Anda di halaman 1dari 7

A.

Analisis SWOT
Kategori Bobot x
Analisis SWOT Bobot Rating
Faktor Rating
Internal Strengh (Kekuatan)
Intervensi pada jurnal yaitu pemberian pendidikan 0,55 4 2,2
Factors
kesehatan pada masyarakat secara langsung
merupakan intervensi yang dapat merubah pasien
dari segi pengetahuan dan sikap yang
berhubungan dengan penyakit hipertensi. Melaui
intervensi pendidikan kesehatan tenaga kesehatan
dapat berinteraksi dengan masyarakat secara
langsung dan dapat lebih memahami masalah
kesehatan yang ada.
Intervensi pendidikan kesehatan, secara umum 0,45 4 1,8
juga dapat memberikan perubahan yang
menguntungkan dan dapat diamati pada penderita
hipertensi terkait, kepatuhan terhadap obat-
obatan, asupan garam yang sesuai dan aktivitas
fisik yang teratur di antara ketiganya kelompok
intervensi pendidikan yang diberikan pada jurnal.
Intervensi pendidikan kesehatan juga dapat 0,30 3 0,9
membantu menurunkan kadar LDL pada darah
pasien yang mengalami hipertensi. Hal ini dapat
terjadi sejalan dengan perubahan pengetahuan dan
sikap masyarakat mengenai penyakit hipertensi.
Materi pada intervensi pendidikan kesehatan 0,20 3 0,6
dapat menyesuaikan dengan kemampuan
masyarakat, tingkat pendidikan rata – rata
masyarakat dan dukungan yang ada di lingkungan
masyarakat tersebut sehingga pemberian
intervensi mendapatkan hasil yang maksimal.
Total 5,5
Weakness (Kelemahan)
Intervensi pendidikan kesehatan pada masyarakat 0,5 4 2
pada jurnal tidak dapat mengamati perubahan
pada proporsi merokok dan konsumsi alcohol
dikareakan para perokok memiliki kesulitan yang
tinggi untuk berhenti merokok karena adanya
kandungan nikotin di dalamnya dan alkohol yang
menjadi salah satu tradisi yang di masyarakat dan
sulit untuk dihentikan.
Penilaian ketiga jenis intervensi yang dilakukan 0,5 3 1,5
pada penelitian jurnal ini memerlukan waktu yang
lama sehingga konsistensi standar peneliti pada
respnden penelitian harus tetap di jaga.
Total 3,5
S-W
5,5 – 3,5 = 2
External Opportunity (Peluang)
Factors
Peluang dapat diterapkanya intervensi pendidikan 0,5 4 2
kesehatan secara langsung kepada masyarakat
mengenai hipertensi didukung dengan adaya data
dari Rikesdas 2017 menunjukan hasil bahwa
hipertensi sebagai penyakit tertinggi keduadalam
kasus penyakit tidak menular yang diderita oleh
masyarakat Bali yaitu sebesar 60.556 kasus.
Rikesdas 2017 menunjukan bahwa angka harapan 0,3 3 0,9
hidup masyarakat Indonesia khususnya Bali
setiap tahunnya menglami peningkatan. Angka
harapan hidup ini berpeluang mempengaruhi
kesehatan masyarakat karena salah satu faktor
peningkatan tekanan darah karena usia yang
semakin tua. Oleh karena itu pemberian
pendidikan kesehatan dapat dilakukan di
Indonesi.
Adanya program dari pemerintah yaitu Posbindu 0,2 3 0,6
dan Posyandu Lansi dapat dijadikan sebagai
wadah dalam pelaksanaan pemberian intervensi
pendidikan kesehatan secara langsung kepada
masyarakat mengenai penyakit tidak menular
khususnya hipertensi.
Total 3,5
Threat (Ancaman)
Masyarakat saat ini lebih banyak menggunakan 0,5 3 1,5
teknologi digital yang dapat menyebabkan
masyarakat lebih sering mencari informasi
melalui media internet dari pada meluangkan
waktu untuk datang ke penyuluhan kesehatan
secara langsung.
Kesibukan dari masyarakat terutama masyarakat 0,5 2 1
perkotaan yang bekera dapat menjadi acaman
dalam pelaksanaan intervesi pemberian pedidikan
kesehatan secara langsung karena kesulitan
mecari waktu luang.
Total 2,5
O-T
3,5 – 2,5 = 1
B. Pembahasan

