansi didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi
oleh pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen
pendukung yang lengkap, yang telah diproses melalui system otorisasi yang
berlaku.
c. Praktek Yang Sehat
1) Saldo Kas Yang Ada di Tangan Harus Dilindungi dari Kemungkinan
Pencurian atau Penggunaan Yang Tidak Semestinya. Dalam system kas
seperti ini yang digambarkan di atas, saldo kas yang di tangan adalah berupa
dana kas kecil dan penerimaan kas dari penjualan tunai dan dari piutang yang
belum disetor ke bank (unde-po-sited cash receipts). Saldo kas ini perlu
dilindungi dari kemungkinan pencurian dengan cara menyimpannya dalam
lemari besi dan menempatkan kasir di suatu ruangan terpisah.
2) Dokumen Dasar dan Dokumen Pendukung Transaksi Pengeluaran Kas
Harus Dibubuhi Cap “Lunas” oleh Bagian Kasa Setelah Transaksi
Pengeluaran Kas Dilakukan. Dalam transaksi pengeluaran kas, bukti kas
keluar dibuat oleh fungsi akuntansi ( bagian Utang) setelah dokumen
pendukungnya lengkap. Bukti kas keluar ini merupakan dokumen perintah
pengeluaran kas dari pejabat yang berwenang kepada fungsi keuangan. Oleh
karena itu, untuk menghindari penggunaan dokumen pendukung lebih dari
satu kali sebagai dasar prmbuatan bukti kas keluar, fungsi keuangan harus
membubuhkan cap “lunas” pada bukti kas keluar beserta dokumen
pendukungnya, segera setelah pengiriman cek kepada kreditur dilakukan.
3) Penggunaan Rekening Koran Bank ( Bank Statement) yang merupakan
informasi dari Pihak Ketiga, untuk Mengecek Ketelitian Catatan Kas
Oleh Fungsi Yang TIdak Terlibat dalam Pencatatan dan penyimpanan
Kas. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas melibatkan fungsi operasi,
fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi. Untuk menjamin ketelitian dan

9
keandalan data akuntansi yang dicatat dalam register cek dan jurenal
penerimaan kas, dalam system kas dapat dirancang penggunaan rekening
Koran bank sebagai alat untuk mengawasi catatan kas perusahaan. Rekening
Koran bank yang diterima secara periodic oleh perusahaan digunakan untuk
mengecek ketelitian register cek dan jurnal penerimaan kas dalam kegiatan
yang disebut rekonsiliasi bank. System pengendalian intern mengharuskan
rekonsiliasi bank dilakukan oleh fungsi pemeriksa intern (internal audit
function) yang merupakan pihak yang tidak menyelenggarakan catatan kas
dan tidak memegang fungsi penyimpanan kas.
4) Semua Pengeluaran Kas Harus Dilakukan Dengan Cek atas Nama
Perusahaan Penerima Pembayaran Atau dengan
Pemindahbukuan. Pembayaran dengan cek dapat dilakukan dengan dua
cara : dengan menuliskan kata tunai dan dengan menuliskan nama penerima
cek yang dituju. Cek atas unjuk yaitu cek tersebut dapat diuangkan oleh siapa
saja yang dapat menyerahkan (menunjukkkan) cek tersebut ke bank. Cek
atas nama yaitu cek yang hanya dapat diuangkan oleh orang atau perusahaan
yang namanya tercantum dalam cek tersebut. Pembayaran melalui bank
dapat pula dilakukan dengan pemindahbukuan dana dari rekening giro
perusahaan pembayar ke rekening giro perusahaan penerima. Pembayaran
dengan menggunakan cek atas nama dengan cara pemindahbukuan ini
dilakukan agar perusahaan memperoleh kepastian bahwa kas yang
dikeluarkan ini sampai ke alamat yang dituju ( tidak ke tangan pribadi
penagih atau karyawan perusahaan penerima).
5) Jika Pengeluaran Kas Hanya Menyangkut Jumlah yang Kecil,
Pengeluaran ini Dilakukan Melalui Dana Kas Kecil, yang Akuntansinya
Diselenggarakan dengan Imprest System. Agar catatan akuntansi kas
perusahaan dapat diawasi ketelitian dan keandalannya dengan menggunakan
jasa pihak luar yang bebas setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus
melibatkan bank. Untuk itu, setiap penerimaan kas harus segera disetor
penuh ke bank, dan setiap pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek.
Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek ( karena jumlahnya
relative kecil) dilakukan melaui dana kas kecil yang penyelenggaraannya
dengan Imprest system.
6) Secara Periodik Diadakan Pencocokan Jumlah Fisik Kas yang Ada Di
Tangan dengan Jumlah Kas Menurut Catatan. Penghitungan fisik kas
(cash Count) yang ada di tangan perusahaan harus dilakukan secara periodic
untuk mencegah karyawan perusahaan menggunakan kesempatan
penyelewengan penggunaan kas. Penghitungan fisik kas dilakukan terhadap

