Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

“BEST TEACHING NEBULIZER”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 8

ULYA UNZILA DINA


RIZKY OKTAVIANI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

TAHUN 2019
BEST TEACHING NEBULIZER

A. Pengertian
Nebulizer adalah alat untuk mengubah obat dalam bentuk cairan
menjadi uap yang dihirup. Pengobatan yang memanfaatkan nebulizer
biasanya diberikan pada penderita gangguan pernapasan, seperti asma dan
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) saat gejala sesak napas sedang
muncul.
Salah satu pengobatan gangguan pernapasan atau penyakit paru-paru
adalah dengan menggunakan obat yang dihirup. Obat ini ada yang bekerja
untuk mengatasi sesak napas, mengurangi peradangan, dan mencegah
kekambuhan gejala. Pemberian obat hirup ini bisa melalui inhaler dan
nebulizer.
Perbedaan nebulizer dengan inhaler ada pada kerja alatnya. Nebulizer
tidak menyemprotkan obat, melainkan mengubahnya dari cairan menjadi uap,
sehingga obat lebih mudah masuk ke paru-paru.
Alat ini biasanya digunakan bila dibutuhkan dosis obat hirup yang
lebih tinggi atau bila penderita gangguan pernapasan mengalami kesulitan
menggunakan inhaler, misalnya anak-anak yang mengalami sesak
napas karena asma.

B. Penyakit yang Ditangani dengan Nebulizer


Nebulizer memang umumnya digunakan untuk meredakan gejala
asma. Namun alat ini juga kerap dimanfaatkan untuk menangani penyakit
lain, seperti:
1. Penyakit paru obstruktif kronis
Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah kondisi di mana
paru-paru mengalami peradangan kronis (jangka panjang). Peradangan ini
dapat menghalangi saluran pernapasan, sehingga menimbulkan gejala
berupa batuk berdahak, sesak napas, dan mengi. Penyakit
PPOK disebabkan oleh paparan polusi dan asap rokok terus-menerus
dalam jangka waktu lama.
2. Croup
Croup merupakan penyakit di mana laring (kotak suara) dan
tenggorokan mengalami infeksi, biasanya akibat infeksi virus. Penyakit ini
sering diderita oleh anak usia 6 bulan sampai 3 tahun. Gejala yang dapat
dialami anak saat mengalami croup adalah demam, suara serak, napas
berbunyi, serta batuk bersuara kasar dan keras.
3. Epiglotitis
Epiglotitis adalah pembengkakan pada epiglotis, yaitu tulang rawan
di pangkal lidah yang berfungsi sebagai katup penutup saluran pernapasan
ketika Anda makan atau minum.
Penyebabnya bisa karena infeksi bakteri dan virus atau cedera.
Demam tinggi, suara serak, tenggorokan sakit, sulit dan nyeri saat
menelan, hingga sesak napas merupakan tanda dan gejala dari epiglotitis.
4. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru
yang membuat organ tersebut meradang. Penyebabnya bisa virus, bakteri,
dan jamur. Gejala pneumonia adalah batuk berdahak, sesak napas, nyeri
dada, lemas, dan demam. Kadang bisa juga disertai mual, muntah, atau
linglung.
Seseorang lebih berisiko menderita kondisi ini jika sedang dirawat
di rumah sakit, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sering
merokok, atau menderita penyakit tertentu, seperti stroke, penyakit
jantung, dan PPOK.

C. Cara Menggunakan Nebulizer yang Benar


Seperangkat alat nebulizer mencangkup kompresor udara, masker atau
corong mulut, tabung kompresor, dan cangkir nebulizer atau wadah obat.
Obat yang biasa digunakan adalah obat asma (bronkodilator), obat antiradang,
dan obat pengencer dahak.
Berikut ini adalah urutan cara yang tepat dalam menggunakan
nebulizer:
1. Taruh kompresor di tempat yang rata dan mudah dicapai.
2. Pastikan peralatan yang digunakan sudah bersihkan.
3. Cuci tangan sebelum menyiapkan obat.
4. Masukkan obat ke cangkir Saat memasukkan obat, pastikan dosis yang
diberikan sesuai anjuran atau resep dokter.
5. Sambungkan corong mulut atau masker ke cangkir nebulizer.
6. Pasang selang penyambung ke kompresor dan cangkir nebulizer.
7. Saat alat sudah siap, nyalakan mesin kompresor. Jika berfungsi normal,
alat akan mengeluarkan kabut atau uap yang berisi obat.
8. Letakkan corong mulut atau masker ke mulut. Pastikan tidak ada sela.
9. Duduklah dengan nyaman dalam posisi Prosedur ini memakan waktu
sekitar 15 hingga 20 menit.
10. Ketika menggunakan alat, bernapaslah secara perlahan hingga obat habis.
11. Jaga agar cangkir nebulizer tetap tegak selama alat digunakan.

Jika muncul keluhan pusing, dada berdebar, atau gelisah saat


menggunakan obat, hentikan pengobatan sejenak. Setelah 5 menit, gunakan
kembali nebulizer, namun cobalah untuk bernapas lebih perlahan. Tetapi bila
keluhan masih juga muncul, hentikan penggunaan nebulizer dan segera
konsultasikan dengan dokter.

D. Merawat dan Membersihkan Nebulizer


Nebulizer harus selalu dibersihkan setiap setelah selesai digunakan.
Nebulizer yang tidak dirawat dan dibersihkan dengan benar berisiko terpapar
kuman dan virus penyebab infeksi.
Berikut adalah tips membersihkan nebulizer dengan benar:

 Copot cangkir nebulizer dan masker/corong mulut, lalu bersihkan dengan


air hangat yang telah dicampur deterjen atau sabun.
 Selang penyambung kompresor dengan nebulizer tidak perlu dicuci.
Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk mengganti selang tersebut
secara rutin.
 Lap alat yang telah dicuci, letakkan di tempat yang bersih, dan biarkan
mengering.
 Sebelum disimpan, pastikan nebulizer sudah kering sepenuhnya.

Selain itu, nebulizer juga perlu disterilkan setiap 3 hari sekali. Berikut adalah
cara untuk mensterilkan nebulizer:

 Lepaskan semua bagian alat yang bisa dilepas.


 Rendam setiap alat dengan cairan pembersih atau sabun antibakteri. Anda
juga bisa menggunakan air yang telah dicampur cuka.
 Biarkan alat terendam selama sekitar satu jam.
 Setelah satu jam, bilas alat dengan air bersih yang mengalir, letakkan di
tempat yang bersih dan bebas debu, lalu biarkan mengering.
 Jika dokter menganjurkan untuk merebus beberapa bagian alat untuk
mendesinfeksinya, lakukan sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan
alat.
 Sama seperti ketika melakukan pembersihan harian, jangan simpan
nebulizer sebelum alat kering sepenuhnya.

Ketika menyimpannya, tutupi nebulizer dengan kain kering dan


bersih. Hindari meletakkan alat tersebut di lantai, baik saat akan digunakan
atau tidak. Sementara untuk obat, simpanlah obat yang digunakan pada
nebulizer di tempat yang sejuk dan kering.

Jika masih bingung dalam menggunakan nebulizer, jangan sungkan


untuk bertanya pada dokter terkait cara penggunaan dan perawatan alat
nebulizer yang benar.
LEMBAR PENGESAHAN

“BEST TEACHING NEBULIZER”

RUANG 7A HCU RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG


Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan kelompok Profesi Ners

Mengetahui

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

( ) ( )

NIP. NIP.

Kepala Ruangan

( )
NIP

Anda mungkin juga menyukai