Anda di halaman 1dari 31

MACAM MACAM MODEL PEMBELAJARAN

Strategi Belajar Mengajar

OLEH

FACHRUN AZMI
7153141013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa
melakukan keiatan belajar , untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang
diharapkan . dalam merancang kegiatan pembelajaran ini, seorang guru
semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran, yang ingin dicapai
atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan disajikan, dan
cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk
dan jenis penilaian yang akan dipiih untuk melakukan mengukuran terhadap
ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah dimiliki siswa.
Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran , seorang guru harus terlebih dahulu memahami
berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal
ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah , memilih, dan
menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
Peru dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajran memiliki pandangan
yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru
, dan pandangan tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan
strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga,
sehingga proses pembelajaran akan berbeda walaupun strategi pembelajaran
sama. Dalam makalah ini dibahas 10 model pembelajaran beserta langkah-
langkah dan kelemahan dan kelebihan dari model pembelajaran tersebut.
Pemilihan model tersebut berdasarkan penulis merasa merupakan pendekatan
model pembelajaran yang paling mudah diterapkan dan mudah bagi siswa untuk
menrima pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi model pembelajaran ?
2. Apa saja macam-macam model pembelajaran ?

C. TUJUAN :
1. Mengetahui definisi model pembelajaran.
3. Mengetahui macam-macam model pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi model pembelajaran

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam


mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga
diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama
denganpendekatan, strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak
dikembangkan berbagai macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai
model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam
penerapannya.

B. Macam – Macam Model Pembelajaran


1. Sosiodrama
a. Definisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sosiodrama adalah drama yang


bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang masalah social
politik

b. Strategi sosiodrama

Sosiodrama dapat dijadikan metode dalam pembelajaran. Strategi sosiodrama


adalah metode holistic yang menggabungkan kemampuan mengingat, berekspresi
beraktivitas, dan makna sebuah peran dan jalan cerita. Banyak konsep pengajaran
yang rumit dicerna oleh siswa dapat dengan mudah diselesaikan dengan metode
drama. Strategi sosiodrama dalam pembelajaran, digunakan untuk memberikan
informasi kepada siswa mengenai masalah-masalah politik atau masalah lainnya
yang terjadi di lingkungan social masyarakat.

c. Prosedur penerapan strategi sosiodrama

Penerapan strategi sosiodrama dalam pembelajaran, dapat dilaksanakan


dengan mengikuti langkah-langkah prosedur mengajar berikut ini.

1) Pilih materi ajar yang akan diterapkan dalam sosiodrama.


Contoh:
 Runtuhnya kerajaan singosari
 Peralihan orde baru ke orde reformasi
 Uang dan bank
2) Setelah tema sosiodrama ditentukan barulah scenario dibuat. Pembuatan
skenario dapat dibuat guru atau siswa, sepanjang alur scenario sesuai
dengan materi/ topic. Scenario yang dibuat tediri dari list scenario, intro
cerita, dan tokoh-tokoh.
3) Tetapkan narasi dan tentukan focus permasalahan yang harus dijawab
siswa.
4) Lakukan pementasan didalam kelas.
5) Evaluasi focus permasalahan
6) Berikan solusi pada permasalahan tersebut.

d. Rekomendasi penerapan strategi sosiodrama

Sosiodrama memerlukan aktivitas kerjasama tingkat tinggi melalui


gerakan, peran, dan ekspresi. Tingkat kesulitan strategi sosiodrama dala
pembelajaran adalah peran karakter suatu tokoh yang diperankan ssecara
maksimal, penghayatan akan suatu masalah dalam proses sosiodrama menjadi
sangat penting. Sehingga ekomendasi penerapan strategi sosiodrama cocokk
untuk jenjang SMP dan SMA.

e. Pendekatan kecerdasan jamak dan modalitas belajar.

Multiple intelligences approach strategi sosiodrama menekankan aktivitas


kerja sama (inter-personal), melalui peran tokoh (kinestetik), pemberian solusi
terhadap suatu permasalahan (logis-matematis), dan menghayati peran dengan
baik (naturalis). Multiple intelligences approach strategi sosiodrama saling
beririsan dengan area kecerdasan lainnya. Adapun modalitas belajar strategi
sosiodrama adalah kinestetik dan auditori.

Kelebihan:

1. Sangat baik untuk mendorong siswa lebih aktif didalam kelas


2. Membantu siswa untuk mengeluarkan ekspresi dalam berperan, dapat menjadi
lebih berani dalam berekspresi.
3. Membantu siswa menjadi lebih cepat tanggap dan bertindak, karena
memerankan drama juga membutuhkan respon berpikir dan bertindak yang
cepat.
4. Meningkatkan kerjasama diantara siswa

Kekurangan :

1. Tidak dapat diterapkan di semua materi pelajaran


2. Susah mencari materi pelajaran yang cocok untuk metode pembelajaran ini
3. Sangat besar peluang bagi siswa untuk tidak kondusif/ ribut didalam kelas.
2. Cerdas Cermat Berantai
a. Defenisi

Cerdas cermat berantai adalah suatu lombayang dilakukan antar kelompok


dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan penyaji/guru.

b. Strategi cerdas cermat berantai

Mengacu pola kerja Multiple intelligences dalam diri setiap siswa, bahwa
selalu ada satu atau lebih kecerdasan yang menonjol yang dimiliki setiap siswa.
Pemilihan strategi mengajar cerdas cermat berantai mewakili kecerdasan
interpersonal. Gardner dan Armstrong dalam publikasi ilmiah mereka sejak 1983
sampai sekarang menekankan kecerdasan jamak atau Multiple intelligences
merupakan suatucaa untuk mngakses informasi secara mudah dan menyenangkan
melalui delapan jalur kecerdasan yang dimiliki masing-masing siswa.