10
jumlah kas yang belum disetor ke bank dan saldo dana kas kecil yang ada di
tangan perusahaan pada saat tertentu. Jumlah kas yang belum disetor ke bank
pada saat perhitungan fisik kas dicocokkan dengan jumlah kas yang diterima
oleh perusahaan menurut jurnal penerimaan kas. Besarnya saldo dana kas
kecil yang dihitung harus sama dengan saldo dana kas kecil yang dibentuk
menurut keputusan Direktur Keuangan dikurangi dengan jumlah dana kas
kecil yang telah dikeluarkan namun belum diganti.
7) Kas Yang Ada di Tangan (Cash in Safe) Dan Kas yang Ada di
Perjalanan (Cash in Transit) Diasuransikan dari Kerugian. Jika kas yang
ada di tangan edan kas yang ada di perjalanan jumlahnya relative besar,
sehingga diperkirakan akan timbul kerugian yang besar jika terjadi
perampokan atau pencurian, perusahaan sebaiknya menutup asuransi untuk
menghindari risiko kerugian tersebut.
8) Kasir Diasuransikan (Fidelity Bond Insurance). Untuk menghindari
kerugian akibat penyelewengan kas yang dilakukan oleh karyawan yang
diserahi tugas sebagai penyimpan kas, karyawan tersebut perlu
diasuransikan. Fidelity bond Insurance menjamin penggantian atas kerugian
yang timbul sebagai akibat penyelewengan yang dilakukan oleh kasir.
9) Kasir Dilengkapi Dengan Alat-alat yang Mencegah Terjadinya
Pencurian Terhadap Kas Yang Ada di Tangan ( misalnya Mesin
Register Kas, Almari Besi,dan Strong Room). Untuk menjaga fisik kas
yang ada di tangan, bagian kasa harus diberi perlengkapan yang memadai.
Umumnya setiap perusahaan menempatkan bagian kasa dalam suatu
ruangan yang tidak setiap karyawan diperkenenkan melakukan akses
kedalamnya, tanpa izin dari pejabat yang berwenang. Mesin register kas,
almari besi, dan strong room merupakan perlengkapan yang biasanya
disediakan bagi bagian kasa untuk melindungi kas yang ada di perusahaan.
10) Semua Nomor Cek Harus Dipertanggungjawabkan oleh Bagian
Kasa. Karena formulir cek berfungsi sebagai perintah kepada bank untuk
membayarkan sejumlah uang perusahaan kepada orang tertentu atau kepada
pembawa cek tersebut, maka penggunaan cek diawasi dengan mengontrol
penggunaan nomor urut cek tersebut. Setiap nomor cek harus
dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa karena bagian ini bertugas untuk
mengisi cek ( berdasarkan bukti kas keluar yang diterbitkan oleh fungsi
pencatat utang) dan memintakan otorisasi atas cek tersebut.

11
7. Bagan alir sistem pengeluaran kas dengan cek
a. Sistem pengeluaran kas dalam account payable system

b. Sistem pengeluaran kas dalam voucher payable system


1) One-time voucher payable system dengan cash basis

12
2) One-time voucher payable system dengan acrual basis (full-fledged
voucher payable system)

13
3) Built-up voucher payable system

C. SISTEM DANA KAS KECIL


1. Deskripsi kegiatan Sitem dana kas kecil
Penyelenggaraan dana kas kecil untuk pengeluaran kas dengan uang tunai
dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system)
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
1) Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening
Dana Kas Kecil.
2) Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening
Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini
berfluktuasi.

