Anda di halaman 1dari 5

Analisis Faktor Risiko DILI pada TB

Metode Analisis
Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22. Analisis statistik yang
dilakukan adalah perhitungan statistik diskriptif dan sebaran frekuensi serta uji statistik
Independent-t dan Chi Square test. Hasil uji signifikan jika nilai p<0,05

Hasil Analisis

1. Karakteristik Sampel

Subyek yang diteliti berumur antara 19-81 tahun dengan rerata (mean) 42,8±16,7
tahun. Sedangkan nilai statistik diskriptif IMTdan hasil pemeriksaan fungsi hati bisa
dilihat pada tabel berikut

Nilai Statistik Diskriptif Variabel Penelitian (n=47)


Variables Min Maks Mean SD
Umur 19 81 42,79 16,74
IMT 17,01 21,66 19,14 1,47
ALT1 11 41 27,57 7,17
ALT2 34 219 99,68 38,27
Bilirubin Total1 0,24 1,10 0,56 0,21
Bilirubin Direct1 0,11 0,88 0,23 0,14
Bilirubin Total2 0,36 2,86 1,13 0,60
Bilirubin Direct2 0,16 1,60 0,50 0,37

Karakterisktik subyek berdasarkan kategori variabel diperlihatkan pada tabel berikut.

Sebaran Kategori Variabel Penelitian (n=47)


Variabel n %
Gender Laki-Laki 36 76,6
Perempuan 11 23,4
Status Gizi Normal 27 57,4
Kurang 20 42,6
HbsAg Reaktif 7 14,9
Negatif 40 85,1
HCV Positif 0 0,0
Negatif 47 100,0
Hepatitis Ya 2 4,3
Tidak 45 95,7
Riwayat Komsumsi Ya 15 31,9
Alkohol Tidak 32 68,1
Riwayat Penyakit Ya 2 4,3
Hati Tidak 45 95,7
Riwayat Merokok Ya 28 59,6
Tidak 19 40,4
Riwayat Komsumsi Ya 34 72,3
Obat Tidak 13 27,7
DILI Ya 31 66,0
Tidak 16 34,0

Sebagian besar subyek yang diteliti adalah laki-laki (76,6%), status gizi normal
(57,4%). Hasil pemeriksaan laboratoris menunjukkan HbsAg reaktif pada 7 subyek
(14,9%) dan HCV positif tidak ada subyek. Riwayat komsumsi alkohol ditemukan pada
15 subyek (31,9%), penyakit hati sebelumnya 2 subyek (4,3%), riwayat merokok pada

1
28 subyek (59,6%) dan riwayat komsumsi obat pada 31 subyek (66,0%). Pada
penelitian ini, ditemukan DILI pada 31 subyek (66,0%)

2. Analisis Faktor Risiko DILI

Rerata Umur menurut DILI


DILI n Mean SD p
Ya 31 43,8 18,7 0,555
Tidak 16 40,8 12,3

Tidak terdapat perbedaan signifikan rerata umur antara DILI dengan yang tidak, yaitu
sekitar 41-44 tahun (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan umur dengan
kejadian DILI

Hubungan Gender dengan DILI


DILI OR (95% CI)*
Gender Ya Tidak Total p
Laki-Laki n 27 9 36
% 75,0% 25,0% 100,0%
Perempuan n 4 7 11
0,029 5,3 (1,24 – 22,19)
% 36,4% 63,6% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%
*OR= Odds Ratio CI=Confidence Interval

Proporsi kejadian DILI ditemukan signifikan lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan
pada perempuan, yaitu 75,0% dibandingkan dengan 36,4% (p<0,05). Hal ini
menunjukkan adanya hubungan signifikan antara gender dengan kejadian DILI. Hasil
perhitungan OR menunjukkan bahwa laki-laki mempunyai risiko 5,3 kali lebih besar
menderita DILI dibandingkan perempuan

Hubungan Status Gizi dengan DILI


DILI
Status Gizi Ya Tidak Total p
Normal n 17 10 27
% 63,0% 37,0% 100,0%
Kurang n 14 6 20
0,615
% 70,0% 30,0% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%

Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek dengan status gizi
normal dengan gizi kurang, yaitu 63,0% dengan 70,0% (p>0,05). Hal ini menunjukkan
tidak ada hubungan signifikan antara status gizi dengan kejadian DILI

2
Hubungan HbsAg dengan DILI
DILI
HbsAg Ya Tidak Total p
Reaktif n 5 2 7
% 71,4% 28,6% 100,0%
Negatif n 26 14 40
0,741
% 65,0% 35,0% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%

Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek dengan HbsAg reaktif
dengan yang negatif, yaitu 71,4% dengan 65,0% (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak
ada hubungan signifikan antara HbsAg dengan kejadian DILI

Hubungan Hepatitis dengan DILI


DILI
Hepatitis Ya Tidak Total p
Ya n 1 1 2
% 50,0% 50,0% 100,0%
Tidak n 30 15 45
0,629
% 66,7% 33,3% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%

Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek dengan hepatitis dengan
yang tidak hepatitis, yaitu 50,0% dengan 66,7% (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak
ada hubungan signifikan antara hepatitis dengan kejadian DILI

Hubungan Komsumsi Alkohol dengan DILI


DILI
Alkohol Ya Tidak Total p
Ya n 11 4 15
% 73,3% 26,7% 100,0%
Tidak n 20 12 32
0,465
% 62,5% 37,5% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%

Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek yang ada riwayat
komsumsi alkohol dengan yang tidak ada riwayat, yaitu 73,3% dengan 62,5% (p>0,05).
Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara komsumsi alkohol dengan
kejadian DILI

3
Hubungan Riwayat Peny. Hati dengan DILI
DILI
Riwayat Peny. Hati Ya Tidak Total p
Ya n 1 1 2
% 50,0% 50,0% 100,0%
Tidak n 30 15 45
1,000
% 66,7% 33,3% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%

Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek yang ada riwayat
penyakit hati sebelumnya dengan yang tidak ada riwayat, yaitu 50,0% dengan 66,7%
(p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara penyakit hati
dengan kejadian DILI

Hubungan Riwayat Meokok dengan DILI


DILI
Riwayat Merokok Ya Tidak Total p
Ya n 21 7 28
% 75,0% 25,0% 100,0%
Tidak n 10 9 19
0,112
% 52,6% 47,4% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%

Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek yang ada riwayat
merokok dengan yang tidak ada riwayat, yaitu 75,0% dengan 52,6% (p>0,05). Hal ini
menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara merokok dengan kejadian DILI

Hubungan Riwayat Komsumsi Obat dengan DILI


DILI
Riwayat Obat Ya Tidak Total p OR (95% CI)*
Ya n 28 6 34
% 82,4% 17,6% 100,0%
Tidak n 3 10 13
0,000 15,6 (3,26 – 74,23)
% 23,1% 76,9% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%

Proporsi kejadian DILI ditemukan signifikan lebih tinggi pada subyek yang ada riwayat
komsumsi obat dibandingkan subyek yang tidak ada riwayat, yaitu 82,4%
dibandingkan dengan 23,1% (p<0,001). Hal ini menunjukkan adanya hubungan
signifikan antara riwayat komsumsi obat dengan kejadian DILI. Hasil perhitungan OR
menunjukkan bahwa subyek yang ada riwayat komsumsi obat mempunyai risiko 15,6
kali lebih besar menderita DILI dibandingkan subyek yang tidak ada riwayat

Pada analisis sebelumnya, didapatkan bahwa gender juga signifikan berhubungan


dengan kejadian DILI. Untuk mengetahui bagaimana hubungan riwayat komsumsi obat
dengan kejadian DILI jika gender dikontrol, maka dilakukan analisis dibawah ini.

4
Hubungan Riwayat Komsumsi Obat dengan DILI dan Gender
DILI OR (95% CI)
Gender Riwayat Obat Ya Tidak Total p
Laki-Laki Ya n 24 5 29
% 82,8% 17,2% 100,0%
Tidak n 3 4 7
0,049 6,4 (1,08 – 37,96)
% 42,9% 57,1% 100,0%
Total n 27 9 36
% 75,0% 25,0% 100,0%
Perempuan Ya n 4 1 5
% 80,0% 20,0% 100,0%
Tidak n 0 6 6 0,015 *
% 0,0% 100,0% 100,0%
Total n 4 7 11
% 36,4% 63,6% 100,0%
*OR tidak bisa dihitung karena ada nilai 0 dalam sel tabel

 Pada subyek laki-laki, ditemukan proporsi kejadian DILI signifikan lebih tinggi pada
subyek yang ada riwayat komsumsi obat dibandingkan subyek yang tidak ada riwayat,
yaitu 82,8% dibandingkan dengan 42,9% (p<0,05). Hal ini menunjukkan adanya
hubungan signifikan antara riwayat komsumsi obat dengan kejadian DILI. Hasil
perhitungan OR menunjukkan bahwa subyek yang ada riwayat komsumsi obat
mempunyai risiko 6,4 kali lebih besar menderita DILI dibandingkan subyek yang tidak
ada riwayat
 Pada subyek perempuan, juga ditemukan proporsi kejadian DILI signifikan lebih tinggi
pada subyek yang ada riwayat komsumsi obat dibandingkan subyek yang tidak ada
riwayat, yaitu 80,0% dibandingkan dengan 0,0% (p<0,05). Hal ini menunjukkan
adanya hubungan signifikan antara riwayat komsumsi obat dengan kejadian DILI
 Berdasarkan perbandingan nilai signifikansi antara laki-laki (p=0,049) dengan
perempuan (p=0,015) diatas, maka kelihatannya perempuan lebih besar risikonya
menderita DILI dibandingkan laki-laki jika mereka mengkomsumi obat-obatan lainnya
seperti ARV, anti HT atau DM dan sebagainya

Gambar Kejadian DILI menurut Riwayat Komsumsi Obat dan Gender

Anda mungkin juga menyukai