Metode Analisis
Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22. Analisis statistik yang
dilakukan adalah perhitungan statistik diskriptif dan sebaran frekuensi serta uji statistik
Independent-t dan Chi Square test. Hasil uji signifikan jika nilai p<0,05
Hasil Analisis
1. Karakteristik Sampel
Subyek yang diteliti berumur antara 19-81 tahun dengan rerata (mean) 42,8±16,7
tahun. Sedangkan nilai statistik diskriptif IMTdan hasil pemeriksaan fungsi hati bisa
dilihat pada tabel berikut
Sebagian besar subyek yang diteliti adalah laki-laki (76,6%), status gizi normal
(57,4%). Hasil pemeriksaan laboratoris menunjukkan HbsAg reaktif pada 7 subyek
(14,9%) dan HCV positif tidak ada subyek. Riwayat komsumsi alkohol ditemukan pada
15 subyek (31,9%), penyakit hati sebelumnya 2 subyek (4,3%), riwayat merokok pada
1
28 subyek (59,6%) dan riwayat komsumsi obat pada 31 subyek (66,0%). Pada
penelitian ini, ditemukan DILI pada 31 subyek (66,0%)
Tidak terdapat perbedaan signifikan rerata umur antara DILI dengan yang tidak, yaitu
sekitar 41-44 tahun (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan umur dengan
kejadian DILI
Proporsi kejadian DILI ditemukan signifikan lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan
pada perempuan, yaitu 75,0% dibandingkan dengan 36,4% (p<0,05). Hal ini
menunjukkan adanya hubungan signifikan antara gender dengan kejadian DILI. Hasil
perhitungan OR menunjukkan bahwa laki-laki mempunyai risiko 5,3 kali lebih besar
menderita DILI dibandingkan perempuan
Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek dengan status gizi
normal dengan gizi kurang, yaitu 63,0% dengan 70,0% (p>0,05). Hal ini menunjukkan
tidak ada hubungan signifikan antara status gizi dengan kejadian DILI
2
Hubungan HbsAg dengan DILI
DILI
HbsAg Ya Tidak Total p
Reaktif n 5 2 7
% 71,4% 28,6% 100,0%
Negatif n 26 14 40
0,741
% 65,0% 35,0% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%
Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek dengan HbsAg reaktif
dengan yang negatif, yaitu 71,4% dengan 65,0% (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak
ada hubungan signifikan antara HbsAg dengan kejadian DILI
Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek dengan hepatitis dengan
yang tidak hepatitis, yaitu 50,0% dengan 66,7% (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak
ada hubungan signifikan antara hepatitis dengan kejadian DILI
Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek yang ada riwayat
komsumsi alkohol dengan yang tidak ada riwayat, yaitu 73,3% dengan 62,5% (p>0,05).
Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara komsumsi alkohol dengan
kejadian DILI
3
Hubungan Riwayat Peny. Hati dengan DILI
DILI
Riwayat Peny. Hati Ya Tidak Total p
Ya n 1 1 2
% 50,0% 50,0% 100,0%
Tidak n 30 15 45
1,000
% 66,7% 33,3% 100,0%
Total n 31 16 47
% 66,0% 34,0% 100,0%
Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek yang ada riwayat
penyakit hati sebelumnya dengan yang tidak ada riwayat, yaitu 50,0% dengan 66,7%
(p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara penyakit hati
dengan kejadian DILI
Proporsi kejadian DILI tidak berbeda signifikan antara subyek yang ada riwayat
merokok dengan yang tidak ada riwayat, yaitu 75,0% dengan 52,6% (p>0,05). Hal ini
menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara merokok dengan kejadian DILI
Proporsi kejadian DILI ditemukan signifikan lebih tinggi pada subyek yang ada riwayat
komsumsi obat dibandingkan subyek yang tidak ada riwayat, yaitu 82,4%
dibandingkan dengan 23,1% (p<0,001). Hal ini menunjukkan adanya hubungan
signifikan antara riwayat komsumsi obat dengan kejadian DILI. Hasil perhitungan OR
menunjukkan bahwa subyek yang ada riwayat komsumsi obat mempunyai risiko 15,6
kali lebih besar menderita DILI dibandingkan subyek yang tidak ada riwayat
4
Hubungan Riwayat Komsumsi Obat dengan DILI dan Gender
DILI OR (95% CI)
Gender Riwayat Obat Ya Tidak Total p
Laki-Laki Ya n 24 5 29
% 82,8% 17,2% 100,0%
Tidak n 3 4 7
0,049 6,4 (1,08 – 37,96)
% 42,9% 57,1% 100,0%
Total n 27 9 36
% 75,0% 25,0% 100,0%
Perempuan Ya n 4 1 5
% 80,0% 20,0% 100,0%
Tidak n 0 6 6 0,015 *
% 0,0% 100,0% 100,0%
Total n 4 7 11
% 36,4% 63,6% 100,0%
*OR tidak bisa dihitung karena ada nilai 0 dalam sel tabel
Pada subyek laki-laki, ditemukan proporsi kejadian DILI signifikan lebih tinggi pada
subyek yang ada riwayat komsumsi obat dibandingkan subyek yang tidak ada riwayat,
yaitu 82,8% dibandingkan dengan 42,9% (p<0,05). Hal ini menunjukkan adanya
hubungan signifikan antara riwayat komsumsi obat dengan kejadian DILI. Hasil
perhitungan OR menunjukkan bahwa subyek yang ada riwayat komsumsi obat
mempunyai risiko 6,4 kali lebih besar menderita DILI dibandingkan subyek yang tidak
ada riwayat
Pada subyek perempuan, juga ditemukan proporsi kejadian DILI signifikan lebih tinggi
pada subyek yang ada riwayat komsumsi obat dibandingkan subyek yang tidak ada
riwayat, yaitu 80,0% dibandingkan dengan 0,0% (p<0,05). Hal ini menunjukkan
adanya hubungan signifikan antara riwayat komsumsi obat dengan kejadian DILI
Berdasarkan perbandingan nilai signifikansi antara laki-laki (p=0,049) dengan
perempuan (p=0,015) diatas, maka kelihatannya perempuan lebih besar risikonya
menderita DILI dibandingkan laki-laki jika mereka mengkomsumi obat-obatan lainnya
seperti ARV, anti HT atau DM dan sebagainya