14
3) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai
dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas
Kecil.
b. Imprest System
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut:
1) Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat
dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana
Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan
sebelumnya, kecuali jika saldo tersebut dinaikkan atau dikurangi.
2) Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal.
3) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat
dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas.
Dalam metode imprest system dan sistem saldo berfluktuasi,
penyelenggaraan dana kas kecil dilaksanakan melalui tiga prosedur, yaitu:
a. Prosedur pembentukan dana kas kecil
Pembentukan dana kas kecil dimulai dengan adanya surat
keputusan dari direktur keuangan mengenai jumlah dana yang
disisihkan ke dalam dana kas kecil dan tujuan pembentukan dana
tersebut.
b. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas
kecil
Pengeluaran dana kas kecil dimulai dengan adanya permintaan
pengeluaran dana kas kecil oleh pemakai yang ditujukan kepada
pemegang dana kas kecil. Pemakai dana kas kecil berkewajiban
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil dengan membuat
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dalam formulir bukti
pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya.
c. Prosedur pengisian kembali dana kas kecil
Jika dana kas kecil sudah menipis saldonya, pemegang dana kas
kecil mengisi formulir permintaan pengisian kembali kas kecil.
Formulir ini dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya dan
dikirimkan ke Bagian Utang untuk diproses dalam pengisian kembali
dana kas kecil.
2. Dokumen yang digunakan Sitem dana kas kecil

Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah sebagai berikut:
a. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi
akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

15
Dalam system dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan
dan pengisian dana kas kecil.
b. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta
uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen
ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.
c. Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri
dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan kepada pemegang
dana kas kecil. Dalam imprest system, bukti pengeluaran kas kecil dilampiri
dengan dokumen pendukungnya yang disimpan dalam arsip oleh pemegang
dana kas kecil untuk keperluan pengisian kembali dana kas kecil.
d. Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta
kepada Bagian Utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali
dana kas kecil. Dalam imprest system, jumlah yang diminta untuk pengisian
kembali dana kas kecil adalah sebesar jumlah uang tunai yang dikeluarkan
sesuai yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas kecil yang dikumpulkan
dalam arsip pemegang dana kas kecil. Sedangkan dengan fluctuating fund
balance system, pengisian kembali dana kas kecil tidak didasarkan pada
jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran kas
kecil, namun sesuai dengan kebutuhan pengeluaran uang tunai yang
diperkirakan oleh pemegang dana kas kecil.

3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sitem dana kas kecil


a. Jurnal Pengeluaran Kas. Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini
digunakan untuk mencatat pngeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil
dan dalam pengisian kembali dana kas kecil.
b. Register cek. Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan
untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan
pengisian kembali dana kas kecil.
c. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil. Untuk mencatat transaksi pengeluaran
dana kas kecil diperlukan jurnal khusus. Jurnal ini sekaligus berfungsi sebagai
alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas
kecil

16
4. Fungsi yang terkait pada Sitem dana kas kecil
a. Fungsi kas. Dalam sistem dana kas kecil, fugsi ini bertanggung jawab dalam
mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepada
pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat
pengisian kebali dana kas kecil.
b. Fungsi Akuntansi. Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertnggung
jawab atas:
1) pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan
persediaan
2) pencatan transaksi pembentukan dana kas kecil
3) pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran
kas atau register cek
4) pencatatan pengeluaran danakas kecil dalam jurnal pengeluaran dana
kas kecil (dalam fluctuating-fund-balance system)
5) pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi
kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen
tersebut.fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi
kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai
dasar pembuatan bukti kas keluar.
c. Fungsi pemegang dana kas kecil. Fungsi ini bertanggung jawab atas
penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dngan
otorisasi dari pejabat tertenyu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian
kembali dana kas kecil.
d. Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai. Fungsi ini mengajukan
permintaan untuk melakukan pembayaran tunai yang menggunakan dana kas
kecil.
e. Fungsi pemeriksa intern. Dalam sistem kas, fungsi ini bertanggung jawab
atas penghitungan dana kas kecil (cash count) secara periodic dan pencocokan
hasil penghitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini bertanggung jawab atas
pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yan ada di tangan
pemegang dana kas kecil.

5. Jaringan prosedur yang membentuk Sistem dana kas kecil


a. Prosedur pembentukan dana kas kecil

Prosedur dalam sistem saldo tetap dan berfluktuasi tidak berbeda jauh.
Bagian utangm encatat pembentukan dana kas kecil dengan mendebet Dana
Kas Kecil dan mengkredit BKK (Buku Kas Keluar) yang akan dibayar. BKK
tersebut dilampiri dengan Surat keputusan pembentukan danakas kecil yang

17
diserahkan oleh bagian utang ke bagian kasa. Selanjutnya bagian kasa
membuat cek atas nama dan memintakan otorisasi. Cek tersebut kemudian
diserahkankepada pemegang dana kas kecil dan BKK diserahkan kepada
bagian jurnal stelah dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa. Bagian jurnl
selanjutnya mencatat pengeluaran kas dalam register cek.

b. Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil.