Kunci akses informasi pengetahuan menurut Barbara Prashing dapat


dilakukan dengan mengetahui modalitas gaya belajar siswa melalui learning style
analysis (LSA) atau melalui Learning Style Research (LSR). Hasil learning Style
interpersonal merekomendasikan guru mengajar menggunakan strategi cerdas
cermat berantai.

Cerdas cermat berantai mirip lomba cerdascermat pada umumnya yang


menyajikan pertanyaan-pertanyaan dari penyaji lomba. Cerdas cermat berantai
dilaksanakan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pemberi soal.
Cara menjawb pertanyaan dari strategi ini dapat dilakukan dengan bantuan teman
pada deretan kawan yang sekelompok.

c. Prosedur penerapan strategi cerdas cermat berantai

Dengan menkankan kerja sama antar anggota kelompok, strategi cerdas


cermat berantai mengikuti alur deretan duduk siswa, yang mana pada setiap
deretan alur duduk terdapat pertanyaan yang diperebutkan oleh para kelompok.
Berikut prosedur penerapan strategi cerdas cermat berantai:

1) Atur deretan duduk siswa dengan rapi dan pastikan jumlah setiap anggota
kelompok sama dengan kelompok lain.
Contoh:
2) Berikan nama setiap kelompok. Nama kelompok sebaiknya mengambil
dari konten materi ajar.
Contoh: materi ajar lapisan-lapisan bumi, nama kelompok: Stratosfer,
lonosfer
3) Minta setiap kelompok menunjukkan ketua kelompoknya.
4) Buat aturan seperti berikut ini.
 Setiap data atur siswa yang duduk bersebrangan menjadi lawan
lomba cerdas cermat berantai.
 Setiap deretan duduk siswa mendapat giliran berebut menjawab
pertanyaan.
 Anggota kelompok dapat memberitahukan jawaban pada
anggotanya tiga sampai lima pertanyaan untuk setiap deretan antar
siswa yang duduk bersebrangan. (jumlah pertanyaan sebaiknya
tidak boleh lebih dari jumlah siswa yang duduk bersebrangan).
Contoh: jumlah deretan antar siswa yang duduk bersebrangan
berjumlah 6, maka jumlah soal adalah 3-5 pertanyaan.
5) Guru membuat soal yang mirip namun variatif. (pertanyaan ini dilakukan
secara berantai dimana siswa menjawab secara berantai pula)

d. Rekomendasi penerapan strategi cerdas cermat berantai

Penggunaan strategi cerdas cermat berantai dapat digunakan sesuai tingkat


atau level pendidikan siswa. Direkomendasikan penerapanna pada jenjang SMP,
dan SMA. Sementara pada jenjang SD sebaiknya digunakan pada siswa kelas
4,5,5 dan 6.

e. Pendekatan kecerdasan jamak dan modalitas belajar.

Strategi crdas cermat berantai menerapkan pola kerjasama yang dilakukan


secara kelompok, bagi sekelompok siswa denga kcerdasan jamak interpersonal
memiliki kecenderungan menyukai cara belajar seperti ini. Irisan berikut dari
Multiple intelligences approach strategi cerdas cermat berantai adalah logis-
matematis , tentu jika konten soal menyangkut materi ilmu pengetahuan alam dan
matematika. Modalitas belajar strategi cerdas cermat berantai adalah auditori dan
kinestetik.

Kelebihan :

1. Model ini membuat seluruh siswa agar lebih berlomba-lomba untuk


mengamati dan menjawab pertanyaan, singkatnya tidak mau kalah dalam
belajar.
2. Siswa menjadi lebih aktif didalam kelas
3. Meningkatkan kerja sama tim diantara siswa.

Kekurangan :

1. Dikhawatirkan dalam kelompok hanya seorang siswa saja yang aktif dan
berlomba untuk mengikuti cerdas cermat berantai.
2. Materi harus sudah dipelajari siswa sebelum metode cerdas cermat berantai
diterapkan.
3. Memberi dan Menerima
a. Defenisi

Memberi dan menerima secara harfiah diartikan dengan gambaran, ada orang
yang (bertindak sebagai pemberi) memberi dan (bertindak sebagai penerima)
menerima. Bahasa inggris dari member dan menerima adalah take and give.

b. Strategi memberi dan menerima

Strategi memberi dan menerima adalah penguasaan materi pelajaran melalui


kartu, berpasangan dengan saling bertukar informasi, dan pengevaluasian yang
bertujuan mengetahui pengetahuan atau penguasaan siswa terhadap materi yang
dberikan didalam kartu dan kartu pasangannya. Strategi member dan menerima
merupakan pembelajaran yang menuntut siswa memahami materi pelajaran yang
diberikan guru dan melalui teman lain.

Pemilihan materi yang sesuai untuk strategi member dan menerima adalah
materi yang mengandung informasi yang singkat, jelas dan padat. Hal ini
dikarenakan strategi take and give ini lebih menekankan ada unsure ingatan pada
materi yang ringan dan mudah serta membutuhkan pemahaman yang cepat.

c. Prosedur Penerapan Strategi Memberi dan Menerima

Sintaks pembelajaran membei dan menerima adalah penggunaan kartu


sebagai media pembelajaran. Prosedur penerapan strategi member dan menerima
dalam pembelajaran, sebagai berikut:

1) Siapkan kartu dengan ukuran 10 x 15 cm untuk seluruh jumlah siswa.


