Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian suvey analitik dengan

pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional ini dimana

variabel – variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel – variabel yang

termasuk faktor efek diobservasi sekaligus dalam waktu yang sama

( Notoatmojo, 2005 ).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di Instalasi

Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang dalam satu bulan yaitu 1200 pasien

yang dirawat di kelas I, II, III, dan VIP.

2. Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik stratifikasi ( Stratified Random

Sampling ), yaitu suatu populasi yang dianggap heterogen menurut suatu

karakterteristik tertentu dikelompokan dalam beberapa sub populasi, sehingga

dalam tiap kelompok akan memiliki anggota sampel yang relatif homogen.

Kemudian dari tiap sub populasi secara acak diambil anggota sampelnya

( Arikunto,S. 2005 ). Pasien di instalasi rawat inap RSUD Tugurejo Semarang

terdiri dari kelompok yaitu kelas VIP, kelas I, kelas II dan kelas III.

21
Jumlah kunjungan rawat inap RSUD Tugurejo Semarang tahun 2005

adalah 14.106 pasien dan Januari – November 2006 adalah 13.494, jadi jumlah

rata – rata rawat inap perbulan adalah 1200 ( kelas VIP = 125, kelas I = 195,

kelas II = 389, kelas III = 491 ). Untuk menentukan besar sampel digunakan

rumus :

p xq N - n
d = Z x √ -------- x √ ---------
n N -1

Keterangan :

d = Derajat ketepatan 0,1

Z = Standart deviasi pada derajat kemaknaan 95 % ( 1,95 )

p = Proporsi 0,5

q = 1- P

N = Populasi

n = Besar sampel

0,5 x 0,5 1200 - n


0,1 = 1,95 x √ ------------ x √ ------------
n 1200 -1

n = 91,79

Maka besar sample ( n ) = 100 responden

Jadi jumlah sampel per strata :

a. Kelas VIP = 100 / 1200 X 125 = 10,62 ( 11 pasien )

b. Kelas I = 100 / 1200 X 195 = 16,26 ( 16 pasien )

c. Kelas II = 100 / 1200 X 389 = 32,40 ( 32 pasien)

d. Kelas III = 100 / 1200 X 491 = 41,00 ( 41 pasien )

22
C. Definisi operasional Variabel.

Variabel Definisi operasional Alat ukur Skala Hasil ukur

Kepuasan Kepuasan pasien adalah Kuisioner dengan 22 - Nilai 66 – 88 :


pasien tingkat perasaan pasien pertanyaan yang kepuasan
setelah membandingkan terdiri dari lima Interval Tinggi.
pelayanan keperawatan dimensi yaitu wujud - Nilai 44 – 65:
yang diterima dengan nyata, keandalan, kepuasan
harapannya di instalasi ketanggapan, jaminan Sedang
rawat inap RSUD dan empati. Dengan - Nilai 22 – 43 :
Tugurejo. skala likers, Skor 1 : kepuasan
Tidak puas sampai Rendah.
skor 4 : untuk sangat
puas.

Mutu Mutu pelayanan Lembar observasi - Nilai 66 – 88 :


pelayanan keperawatan adalah dengan 22 item Interval mutu pelayanan
keperawatan pelayanan perawat pertanyaan. Dengan tinggi.
kepada pasien yang skala likers, Skor 1 : - Nilai 44 – 65:
berdasarkan standar Tidak Setuju sampai mutu pelayanan
keahlian untuk memenuhi skor 4 : untuk sangat sedang.
kebutuhan dan keinginan setuju. - Nilai 22 - 43 :
pasien yang berhubungan mutu pelayanan
erat dengan wujud nyata, rendah.
keandalan, ketanggapan,
keterjaminan dan empati.

D. Metode Pengumpulan Data.

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi ceklist

yang akan dilakukan sendiri oleh peneliti. Lembar observasi ini berisi

pertanyaan tentang identitas pasien, mutu pelayanan keperawatan dan

kepuasan pasien di RSUD Tugurejo Semarang.

23
2. Alat Pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner

dalam penelitian ini terdiri dari ada tiga bagian. Bagian pertama berisi

tentang identitas pasien, bagian kedua lembar observasi langsung terhadap

pelayanan keperawatan, yang diberikan oleh perawat kepada pasien. Bagian

ketiga berisi tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.

3. Uji Validitas dan Reabilitas

a) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau kesahihan instrumen ( Arikunto, 2005 ). Sebelum kita gunakan

kuisioner terlebih dahulu akan dilakukan uji coba dengan 20 responden

( pilot study ). Selanjutnya dari hasil jawaban responden kita lakukan uji

korelasi antara masing – masing pertanyaan dengan skor total dengan

memakai rumusan korelasi Pearson product Moment ( Hastono, 2001 ),

dengan rumus sebagai berikut :

N( XY )  ( X)(  Y)
rxy 
N  X 2

 ( X) 2 N  Y 2  ( Y) 2 

Keterangan :

r = indek antara dua variable yang di korelasi

x = skor butir

y = skor total

Keputusan uji :

24
Bila r hitung lebih besar dari r tabel ( 0,444 ) artinya valid

Bila r hitung lebih kecil dari r tabel ( 0,444 ) artinya tidak valid.

Hasil uji coba terhadap 22 item pertanyaan tentang mutu pelayanan

keperawatan terhadap 20 pasien rawat inap di RSUD Kota Semarang

didapatkan hasil antara 0,540 – 0,921, sedangkan untuk pertanyaan

kepuasan pasien didapatkan hasil 0,630 – 0,852. Berdasarkan hasil

tersebut diatas maka lebih besar dari r tabel ( 0,444 ), sehingga

instrumen penelitian tersebut dinyatakan valid.

b) Uji Reabilitas

Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka selanjutnya adalah alat

ukur tersebut diuji reliabilitasnya. Reabilitas menunjukan pada satu

pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah

baik ( Arikunto, 2005 ).