Prosedur dana kas kecil yang menggunakan sistem saldo tetap sedikit
berbeda dengansistem saldo yang berfluktuasi. Pada sistem saldo tetap,
pengeluaran dana kas kecil tidakdicatat dalam catatan akuntansi, pemegang
dana kas kecil hanya mengarsipkan dokumenpermintaan pengeluaran kas
kecil berdasarkan abjad nama pemakai dana kas kecil. Padasistem saldo
berfluktuasi, saldo rekening dana kas kecil dalam buku besar
dibiarkanberfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian dan pemakaian dana
kas kecil.
c. Prosedur Pengisian Kembali Kas Kecil.
Prosedur pengisian kembali dana kas kecil dalam sistem saldo tetap
berbeda dengan sistemsaldo berfluktuasi. Perbedaannya adalah dalam saldo
tetap didasarkan atas jumlah uangtunai yang telah dikeluarkan menurut bukti
pengeluaran kas kecil sedangkan dalam saldo berfluktuasi didasarkan atas
taksiran jumlah uang tunai yang diperlukan oleh pemegangdana kas kecil.

18
6. Bagan alir sistem dana kas kecil
a. Prosedur pembentukan dana kas kecil

b. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil


dalam sistem dana kas kecil dengan imprest system

19
c. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas kecil dalam
sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-banlance system

d. Prosedur permintaan pengisian kembali dana kas kecil dalam sistem dana kas
kecil dengan imprset system

20
e. Prosedur permintaan pengisian kembali dana kas kecil dalam sistem dana kas
kecil dengan imprest system (lanjutan)

21
D. CONTOH FLOWCHART SISTEM PENGELUARAN KAS
PERUSAHAAN

1. SISTEM PENGELUARAN KAS PT. AFZARKI INDOBOGA

22
2. SISTEM PENGELUARAN KAS PT. ASURANSI BRINGIN
SEJAHTERA ANTAMAKMUR CABANG MEDAN

E. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SISTEM PENGELUARAN KAS PADA


TEORI DAN PADA PERUSAHAAN (PT. AFZARKI DAN PT. ASURANSI)
1. Perbedaan
Sistem pengeluaran kas pada teori lebih rumit dan prosesnya lebih panjang
dan juga kompleks, sedangkan sistem pengeluaran kas baik pada PT. Afzarki
maupun PT. Asuransi lebih simpel.
2. Persamaan
Sistem pengeluaran kas baik pada teori maupun pada PT. Afzarki dan PT.
Asuransi sama-sama masih manual, belum memakai sistem komputerisasi.

23
BAB III

KESIMPULAN

Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi


formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik
dengan cek maupun uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan
perusahaan. Ada juga pengertian lain, sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang
digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yang meliputi serangkaian proses
kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan dan
mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang berada dalam pengelolaan suatu perusahaan.

Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan dua system yakni system
pengeluaran kas menggunakan cek dan system pengeluaran kas dengan uang tunai melalui
system dana kas kecil.

Setelah di bandingkan antara sistem pengeluaran kas pada teori dengan 2 sistem
pengeluaran kas pada perusahaan yaitu PT. Afzarki dan PT. Asuransi terdapat perbedaan yaitu
sistem pengeluaran kas pada teori lebih rumit dan prosesnya lebih panjang dan juga kompleks,
sedangkan sistem pengeluaran kas baik pada PT. Afzarki maupun PT. Asuransi lebih simpel.
Selain itu juga terdapat persamaan yaitu sistem pengeluaran kas baik pada teori maupun pada
PT. Afzarki dan PT. Asuransi sama-sama masih manual, belum memakai sistem komputerisasi.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uinsu.ac.id/4478/1/SKRIPSI.pdf

https://shariaaccounting2013bsteisebi.wordpress.com/2015/11/25/sistem-informasi-akuntansi-
sistem-penerimaan-kas-dan-pengeluaran-kas-pt-afzarki-indoboga-palembang/

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Jakarta : Salemba Empat.

Soemarso. 2002. “Akuntansi Statu Pengantar”, Buku 1. Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat.

25

Anda mungkin juga menyukai