2) Setiap kartu berisi nama siswa, materi ajar, dan sajian ajar.
3) Menjelaskan materi yang sudah direncanakan selama 20 menit.
4) Untuk memantapkan penguasaan materi, tiap siswa diberikan masing-masing
satu kartu untuk dipelajari (dihafal) kurang lebih 5 menit.
5) Minta semua siswa berdiri dan mencari teman pasangan untuk salingmemberi
informasi sesuai dengan kartu masing-masing. Tiap siswa harus mencatat
nama teman pasangannya pada kartu yang sudah diberikan. Deikian
seterusnya sampai tiap peserta dapat saling member dan menerima materi
masing-masing.
6) Untuk mengevaluasi keberhasilan, beikan siswa pertanyaan yang tidak sesuai
dengan kartunya (kartu orang lain).

d. Rekomendasi Penerapan Strategi Memberi dan Menerima

Strategi member dan menerima direkomendasikan untuk digunakan mulai


pada siswa kelas 4 dan 6 sekolah dasar (SD), siswa sekolah menengah pertama
(SMP), dan siswa sekolah menengah atas (SMA). Strategi member dan menerima
dalam proses pelaksanaan pembelajarannya dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan
dan kondisi kelas.

e. Pendekatan Kecerdasan Jamak dan Modalitas Belajar.

Pendekatan kecerdasan jamak aktivitas pembelajaran menggunakan strategi


member dan menerima adalah interpersonal, dimana siswa secara berkelompok
saling member dan menerima media kartu pembelajaran (interpersonal). Adapun
modalitas belajar member dan menerima adalah kinestetik

Kelebihan:

1. Meningkatkan siswa dalam mencari informasi materi pembelajaran.


2. Meningkatkan kerja sama diantara siswa didalam kelas.
3. Membuat seluruh siswa yang aktif dalam belajar mengajar.

Kekurangan :
1. Persiapan yang tergolong tidak simple, Karena guru harus menyiapkan kartu
untuk seluruh siswa.
2. Siswa diberi ruang diskusi yang tergolong lama yakni 20 menit, member
peluang besar bagi siswa untuk tidak kondusif.
3. Dikhawatirkan hanya beberapa siswa saja yang mencari informasi materi ajar,
dari hasil diskusi.

4. Surat Untuk Sahabat


a. Defenisi

Surat untuk sahabat adalah siswa membuat surat berisi pertanyaan dan surat
dijawab oleh sahabat, surat dikembalikan kepada teman pengirim untuk
dikomentari.

b. Strategi surat untuk sahabat

Dalam konteks pembelajaran, strategi surat untuk sahabat memberikan porsi


belajar yang menekankan inteaksi saling belajar dari suatu materi yang dipelajari
bersama. Penekanan strategi ini adalah memfasilitasi keompok siswa yang
memiliki kemampuan untuk memahami dan membuat perbedaan-perbedaan pada
susasana hati, mkasud, motivasi, dan perasaan terhadap orang lainyang mencakup
kepekaan terhadap rasa pertemanan dan peersahabatan.

Pemilihan strategi surat untuk sahabat pada kelas yang dipenuhi siswa-siswa
interpersonal merupakan upaya cerdas guru memberikan rasa senang kepada
siswa saat mempelajari suatu materi. Amstrong (2009 : 4) menyebut penggunaan
strategi pengajaran yang mengandung unsure kerjasama dan saling interaksi
kantar awan merupakan strategi yang sesuai bagi siswa-siswa yang cendrung
interpersonal.
c. Prosedur penerapan strategi surat untuk sahabat

Langkah-langkah procedural surat untuk sahabat dalam pembelajaran, sebagai


berikut:

1. Pastikan siswa sudah mempelajari dan memahami isi materi dengan baik
2. Bagi siswa dalam dua kelompok besar. Kelompok 1 siswa yang bertugas
mengirim surat, nama kelompok ini bisa disebut kawan. Kelompok 2 sebagai
siswa yang bertugas menerima kiriman surat, nama kelompok ini bisa disebut
kelompok sahabat.
3. Pastikan pembagian kelompok kawan dan kelompok sahabat berjumlah sama,
agar setiap orang mendapat pasangan.
4. Minta kelompok kawan ,membuat 5 pertanyaan lalu mengirimkan surat
tersebut ke kelompok sahabat. Agar aktivitas ini menarik, guru dapa bertindak
sebagai pak pos pengantar surat.
5. Surat dimasukkan kedalam amplop atau surat bias dilipat dan diluar amplop
ditulis nama sahabat yang dituju.
6. Penerima surat adalah kelompok sahabatdan berrtugas menjawab isi surat.
7. Jika isis surat sudah dijawab, kembali surat dirapikan untuk dikirim balik
kepada kawan pengirim surat.
8. Kawan pengirim surat memeriksa jawaban dari sahabat dan memberikn
komentar secara tertulis.komentar tersebut dsampaikan kepada sahabta diakhir
sesi pelajaran sebagai bagian dari feedback.

d. Rekomendasi penerapan strategi surat untuk sahabat

Strategi surat untuk sahabat sudah bias diterapkan pada kelas 4 sampai kelas 6
sekolah dasar (SD), siswa sekolah menengah pertama (SMP), dan siswa sekolah
menengah atas (SMA). Dikerenakan pola interaksi yang uat antar siswa-siswa
yang membuat pertanyaan bseerta jawabannya, maka penerapan strategi surat
untuk sahabat tidak direkomenasikan peneapannya pada jenjang yang lebih
rendah.

e. Pendekatan multiple intelegences dan modalitas belajar

Multiple intelligences approach strategi surat untuk sahabat adalah ola kerja
kecerdasan interpersonall. Irisan area kecerdasan ikutannya sangat tergantung dari
isi materi pelajaran yang dipelajari, dan aktivitas feedback komentar dari kawan
ke sahabat bersentuhan dengan kecerdasan interpersonal. Modalitar belajar
strategi tersebut adalah auditori dan kinestetik.

