Anda di halaman 1dari 1

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman bahan alam yang

sebagian besar memiliki khasiat sebagai obat, dan sebagai negara tropis yang
memiliki keanekaragaman hayati dan flora yang banyak dimanfaatkan dan
dikembangkan sebagai tumbuhan obat termasuk investasi besar bagi kesejahteraan
masyarakat karena obat herbal merupakan ciri khas pengobatan tradisional
Indonesia (Wibisana, 1990). Tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat salah
satunya adalah kayu bajakah (Spatholobus Littoralis Hassk). Spatholobus adalah
genus tumbuhan yang merambat dipohon kayu dari suku Phaseoleae. Genus ini
ditemukan pada tahun 1842 oleh ahli botani asal jerman bernama Justus Karl
Hasskarl. Ada 29 spesies dari genus Spatholobus Hassk yang sebagian besar
terdapat dihutan tropis Indonesia (The Genus Spatholobus Hassk in Thailand,
Jurnal Tropical Natural History, 2014). Spatholobus Hassk Merupakan
tumbuhan asli Kalimantan. Tumbuhan bajakah tumbuh merambat dipohon kayu
dengan ketinggian 50 meter. Daun bajakah ini berbentuk tajam dengan warna
kuning, coklat, dan putih. Bunganya kecil dengan variasi warna ungu, pink, dan
putih (The Leguminosae, a Source Book of Characteristics, Uses, and Nodulation,
1981). Tumbuhan Spatholobus Littoralis Hassk atau bajakah telah dikenal
masyarakat Kalimantan sebagai tumbuhan obat-obatan alami. Di pedalaman
Kalimantan Tengah, warga memanfaatkan seluruh bagian tanaman herbal ini.
Sementara di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, tanaman ini dijadikan
obat disentri dan obat pegal linu, selain obat luka. Dalam penelitian yang
dilakukan batang bajakah tampala disebut mampu menghentikan pendarahan pada
luka. Dalam uji ilmiah, batang bajakah tampala memang positif mengandung
senyawa fenolik, flavonoid, tannin, dan saponin. Saponin dan tannin inilah yang
merangsang terjadinya angiogenesis, bagian penting dalam proses penyembuhan
luka (Ibnu Sina, 2018).

Anda mungkin juga menyukai