X,Y(2,1)

Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa perpotongan sumbu X dan Y


berada pada kuadran I yang berarti intervensi yang ada bernilai positif dan besarnya
peluang yang prosresif. Situasi atau peluang yang berada pada kuadran I merupakan
peluang yang sangat menguntungkan untuk menerapkan intervensi tersebut. Intervensi
yang diberikan merupakan intervesi yang berpeluang diterapkan dengan memperhatikan
kekuatan interal yang ada untuk dapat menjalankan intervensi.
Intervensi yang diterapkan pada jurnal adalah mengenai tiga jenis kegiatan,
kegiatan yang pertama adalah pemberian leaflet kepada pasien dengan hipertensi dan di
pelajari di rumah secara mandiri, kedua adalah dengan membagikan informasi kesehatan
melalui media pesan di mobile phone, dan yang terakhir adalah dengan penyuluhan
secara langsung. Dari hasil penelitian yang dilakukan pemberian informasi melalui
mobile phone dan penyuluhan secara langsung memberikan perubahan pengetahuan dan
sikap kepada masyarakat. Pemberian intervensi melalui penyuluhan langsung memiliki
tingkat perubahan yang paling signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Glynn,
2010), yang menyatakan dalam systematic review bahwa pendidikan kesehatan sebagai
intervensi pencegahan penyakit dapat diarahkan pada pasien yang menunjukkan
perubahan besar dalam pengaturan tekanan darah. Pada penelitian ini juga mengevaluasi
intervensi pendidikan yang dikirimkan (seperti buklet) dengan materi yang sama dengan
intervensi penyuluhan, di dapatkan hasil tidak ada efek yang sinifikan atau efek yang
relatif sederhana pada kontrol hipertensi dengan pemberian buklet.
Pendidikan kesehatan sebenarnya bertujuan untuk mengunggah kesadaran,
memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan bagi dirinya sendiri, keluarganya maupun masyarakatnya.
Disamping itu, dalam konteks promosi kesehatan juga memberikan pengertian tentang
tradisi, kepercayaan masyarakat dan sebagainya, baik yang merugikan maupun yang
menguntungkan kesehatan. Bentuk promosi ini dilakukan dengan penyuluhan kesehatan,
pameran kesehatan, iklan-iklan layanan kesehatan, billboard, dan sebagainya
Notoadmojo (2012). Peningkatan pengetahuan didapatkan hasil yang signifikan pada
intervensi jurnal ini, selain itu sikap para masyarakat dengan hipertensi juga di rubah
menjadi lebih baik dalam hal pengontrolan obat, diet rendah garam dan aktivitas fisik.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Widianingrum, 2013) yang
menyatakan bahwa terjadi perubahan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan. Informasi yang didapatkan dari penyuluhan dapat memberikan
pengaruh jangka pendek sehingga dapat menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Tujuan pendidikan kesehatan yaitu menjadikan kesehatan sebagai suatu hal
yang bernilai di masyarakat, mendorong individu supaya mampu secara mandiri ataupun
kelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup yang sehat, mendorong
penggunaan dan pengembangan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Menurut Susanti (2017), media leaflet sebagai pemberian pendidikan kesehatan
mempengaruhi pengetahuan lansia dalam manajemen hipertensi. Leaflet berfungsi
sebagai alat sederhana pengingat pesan dimana pembaca dapat belajar secara mandiri
informasi yang terdapat di dalamnya. Leaflet yang digunakan dalam sosialisasi pelayanan
adalah leaflet yang komunikatif dimana dapat mempermudah masyarakat dalam
memahami isi pesan.
Berdasarkan masalah yang terdapat di lapangan, sebagian besar masyarakat di
perkotaan memiliki kesibukan masing-masing sehingga sulit untuk dilakukan penyuluhan
secara langsung. Intervensi lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media
berbasis mobile phone atau penyuluhan melalui mobile phone. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh (Watson & Philips, 2013), media pesan dalam mobile phone dapat
menjadi alat komunikasi antara layanan kesehatan dengan peserta penyuluhan, hal ini
efektif dalam meningkatakan kehadiran peserta untuk skrining di fasilitas pelayanan
kesehatan. Menurut (Apunyu, 2011), adanya metode komunikasi terbaru seperti adanya
media SMS maupun sosial media dapat menjadi peluang baru untuk memberikan
pendidikan kesehatan. Layanan mobile phone memiliki jangkuan populasi yang cukup
luas, dapat dirancang secara individual, dan kita juga dapat melakukan pengiriman pesan
secara instan dengan melihat tanda terima untuk mengetahui pesan tersebut telah dibaca.
Penelitian lainnya yang mendukung menyatakan penggunaan teknologi dan komunikasi
dalam perawatan kesehatan dan kesehatan masyarakat atau disebut sebagai mHealth dan
kini berkembang pesat menjadi eHealth memiliki banyak strategi yang memanfaatkan
ponsel untuk mempromosikan kesehatan publik (Yan & Van Stee, 2019). Secara umum
ponsel telah digunakan untuk berbagi informasi kesehatan pada masyarakat karena
ekonomis, berkelanjutan dan efektif. Untuk memberi manfaat pada pengguna ponsel,
pendidikan kesehatan masyarakat yang secara profesional sudah mulai memanfaatkan
kemampuan ponsel untuk pencegahan, manajamen dan perawatan masalah kesehatan
(Block & Azar, 2015). Aplikasi seluler pada ponsel juga banyak digunakan untuk
mempromosikan kesehatan publik. Oleh karena itu, hal ini memungkinkan potensi untuk
menargetkan populasi dalam jumlah besar dan heterogen dalam pemberian pendidikan
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dan beragam. Aplikasi seluler pada ponsel
menawarkan potensi besar yang dinamis dan adanya keterlibatan pasien dengan penyedia
pelayanan kesehatan sehingga adanya pendekatan yang inovatif untuk meningkatkan
hasil kesehatan (Sama, Eapen & Weinfurt, 2014).