Kelebihan :

1. Siswa diberi kebebasan dalam berpikir menurut pendapatnya.


2. Bagi siswa yang sulit untuk berbicara didepan metode ini sangat cocok,
karena pendapatnya dapat dituliskan didalam surat.
3. Seluruh siswa diharuskan menjadi lebiih aktif berfikir dan menganalisa.

Kekuarangan :

1. Metode ini tidak cocok untuk siswa yang aktif berbicara dalam
menyampaikan pendapatnya, karena pendapat dari siswa dituliskan dalam
kertas surat.
2. Meskipun siswa diharuskan untuk berpikir, siswa menjadi lebih pendiam
mengikuti arahan.

5. Games Siapa saya


a. Definisi

Games siapa saya terdiri dari tiga kata: games atau bermain; siapa, merupakan
kata Tanya untuk menanyakan orang (seseorang yang tartentu); dan saya adalah
orang yang berbicara atau menulis. Dalam pengertian bebas, games siapa saya
adalah permainan mengenai siapa sesungguhnya saya.

b. Strategi games siapa saya

Strategi games siapa saya merupakan aktivitas belajar active learning. Dimana
setiap siswa dituntut memahami dirinya sendiri melalui aktivitas proses
pembelajaran games siapa saya mewakili siswa yang dominan kecerdasan
intrapersonalnya.

c. Prosedur penerapan strategi games siapa saya

Prosedur Penerapan strategi games siapa saya dapat dilakukan, sebagai berikut:

 Seluruh siswa dibariskan menghadap satu arah


 Guru kemudian menempelkan kertas kecil yang sudah ditulis profesi kepada
masing-masing siswa dipunggungnya.
 Guru menjelaskan syarat permainan ini, diantaranya:
1) Siswa dilarang memberitahukan secara langsung profesi temannya,
tetapi siswa hanya boleh bertanya dan dijawab oleh lawan
bicaranya dengan kata “ya” atau “bukan” . contoh : apakah profesi
saya dilaut? Apakah profesi saya berhubungan dengan
penumpang? Dan seterusnya.
2) Siswa dilarang bertanya dengan mnunjukkan profesinya secara
langsung. Contoh: apakah saya nakhoda ? apakah saya guru? Dan
sebagainya.
 Setelah siswa paham, permainan dimulai dengan seluruh siswa dibebaskan
bergerak di area yang tak terbatas. Bagi yang sudah dapat menemukan
profesinya, maka potongan kertas kecil yag bertuliskan profesi dipindah untuk
ditempelkan di dadanya.
 Selama aktivitas games siapa saya atau aktivitas menerka profesi yang
dimaksdu sepeti profesi pemain sepak bola, nama profil tokohnya adalah
bambang pamungkas.
d. Rekomendasi penerapan strategi games siapa saya

Aktivitas dasar yang diharapkan dari strategi games siapa saya adalah
kemampuan memahami kekuatan dan kelemahan diri masing-masing siswa.
Menerapkan strategi games siapa saya direkomendasikan untuk jenjang
pendidikan SMP kelas atas dan SMA.

e. Pendekatan kecerdasan jamak dan modalitas belajar.

Multiple intelligence approach strategi games siapa saya adalah intrapersonal,


kemampuan siswa menyelesaikan aktivitas games siapa saya adalah kinestetik
dan taktil.

Kelebihan:

1. Membuat kondisi belajar mengajar menjadi lebih aktif dan menyenangkan.


2. Membantu siswa agar cepat tanggap dan bertindak dengan game ini.
3. Membantu siswa untuk berpikir dan mengeluarkan secara langsung
pendapatya.

Kekurangan :

1. Hanya dapat diterapkan di jenjang SMP kelas atas dan SMA karena jika
diterapkan pada jenjang SD keadaan kelas akan tidak kondusif, dan siswa
hanya bermain saja tanpa mengambil ilmu pembelajarannya.
2. Guru harus benar-benar telah menyiapkan alat dan bahan untuk materi yang
akan diterapkan pada model ini, seperti potongan kertas kecil yang akan
dijadikan tebakan siapa saya.
6. Pertanyaan dimulai dari siswa
a. Definisi

Pertanyaan dimulai dari siswa dalam bahasa inggris adalah question students
have yang berarti pertanyaan dimulai dari siswa.

b. Strategi pertanyaan dimulai dari siswa

Strategi pembelajaran pertanyaan dimulai dari siswa adalah pembelajaran


yang menekankan pada siswa untuk aktif dan menyatukan pendapat dan
mengukur sejauh mana siswa memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis.
Sliberman (2005:91) menyebut strategi pembelajaran dimulai dari siswa
merupakan cara pembelajaran siswa aktif yang tidak membuat siswa takut untuk
memplejari apa yang siswa harapkan dan butuhkan. Menurut umi Machmud dan
Wahib Rosyidi, strategi pertnyaan dimulai dari siswa atau question student have
adalah teknik untuk mempelajari keinginan dan harpan siswa guna
memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

c. Prosedur penerapan strategi pertanyaan dimulai dari siswa

Kadang kala belajar berawal dari sebuah pertanyaan. Strategi pertanyaan


dimulai dari siswa (question student have ) yang dilakukan diawal tatap muka
antara guru dan siswa. Setelah itu siswa dipersilahkan untuk menyampaikan
pertanyaan dari materi yang belum ia pahami. Ini bias dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut. (Siberman, 2005:73)