Uji Reabilitas menggunakan rumus Alpha yaitu :

K ∑δh²
rH = ----- 1 -- --------
K -1 δ1²

Keterangan :

rH = reabilitas

∑δh² = Jumlah varian butir

K = Banyaknya buti pertanyaan atau item

δ1² = Varian total

25
Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas ini adalah :

Jika alpha positif dan r alpha > r tabel, maka butir atau variabel

tersebut reliabel, dan dikatakan tidak reliabel jika r alpha positif dan

r alpha < r tabel, jika r alpha > r tabel tapi bertanda negatif, maka butir

atau variabel tersebut tetap reliabel.

Hasil uji coba terhadap 22 item pertanyaan tentang mutu

pelayanan keperawatan terhadap 20 pasien rawat inap di RSUD Kota

Semarang didapatkan nilai alpha cronbach 0,9501, sedangkan untuk

pertanyaan kepuasan pasien didapatkan nilai alpha cronbach 0.9615.

Berdasarkan hasil tersebut diatas maka nilai alpha lebih besar dari r

tabel ( 0,2992 ), sehingga instrumen penelitian tersebut yang telah

dinyatakan valid ternyata juga reliabel, sehingga dapat digunakan

untuk penelitian.

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Data mutu pelayanan keperawatan yang diperoleh, selanjutnya dianalisa

berdasarkan pelayanan yang diberikan kepada pasien, untuk kepentingan

diskriptif dikategorikan.:

1) Nilai 66 – 88 : mutu pelayanan tinggi.

2) Nilai 44 - 65 : mutu pelayanan sedang.

3) Nilai 22 - 43 : mutu pelayanan rendah.

26
a.1. Mutu Pelayanan ; Wujud nyata

a) Nilai 10 – 12 : mutu pelayanan tinggi.

b) Nilai 7 - 9 : mutu pelayanan sedang.

c) Nilai 4 - 6 : mutu pelayanan rendah.

a.2. Mutu pelayanan ; Kehandalan

a) Nilai 18 – 24 : mutu pelayanan tinggi.

b) Nilai 11 - 17 : mutu pelayanan sedang.

c) Nilai 4 - 10 : mutu pelayanan rendah.

a.3. Mutu Pelayanan ; Ketanggapan

a) Nilai 10 – 12 : mutu pelayanan tinggi.

b) Nilai 7 - 9 : mutu pelayanan sedang.

c) Nilai 4 - 6 : mutu pelayanan rendah.

a.4. Mutu Pelayanan ; Keterjaminan

a) Nilai 18 – 24 : mutu pelayanan tinggi.

b) Nilai 11 - 17 : mutu pelayanan sedang.

c) Nilai 4 - 10 : mutu pelayanan rendah.

a.5. Mutu Pelayanan ; Empati

a) Nilai 12 – 16 : mutu pelayanan tinggi.

b) Nilai 8 - 11 : mutu pelayanan sedang.

c) Nilai 4 - 7 : mutu pelayanan rendah.

b. Data kepuasan pasien yang diperoleh, dikategorikan.menjadi :

1). Nilai 66 – 88 : kepuasan tinggi.

2). Nilai 44 – 65 : kepuasan sedang.

3). Nilai 22 – 43 : kepuasan rendah.

27
2. Analisis Data

Terkait sifat penelitian ini, yaitu menggambarkan secara deskriptip dan

pengujian hipotesis , maka data yang telah diolah disajikan dalam bentuk

tabel – tabel frekwensi dan menggunakan statistik analitis untuk selanjutnya

dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan piranti lunak statistik, yaitu

SPSS. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa teknik analisis

data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Analisis Univariat ( Diskriptif )

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan atau

mendiskripsikan karakteristik masing –masing variabel yang diteliti.

b. Analisis Bivariat

Setelah dilakukan karakteristik masing – masing variabel dapat

diteruskan analisis hubungan antara dua variabel, maka analisis

dilanjutkan pada tingkat bivariat. Sebelum variabel bebas dan terikat

dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji kolmogorov Smirnov, dimana

didapatkan hasil data tersebut adalah tidak normal, sehingga digunakan

uji korelasi Rank Spearman.

F. Etika Penelitian

Komponen dalam etika penelitian ini antara lain adalah :

1. Peserta riset yang beresiko

Adalah individu yang mungkin dirugikan secara fisik, emosional,

spiritual, ekonomi, sosial atau legal melalui partisipasinya dalam penelitian.

28
2. Surat persetujuan riset ( inform concent )

Proses pemberian informasi yang cukup dapat dimengerti kepada

individu mengenai partisipasinya dalam suatu penelitian yang melipliti hak

dan tanggung jawab dalam penelitian dan pendokumentasian bersifat

kesepakatan.

3. Kerahasiaan ( anonimitas )

Merahasiakan nama peserta terkait dengan partisipasinya dalam

penelitian.

4. Pengunduran diri

Penarkan diri responden dari penelitian sebelum penelitian berakhir

dan ini adalah suatu kelaziman.

5. Penipuan ( disepsi )

Kegagalan menginformasikan secara adekuat kepada calon peserta

penelitian tentang seluruh sifat penelitian.

6. Debriefing

Proses pemberian informasi tentang studi kepada peserta yang telah

disembunyikan sebelumnya untuk melindungi penelitian dan menceritakan

hasil studi kepada semua peserta sebelum publikasi atau presentasi umum.

G. Jadwal penelitian

Terlampiir

29

Anda mungkin juga menyukai