Dapus:

Widianingrum (2013). Efektivitas Penyuluhan Tentang Hipertensi pada Masyarakat


Rentang Usia 45-60 Tahun dibandingkan Dengan Masyarakat Rentang Usia 61-
75 Tahun. Jurnal Kedokteran Muhamadiyah, 1(2), pp 86-92
Hu DY. (2010). Prevention and treatment of hypertension - from the guidelines to
practice. Beijing: Peking University Medical Press; 2010/3.
Nursalam. (2012). Manajemen pendidikan kesehatan. Salemba Medika: Jakarta
Philips & Watson. (2013). The Effectiveness of Mobile-Health Technologies to Improve
Health Care Service Delivery Processes: A Systematic Review and Meta-
Analysis. Plos Medicine Journal. doi:10.1371/journal.pmed.1001363.g004
Apunyu. B. (2011). Mobile Phones for Health Education. Institute of Media and
Communication (IMK). Universitas Osloenesis
Yan & Van Stee. (2019). The Comparative Effectiveness of Mobile Phone Interventions
in Improving Health Outcomes: Meta Analytic Review. JMIR Mhealth and
Uhealth;7 (4):e11244. Doi:10.2196/11244
Block. G & Azar KM. (2015). Diabetes Prevention and Weight Loss with a Fully
Automated Behavioral Information by email, web and mobile phone. A
randomized controlled trial among persons with prediabetes. Journal of Med
Internet Ress. Doi 10.2196/jmir.48971
Sama PR., Eapen J., & Weinfurt. (2014). An Evaluation of Mobile Health application
Tools. JMIR Mhealth & Uhealth. Doi 10,2196/mhealth.3088
Susanti. (2017). Efektivitas Leaflet Terhadap Pengetahuan dan Mengatur Pola Makan
Lansia Penderita Hipertensi di Puskesmas Serasan Kabupaten Natuna. Jurnal
Photon, 7(2).

Anda mungkin juga menyukai