1. Bagikan potongan kertas kosong kepada setiap siswa


2. Instruksikan siswa menulis beberapa pertanyaan yang sedang dipelajari atau
yang berhubungan dengan materi ajar.
3. Putar kertas berisi pertanyaan searah keliling jarum jam. Pastikan semua
siswa mendapat kertas pertanyaan dari temannya.
4. Sesudah mendapat kertas pertanyaan dari teman disampingnya, minta mereka
membaca pertanyaan tersebut.
5. Jika ia juga ingin mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang ia baca suruh
memberikan tanda centang (√). Jika tidak suruh untuk langsung memberikan
pada teman disampingnya.
6. Saat kartu kembali pada penulisnya, setiap siswa telah memeriksa setiap
pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut. Fase ini akan
mengidentifikasi pertanyan mana yang banyak dipertanyakan. Jawab masing-
masing pertanyaan tersebut dengan:
a. Jawaban langsung atau berikan jawaban berani
b. Menunda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai waktu yang
ditentukan
c. Meluruskan pertanyaan yang tidak menunjukkan suatu pertanyaan.
7. Panggil beberapa peserta berbagi pertanyaann secara sukarela, sekalipun
pertanyaan mereka tidak memperoleh suara terbanyak
8. Kumpulkan semua kartu berikan jawaban kepada masing pertanyaan yang
sudah dipilih dengan:
a. Memberikan jawaban yang langsung dan singkat.
b. Menunda pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat.
c. Mengemukakan bahwa untuk saat ini anda belum mampu menjawab
persoalan ini. (janjikan jawaban secara pribadi jika memungkinkan).

Catatan :

A. Jika kelas terlalu besar dan memakan waktu, saat memberikan kartu pada
siswa buatlah kelas menjadi sub-kelompok dan lakukan instruksi yang sama.
Atau kumpulkan kartu dengan mudah tanpa menghabiskan waktu dan jawab
salah satu pertanyaan.
B. Meskipun meminta pertanyaan dengan kartu indeks, mintalah peserta menulis
harapan mereka dan / mengenai kelas, topic yang akan anda bahas atau alas an
dasar untuk partisipasi kelas yang akan mereka amati.
C. Variasi dapat pula dilakukan dengan meminta peserta untuk memeriksa dan
menjawab semua pertanyaan yang akan diajukan oleh kelompok tersebut,
sehingga fase ini akan dapat mengidentifikasi pertanyaan mana yang
mendapatjawaban terbanyak, sebagai indikasi penguasaan anak terhadap
objek yang dipertanyakan.

Berikut contoh penerapan strategi pertanyaan dimulai dari siswa (pipit wahtuni,
2011): Pelajaran IPS Ekonomi, materi :Uang.

 Instruksikan siswa membaca materi yang akan dipelajari> (Guru memberikan


batas waktu)
 Berikan kertas kosong kepada siswa, bentuklah beberapa kelompok dan setiap
kelompok mendapatkan satu kertas.
 Persilakan siswa menulis bagian materi yang belum ia pahami.
 Jika sudah persilahkan siswa untuk memutar pertanyaan itu searah jarum jam
kepada kelompok lain putar terus hingga kembali keada pemiliknya.
 Persilakan siswa lain memberikan tanda silang terhadap pertanyaan yang ia
juga belum paham.
 Jika sudah kembali kepada pemiliknya hitung jumlah tanda yang ada,
mintalah kepada siswa untuk membacakan pertanyaan dan persilahkan siswa
lain yang tahu akan jawabannya untuk menjawab (secara sukarela).
 Guru menambahkan atau membenarkan jawaban.
 Lakukan secara berulang. Jika sudah kumpulkan pertanyaan itu karena dapat
dijadikan acuan pertemuan berikutnya.
d. Rekomendasi penggunaan strategi pertanyaan dimulai dari siswa.

Penggunaan strategi pertanyaan dimulai dari siswa disarankan digunakan


pada siswa kelas tinggi seerti siswa kelas 6 sekolah dasar (SD), jenjang
sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

e. Pendekatan kecerdasan jamak dan modalitas belajar.

Pendekatan kecerdasan jamak strategi pertanyaan dimulai dari siswa


adalah interpersonal. Mekanisme strategi dilakukan secara kelompok dan
memerlukan saling keinteraksian (interpersonal). Adapun modalitas belajar
strategi ini adalah kinestetik dan audio.

Kelebihan :

1. Sangat baik, karena memancing siswa untuk bertanya sama dengan


memancing siswa untuk berpikir dan menganalisa.
2. Pendekatan ini sangat cocok untuk siswa yang sulit untuk berbicara didepan
kelas namun ingin mengutarakan pertanyaannya.
3. Pendekatan ini dapat mengukur sejah mana seluruh siswa berpikir dari materi
ajarnya dilihat dari pertanyaan yang diberikan siswa.

Kekurangan :

1. Memakan waktu yang lama, karena setiap kelompok memutar kertas


pertanyaannya kepada kelompok lain.
2. Guru harus benar benar sudah menguasai materi sepenuhnya, karena
pertanyaan dimulai dari siswa, maka guru harus benar benar menyiapkan
jawaban yang diluar ekspektasi.
3. Metode ini dapat diterapkan jika siswa sudah mempelajari materi dari rumah,
agar tidak memakan waktu.
7. Kontrak Nilai
a. Defenisi

Kontrak nilai adalah nilai pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak pemborong
berdasarkan surat perjanjian, surat perintah kerja antara pihak pemberi pekerjaan
(pihak I) dan enerima kerjaan (pihak II) dalam jangka waktu tertentu dan jumlah
biaya tertentu.

b. Strategi kontrak nilai

Tentu saja, yang dimaksud kontrak nilai dalam aktivitas pembelajaran berbeda
dengan defenisi diatas. Strategi kontrak nilai dalam pembelajaran menekankan
pada cara siswa belajar yang sesuai gaya belajarnya. Menurut Hisyam (dalam said
2015 : 291) strategi kontrak nilai memungkinkan siswa belajar mandiri secara
lebih mendalam dan lebih permanen pengaruhnya. Hal ini tepat untuk
memberikan porsi pembiasaan pada siswa agar memiliki kesiapan kemandirian
dalam pembelajaran.

c. Prosedur penerapan strategi kontrak nilai.

Strategi pembelajaran kontrak nilai berikut ini dari buku strategi


pembelajaran aktif yang ditulis oleh Hasyim (2008:64-65). Berikut langkah-
langkah penerapan strategi kontra nilai:

1. Setiap siswa diminta untuk memilih topic yang akan dipelajari secara mandiri.
2. Siswa membuat rencana studi (peran guru sangat penting pada poin ini, dan
guru dapat meberikan waktu yang cukup untuk membuat perencanaan).
3. Minta siswa membuat kontrak tertulis yang meliputi:
a. Poin pengetahuan yang akan dikuasai.
b. Kegiatan belajar yang akan dikerjakan.
c. Tanggal penyerahan.
4. Guru membimbing dan memeriksa kontrak yang dituls siswa.
5. Guru dan siswa menandatangani kontrak yang dibuat siswa dan disepakati
kedua belah pihak (siswa dan guru).

d. Rekomendasi penerapan strategi kontrak nilai

Strategi kontrak nilai dalam pembelajaran menuntut kemadirian tingkat tinggi


dalam proses belajar siswa, sehingga strategi kontrak nilai hanya cocok
direkomendasikan untuk jenjang pendidikan siswa sekolah menengah pertama
(SMP) dan siswa sekolah menengah atas (SMA).

e. Pendekatan kecerdasan jamak dan modalitas belajar

Multiple intelligence approach strategi kontrak nilai adalah interpersonal,


kemampuan siswa yang menyelesaikan tugas yang diberikan (interpersonal), dan
modalitas belajar kontrak nilai berupa visual, auditori dan kinestetik.

Kelebihan :

1. Pembelajaran berlangsung atas dasar minat dan apa yang diinginkan siswa,
karena kontraknya dibuat sendiri oleh siswa, namun guru sebagai
pembimbing.
2. Hal ini sangat baik, karena atas dasar kerelaan siswa itu sendiri maka siswa
akan lebih berminat dan senang untuk belajar, tanpa ada keterpaksaan.
3. Siswa dan guru mengambil kesepakatan bersama.

Kekurangan :

1. Sukar untuk diterapkan, karena pada dasarnya guru yang membuat kontrak,
dan siswa yang mengikuti, kalaupun meted ini dijalankan, kebanyakan siswa
akan membuat kontrak yang mempermudah bagi dirinya, dan bermalasan
untuk beelajar.
2. Model ini memberikan kesempatan bagi siswa yang malas, untuk membuat
kontrak sesuai dengan kinginannya untuk bermalasan belajar.

8. Manipuasi identitas
a. Definisi

Manipulasi identitas adalah suatu teknik manipulasi / mengubah informasi


mengenai identitas diri.

b. Strategi manipulasi identitas

Strategi manipulasi identitas dalam proses pembelajaran siswa dilakukan


dengan mengganti identitas diri menjadi identitas objek dari suatu materi yang
dipelajari siswa. Penggantian identitas diri dengan cara memanipulasi data atau
identitas dilakukan secara kreatif.

Teknik ini memungkinkan siswa untuk memahami dang mengingat


identitassuatu objek materi. Aktivitas mempelajari dengan cara mengganti data
diri menjadi data materi memudahkan siswa mengingat dan memahami infomasi-
infrmasi pengetahuan yang sedang dipelajari.

c. Prosedur penerapan strategi manipulasi identitas.

Menjalankan aktifitas strategi manipulasi iidentitas hanyalah teknik belajar


untuk memudahkan siswa mengingat dan memahamiinformasi materi yang
sedang dipelajarinya. Berikut langkah-langkah utama yang diperlukan pada
penerapan strategi manipulasi identitas:

1. Pilih materi ajar yang sesuai dengan penerapan strategi manipulasi data.
Contoh: kemampuan memahami sifat-sifat unsure dalam system periodic
2. Siswa dibik kesempatan memilih salah satu unsure dalam system periodic.
Contoh:
No Nama unsure Siswa
1 Hydrogen Ahmad maulana
2 Litium Nurul Fatimah
3 Natrium Rani mendrofa
4 Kalium Yeni elisabet
5 Rubidium Winda wahyuni
6 Cesium Agus firmansyah
7 Fransium Isma tanjung
8 Brilium Zulkarnain hasibuan
9 Magnesium Muhammad zaini
10 Calcium Annisa Zahra
3. Setiap siswa mencari data secara lengkap mengenai sifat fisika dan sifat kimia
dari unsure yang dipilihnya.
4. Setelah daa unsure lengkap, siswa memanipulasi identitasnya dengan cara
menggantinya dengan data unsure yang telah dipilihnya.
5. Siswa melengkapi data identitas unsure, lalu memanipulasi identitas dirinya
berdasarkan identitas unsure.
6. Siswa mengenali identitas barunya dan mengingatnya dengan cara “berbicara
sendidir dan menghafal identitasnya”.
7. Siswa lalu mencari kawan sebanyak-banyaknya sambil saling memperknalkn
identitasnya.
8. Aktivitas mencari kawan dan saling mengenalkan identitasnya dapat
dilakukan dengan segolongan atau dengan bebas.
9. Di akhir sesi, siswa diminta menyebutkan nama kenalan barunya dan
menceritakan identitas diri dan kenalan barunya.
d.Rekomendasi penerapan strategi manipulasi identitas

Aktivitas pembelajaran strategi manipulasi identitas penggunannya


disarankan untuk materi yang sifatnya khas, seperti materi unsure kimia, system
priodik unsure, besaran dan satuan pada pelajaran kimia dan fisika. Penggunaan
strategi manipulasi unsure direkomendasikan untuk siswa sekolah menengah
atas (SMA).

e. Pendekatan kecerdasan jamak dan modalitas belajar

Strategi manipulasi identitas mengandung filosofi “my identity”


(interpersonal), dengan teknik pembelajaran mencari kawan dan saling
memahami identitas siswa (interpersonal dan intrapersonal) dengan modalitas
belajar kinestetik dan auditori.

Kelebihan :

1. Model ini sangat baik, agar siswa mengingat materi ajarnya dengan
menjadikan materi ajarnya sebagai identitas dirinya
2. Siswa menjadi lebih aktif dan menghafal materi ajarnya.
3. Seluruh siswa mudah untuk menerima materi ajar dngan model ini.
4. Dapat diterapkan di materi ajar lain tidak hanya kimia saja. Seperti ekonomi,
sejarah dan lain-lain.

Kekurangan :

1. Sukar untuk mengkombinasikan dengan model lain, karena untuk membuat


model ini saja harus dengan persiapan dan instruksi yang matang
2. Materi yang diajarkan untuk model ini juga harus benar-benar dipilih, yakni
yang mengandung banyak jenis, sepeti tokoh-tokoh, unsure-unsur kima, dan
lain-lain.
9. Tebak gambar
a. Defenisi

Tebak gambar adalah sebuah keterampilan menebak secara pasti atau kira-
kira, objek yang ditebak didasarkan dari cirri-ciri, criteria tertentu dimana
kebenarannya bersifat belum pasti.

b. Strategi tebak gambar.

Strategi tebak gambar berupa proses menebak objek gambar dengan cara
menyebut/menuliskan nama tokoh atau nama gambar pada gambar yag ditampilkan
guru dalam aktivias belajar siswa. Saya pernah menemukan seorang guru melakukan
metode tebak gambar pada pelajaran ilmu penngetahuan social materi pahlawan.
Guru tersebut meminta siswa mengenali pahlawan dengan cara mengamati poster-
poster pahlawan, menggali informasi (mengeksplorasi) dengan cara mebaca buku
sumber, melacak melalui informasi Wikipedia, atau bertanya kepada guru.

Diakhir sesi guru meminta siswa menebak nama pahlawan beserta identitas
lainnya. Proses menbak gambar dilakukan dengan cara menampilkan gambar secara
perlahan sampai gambar terlihat secara utuh. Tebakan siswa dimulai saat proses
menampilkan gambar secara perlahan dan sangat mungkin siswa mampu menebak
gambar walau gambar belum terlihat secara utuh.

Diakhir sesi menebak gambar merupakan cara siswa mengkomunikasikan


informasi pengetahuan yag dipelajarinya. Proses menebak gambar merupakan proses
pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik.

c. Prosedur peneraan strategi tebak gambar.

Bagaimana strategi tebak gambar dilaksanakan dalam pembelajaran dikelas?


Adalah pertanyaan penting untuk dimengerti guru, bahwa proses pembelajaran
saintifik strategi tebak gambit dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
 Pastikan materi ajar guru mengandung gambar berupa nama-nama tokoh atau
pahlawan, atau nama-nama alat laboratorium aau gambar-gambar benda yang
mengandung informasi pengetahuan.
 Siapkan gambar yang dimaksud dalam ukuran besar atau sedang atau
seukuran kertas A4 dan pastikan gambar telah delaminating agar gambar tidak
lusuh dan dapat ditegakkan ketika guru membuka gambar secara perlahan.
 Dibagian belakang gambar, guru menuliskan nama gambar serta informasi
lainnya mengenai gambar tersebut. Ini untuk memudahkan guru dalam
menginformasikan jawaban kepada siswa setelah siswa berhasil atau belum
berhasil menjawab tebakan gambar.
 Siapkan kertas atau karton penutup gambar.

d. Rekomendasi penerapan strategi tebak gambar

Pembelajaran menggunakan media gambar mempermudah siswa mengingat


dan memahami materi yang dipelajari. Strategi tebak gambardapat digunakan pada
semua jenjang pendidikan, mulai dari level taman kanak-kanak (TK), siswa sekolah
dasar (SD), siswa sekolah menengah pertama (SMP), dan siswa menengah atas
(SMA).

e. Pendekatan kecerdasan jamak dan modalitas belajar.

Proses belajar siswa menggunakan strategi ebak gambar mewakili ranah


kecerdasan sparsial visual. Strategi tebak gambar mengandung unsure pengamatan
gambar (spasia visual, logis-matematis)dan mengmunikasikan gambar (linguistic).

Kelebihan :

1. Model ini dapat diterapkan diseluruh jenjang pendidikan, baik TK, SD, SMP,
Maupun SMA.
2. Model ini mudah untuk diterapkan, karena tidak banyak instruksi.
3. Sangat mudah untuk dikombinasikan dengan model pembelajaran yang lain

Kekurangan :

1. Tidak dapat diterapkan disemua materi pelajaran, harus pada materi pelajaran
yang mengandung gambar, seperti nama-nama tokoh, gambar alat-alat lab,
tempat tempat bersejarah dan lain-lain, gambar yang mengandung ilmu
pengetahuan.
2. Terlalu singkat jika hanya menggunakan satu model pembelajaran ini, guru
harus mengkombinasikan dengan model pembelajaran yang lain
3. Guru harus sudah menyiapkan alat dan bahan untuk menerapkan model
pembelajaran ini.

10. Tebak sketsa wajah


a. Defenisi

Sketsa wajah adalah lukisan ceat yang hanya berupa garis-garis besarya saja.
Dalam hal ni, tebak sketsa wajah berupa aktivitas menebak dengan cepat siapa
pemilik wajah yang dimaksud dalam tayangan gambar.

b. Strategi tebak sketsa wajah.

Aktivitas pembelajaran sketsa wajah membantu siswa mengenal para tokoh


melalui stimulasi visual. Secara perlahan, sketsa wajah dimunculkan untuk
memberikan gambara utuh mengenai objek tokoh yng sedang dipelajari siswa.
Namun tidak hanya wajah para tokoh, sketsa dapat berupa wajah-wajah menyeluruh
tentang gambaran suatu kota, dimana kota tersebut umumnya menjadi isebuah
Negara, seperti gambit menara eifel dikota paris, atau gambar tugu monas di kota
Jakarta.
c. Prosedur penerapan strategi tebak sketsa wajah.

Penerapan strategi tebak sketsa wajah pada materi ajar sangat tergantung dari
content materi yang diajarkan guru. Sebagai contoh, pelajaran yang berhubungan
dengan tokoh pahlawan suatu bangsa. Langkah-langkah penggunaan strategi tebak
sketsa wajah dalam pembelajaran sebagai berikut:

 Guru membuat gambar tokoh pahlawan atau menyiapkan potongan gambar


sketsa wajah dengan cara dilukis atau diprint dan ditempel pada kertas karton.
 Memulai permainan tebakan. Guru meminta siswa menebak potongan-
potongan sketsa wajah pada karton.
 Siswa mendapat 3 poin jika tebakan pertama benar, 2 poin jika tebakan kedua
benar, dan 2 poin jika tebakan ketiga benar.

d. Rekomendasi penerapan strategi tebak sketsa wajah.

Strategi tebak sketsa wajah dalam proses pembelajaran dapat diterapkan pada
semua level pendidikan. Mulai siswa sekolah dasar (SD), siswa sekolah menengah
pertama (SMP), dan siswa sekolah menengah atas (SMA). Inti sari strategi tebak
wajah menkankan pada kemampuan siswa mengenal wajah tokoh dan memahami
gambarobjek dari materi ajar. Penerapan strategi tebak wajah pada setiap jenjang
sangat tergantung dari prosedur aktivitas (langkah-langkah pembelajaran)yang dibuat
guru.

e. Pendektan kecerdasan jamak dan modalitas belajar

Kekuatan lecerdasan spasial-visual paling berpengaruh terhadap proses


pembelajaran strategi tebak sketsa wajah. Adapun modalitas belajar siswa
sebagaimana yang disebutkan Bobbi deporter, adalah modalitas visual.
Kelebihan :

1. Hampir sama dengan diatas model ini dapat diterapkan diseluruh jenjang
pendidikan, baik SD, SMP, maupun SMA.
2. Model ini mudah untuk diterapkan, karena tidak banyak instruksi.
3. Sangat mudah untuk dikombinasikan dengan model pembelajaran yang lain
4. Siswa jadi berpikir lebih kompleks lagi karena yang diberikan adalah sketsa
wajah / bagian dari wajah yang akan ditebak, hingga akan lebih sukar untuk
menebaknya.
5. Karena adanya penghitungan poin, maka akan lebih meningkatkan minat
siswa untuk berlomba-lomba untuk menebak sketsa wajah.

Kekurangan :

1. Tidak semua materi yang dapat diajarkan, karena menebak sketsa wajah,
haruslah tokoh tokoh sejarah yang dikenal dalam ilmu pengetahuan yang
menjadi bahan materi.
2. Pada umumnya materi yang sesuai adalah materi sejarah.
3. Guru harus sudah menyiapkan alat dan bahan untuk menerapkan model
pembelajaran ini.
BAB III

PENUTUPAN

A. Simpulan

Model-model pembelajaran merupakan kerangka konseptual sedangkan


strategi lebih menekankan pada penerapannya di kelas sehingga model-model
pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan pada kegiatan perancangan kegiatan
yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk siswa
mengerti . Pendekatan pembelajaran memiliki banyak sekali definisi namun masing-
masing masih memiliki hubungan. dari sepuluh model pembelajaran yang telah
dijabarkan diatas memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Setiap model
tidak dapat diterapkan begitu saja, harus melihat jenjang pendidikan, kondisi gaya
belajar siswa, dan bahkan materi apa yang akan diajarkan. Maka dari itu guru harus
pandai memilah-milah serta mengkombinasikan model pembelajaran apa yang akan
digunakan.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam pembahasan
masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun contoh dari setiap
materi yang dibahas. Penulis menyarankan kepada guru maupun calon guru untuk
menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan,
dan sesuai dengan kadaan siswa.
Dalam penulisan makalah ini juga masih terdapat kekurangan lain, oleh
karena itu saran dan kritik sangat penulis dibutuhkan dalam memperbaiki makalah
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya
untuk pembaca.

Anda mungkin juga menyukai